Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

12 ☠ Cyber Expert's Identity Revealed



"T-tunggu ... i-ini nggak mungkin, 'kan?"

Nathan terus menscroll layar yang ada di depannya dengan ekspresi terkejut yang tidak bisa ia sembunyikan. Ia tidak bisa menghentikan spam chat, telepon, dan juga email yang ia terima. Ada puluhan, tidak, tapi ratusan pesan di dalam laptopnya yang kebanyakan berisi tentang pernyataan identitasnya sebagai Nael dan Nathan.

Sebagian pesan itu berasal dari nomor yang tidak dikenal, di mana ia tidak tahu siapa-siapa saja mereka. Sebagiannya lagi berasal dari para klien yang pernah menyewa jasa Psycho Elite. Isi pesan mereka pun sama, menanyakan kebenaran dan keaslian tentang data pribadinya-yang ia saja tidak tahu dari mana mereka mendapatkan data-data itu.

"Ini nggak mungkin. Bagaimana bisa semua data pribadiku bocor?!"

"Siapa yang melakukan ini?"

"Ini benar-benar gawat!"

Nathan segera mencabut kabel data yang tertanam di laptopnya dan mematikan benda pipih itu dengan cepat. Buru-buru ia juga mematikan ponselnya-para orang yang merasa penasaran itu pasti akan menyerbu lewat ponsel dan sosmednya juga.

Kriett!

"Bang? Ada apa?" Kirei membuka lebih lebar pintu ruang pribadi Nathan dan menemukan laki-laki yang usianya setahun di atasnya itu tampak pucat dengan tangan gemetar. Tadinya ia hanya berniat lewat, tapi kepanikan Nathan di dalam sana membuatnya bingung dan penasaran.

"Rei, gue harus pergi dari sini."

"Hah? Gue nggak ngerti maksud lo. Kenapa tiba-tiba?"

"Coba buka HP lo." Nathan menunjuk ponsel Kirei yang berada di genggaman gadis itu. "Nyalain mobile datanya."

Kirei menurut, gadis yang mencepol rambut panjangnya tinggi-tinggi itu segera membuka kunci ponsel miliknya dan menyalakan mobile data. Seketika, ratusan notifikasi memenuhi aplikasi sosial media dan chatnya. Kebanyakan dari mahasiswa kampusnya, dan mereka menanyakan kebenaran tentang Nathan sebagai anggota dari sekelompok pembunuh bayaran.

"Bang! Ini nggak mungkin, 'kan?!"

Nathan menghela napas. "Sayangnya itu benar-benar terjadi, Rei. Makanya gue harus pergi. Gue nggak mungkin ada di sini, karena keberadaan gue bisa membahayakan anggota lainnya."

"Tapi bagaimana bisa?" Kirei benar-benar tidak menduga kalau hal seperti ini akan terjadi. Terlebih pada Nathan, sang ahli cyber milik PE.

"Gue belum bisa mastiin, tapi gue yakin kalau ini pasti ulah Deadlock Gang. Karena cuma mereka yang berhasil nembus sistem kita sebelumnya." Nathan mengutak-atik ponselnya dan menghubungi Alzevin Giordano. "Lo tenang aja, gue lagi hubungin Bang Zevin dan minta tolong buat selidikin ini. Kalau benar ini ulah Deadlock Gang, maka kita harus berhati-hati, Rei. Karena Psycho Elite dalam bahaya."

Kirei menggigit bibir bawahnya. Tanpa sadar, kedua tangan gadis itu mengepal kuat. Ia menatap sosok Nathan yang tengah berbicara dengan Bang Zevin di seberang sana dengan netra berkaca-kaca.

"Gue izin sama lo buat bawa sebagian uang gue yang ada di tabungan PE. Gue harus pergi dari sini. Gue nggak mungkin tetap ada di Indonesia saat identitas gue udah terbongkar kayak gini. Bisa aja gue udah jadi buronan polisi saat ini, Rei. Maka dari itu gue izin sama lo buat-"

"Bang!"

Nathan terkejut saat lelehan air mata sudah jatuh memenuhi pipi ranum Kirei.

"Lo nggak perlu izin dari gue, karena itu adalah uang lo. Itu hak lo, bagian lo. Jadi lo bisa bawa semuanya karena itu memang punya lo."

Kirei tidak bisa menahan air mata yang dengan lancang turun dari kelopak matanya. Ia merasa sesak saat salah satu sahabat sekaligus kakak terbaik yang ia punya harus pergi meninggalkan mereka seperti ini.

"Gue tau, lo pasti butuh uang itu buat bertahan hidup dan bikin identitas baru. Lo tenang aja, gue bakal minta Bang Zevin buat bawa lo ke tempat yang aman dan jauh dari jangkauan para orang-orang yang ngincar lo. Lo barusan udah telepon dia, 'kan?"

Nathan mengangguk.

"Nah, bilang sama dia, kalo Kirei udah punya tempat yang aman di sekitaran Kota Alsace, Prancis. Nanti gue kirim alamat detailnya secara lengkap. Di sana ada orang-orang gue yang bakalan bantu lo, Bang."

Nathan tersenyum, dan lagi-lagi ia mengangguk. Kirei mengatakannya tanpa ragu. Hebat! Tidak disangka kalau Kirei sudah menyiapkan tempat pelarian seperti Kota Alsace. Pasti ada banyak pertimbangan yang dipikirkan oleh gadis ini sebelum memilih menjatuhkan diri dengan membangun organisasi kriminal seperti Psycho Elite.

"Thank you, Rei. Gue titip PE sama lo. Kalo ada apa-apa, lo pasti tau harus menghubungi gue ke mana, 'kan?"

Kirei mengangguk mantap. Sorot matanya penuh keyakinan. Ia tahu, kalau ini sudah saatnya ia harus mengibarkan bendera perang pada siapapun itu yang telah berani bermain-main dengan mereka.

"Jangan sampe lengah. Karena musuh kita kali ini benar-benar tangguh."

☠☠☠

Brum! Brum!

Sebuah mobil mini cooper abu-abu tampak melintasi jalanan dengan kencangnya. Dua pengendara di dalam mobil itu adalah Nathanael Vicenzio Orion yang tengah berusaha kabur melewati perbatasan negara bersama seorang partner yang membantunya kali ini, Alzevin Giordano.

Setelah menerima telepon darurat dari Nathan tadi, Zevin memang buru-buru menyiapkan semuanya dan tancap gas ke markas Psycho Elite dengan penyamaran yang sempurna. Ia bahkan rela menggunakan mini cooper jelek ini agar terlihat normal dan tidak dicurigai oleh siapapun.

Sesuai petunjuk Kirei, Kota Alsace adalah tempat yang pas untuk pelarian dan bersembunyi sementara waktu. Suasana di kota itu juga masih lekat dengan nuansa lokal kuno di Negara Prancis. Nathan bisa menyamar menjadi pendatang baru dan mencari pekerjaan di sana untuk menyambung hidup. Karena tidak mungkin kalau laki-laki itu hanya mengandalkan uang tabungannya saja.

Namun sayangnya, mereka tidak bisa menggunakan jalur laut ataupun udara untuk sampai ke Prancis. Menggunakan kedua jalur itu akan sangat berbahaya saat ini. Maka dari itu, Zevin dan Nathan harus membuat identitas palsu terlebih dahulu setelah melewati perbatasan Negara Indonesia untuk mempermudah mereka pergi ke negara lain hingga sampai ke Alsace, Prancis.

"Bang! Lo yakin kalo kita bakalan keluar dengan selamat?" Nathan bertanya ragu-ragu saat mobil yang mereka kendarai melewati jalan tol yang dijaga oleh beberapa polisi.

Zevin menurunkan masker hitam yang dipakainya. Laki-laki itu melirik ke arah Nathan dengan seringai lebarnya. "Nggak usah terlalu dipikirin. Percaya aja sama Abang, Nath. Karena kamu meminta bantuan pada orang yang tepat."

Alzevin Giordano. Sang pebisnis muda yang berhasil melebarkan sayapnya ke kancah internasional. Berita dan julukan itu bukanlah bualan semata. Karena Zevin sangat tahu apa yang harus ia lakukan.



OMG!

Identitas Bang Nathan kebongkar!

Gimana, dong?!😭

Nggak adakah dari kalian yang mau nolongin si ahli cybernya PE?

Kalo aku bisa, udah aku ungsikan itu Bang Nathan ke rumahku😭

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro