Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Mozaik 51 : Serigala


‘Lolongan yang menarik perhatian.'

.
.
TARGET
60 vote
30 comment
.
.

[NEO] TWILIGHT
Rabu, 13/10/2021


Jaemin telah menjelaskan bagaimana situasi Heejin di Neogara. Semuanya terasa tidak nyata. Rahasia kelahiran yang tidak pernah diketahui Heejin malah menjadi bumerang. Selama delapan belas tahun ini, Heejin meyakini kematian ibunya akibat kandungan lemah sehingga melahirkannya berujung dengan merenggut nyawa sang ibu.

“Jadi siapa vampir jahat yang kau sebut telah membunuh ibuku?”

“Van Dracula. Dia pamanku, dalang dari pemberotakan dan ingin membunuh calon penerus kerajaan. Aku turut menyesal mendengarnya.” Jaemin menunduk merasa bersalah. “Maafkan aku.”

Di penghujung hari, lembayung senja mewarnai langit dengan merahnya. Pelatihan untuk mengelola kekuatan Heejin dilakukan di hutan tak jauh dari kastel. Sambil berjalan menunggu kedatangan Jeno, Jaemin mengungkapkan sisa cerita tentang keterkaitan keluarga Heejin dengan keluarganya.

“Maaf juga karena telah membiarkanmu menghadapi Ryujin sendirian.”

Heejin mendecih. “Sudah kuduga, kau sengaja mengabaikanku. Pasti ingin mengetes kekuatan superku, kan.”

“Aku yakin kau memiliki kekuatan sehebat vampir, sebagian darah Van Dracula ada padamu, menyatu dengan Darah Keabadian yang kau punya. Itu akan luar biasa! Pasti kita bisa mengalahkan Van Dracula, melewati usia delapan belas tahun dengan selamat dan hidup bahagia selamanya.” Jaemin langsung menyesali ocehan panjang lebarnya.

“Barusan kau bicara apa? Kita harus mengalahkan siapa?” berondong pertanyaan dengan suara bergetar menjadi alasan Jaemin untuk memicu langkah cepat. “Na Jaemin, jangan lari! Katakan padaku semua yang kau ketahui!” tambah Heejin sambil mengejar Jaemin.

“Demi mendengar kisah masa lalu itu, aku sampai harus dihukum cambuk dulu. Mana Raja memberi syarat untuk mengklaimmu sebagai mate!” gerutu Jaemin, tidak bisa didengar Heejin yang tertinggal cukup jauh. “Latihan dimulai!” teriak Jaemin sambil menekan pewaktu, dan ia menambahkan, “Naikkan rekor larimu, baru aku akan beritahu.”

Sepasang kaki Heejin bergerak secepat mungkin dengan mengerahkan sekuat tenaga, tangannya berayun bak atlet lari. “Lihat saja, aku akan menyusulmu.”

“Heejin-ah, larimu cepat juga.” Tiba-tiba sebuah suara mengalihkan pandangan lurus Heejin.

“Jeno, kau sudah datang,” sambut Heejin bersemangat.

“Iya, aku akan berada di belakangmu. Teruslah berlari, hwaiting!” seru Jeno, perlahan memelankan langkahnya sampai hanya mampu melihat punggung Heejin.

Jauh di depan sana, Jaemin mengetahui kalau Jeno sudah datang bersama peliharaannya. Mereka bertukar pesan melalui pikiran, merencanakan sesuatu untuk memicu kecepatan lari Heejin. Siapa tahu nanti akan ada kejadian di mana Heejin harus kabur dari serangan vampir. Alangkah bagusnya kalau Heejin bisa berteleportasi juga.

Ready action! Pesan untuk memulai rencana telah dikirim Jaemin.

“HEEJIN-AH, LARI LEBIH CEPAT!” seru Jeno dengan keras, bahkan larinya sudah menyamai Heejin yang terkejut. Jaemin tertawa menanggapi akting berlebihan Jeno.

Wae, wae, waeyo!” sahut Heejin terbata-bata, ia malah ketakutan melihat reaksi Jeno yang tidak biasa. Jarang-jarang temannya itu bersikap heboh, hampir mirip Renjun.

“Di belakang, ada, ada…” kalimat Jeno lenyap seiring meninggalkan Heejin.

“Ya, ya, kau bilang akan berada di belakangku!” pekik Heejin tidak berani melihat ke belakang.

Lolongan binatang buas yang pernah menyerang Heejin di hari pertamanya datang ke Neogara, terdengar begitu jelas di telinga. Pertanda kalau jaraknya dengan serigala tersebut cukup dekat. Sungchan saja yang aslinya vampir, waktu itu kalah melawan serigala.

“Jeno tunggu aku!” Seusai berteriak tanpa memeriksa jumlah serigala yang mengejarnya, Heejin berlari dua kali lebih cepat. “AAAAAKH!” jeritnya mendapati serigala berlari beriringan dengannya, pun mata yang bertemu dengan mata merah terang nan tajam milik serigala yang selintas tampak gagah.

Bulu tebal dan terlihat lembut, dengan sebuah kalung melingkar di leher, sungguh serigala berkelas yang tampan. Tetap saja tidak mengurangi ketakutan Heejin terhadap si serigala, ia kembali berteriak sambil terus berlari.

Jaemin dan Jeno sampai menoleh ke belakang, memastikan keadaan Heejin, takutnya gadis itu malah jatuh ketakutan dan beringsut mundur menghindari serigala. Namun, usaha Heejin kabur dari kejaran serigala telah membuat keduanya takjub. Heejin benar-benar berlari secepat kilat, nyaris tidak meninggalkan jejak.

Di garis finish, Jaemin sudah menunggu dengan memerhatikan angka yang tertera di stopwatch. “Woah, dia hebat juga,” katanya saat melihat Heejin berhasil melewati Jeno.

Kini pandangan Heejin hanya tertuju kepada Jaemin. Jarak di antara mereka menipis, dua langkah, satu langkah… berikutnya Heejin melompat, kedua lengan dan kakinya melingkar sempurna di tubuh Jaemin, seperti bayi koala. Stopwatch ditekan yang lalu terlepas dari tangan Jaemin. Penunjuk waktu di layarnya pun berhenti, sama seperti apa yang dirasakan Jaemin sekarang.

“Jaemin, apa serigalanya sudah pergi?”

“Belum.” Jaemin menatap wajah panik Heejin dari jarak yang sangat dekat.

“Cepat lakukan sesuatu, sepertinya serigala itu tahu kalau aku memiliki Darah Keabadian, warna matanya juga semerah darah,” bisik Heejin.

“Asal kau tau, mataku juga bisa berubah warna semerah darah. Turun!” kata Jaemin.

Cepat-cepat Heejin menggeleng. “Tidak mau, sebelum kau katakan kalau serigalanya sudah pergi.”

Jaemin mengubah posisi ke samping, dan saat itu juga Heejin melihat serigala sedang bersama Jeno.

“Kerja bagus, Key.” Jeno mengelus bulu halus serigala.

“Serigala itu peliharaan Jeno!?” kaget Heejin, memandang bergantian Jaemin dan Jeno. “Kalian mengerjaiku, keterlaluan.”

“Aku bilang kau tidak akan terluka, kan,” ujar Jaemin.

Heejin mengiyakan. Kemudian dengan canggung menurunkan kaki dan tangan yang melingkar, menyisakan debaran aneh dalam dada Jaemin. “Jeno-ya, aku kira kau memelihara anjing.”

“Jangan panggil aku peliharaan!” pekik serigala bernama Key, setelah mengubah bentuknya menjadi manusia.

Heejin berjengit, melangkah mundur sampai punggungnya menabrak Jaemin. “Dia manusia serigala,” kata Jaemin pelan di telinga Heejin. “Jangan takut,” lanjutnya mendorong Heejin pelan.

Werewolf?” ulang Heejin, ingin pingsan saja saking terkejutnya.

“Hmm, dia terluka parah saat aku dan ayah menemukannya di bawah jembatan. Kami sudah menganggapnya sebagai keluarga,” jelas Jeno.

“Kau dengar itu,” tukas Key.

Key memang mulai mengabdikan diri sepenuhnya kepada Keluarga Lee, sebagai tanda balas budi.

***

Seluruh kelelahan Heejin menguap dan ia melemparkan tubuhnya di atas kasur. Rekor larinya berhasil mengungkap keseluruhan cerita yang diketahui Jaemin. Sekarang ia tahu alasan mengapa akhir-akhir ini Jaemin suka berbicara gombal, tanpa ragu memanggilnya ‘tunangan’ di depan banyak teman.

Tak lama Jaemin masuk selagi si empunya kamar meletakkan punggung tangan di dahi. “Kau ingin hal antara kita berjalan bagaimana?”

Heejin menggeleng. “Kita tidak saling menyukai, mana bolehᅳ”

“Aku tau, tidak seharusnya aku egois. Kita bahkan telah sepakat akan membatalkan pertunangan. Tapi ini menyangkut kelangsungan hidup kaum vampir di Neogara, termasuk hidupku dan hidupmu yang terancam.” Jaemin mendesah. “Tidakkah kau ingin membalas dendam pada Van Dracula?”

Heejin bersandar pada bantal-bantal sutra, memejamkan mata, dan mengenang kesendirian tanpa sosok ibu dan ayah. ”Ayahku seorang peneliti, bekerja di laboratorium sepanjang hari. Dia bisa bekerja berbulan-bulan lamanya tanpa memberi kabar, menitipkanku di rumah paman dan bibi. Aku baru tahu sekarang mengenai pekerjaannya yang mengharuskan pergi jauh berkilo-kilometer.”

Kasur berderak saat Jaemin mendudukkan diri di tepiannya. “Kau merasa kesepian?”

“Ehm, kukira akan bisa dekat dengan Yeji. Kami yang seumuran bisa saling berbagi cerita. Tapi dia membuatku menjadi murid buangan, kau sudah tau itu,” kata Heejin, tersenyum miris mengingat perlakuan saudara sepupu dan jangan lupakan paman serta bibi, yang sama tidak menyukainya.

Bibir Jaemin menyentuh dahi Heejin, rasanya ada sengatan yang membangunkan kesadaran Heejin untuk kembali dari ingatan masa lalu. “Jadilah rekanku sampai saatnya tiba hari dimana kita harus melawan Van Dracula,” ucap Jaemin lirih, terdengar tulus dan menenangkan pikiran kalut Heejin.

Apakah ayahnya setuju mengirim Heejin ke Neogara untuk mempertahankan tempat tinggal vampir, yang mungkin dalam bahaya kehancuran? Bagaimanapun Van Dracula pasti akan menemuinya, si pemilik Darah Keabadian.

“Kau harus memutuskan kehidupan apa yang kauinginkan.” Jaemin menyentuh kedua bahu Heejin, menatap penuh harap. Sebagai pangeran ia merasa bertanggungjawab akan kehidupan rakyat Neogara. Dia harus melakukan sesuatu agar pemberontakan tidak terulang kembali.

Heejin memejamkan mata lebih erat saat mencoba berpikir, membayangkan kastel Neomertanz dan sekolah Neoskhole hancur, sungguh ia tidak menginginkannya. Napas hangat Jaemin menerpa wajahnya. Heejin hanya harus merelakan ciuman pertama, berbagi emosi dengan vampir yang akan menetapkannya sebagai mate kontrak. Tidak untuk dijadikan pasangan selamanya.

Tersisa jarak satu jengkal, sebelum bibir Jaemin menempel di bibir ranum Heejin. Dalam posisi sedekat itu, siapa pun akan terbawa perasaan, termasuk Heejin yang tiba-tiba ingin memiliki hubungan lebih dekat dengan sang Pangeran Vampir. Seperti sebuah peringatan, lolongan serigala di tengah malam mencuri atensi kedua insan yang terkesan sedang bernegosiasi.

“Aku belum siap,” ungkap Heejin, tepat menyisakan jarak satu sentimeter sebelum bibir Jaemin mengulum bibirnya.

Jaemin menarik mundur tubuhnya, ada raut kecewa bercampur jengkel. “Mana bisa kau merusak suasana yang kubangun dengan susah payah.”

“Maaf, bisakah kau memberi aku waktu untuk mempertimbangkannya?”

“Apa yang perlu kau pertimbangkan, ah, sudahlah… beritahu aku kalau kau sudah siap.” Jaemin tergesa-gesa keluar dari kamar Heejin, sambil merutuk tak jelas.

***

THANKS FOR READING
Don’t forget for vote, comment and share 💞
Bagi yang belum follow akun ini, silahkan di follow.

SUPPORT CAST IN THIS MOZAIK
Key (Werewolf)

Ehem, sengaja aku gagal’in lagi. Maaf, ya, Jaem… soalnya mau bikin Mozaik 52 dengan sub-judul ‘Klaim’.
SEE YOU NEXT UPDATE

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro