Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Mozaik 27 : Sebenarnya


‘Mulut berujar dan hati yang terlampau jujur.'

_SUPPORT CAST IN THIS MOZAIK_
NAKAMOTO YUTA
(Vampaneze Class)

[NEO] TWILIGHT
Senin, 14/06/2021


Oh Sehun menghentikan langkah tergesanya. Seketika teringat perkataan Raja Yesung untuk membiarkan si pangeran berbuat sesuka hati. Sebenarnya ada apa dengan rajanya itu.

“Pengawal Oh, aku percaya anakku tidak akan pernah menyakiti siapa pun. Kalaupun harus, dia hanya melakukannya pada vampir jahat atau makhluk lain yang pantas mendapat pelajaran. Jadi kau harus memercayainya juga…” tutur Yesung.

Waktu itu Sehun benar-benar menaruh kepercayaan terhadap penerus kerajaan. Sikap acuh dan tidak mau tahu pangeran yang telah dikenalnya sewaktu bayi masih tampak dibarengi rasa tanggungjawab. Sehun berpikir, Jaemin sedikit peduli pada Heejin. Tetapi melihatnya secara langsung telah menurunkan tingkat kepercayaan dan memunculkan keberanian untuk menentang titah raja. Terlebih setelah mendengar keluh kesah Heejin terkait ayahnya.

“Tugas utamaku ialah melindungi Pangeran Jaemin dan tunangannya, Jeon Heejin,” kata Sehun, berpendirian teguh dalam mengemban tugas.

Selanjutnya sepasang kaki jenjang milik Sehun bergerak cepat, selagi tanpa bisa ia lihat, Jaemin tengah tersenyum menyeringai. Satu senti lagi saja ujung taring Jaemin menyentuh permukaan leher Heejin. Sebelum hal yang lebih buruk terjadi, Jaemin melirik sisi wajah menegang Heejin. Mata gadis itu membulat sempurna sementara bibirnya terkatup rapat.

Jaemin menarik tubuhnya sembari tertawa puas, senang karena telah berhasil mengerjai Heejin sampai ketakutan setengah mati.

“Sepertinya kau sangat ketakutan, woah…”ᅳJaemin tertawa lepas saat di depannya Heejin merosot, terduduk di tanahᅳ”aku mohon jangan gigit aku,” tambahnya meniru nada bicara Heejin.

Nappeun nom,” umpat Heejin, air mata telah menggenang dan detik berikutnya ia menangis sambil bergumam dengan suara tersenda-sendat, “Appa, eodiga… aku bohong soal aku baik-baik saja.”

“Kau menangis?! Aku hanya mengujimu, dasar cengeng!” ejek Jaemin. Sebenarnya Jaemin-lah yang telah menguji dirinya sendiri akan aroma Darah Keabadian.

Mata basah Heejin menatap sebal ke arah Jaemin. Seketika itu juga Jaemin menelan tawa, tampak taringnya sudah kembali normal dan matanya tidak lagi semerah darah. Melihat Heejin menangis seperti itu, ia menjadi agak bersalah karena telah mengerjainya.

“Ayo kita pulang,” ajak Jaemin sambil mengulurkan tangan.

Heejin memilih berdiri tanpa bantuan Jaemin, berjalan melewati Jaemin yang segera menarik uluran tangannya. “Jujur saja, kau membawaku kemari untuk membunuhku, kan?”

“Tidak, anggap itu peringatan dariku… siapa yang tahu, kalau suatu saat aku bisa saja membunuhmu.” Jaemin mengikuti langkah lemah Heejin, wanita itu benar-benar terkejut dan mendadak teringat kejadian yang menimpa keluarga Yeji.

Pasti saudara sepupunya itu sama ketakutan seperti dirinya. Belum lagi bibi dan pamannya yang entah bagaimana nasib mereka setelah diserang vampir. Heejin ingin mengetahui keadaan mereka.

“Bunuh aku, kalau kau bisa,” kata Heejin, menyeka air mata di pipinya dengan punggung tangan. Dia tidak akan mati sebelum dapat bertemu ayahnya.

***

“Vampir menghisap darah vampir lainnya! Tentu saja bisa …,” ujar Nakyung, matanya berkeling heran. “Heejin-ah, kenapa tiba-tiba menanyakannya? Mungkinkah, ada vampir yang menggigitmu?”

“Iya, bisa dibilang nyaris digigit,” jawab Heejin sambil mengusap leher belakang, masalahnya dia bukan vampir tapi manusia yang memiliki Darah Keabadian. Menduga itulah sebabnya Jaemin hampir tidak bisa menahan diri.

“Berarti darahmu cukup manis untuk memikat vampir, tidak, tidak… kebanyakan darah vampir itu hambar, jadi kita para vampir lebih suka meminum darah makhluk lain, mungkin dia bukan ingin menggigitmu,” ralat dan terang Nakyung sambil bergegas menyusul Jeno di antara teman-temannya yang sudah memasuki laboratorium.

Sebaliknya anak-anak dari Kelas Vampaneze keluar, membuat Nakyung tersingkir ke tembok akibat serbuan mendadak yang tidak diketahuinya. Apalagi dia baru saja tersenggol oleh Nakamoto Yuta, Blocker andal di tim Boqquickent yang lebih agresif dari Ryujin dalam setiap pertandingan.

Berbeda dengan Heejin yang bergeming di tempatnya ketika para murid lewat berseliweran tanpa sedikit pun menyenggolnya. Heejin pun diam mematung sambil meyakini kalau kemarin Jaemin memang berniat menggigitnya, atau mungkin benar hanya menguji seberapa takut ia terhadap vampir. Selama memikirkan banyak kemungkinan, ia dikejutkan dengan tepukan di bahu kanannya.

“Kau tidak masuk?” tanya wanita berambut pendek sebahu dengan ponytail, mata bulat beningnya tampak berbinar.

“Sakura Sunbae,” kata Heejin, mengulum senyum simpul dan melanjutkan, “Bagaimana formulanya, apa menurutmu itu akan berhasil?”

“Kau ingin tahu, maka ayo kita coba membuatnya.” Wanita asal Jepang yang nama panjangnya Miyawaki Sakura itu merangkul lengan Heejin untuk segera masuk ke laboratorium.

Keduanya merupakan anggota kelompok dalam penelitian obat-obatan baru di pelajaran Farmakologi bersama Arin, Xiaojun dan Jaeminᅳyang sangat disayangkan oleh Heejinᅳkenapa harus satu kelompok dengan si pangeran vampir.

“Aku tidak sabar,” ucap Heejin bersemangat, menaruh harapan pada formula yang katanya dapat menurunkan kadar hemoglobin dalam darah sehingga manusia bisa menutupi aroma darahnya.

Setelah berjalan beberapa langkah, Sakura bertukar pandang dengan Yutaᅳtatkala satu tangannya yang bebas digenggam lelaki berkebangsaan Jepangᅳsama sepertinya. Pun selembar kertas dilipat membentuk burung berpindah dalam genggaman Sakura.

***

Minju menghadang jalan Taeyong, sepanjang pelajaran di laboratorium ia tidak bisa fokus. “Katakan apa yang ingin kau bicarakan padaku, sesuatu yang kau ketahui, sedang aku tidak mengetahuinya… apa itu?” tanya Minju di waktu kurang tepat saat Jaemin datang.

“Kalian terlalu sering bersama, ya,” sindir Jaemin.

“Bukan begitu, kau tahu sendiri aku Wakil Ketua Kelas danᅳ“

“Dia Ketua Kelasnya, aku tahu.” Jaemin semakin menghadapkan tubuhnya di depan Minju.

“Jangan libatkan aku dalam masalah hubungan kalian, toh aku tidak ada kaitannya… Na Jaemin, kekasihmu bukan tipeku,” kata Taeyong kemudian beralih melihat Minju yang menghela. “Sesuatu yang aku ketahui itu, Jaemin juga mengetahuinya.”

Sudah jelas Taeyong sedang bermain-main dengan Jaemin yang enggan perihal perjodohannya diketahui. Jaemin dibuat kesal karena tidak tahu apa yang direncanakan Taeyong.

“Aku pergi, selesaikan masalah kalian baik-baik, ya.” Taeyong berdecak sambil berlalu pergi.

Jaemin berkata dengan pandangan lembutnya, “Aku ingin kau berhenti menjadi wakil ketua kelas.”

Ekspresi serius dan suara tegas Jaemin menambah kecurigaan Minju. “Aku ingin kau keluar dari Klub Idol,” balas Minju, tak kalah seriusnya.

“Tidak bisa,” kata Jaemin cepat-cepat. Jujur ia sangat menikmati berada di klub, walau awalnya bertujuan untuk mengawasi Heejin. “Mungkin aku harus mengatakannya sekarang, sebelum Lee Taeyong memberitahumu… sebenarnya aku dijodohkan.”

Baguslah, terdengar lebih baik dibanding pengkhianatan. Minju mendengkuskan napasnya. Sebelumnya ia sempat menduga kalau Jaemin berselingkuh.

“Dengan siapa?”

“Jeon Heejin. Makanya aku disuruh untuk mengawasi sekaligus menjaganya.”

Minju mengangguk-angguk paham. Mengingat pertemuan pertamanya dengan Heejin di Neorizon Alley. Kini Minju tahu, mengapa saat itu hatinya sangat gelisah.

Sementara itu di laboratorium pelajaran sudah dimulai sekitar sepuluh menit lalu. Cho Kyuhyun berkeliling ke tiap kelompok yang sedang mencampur bahan-bahan kimia, sekantung darah dan beberapa tumbuhan langka. Berlomba-lomba membuat ramuan mereka masing-masing.

DUAR~ sebuah ledakan mengagetkan seluruh murid yang sontak menjerit. Kepanikan melanda ketika ledakan lainnya terdengar disusul munculnya kobaran api. Semua murid berlari menyelamatkan diri, diarahkan oleh seruan Kyuhyun agar mereka tetap tenang.

Jaemin dan Minju ikut tersentak karena posisi mereka sekarang dapat dengan jelas mendengar suara ledakan. Tak lama mereka melihat murid-murid berlarian menjauh dari laboratorium.

“Sakura apa yang terjadi?” tanya Minju, hampir tidak bisa menghentikan Sakura yang berlari menggunakan kekuatan seperti kebanyakan murid lainnya.

Para vampir tidak boleh terbakar, apalagi sampai hangus. Sebab kemampuan pemulihan diri mereka akan terhambat. Mereka bisa saja terlambat menyelamatkan nyawa dan mati ketika api telah membakar jantung.

Jaemin mengedarkan pandangan ke kekacauan yang entah apa akibatnya, sampai Sakura melontarkan perkataan, “Heejin, dia…”

Saat itu juga Jaemin menerobos, mendekati kekacauan yang semakin parah dengan munculnya kepulan asap dari kobaran api yang membesar.

“JAEMIN JANGAN KE SANA!” teriak Minju, cukup tahu alasan mengapa Jaemin malah masuk ke laboratorium. Dia harus menjaga Heejin, batinnya.

***

Don’t forget for vote, comment and share 💞

Siapa yang menyebabkan kebakaran di laboratorium ?

A. Jeon Heejin

B. Miyawaki Sakura

C. Huang Renjun

D. Other casts


NB: Rabu kemarin aku ngga bisa double up ya, jadi sebagai gantinya update lebih cepat. Sambil nungguin [NEO] Twilight update, kalian juga bisa baca cerita aku yang judulnya ‘WISHLIST’ dgn main cast Lee Taeyong.

(ada kesalahan marga Taeyong di blurb-nya 🤭)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro