Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[2]

Joker Game © Koji Yanagi
Kaminaga. (Story) © J.Cho
.
.
.
.
.
Kaminaga x Reader
.
.
.
.
.
Jeco tekankan. Cerita ini menggunakan bahasa yang santai atau bahasa yang tidak baku. Sengaja digunakan untuk kepentingan cerita, karena cerita ini tidak dititik beratkan pada romance melainkan humor. Maksudnya biar humor nya dapet gitu 😝
.
.
.
.
.
OC(s)!
.
.
.
.
.

Seperti yang sudah Kaminaga perkirakan tadi siang, malam ini ia harus merelakan waktunya untuk lembur di kantor. Yaah, salahnya sendiri sih karena terlalu sibuk mengejar perempuan. Disini, Kaminaga memegang erat faham DIBALIK PRIA YANG SUKSES, ADA PEREMPUAN YANG HEBAT.

Jam digital di ruang kerja Kaminaga sudah menunjukan pukul 12:59 p.m, satu menit menuju jam satu pagi. Kaminaga yang sudah menyelesaikan pekerjaanya sampai TUNTAS pun memutuskan untuk pulang ke apartemen tercinta.

Apartemen yang ia tempati berada di gedung belakang perusahaan ini. Why? Sekali lagi karena Katsuhiko Miyoshi, selaku penerus Katsuhiko corporation, menginginkan waktu kerja yang efisien. Monggo bagi yang mau mampir ke apartemen Kaminaga, pintu apartemen Kaminaga terbuka lebar bagi kalian... yang perempuan.

Okee, meja nya sudah selesai ia rapikan dan office sudah ia kunci, sekarang waktunya pulang. Tapi sebelum itu, Kaminaga harus mengembalikan tiga mug bekas kopi yang ia minum selama bekerja lembur tadi.

Kaminaga berjalan santai kearah dapur kantor sambil membawa tiga mug di tangannya. Benar kata teman-temannya yang bekerja di divisi yang sama, kantor berasa horror jika sudah malam. Kaminaga menyalahkan pihak Katsuhiko Maki atas keseraman ini, pemuda flamboyan itu memilih warna gelap untuk gedung divisi. Jangan tanya apa alasannya, Kaminaga sudah eneg.

Semakin dekat dengan dapur, nyali Kaminaga mulai di uji. Awalnya hanya suara langkah Kaminaga yang terdengar tapi kali ini ada suara lain yang terdengar.

Tak

Tap Tap Tap (suara langkah Kaminaga)

Tak

Dugh! Dugh!

Tak, Tak

Dugh! Dugh! Dugh!

Tap Tap Tap....

Kaminaga berhenti di depan pintu bertuliskan dapur. Nyali nya sudah menciut sekarang, sampai rasanya jika ia disuruh memilih antara ketahuan selingkuh dan ditampar perempuan atau mengembalikan mug ke dapur, ia akan memilih opsi pertama.

Tapi mau tidak mau, Kaminaga harus mengenbalikan mug yang dia pakai ke dapur kalau tidak mau dipecat Miyoshi atas pelanggaran pasal 1001 ayat 100 Katsuhiko corporation yang berbunyi...

"Kembalikan alat makan ke dapur setelah menggunakannya. Tidak kembalikan? PECAT." Kaminaga mengucapkan ayat tersebut untuk menyemangati dirinya sendiri.

Dengan keberanian yang tersisa, ia pun mulai melangkah dengan suara kecil mendekati pintu dapur yang sedikit terbuka.

Dekat..

Dekat...

Makin dekat..

"Hiiii.. apa itu sosok kecil disana?!" Gumam Kaminaga panik seperti peserta uji nyali yang ia tonton setiap malam minggu di apartemen nya. Kaminaga sungguh tak menyangka bahwa diri nya akan mengalami hal semacam ini.

Sekarang Kaminaga bimbang... masuk ke dapur atau kabur? Masuk ke dapur atau kabur? MASUK KE DAPUR ATAU KABUR???
Kata-kata itu terus berulang di kepalanya.

Sosok kecil yang Kaminaga lihat itu sedikit menggeliat kesal, membuat Kaminaga mundur satu langkah dari posisi awalya. Apa mungkin kehadiran Kaminaga mengganggunya? Nanti kalau tiba-tiba Kaminaga diserang dan mati, bagaimana??

Kaminaga pun berpikir keras sambil berjongkok di depan pintu dapur, saking serius nya berpikir, Kaminaga tidak sadar bahwa sosok kecil yang ia lihat mulai berjalan mendekat kearahnya. 

Kriieet...

Freeze.

Kaminaga membeku, tidak bisa bergerak kabur. Dengan gerakan patah, ia memutuskan untuk melihat sosok yang siap mengambil nyawa nya ini.

Dan akhirnya mereka bertatapan..

"Hoi."

"TUYUUUUUULLLL!!!! AAAAAAA!! JANGAN AMBIL UA―"

BUGH!

Kaminaga sukses tersungkur setelah mendapat tendangan maut dari Si Tuyul.

"Kurang ajar!!" Teriak sosok tuyul itu dengan wajah garang. Nggak terima dipanggil tuyul ceritanya.

Kaminaga mengelus wajah tampannya sambil melihat kembali sosok di depannya, setelah yakin benar dengan apa yang dilihatnya, ia pun menghela nafas lega.

"Hatano, toh..." Kaminaga mengelus dada nya. "Makannya, No, kalau punya badan jangan pendek-pendek. Horror tau, mirip tuyul." Lanjutnya.

Hatano sudah siap untuk menghajar habis Kaminaga, tapi sosok lainnya menahan Hatano yang akan menghajar Kaminaga. Itu ternyata si OB..

Gamou.

"Mas Hatano, jangan, Mas!! Sadaaar!! Menghajar orang bisa masuk neraka!" Ucap Gamou menasihati Hatano.

"Hajar orang kayak begini nggak bakal masuk neraka! Justru berterima kasihlah karena aku sudah membantu mengurangi populasi iblis sialan macam dia!" Hatano berontak.

Akhirnya karena perbedaan kekuatan antara Hatano dan si OB, Hatano pun berhasil lepas dan menghajar Kaminaga.

Perkelahian pun terjadi. Pemenang nya sudah bisa ditebak, dong~ tentu saja orang dengan tujuan MULIA lah yang menang.

――――――

Semua hal yang menakuti Kaminaga sudah terungkap. Ternyata tadi adalag suara Hatano dan Gamou yang sedang bermain catur. Hatano yang kesal karena selalu kalah dari Gamou pun menendang-nendang kaki meja, makannya terciptalah suara DUGH. Lalu suara TAK adalah suara pion catur yang digerakkan.

Kaminaga, Hatano, dan Gamou duduk di kursi yang ada di dapur. Kaminaga sudah tidak jelas bentuknya, Hatano sendiri merasa sangat puas karena sudah menghajar iblis hari ini. Gamou? Ia meringis melihat Kaminaga. Bukan, bukan karena kasihan.. dia sedih karena ternyata cuma sampai disitu. Dirinya kira, ia bisa melihat pengeksekusian iblis secara live.

"Kamu ngapain sampai malam disini?" Tanya Kaminaga sekedar basa-basi. Toh, si Hatano kan juga bukan orang yang suka mengundur-undur waktu dalam bekerja, pasti nggak mungkin lembur juga  'kan?

"Nunggu Jeanne lembur." Nah, girls, carilah pasangan hidup seperti si tuy―maksudnya seperti Shimano Hatano ini. Dipastikan hidup kalian bahagia. Dia rela menunggu pasangannya lembur sampai pagi. Sisakan yang seperti ini untukku..

Mata Kaminaga berbinar mendengar penuturan Hatano. Hatano bilang, dia menunggu Jeanne.. itu artinya..

"(Y/N)-chan ada di kantor juga???" Tanya Kaminaga antusias.

"Berisik, ah. Kalau iya kenapa?" Yup, Jeanne dan (Y/n) itu sudah satu paket. Kalau yang satu lembur ya pasti yang satunya lagi juga ikut.

"Kapan mereka pulang??" Tanya Kaminaga lagi. 

Hatano sedikit memicingkan matanya kesal kearah Kaminaga. Ia sedang konsentrasi melawan Gamou bermain catur.
"Setengah dua, sebentar lagi." Jawabnya. Kaminaga mengangguk-angguk dengan wajah berseri.

"Mas, mas.. saya nggak ditanyain kenapa lembur?" Mari pasang hashtag Gamou perlu perhatian.

"Iya, deh, iya. Kamu kenapa lembur?" Tanya Kaminaga. Hatano cuma diam mendengarkan percakapan dua orang bodoh ini.

"Saya cuma kasian sama Mas Hatano. Sendirian nungguin Mbak Jeanne, jadi saya temenin aja. Soalnya Mbak Jeanne juga sering beliin saya macem-macem, anggap aja ini ucapan terima kasih saya, nemenin pacarnya." Jawab Gamou sambil meladeni Hatano bermain catur.

"Waah, beliin apa aja itu?" Tanya Kaminaga kepo. Bukan kepo sih sebenernya, cuma mau buat Hatano panas aja.

"Oh, banyak, Mas! Ada baju, ada makanan. Macem-macem, deh! Apalagi kalau habis pulang tugas dari luar negeri. Pasti saya dapet banyak!"

BRAAK!

Hatano ngambek. Dia berdiri kasar dari kursi nya, membuat Kaminaga dan Gamou yang belum siap hati buat kaget pun jadi tersentak.

"Sudah sana pulang! Aku mau jemput Jeanne." Hatano pun melangkah keluar dari dapur untuk menyusul Jeanne di office nya.

Kaminaga yang ingin bertemu (Y/n) pun juga segera mengikuti Hatano, tapi sebelum itu dia juga menyuruh Gamou untuk pulang.

"Jangan ngambek dong, No! Kalau ngambek, nggak tinggi-tinggi, lo!" Rayu Kaminaga sambil mendorong pelan pundak Hatano.

Hatano sudah terlalu kesal untuk menghajar Kaminaga. Ia pun mempercepat langkah nya menuju kantor sang pujaan hati.

Baru akan memencet tombol, lift sudah terbuka lebih dulu menunjukan sosok dua perempuan yang dicari Hatano dan Kaminaga.

Jeanne dan... (Y/n)

"Kok masih disini? Kan aku sudah bilang pulang saja. Ada (Y/n), kok. Apartemen kita kan sebelahan." Jeanne menghela nafas melihat kekasihnya menunggu dirinya lembur.

"Nggak bisa. Nggak baik perempuan jalan sendiri di waktu sepi." Ucap Hatano beralasan yang tidak mutu.

"Yaelah, Mas.. Apartemen kita kan cuma dibelakang gedung. Kita cuma perlu lewatin taman belakang saja sudah sampai."

Okee, kita lewati perdebatan sepasang kekasih ini. Kita kembali pada Kaminaga yang ter auto fokus pada (Y/n).

"Halo!" Sapa Kaminaga pada (Y/n). Yang disapa pun hanya melirik tidak minat pada Kaminaga.
.
.
.
.
.
"Siapa ya?" Sakit. HATI KAMINAGA SAKIIIT. (Y/n) tidak ingat dengan Kaminaga. Rasanya lebih baik diingat sebagai POOP dari pada tak diingat seperti ini.

"Aku Izawa Kaminaga, dari divisi yang sama dengan Hatano." Kaminaga pun memperkenalkan diri nya dengan senyuman terbaiknya.

"Ooh." Dan respon itulah yang ia terima dari si gadis pujaan.

"Uhm.. salam kenal?"

"Ya."

Cukup. Kaminaga mulai gemas. Jeanne dan Hatano hanya bisa prihatin melihat percakapan dua orang disamping mereka ini.

"Uhuk. Umm.. siapa namamu? Tak kenal tanda tak sayang, lo." Kaminaga masih belum menyerah rupanya. Ya, walau pun sudah tau nama nya, tapi tak masalah kan jika modus seperti ini?

"(Full name)." Jawab (Y/n) kelewat datar.

Melihat (Y/n) membuat Kaminaga teringat rekan kerja nya yang hobi memasak di kantor. Mirip diam nya.

"Ya, sudah, Jeanne. Aku kembali lebih dulu, sampai jumpa." (Y/n) memutuskan untuk pergi lebih dulu meninggalkan tiga orang tersebut.

"Ah, iya, sampai jumpa. Terima kasih untuk hari ini, (Y/n)!" Seru Jeanne membalas ucapan (Y/n).

"Pfft―! Apaan tuh tak kenal tanda tak sayang? Jadul." Ejek Hatano pada Kaminaga. Akhirnya ia punya bahan ejekan untuk Kaminaga.

"Loh, bukannya yang benar itu tak kenal tanda tak sayang, sudah kenal nggak sayang-sayang?" Sahut Jeanne.

Kemudian Hatano dan Jeanne tertawa bersama diatas penderitaan Kaminaga. Mereka pun jalan berdua menuju apartemen, meninggalkan Kaminaga sendiri di depan lift.

"Haaah~ orang sabar disayang, (Y/n)." Kaminaga mengelus dada nya pasrah dengan apa yang ia terima hari ini.

Tuk.. tuk.. tuk..

Detik itu juga Kaminaga lari menyusul dua sejoli yang sudah jalan lebih dulu meninggalkannya.

―――――

Ciao!
Chapter update! Sudah lima hari nggak update rupa nya :(
Moga aja chap kali ini bisa bikin senyum.

QOTD : Tak kenal tanda tak sayang, sudah kenal nggak sayang-sayang.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro