🎀 New Love ( 14 ) 🎀
Ternyata banyak yang team Jaeds yah, atas vote dan komen yang kalian berikan aku ucapkan terima kasih. Atas kerja sama kita yang baik antara penulis dan pembaca yang saling menghargai aku berusaha menepati janji ku dengan secepat mungkin meng up cerita ku.
Jadi lah pembaca yang baik,vote kalian tidak mengeluarkan uang dan juga tidak menghasilkan uang bagi kami penulis. Tapi vote dan komen kalian itu berarti sebagai tolak ukur tulisan kami.
Dan satu lagi, di semua tulisan ku
Ada 'pantang' an yang aku selalu buat sering kali adalah komen Next atau lanjutkan...ini adalah komen ter pantang yang tidak perlu di tulis di komen. Aku akan meng up jika kalian juga menghargai tulisan ku tanpa harus kalian komen Next.
Ok lah aku cerewet amat yah, soal ny kata next itu sungguh mengesalkan sekali.
Emang nyari ide dan ngetik itu gampang...
Aku akan up kalo vote kalian juga udah terpenuhi, simple kan dan komen juga yang isi nya bukan next.
Happy Reading 🎀
Dahyun tiba di sebuah pantai yang sepi pengunjung, diri nya keluar dari mobil nya dan berjalan menuju arah pantai.
Pantai itu sangat sepi, bahkan tidak ada satupun manusia yang terlihat di pantai tersebut.
Sementara Dahyun yang dalam keadaan emosi yang tidak stabil membuat nya berpikir untuk mengakhiri hidup nya.
'Ayah, Ibu, Oppa...maafkan Dahyun, karena ku kalian meninggal. Seandai nya Dahyun tidak kabur saat itu, kalian tidak akan mencari Dahyun, seandai nya Dahyun lebih dewasa menghadapi dunia ini ayah,ibu dan oppa pasti masih hidup' langkah kaki Dahyun makin mendekat ke bibir pantai.
'Hidup juga tidak ada guna nya' selangkah kaki nya telah masuk ke dalam air.
'Tidak ada satupun yang menginginkan orang menyusahkan seperti Dahyun' kaki dahyun semakin melangkah jauh memasuki air laut, bahkan air mulai di rasakan wajah nya.
"Ayah, ibu, Oppa... Tunggu lah dahyun, sebentar lagi Dahyun akan berkumpul dengan kalian'
Dari tempat lain, Jaehyun telah tiba di pantai. Jaehyun mencari keberadaan Dahyun, hingga melihat mobil Dahyun terpakir dan di dalam nya tidak ada Dahyun. Jaehyun mulai terlihat sedikit panik, karena tidak bisa menemukan Dahyun.
Jaehyun terperanjat saat melihat sesosok orang berjalan semakin menjauh dari bibir pantai menuju ke tengah air. Jaehyun melihat dengan kepala nya sendiri, bagaimana akhir nya Gadis itu terseret oleh air.
Jaehyun berlari sekencang mungkin menuju air mengejar tubuh Dahyun yang di terbawa ombak, beruntung nya Jaehyun adalah perenang yang baik. Dan ombak yang menggulung dahyun adalah ombak kecil tapi tetap saja bisa membahayakan bagi keselamatan. Jaehyun sibuk berenang mencari tubuh gadis bernama Kim Dahyun tersebut.
Saat melihat tubuh Dahyun mengambang, Jaehyun segera mendekat dan menarik tubuh dahyun sambil berdoa gadis itu masih hidup.
"Dahyun....dahyun...bangun...dahyun" teriak Jaehyun telah berhasil membawa Dahyun ketepi pantai, dan menepuk pipi Dahyuj berusaha membangunkan Dahyun.
Jaehyun meletakkan kepala Dahyun dengan benar, dan membuat pertolongan pertama seperti yang pernah ayah nya ajarkan. Jaehyun memberikan nafas buatan, memompa tubuh Dahyun dan memberikan lagi nafas buatan. Hingga air dari dalam tubuh gadis itu keluar, dengan segala usaha nya Dahyun membatukkan air yang begitu banyak.
Mata Dahyun terbuka, terbatuk dengan keras dan wajah nya sangat merah karena air yang masuk ke dalam tubuh nya cukup banyak.
"Dingin...."cicit Dahyun
Jaehyun mengendong Dahyun dan berlari menuju mobil nya. Meletakkan tubuh Dahyun perlahan di bagian penumpang .
Jaehyun menarik koper Dahyun dari mobil Dahyun, mengunci mobil dahyun. Kemudian dengan sigap Jaehyun membuka semua pakaian Dahyun, bahkan Jaehyun tidak sempat berpikir kotor selain mengganti baju gadis itu menjadi pakaian kering. Dahyun menggeser tangan Jaehyun yang ingin membuka pakaian nya.
"Ini tidak waktu nya untuk mu menolak, pakaian mu harus aku ganti. Jadi bekerja sama lah, jangan menyusahkan orang" umpat Jaehyun luar biasa marah.
Dahyun sendiri merasa diri nya masih sangat lemah dan mata nya perlahan tertutup karena sakit yang di rasakan nya.
Selagi menukar pakaian Dahyun, Jaehyun mengabari kedua orangtua nya dan menyiapkan kamar Dahyun atau harus membawa ke rumah sakit.
Dari sebrang Jaehyun bisa mendengar teriakan takut sang Mama, dan semua nasib baik sedang berada di sisi Jaehyun. Pantai itu sangat dekat dengan villa dan beruntung nya Jaehyun segera menemui Dahyun, jika Jaehyun terlambat sedikit saja kemungkinan Dahyun tidak akan di temukan ataupun jika di temukan tentu dalam keadaan tidak hidup.
"Dasar menyusahkan orang, apa hidup mu selalu begitu" umpat Jaehyun masih penuh dengan keemosian setelah berhasil mengganti pakaian Dahyun dan menyelimuti tubuh gadis yang bergetar hebat itu.
"Kenapa kamu menolong ku, harus nya kamu biarkan saja aku tenggelam dan mati jadi tidak akan ada lagi manusia menyusahkan seperti ku" dahyun menangisi keadaan nya yang luar biasa mengenaskan. Kenapa diri nya begitu bodoh hingga kabur, membuat keluarga nya khawatir.
Bahkan saat itu Dahyun tidak berpikir bahwa ada badai yang terjadi di kampung halaman nya, walaupun begitu kedua orangtua nya tetap berusaha menghadang badai demi mencari keberadaan putri mereka.
Dahyun menangis sangat kuat, baru kali ini Dahyun menangisi kepergian orangtua dan Oppa nya dengan sangat puas. Bahkan Dahyun memukul-mukul dada nya yang sesak.
"Heol...hey,hey...kalau mau mati jangan menyusahkan orang. Kenapa hidup mu selalu menyusahkan orang"
"sudah ku katakan, jangan perdulikan aku. Aku mati pun tidak ada urusan nya dengan mu, jadi pergilah. Seolah tidak pernah menemukan ku" Dahyun jauh lebih keras dan lebih marah sebelum nya keluar dari mobil Jaehyun dengan lemah.
Jaehyun membiarkan gadis itu menjauh dari mobil nya, menggaruk kasar rambut nya kesal.
"Keras kepala dan bodoh"
Jaehyun melihat gadis itu akan memasuki mobil nya, dan berpikir apa lagi yang akan di lakukan gadis itu mengakhiri hidup nya.
Lagi pula mengapa Jaehyun tidak bisa mengunci mulut pedas nya tersebut.
Jaehyun segera keluar dari mobil nya, dan mengejar Dahyun yang seperti orang yang kerasukan saat mencoba menghidupkan mesin mobil nya.
"Turun...apa begini cara mu menebus kesalahan mu atas kematian orangtua mu gadis bodoh" rutuk Jaehyun.
Dahyun menatap Jaehyun penuh ketidak percayaan, 'benar, hukuman macam apa setelah membuat keluarga nya meninggal yang pantas Dahyun dapatkan jika bukan kematian juga'
"Maka dari itu lepaskan aku, biarkan aku menyelesaikan hukuman ini dengan menemui mereka juga" tangis Dahyun.
TBC.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro