Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Mozaik 59 : Boqquickent


‘Pertandingan tim antar kelas yang berlangsung sengit.'
.
.


[NEO] TWILIGHT
Rabu, 01/12/2021


Beberapa jam berlalu, Heejin telah mampu melempar dan menerima bola dengan satu tangan. Sesekali ia melatih cara menunggang kuda tanpa memegang tali kekang. Tubuhnya semakin gesit tatkala rekan sesama pitcher-nya mengoper bola.

Jaemin tersenyum bangga saat bola berpindah ke tangannya. “Jeon Heejin, lumayan juga.”

“Berkat pelatihan dari Jeno,” ucap Heejin, mengubah senyum lebar Jaemin menjadi desisan kecil. “Terima kasih, Jeno.”

“Tidak perlu berterimakasih.” Jeno tersipu malu selagi kuda yang ditunggangi Jaemin memutar arah.

Heejin melajukan kudanya untuk menyusul Jaemin. “Apa latihan sudah selesai?”

Sebenarnya masih banyak yang harus dipelajari Heejin, tapi matahari sudah tergelincir, dan hari mulai gelap. “Besok pertandingannya, kau harus beristirahat,” balas Jaemin.

“Asyik, aku bisa menonton pentas seni!” seru Heejin dengan riang seolah kelelahannya terobati.

“Kita harus cepat sebelum penampilan dari anggota Klub Idol dimulai.” Jeno bersemangat memimpin jalan bersama kudanya yang kedapatan mengunyah rumput.

Maxxis, si kuda jantan milik pangeran menghadang kuda betina seputih salju yang telah resmi menjadi hewan tunggangan Heejin. “Aku suruh kau istirahat, bukan menonton pentas,” kata Jaemin, mengambil semua kesenangan Heejin.

“Dasar tidak asyik,” gerutu Heejin.

“Heejin-ah, istirahatlah. Aku akan merekam penampilannya agar nanti bisa kau lihat.” Jeno pergi ke arah yang berbeda, untuk kembali ke Neoskhole, sedangkan Jaemin dan Heejin menuju Neomertanz.

***

Setengah dari anggota keluarga kerajaan sedang tidak ada di kastel. Raja dan ratu melakukan kunjungan ke Pulau Nami. Putri Yoohyeon yang sedang memulihkan diri di RS Neohealtez, dan si pangeran bungsuᅳNa Jisungᅳpasti sedang bersorak meneriaki nama ‘Jang Wonyoung’ di depan panggung.

Notifikasi saling sahut. Heejin menerima banyak pesan masuk dari teman-temannya. Nakyung yang menanyakan, apa dia benar-benar tidak akan datang, sampai mengirimkan foto penampilan sulap dari Klub Magic. Rupanya Jeno juga sudah sampai di sekolah, seperti yang dijanjikan, dia mengirimi video rekaman Klub Pecinta Buku yang sedang menampilkan Musikalisasi Puisi.

“Mau sampai kapan mukamu masam begitu?” sindir Jaemin.

Heejin menatap malas kedatangan Jaemin dari ruang pakaian. “Sampai kau mengijinkanku menonton pentas.”

“Kau tidak akan mandi,” kata Jaemin seraya mengeringkan rambut menggunakan handuk.

“Ini festival pertamaku di Neoskhole, dan mungkin akan menjadi yang terakhir.” Jaemin berhenti mengusak rambutnya selagi gadis yang duduk cemberut di kasur men-scroll deretan pesan masuk.

“Cepat mandi, atau aku tidak akan mengantarkanmu ke sekolah!”

Mendengar kata ‘sekolah’, membuat Heejin bersemangat. “Baik, suamiku!” tukas Heejin berlari memasuki kamar mandi.

“YA! Hati-hati terpeleset!” Jaemin berseru dengan pipi yang memerah, ia tersenyum malu. “Barusan dia memanggilku apa, sua, suami.”

***

Heejin kesulitan menaiki kuda. Kejadian berjam-jam lalu pun terulang saat Jaemin membantu dengan mengangkat tubuh rampingnya. Kemudian tanpa Heejin duga, Jaemin juga naik ke kuda.

“Ini kudaku,” kata Heejin kebingungan.

“Biar lebih cepat.” Lengan Jaemin melewati tubuh Heejin untuk memegang tali kekang, kuda berlari dan angin berhembus keras menerpa wajah.

Awalnya Heejin merasa canggung dengan posisi yang begitu dekat. Namun, tamparan dari angin menimbulkan sensasi lain yang lebih menantang. “Fleur, ayo, lari lebih cepat lagi!”

“Siapa Fleur?” tanya Jaemin tepat di telinga Heejin.

“Nama kudaku,” balas Heejin.

Sesampainya di sekolah, fleur memelankan langkah di depan kandang kuda milik para pemain boqquickent. Heejin tampak telah mengambil alih tali kekang.

“Kenapa dia tidak mau berhenti?” kata Heejin ketika hampir menemukan kandang kosong.

Jaemin meletakkan tangan di atas tangan Heejin. “Tarik ke belakang talinya dengan dua tangan maka dia akan berhenti.”

“Sekarang aku ingat,” kata Heejin. Rasanya ia ingin segera turun dari kuda, menjauh dari Jaemin secepat mungkin.

“Dasar pelupa!” ledek Jaemin sembari menjitak kepala Heejin.

***

Lima anggota Klub Idol menaiki panggung, menggunakan kostum bernuansa gelap berwarna merah dan hitam. Wonyoung memimpin sebagai penampil tengah. Empat yang terpilih lainnyaᅳGahyeon, Karina, Eunbin dan Yirenᅳmelengkapi formasi.

Penonton berseru menyemangati, bahkan ada yang bersiul. Jisung dengan banner-nya tak kalah heboh. Jisung sudah seperti ketua dari fanboy Neostar, nama grup penampil dari Klub Idol.

“Jeno, kalau aku tampil di panggung pasti kau akan bersorak untukku, kan?” Nakyung menyesal karena gagal bergabung dengan Neostar.

“Tentu, mau kau hanya bernyanyi di pinggir lapangan pun, aku akan bersorak untukmu.”

Heejin menyerobot ke bagian terdepan sembari mencari teman-temannya. Persoalan menjadi mudah ketika semua tau kalau Heejin resmi menjadi putri. Ditambah selalu ada Jaemin di sekitarnya. Bahkan dengan bermuka kesal, murid-murid dari kelas vampaneze memberikan jalan.

Musik diputar dan tarian awal yang lembut memulai pertunjukkan. Minju tidak pernah tau akan merasa terganggu melihat mantan pacarnya tersenyum bersama wanita lain.

“Mereka telah menikah.” Nyatanya bukan hanya Minju yang mendumel, banyak murid mengomentari pasangan suami istri tersohor di Neogara.

Sementara Heejin tidak ambil pusing akan murid-murid yang membicarakannya. “Nakyung-ah,” panggilnya setelah berhasil berdiri di dekat Nakyung.

“Akhirnya kau datang, lihatlah mereka sangat keren.”

Jeno terkekeh pelan saat lengan Jaemin tersampir di pundaknya. “Aku yakin kau pasti akan datang.”

Selanjutnya lagu ballad dinyanyikan oleh murid kelas dhampire. Semua berbisik akan berdirinya ketua tim boqquickent dhampire.

“Sedang apa Lucas di sana?”

Shuhua juga cukup penasaran, tapi ia tidak mau berpikir lebih lanjut dan hanya menikmati nyanyian Lucas yang lumayan. “Jangan-jangan Lucas…” Renjun masih tidak percaya Lucas bernyanyi solo di panggung.

Chagiya, suaraku lebih bagus darinya,” kata Renjun.

Shuhua mengangguk kecil. “Aku tahu, makanya kau hanya boleh menyanyi untukku.”

Di sebelah Shuhua, ada Yuqi yang berpura-pura mual. Sampai lagu yang dinyanyikan Lucas selesai dan lalu mendapat tepuk tangan meriah. Yuqi masih sibuk menyindir pasangan yang mengumbar hubungan di keramaian.

“Song Yuqi.”

Merasa namanya dipanggil, Yuqi terdiam ketika mendapati banyak sorot mata terarah kepadanya. “Aku menyukaimu, apa kau mau jadi pacarku?” Suara itu cukup keras didengar oleh seluruh murid.

Tatapan Yuqi lurus ke panggung. Mulutnya ternganga begitu mendengar Lucas baru saja menyatakan perasaannya di depan umum.

Badajwo! Badajwo! (Terima! Terima!)” suara kompak para murid meneriaki agar Yuqi menerima pernyataan cinta terhadapnya.

Lucas sudah turun dari panggung sambil membawa sebuket bunga. Saat itu para murid membelah barisan, sehingga Lucas dapat berjalan menghampiri Yuqi. Saking terkesimanya dengan adegan tersebut, Nakyung sampai harus ditarik mundur oleh Jeno.

***

Lapangan sudah dipenuhi para murid Neoskhole, demi mendukung tim boqquickent dari kelasnya. Mereka mengenakan kaos berbeda warna, duduk rapih di barisan kursi yang terbagi tiga kelompok. Salvatyorie dengan kaos warna merahnya. Dhampire tampil cerah dengan kaos warna oren, dan Vampaneze menunjukkan ambisi dalam balutan kaos hitam.

Dhampire dan Vampaneze akan memulai pertandingan pertama. Sedangkan Salvatyorie mendapat tiket emas menuju babak final, karena semester lalu telah memenangkan pertandingan sebagai juara.

“YA, Jeon Heejin!”

“Aku mendengarmu,” kata Heejin sebagai tanggapan pendek ketika Jaemin terus memanggilnya dengan suara keras. Padahal mereka duduk bersebelahan.

“Pelajari cara bermain anak-anak Dhampire dan Vampaneze,” pesan Jaemin selagi wasit meniup pluit sebagai pertanda dimulainya pertandingan.

Murid-murid dari Kelas Dhampire menyoraki tiap nama anggota tim dengan kompak dan penuh semangat. “Lucas! Haechan! Hendery! Jungwoo! Sungchan! Yuqi! Dham~pire!” Suara terempot mengiringi seruan bernada yang di pimpin Somi.

Satu kaos berwarna merah mencolok di antara puluhan murid yang memakai kaos oren, tampak ikut memberi semangat.

“Shuhua-ya, bukankah seharusnya Yuqi menjadi pemain cadangan?”

“Keuntungan menjadi pacar ketua tim.” Shuhua tidak tau jelas apa yang terjadi, tapi ia cukup yakin Lucas mengijinkan Yuqi bermain setelah sukses menyatakan cinta di pentas seni kemarin.

“Hei, hei, yang memakai kaos merah di sana. Tolong kembali ke tempatmu!” Somi menunjuk menggunakan terompetnya. “Iya, kau, Huang Renjun!” lanjutnya ketika laki-laki itu malah bersembunyi di balik punggung Shuhua.

***

Renjun kembali ke tempat duduknya, di sebelah Jeno. “Aku diusir,” katanya masih curi-curi pandang ke deretan anak-anak dhampire.

“Sebaiknya kau pergi ke vampaneze saja, mencari tau strategi mereka.” Jeno berbicara seperti itu karena dhampire kembali kehilangan poin.

Sorakan melemah di barisan kursi dhampire. Sebaliknya vampaneze merayakan dengan melayangkan tatapan sombong. “LEE TAEYONG! LEE TAEYONG!” Teriakan mereka membahana.

Lagi, ketua tim vampaneze sebagai Serplan (Penyerang Utama) berhasil memasukkan bola ke Goalmringᅳring bulat berdiameter lebih dari 50cm terbuat dari besi berwarna keemasanᅳyang dibawa Hendery. Goalmer, memiliki tugas penting untuk mempertahankan goalmring yang dibawa oleh tangannya agar tim lawan tidak bisa memasukkan bola.

Yuqi tetap fokus pada tugasnya, sampai ia mampu mengambil alih bola dari Jaehyun yang gagal melemparkannya ke rekan sesama pitcher, Mark. Otomatis Yuta dan Ryujin memicu kudanya lebih cepat, berusaha mem-blokir bola dengan menempeli pembawa goalmring.

“Ten, jaga goalmring jangan sampai terkejar lawan!” seru Yuta selagi dua pitcher lawan saling mengoper bola, sebelum akhirnya Haechan melemparkannya kepada Lucas yang berada cukup jauh di depan Yuta dan Ryujin.

“Dua poin untuk Dhampire!” pekik Xiaojun yang memandu jalannya pertandingan.

Lucas merayakan poin yang didapatnya dengan melakukan high five bersama Yuqi. Sedangkan Ten menggeram kesal karena telah kebobolan. Yuta menepuk pundak Ten sambil lalu bersama kudanya yang mulai bergerak cepat ke tengah lapangan.

“Perolehan tipis antar kedua tim, vampaneze yang memimpin dengan 28 dan dhampire 26. Vampaneze hanya butuh dua poin untuk mengakhiri permainan.” Xiaojun benar-benar menikmati kegiatannya.

Para guru sama antusiasnya di barisan kursi guru, berseberangan dengan kursi murid. Eunhyuk melemparkan bola di antara kedua Serplan yang berebut. Taeyong berhasil mendapatkan bola. Sementara itu, Eunhyuk kembali menjalankan kudanya menuju ke sisi lapangan.

Ryujin menghalangi gerak bebas Yuqi untuk bekerja sama dengan anggota timnya, terutama Haechan. Kudanya bahkan melaju bersampingan, begitu dekat sampai terjadi gesekan.

“Shin Ryujin!” pekik Yuqi.

Kuda yang ditunggangi Yuqi hilang kendali, sisi badannya yang tadi bertubrukan dengan kuda Ryujin mengeluarkan darah. Yuqi bersama kudanya terjatuh bertepatan dengan sorak sorai kemenangan vampaneze. Seperkian detik kemudian jeritan saling susul dari murid mengalihkan perhatian.

“Yuqi!” Shuhua menekap mulut melihat darah menggenang di sekitar jatuhnya Yuqi.

Heejin tau apa yang terjadi kepada Yuqi, karena sedari tadi ia memperhatikan cara bermain Ryujin. “Itu artinya kita akan melawan vampaneze.”

***

THANKS FOR READING
Don’t forget for vote, comment and share 💞
Bagi yang belum follow akun ini, silahkan di follow dulu.


Belum ketemu end ya man teman,

SEE YOU NEXT UPDATE

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro