Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Mozaik 20 : Terusik

‘Perasaan asing yang mengusik hati.’

_SUPPORT CAST_



[NEO] TWILIGHT
Kamis, 06/05/2021


"Oi, sini, sini!" seru Jaemin di seberang koridor, tentu di sebelahnya ada Jeno dan Renjun yang hampir bersamaan mengikuti arah pandang Jaemin, ingin tau siapa yang dipanggil si pangeran.

Jika di kalangan senior ada tiga serangkaiᅳNa Yoohyeon, Kim Doyoung dan  Kim JiUᅳmaka pangeran dan kedua sahabatnya terkenal sebagai maskot di Salvatyorie. Tak jarang banyak siswi yang memberikan bingkisan berupa kado berpita cantik, atau surat manis berwarna merah muda. Namun, setelah Renjun pulang dari berliburnya di kampung halaman bersama wanita yang dikenalkan sebagai mate-nya, segala macam bentuk pernyataan tidak lagi diterima Renjun.

Heejin celingak-celinguk, tidak yakin kalau Jaemin memanggilnya, padahal jelas-jelas bilang jangan berlagak akrab di sekolah. "Kamu manggil aku?"

"Iya, siapa lagi. Cepat ke sini!" titah Jaemin.

Semakin didengar, semakin membuat Nakyung kesal. "Jaemin namanya Heejin, panggil dia Heejin, dong!"

Heejin dan Nakyung sudah berada di antara ketiga lelaki unggulan kelas salvatyorie. Menunjukkan raut wajah yang seolah bertanya-ada-apa-memanggil.

Renjun menyambut dengan senyum manisnya. "Hei, Lezat!" katanya sambil melambaikan tangan pada Heejin.

"Renjun, panggil dia Heejin!" protes Nakyung.

"Yang dipanggil saja tidak keberatan," sahut Renjun sama sekali tidak mengalihkan pandangan dari Heejin, tampak ada getaran ketertarikkan yang tidak disadari oleh sekitarnya. “Heejin-ah, bolehkan aku memanggilmu Lezat?”

“TIDAK BOLEH!” tolak Jaemin dan Jeno secara bersamaan, mereka sampai saling bersitatap kaget ketika tersadar telah melontarkan kalimat yang sama.

Ada yang perlu Jaemin tanyakan pada Heejin dan untuk sekarang teman-temannya tidak boleh mengetahuinya. “Ikut aku sebentar,” kata Jaemin, berjalan membuat jarak cukup jauh dari teman-temannya.

Heejin mengekor di belakang Jaemin selagi di belakangnyaᅳterutama Nakyungᅳmelihat kepergian mereka dengan terheran-heran. Mungkin ingin tau apa yang perlu dibicarakan Jaemin sehingga tidak mengizinkan siapa pun mendengarnya.

"Katakan siapa nama ayahmu?" Jaemin berkacak pinggang, mengundang kesalahpahaman bagi yang melihat. Nakyung langsung saja berpikir kalau Jaemin sedang memarahi Heejin.

"Untuk apa menanyakan nama ayahku?" tanya Heejin, sudut matanya berkerut.

"Jawab saja, memangnya itu pertanyaan sulit, ya... kamu bilang ingin mencari keberadaannya. Aku akan membantumu, jadi cepat katakan siapa nama ayahmu," desak Jaemin.

Salah satu cara agar Heejin bisa cepat pergi dari Neoskhole serta meninggalkan Neogara adalah menemukan ayahnya dan semua akan kembali ke keadaan semula tanpa perjodohan. Jaemin sudah berjanji tidak akan meninggalkan Minju lagi karena teralihkan dari tugasnya mengawasi Heejin, agar tetap aman selama bersekolah di Neoskhole.

"Jeon Sungmin, usianya 43 tahun. Memakai kacamata dan rambutnya lebat hampir menutupi semua dahi. Profesi dokter bedah di Rumah Sakit Aejong. Owh, iya, aku baru ingat kalau ayah pernah bekerja sebagai peneliti di laboratorium," beber Heejin cukup panjang lebar dengan nada cepat.

"Aku hanya tanya namanya, kenapa harus sedetail itu. Tapi… informasimu cukup membantu, dengan begitu aku bisa segera menemukannya,”ᅳsebelum kembali ke teman-temannya Jaemin memperingatkan Heejinᅳ“jangan lupa pakai parfum aroma karena akan ada pertemuan klub."

Heejin sedikit membuka mulutnya, terpekik teramat pelan. "Benar, hampir saja lupa,” ujarnya melangkah beriringan dan berbisik di telinga Jaemin, “Gomawo (Terima kasih)."

"Kamu bisa apa tanpa aku," decak Jaemin, seketika merasa geli mendengar suara lembut Heejin yang begitu dekat telinga.

***

“Pantas saja dia bilang, aku bisa apa tanpanya, jadi dia sengaja masuk ke klub untuk mengawasiku,” gerutu Heejin dengan agak terkekang, dan lagi kenapa dia terus melihat ke arahku, jeritnya dalam hati.

Setelah semua anggota Klub Idol saling berkenalan. Kun memimpin pemanasan sebelum mempelajari cara berdansa ballroom. Kebiasaan warga di Neogara ketika mengadakan sebuah acara adalah dengan adanya sesi berdansa. Terlebih keluarga bangsawan diwajibkan menguasai satu jenis dansa tradisional, seperti tango, foxtrot, waltz ataupun yang lainnya.

Dansa formal secara berpasangan yang berfokus pada aliran dan keanggunannya itu akan sangat menarik dipelajari. Pelatih tari profesional pun telah berdiri di depan semua anggota klub yang jumlahnya enam belas anggota. Berkeliling memperhatikan delapan pasang anggota yang melakukan gerakan box step. Sesekali membenarkan gerak kaki anggota yang salah.

“Jeon Heejin harus berapa kali aku katakan angkat kaki kanan ke samping kaki kiri sehingga ada jarak sekitar tiga puluh senti di antara kaki,” kata Wonyoung kewalahan mengajari pasangannya dalam berlatih box step, yang merupakan gerakan dasar dari banyak dansa ballroom.

Wonyoung akan sangat senang menambahkan berbagai keahlian tari di profilnya nanti. Tapi latihannya harus terganggu karena pasangannya tidak tau apa-apa mengenai dansa. Dia tipe yang tidak mau repot-repot dan hanya fokus dengan tariannya sendiri.

“Pelatih Park aku mau mengganti pasanganku,” putus Wonyoung kemudian.

“Siapa yang mau bergantiᅳ”

Jisung mendorong dada Jeno dan menyela, “Aku, aku!”

Park Kahi tidak perlu terlalu keras mengajar di hari pertamanya, sehingga membiarkan murid menentukan ingin tetap dengan rekan yang dipilihkannya atau memilih sendiri.

“Kalau begitu Jeno bantu mengajari Heejin,” ujar Kahi.

Nakyung memandang iri, mengabaikan gerutuan Renjun yang menyuruhnya mengulangi gerakan secara terbalik. “Aku ingin berdansa dengan Jeno,” kata Nakyung, menghela napas pelan.

“Dan aku ingin berdansa dengan Shuhua saja,” sahut Renjun.

Nakyung tiba-tiba mengalihkan pandangan ke kedua anggota klub dari kelas vampaneze yang dipasangkan. “Tebakanku benar kalau dia dari vampaneze.”

“Maksudmu, Kwon Eunbin,” tukas Renjun mengikuti arah pandang Nakyung. “Kun Sunbae memimpin dansa dengan baik, mereka tampak sudah begitu hebat.”

Di sisi lain, Jaemin tidak lagi menggerakkan kaki. “YA, YA, Kim Doyoung kau menginjak kakiku!” pekik Jaemin masih tidak percaya seniornya yang merupakan teman dekat sang kakak bergabung dalam klub. “Aku ingin berhenti berdansa.”

“Jaemin-ah, ayolah ajari aku,” bujuk Doyoung.

“Tidak mau!” tolak Jaemin. Bola matanya bergulir melihat Jeno yang sedang mengajari Heejin.

Kaki kanan Heejin bergerak ke belakang dengan lurus dalam langkah kecil. Jeno terus memandunya dan memberi arahan. “Sekarang gerakkan kaki kiri ke belakang secara menyamping,” katanya langsung dipraktikkan oleh pasangan berlatihnya.

Heejin bahkan sudah lupa pada Jaemin yang tengah mengawasinya, masih memperhatikan dengan hati terusik. Heejin hanya fokus berdansa, menyelesaikan box step dengan raut wajah senang yang kentara. Berdansa adalah pengalaman baru dan ia merasa tubuhnya ringan setelah memahami apa yang diajarkan Jeno.

“Ketika melakukan box step, kamu menggerakkan kaki dalam bentuk persegi. Ingatlah bahwa selalu kaki luar yang bergerak membentuk persegi yang kamu buat,” jelas Jeno ditanggapi anggukan antusias dari Heejin.

“Kim Doyoung, kenapa selalu menginjak kakiku!” sungut Jaemin, kesal sendiri ketika muncul perasaan tak suka melihat Heejin tersenyum ceria.

Heejin dan Jeno berdiri saling berhadapan dengan jarak selebar bahu. Tampak memulai latihan berpasangan dengan Jeno yang menjadi pemimpin. Jeno meletakkan telapak tangan kanan di tulang belikat kiri Heejin, mengangkat sikunya setinggi bahu Heejin, sedangkan tangan kirinya menggenggam telapak tangan kanan Heejin.

Baik Jeno maupun Heejin tidak terlihat canggung, malah dengan santai Heejin meletakkan tangan kiri di bahu kanan Jeno yang lalu mengangkat sikunya setinggi bahu. Seluruh pasangan juga melakukan hal yang sama, kecuali Jaemin dan Doyoung hanya berdiri di tempat.

“Na Jaemin mau ke mana?!” seru Doyoung, mendapati pasangan berlatihnya berjalan menerobos barisan pasangan sampai menabrak Chenle dan Yiren.

***

Don’t forget for vote, comment and share

Permisi Jaemin mau belok, pindah haluan tapi… ehmm

SEE YOU NEXT UPDATE


_SUPPORT CAST_

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro