PIM PT. 1
"Yaampun Jakarta makin panas.." Yoga mengusap peluh di pelipisnya padahal dia baru saja keluar dari mobil dan hanya terkena sinar matahari sesaat saja.
"Makanya bang sering-sering pulang.." Adrian memasukan kunci mobil Charles kedalam tas tenteng milik Charles sedangkan sekarang Charles tengah khidmat memilih baju polos POLO yang kini tengah diskon.
"Bang bagus nggak?" tanya Charles menunjukkan salah satu kaus dengan garis garis berwarna hitam dan hijau.
"Lo ga cocok pake itu deh kayaknya, coba lo pake yang merah," Yoga menunjuk kaus berwarna merah disamping kaus putih bergaris itu.
"Kata kakak gue gue jelek kalau pake warna merah," rutuk Charles.
"Yang pake lo kenapa harus abang lo yang ribet sih?! Udah coba gih!" Yoga mendorong Charles kearah ruang ganti.
Ya, Charles punya kakak, berbeda 2 tahun dari Charles.
"Kayak gini?"
Yoga memandang Charles yang sudah berganti baju.
"Hmmm, yaudah, beli satu lagi gih bosen gue liat lo pake kaos itu lagi itu lagi," Yoga kembali duduk di salah satu kursi yang entah sudah ada dari kapan.
"YA GUE PUNYA BANYAK CUMAN EMANG MODELNYA ITU DOANG BANG! 😭," Charles misuh misuh tidak terima kalo dikira pakai baju hanya itu-itu saja.
"Ya makanya lo beli satu lagi tapi modelnya beda!" ucap Yoga nggak mau kalah.
"Anjir kok jadi berantem sih? Udah Char lo beli aja sekalian sama tokonya biar bang Yoga nggak ngomel-ngomel lagi!" Adrian kini tengah mengunyah yupi yang ia bawa dari mobil Charles.
"Eh tunggu Gilang nelpon," Yoga memandang ponselnya.
"Halo? Kenapa? Gue lagi beliin Charles baju biar nggak itu itu lagi bajunya-"
"Apansih bang!!!"
Yoga menutup kupingnya saat Charles mulai protes.
"Nanti di Fish and Co.? Yaudah gue kesitu abis ini, eh gue titip dong Beard's papa yang isinya cappuccino tapi soesnya yang biasa aja, beliin buat dua anak ini juga si adrian coklat si charles-"
"Gue lagi diet!" Charles membela diri.
"Charles yang durian, okay lang? Nanti gue transfer duit ya abis ini," Yoga memutuskan panggilan.
"Bang lo ada dendam apa sih sama gue sampai begini caranya?" Charles berdiri didepan Yoga sambil menenteng tiga baju dengan tigas style berbeda.
Walaupun misuh tapi Charlws tetep mendengarkan wejangan Yoga : baju jangan itu itu terus.
"Lo diet apanya sih? PIPI LO MANA?! Liat nih," Yoga berusaha mencubit pipi Charles yang memang terlihat lebih tirus dari terakhir mereka bertemu.
"Ih apa sih bang, kata Nada gue gemuk..."
"Nada terosssss katanya mantan, masih aja disebut-sebut? Lagian ya Charles, dengerin Adrian yah, nggak selamanya lo harus kudu dengerin kata orang, Nada bilang lo gemuk itu gara-gara liat pacar temen dia yang tinggi semampai, nggak mau kalah. Nah, sekarang gue tanya, lo bahagia nggak dengan diet lo sekarang? " Adrian menatap Charles yang kini terlihat seperti kucing kecil didepan dua kucing dewasa.
" Ya nggak sih," akhirnya Charles memberikan jawaban sembari menggaruk tengkuknya. Beberapa bulan terakhir ini memang Charles sedang melaksanakan diet, bahkan ia meminta pendapat dari profesional kenalan kakaknya yang akhirnya membantunya dalam mengatur pola makan, selain itu dia jadi lebih rajin nge gym, tidak aneh kalau akhir akhir ini Charles sering nongkrong bareng Samudra dan Arjuna yang sama-sama addict akan membentuk badan.
"Tuh kan? Lo aja nggak bahagia. Lo tuh bahagia-bahagia aja deh seakrang, yang penting tetep jaga kesehatan, soes durian itu enak, kalo lo nggak mau, boleh deh buat gue," Adrian membuka plastik yupi terakhir dia.
"Enak aja! Durian punya gue!"
Yoga tertawa melihat tingkah dua adik bontotnya itu.
"Yaudah sekarang sana ke kasir, bayar," Yoga mengeluarkan kartu miliknya.
"Passwordnya tanggal lahir si Cimot,"
Charles memandang Yoga dengan kesal, "bang mana gue tahu tanggal lahir anjing lo?!"
***
"Bentar guys, ke Beard's papa dulu,"
Arjuna mengangkat kepalanya, "hoh, yaudah,"
Gilang menghela napas, "hah hoh hah hoh, bayar dulu itu lo beli printilan marvel!"
Senja geleng-geleng melihat Arjuna yang lagi jatuh cinta sama Marvel. Saat ini mereka sedang berada di Maxiso untuk memberi printilan Marvel kesayangan Arjuna.
"Pilihin dulu tumblrnya, eh ini lucu deh, kalau gue beliin buat Kin dia mau nggak yah?" Arjuna melihat tumbler kecil dengan gambar iron man.
"Kin sukanya mickey mouse," Gilang memasukan ponsel samsungnga kedalam saku. Iya dia baru ganti ponsel tadi di counter samsung lantai satu PIM 2.
Tadi banget.
Barusan.
Barusan banget.
"Okay gue beli yang ini!" Arjuna mengambil timbler kecil dan juga tempat makan bergambarkan superhero marvel.
Gilang menatap Arjuna kesal, "ya lo ngapain nanya gue, ale-ale?!"
Arjuna menoleh dan menatap Gilang tanpa wajah bersalah, "biar lo kesel aja,"
Oh Tuhan tolong Gilang, sekarang dia sudah bersiap melempar sepatunya kalau saja Samudra tidak langsung menarik Arjuna ke kasir.
Setelah keluar dari maxiso akhirnya mereka berjalan menuju sky bridge.
"Ini mau lo pake semua?" tanya senja melihat hasil belanja Arjuna yang mengalahi mamihnya.
"Yaiyalah, emang mau dipake siapa lagi?"
"kali aja mau lo giveaway in di twitter," celetuk Senja membuat Gilang dan Samudra tertawa.
"Kok lo tau sih?!" Arjuna terlihat tidak percaya.
"Jun, lo sama gue udah kenal dari orok masa begini aja gue nggak peka?" Senja menunjuk plastikbawaan Arjuna.
Sesampainya di toko soes tersebut Gilang mulai memesan sesuai dengan pesanan Yoga dan Charles serta Adrian. Sedangkan senja mengecek ponselnya apakah ada pesan penting perihal projek dia dikampus.
"Gue mau dua!" Tiba-tiba Samudra menyahut.
Arjuna menoleh, "lo kan nggak boleh banyak manis dulu Dra, gue aduin ke abah!"
Samudra menciut, "tapi gue belum makan manis seminggu ini...."
Ketika membentuk badan maka niat harus jalan.
"Yaudah, cheating sekali ini, astaga mati gue sama abah besok,"
Abah adalah sebutan instruktur gym mereka.
"Hore!" Samudra mengeluarkan dompetnya, "saya minta 2 vanilla,"
Setelah membayar semuanya, keempat pria tampan itu duduk di salah satu kursi panjang untuk melahap satu soes milik mereka masing masing.
Samudra vanilla.
Senja cappuccino.
Arjuna coklat.
Gilang pisang.
"Abis ini langsung Fish and Co. ya?" Senja bertanya.
Arjuna mengangguk sembari melahap soes tidak lupa kantung kresek maxiso besar miliknya diapit di kedua betisnya.
"Hari ini gue yang traktir deh," tiba-tiba Samudra membuka suara.
Arjuna, Senja dan Gilang sontak menoleh kearah pria berambut hitam tampan rupawan ganteng maksimal paripurna itu.
"Eh dra lo nggak papa kan ya?" Gilang berusaha menyentuh dahi Samudra.
Samudra terbahak, "ya nggak apa-apalah, udah gue aja yang bayar, kemarin dapet duit tambahan dari bokap udah bantu beliau ngurus petshop,"
"Bagus, bagus.... Sering-sering gini ya dra," Senja menepuk pundak Samudra.
"Seneng dengernya, dompet gue aman hari ini," Arjuna meneruskan kegiatan memakan kue soes miliknya.
"Mantul, besok si Cantik gue mandiin ditempat lo deh," Gilang memberikan jempol dia kearah Samudra.
"-diskon kan?"
Demi Tuhan Gilang memang tiada dua perihal hal diskon seperti ini.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro