Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

Karena cerita fiksi yang biasa aku baca dan dengar, ada sedikit harapan bahwa kehidupan baru yang aku jalani akan menyenangkan. Sayang sekali semua tidak sesuai dengan keinginanku. Tidak ada rumah yang hangat, tidak ada orang tua penyayang, tidak ada makanan enak, bahkan aku kesusahan hanya ingin mengigit kecil roti yang ada di tanganku. Walau begitu untungnya aku mempunyai saudara kembar laki-laki di sampingku.

"Hachiu!" Tanganku memeluk lenganku sendiri. Baju ini terlalu tipis untuk cuaca bersalju ini. Bahkan perapian yang kakak buat tidak terlalu besar. Ukurannya bahkan hampir menyaingi kaki kecil milik anak umur 4-5 tahun ini.

Sebuah kain aku rasakan berada di bahuku dan seseorang berada di sampingku. Ternyata itu kakak yang menggeser duduknya di sebelahku.

"Maaf, hanya ini." Kakak menunjukkan wajah sedihnya.

Aku tersenyum lebar. "Tidak apa-apa. Aku masih punya kakak dan makanan."

"Ingin memakanku?"

Aku kaget karena perkataan sebelumnya. "Bukan gitu maksudku! Asalkan bersama kakak aku tidak masalah!"

"Karena aku bisa di makan?" Kakak menunjukkan senyuman jailnya.

"Kakak! Aku yakin kakak mengerti maksudku!!" Aku menabrakkan bahu kami.

Kakak tertawa pelan sebelum kembali berusaha memakan roti di tangannya. Aku juga berusaha memakan kembali roti keras ini. Saat baru lahir aku menyadari perbedaan bahasa di dunia ini tetapi untungnya aku masih bisa berbicara dengan kakak dengan telepati kami. Kakak sejak dulu sudah mengerti perkataan ibu, bahkan bisa melawan perkataan ibu. Itu memang terdengar aneh, walau begitu aku abaikan karena hanya kakak yang aku punya.

"Oh, masih hidup rupanya." Aku menoleh dan melihat wanita yang merupakan ibu kandungku masuk ke dapur.

Kakak langsung menggenggam tanganku. Ibu berjalan mendekati kami dengan langkah yang sedikit sempoyongan.

"Hm, hm. Memang tidak salah, rambut pirangmu akan membuatmu menjadi barang mahal," kata ibu dengan senyuman sinis. Tidak perlu dijelaskan lagi, aku sudah mengerti apa maksudnya.

"Coba saja kalau berani!" seru kakak yang berdiri di antara aku dan ibu.

"Hah?! Lemah sepertimu apa yang bisa kau lakukan?" tanya ibu yang menjambak rambut kakak ke atas sampai kedua kakinya tidak menapak lantai batu.

Aku panik dan menangis, mencoba menarik kakak kembali ke tanah. Tak lama ibu melempar kakak, untung saja tidak sampai terkena dinding lalu pergi begitu saja.

Aku berlari mendekati kakak. "Kakak! Apakah kakak baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja, jangan menangis." Kakak tersenyum dan mengusap air mataku pelan. Walau begitu aku tahu itu adalah kebohongan, ekspresinya mengatakan bahwa ia kesakitan.

Aku langsung memeluk kakak. Bisa aku rasakan air mata memenuhi wajahku. Terserah jika aku dianggap terlalu kekanakan, aku hanya tidak ingin sendiri di dunia ini.

.
.
.

Jadi mulai sekarang saya akan update setiap 2x seminggu.
Ini dia list ceritanya:

1. The 7 Element Controllers

2. New Daily Life Royal Twins

3. A Little Hope [Revisi]

4. As Blue Sea

5. My Family is Perfect But I'm Not

6. Akar Merah

Itu dia urutannya, bisa dicari setelah saya posting.Mungkin ada perubahan dari tata bahasa dsb-dsb tapi semoga kenyamanan dalam membaca masih bisa dinikmati yaa~Sampai jumpa kembali :3

- (20/04/23) -

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro