Kuudere girl.
Author : Aomine, kemarin 'kan kamu pacaran sama cewek Tsundere itu!
Aomine : Enggak, kata siapa?
Author : Kan kalian udah ciuman di UKS, terus juga pada saling mengakui perasaan masing-masing. Masih mau ngelak, huh?
Aomine : Gimana yaa, dia itu orangnya nggak jujur sama apa yang dia rasakan. Aku jadi takut saat dia bilang suka padaku itu cuman pura-pura. Jadi aku nggak ngajakin dia pacaran.
Author : -_-
^v^ NAVY BOY ^v^
Kuudere berasal dari kata Cool yang oleh orang jepang dibaca Kuu. Kuudere ini merupakan tipe pendiam yang jarang sekali terlihat tersenyum. Tipe Kuudere biasanya memiliki sorot mata yang lebih tajam dibandingkan Tsundere. Kuudere juga selalu berbicara dengan bahasa yang formal dan terlihat dewasa. Bahkan, tipe ini terkesan selalu menjaga image dan berwibawa di depan orang lain.
^v^ NAVY BOY ^v^
Hari ini adalah awal libur musim panas. Seusai mengikat rambutmu dengan rapih, kamu pun langsung melangkahkan kaki menuju dapur untuk sarapan. Ibumu tengah memasak nasi goreng yang sangat harum.
"Gadis ibu, apa mau pergi kecan hari ini?" Goda ibu, yang sekilas melirikmu.
"Ibu.." Gerammu sedikit sebal, 'sudah tahu anaknya jomblo'.
"Apa kau akan berkumpul dengan teman-teman sekolahmu? [Nama depan], sebaiknya musim panas ini kau habiskan banyak waktu untuk bersenang-senang bersama teman sekolahmu. Kau sudah bukan murid SMP sekarang, carilah teman sebanyak-banyaknya. Hidup itu bukan hanya dihabiskan untuk belajar saja, kamu juga harus bergaul." Ibumu menasehati.
"Aku mau berteman dengan mereka, mereka saja yang tidak mau berteman denganku." Sahutmu.
"Bagaimana mereka mau berteman denganmu, tatapanmu itu mengerikan. Seharusnya kau juga berbicara dengan lebih leluasa pada teman sebayamu, jangan terlalu sering mengenakan bahasa formal. Juga.." Ibumu menjeda ucapannya, dan menarik kedua sudut bibirnya, memperlihatkan lengkungan indah di wajahnya. "Senyum. Tersenyumlah jika orang lain menyapamu." Lanjutnya.
Kamu hanya mengedikan bahu. Entahlah, tapi apa yang dikatakan ibumu hanyalah hal-hal konyol bagimu. Karena kamu tidak merasa keberatan dengan sifat kuudere mu itu, kau tidak peduli kalau harus dijauhi teman-temanmu karena sifatmu yang kurang friendly.
"Aku pergi.." Pamitmu sebelum meninggalkan rumah.
^v^ NAVY BOY ^v^
Karena sendirian, sekarang kamu bingung harus pergi kemana. Tapi kalau kau hanya berdiam diri dirumah, ibumu pasti akan bawel menyuruh kamu untuk pergi ke luar. Tidak jauh dari rumahmu ada sebuah taman, taman itu terlihat sangat ramai orang yang berkencan maupun hanya kumpul bersama teman-temannya. Akhirnya kamu memutuskan untuk mampir makan es krim.
Disana kamu tetap merasa kesepian meskipun dikerumuni keramaian orang-orang yang berlalu lalang, tapi kamu merasa baik-baik saja dengan keadaan itu. Kamu 'kan, tidak butuh teman- Eh, sebenarnya kamu membutuhkan mereka, tapi mereka yang tidak mau berteman denganmu.
Ketika taman sudah mulai agak sepi, tepat di sebelah bangkumu. Kamu melihatnya, cowok dengan rambut navy yang sedang asyik bermain dengan seekor kucing kecil. Kamu mulai ingat pada cowok itu..
'Kalau tidak salah, namanya Aomine. Kelasnya tepat disebelahku. Dia sagat populer karena jago dalam olahraga, terutama basket. Aomine selalu dikelilingi oleh para sisiwa, karena sifatnya yang ramah pada perempuan maupun laki-laki. Tapi entah kenapa tatapan matanya, mengatakan kalau ia selalu kesepian. Sepertiku. Awalnya aku berpikir begitu, tapi aku ingat, dia 'kan orang yang populer. Mana mungkin kesepian?' Pikirmu.
Kamu bahkan tak ada niatan sedikit pun untuk menyapanya.
"Apa kamu membicarakan gadis yang ada disana?" Aomine sedikit mengencangkan suaranya agar terdengar olehmu. Begitu kau menengok ke arahnya, ternyata Aomine sedang berbicara pada anak kucing itu.
Merasa tersinggung, tapi lagi-lagi kamu hanya mengabaikannya.
"Dia itu galak tau, nanti kamu digigit.."
"Oi!" Kamu mulai kesal karena Aomine terus menyindirmu.
Kini gantian Aomine yang mengabaikanmu, ia terus saja mengelus kucing kecil itu dan menghiraukan gertakanmu.
"Tapi sebenarnya dia adalah gadis yang manis, kalau saja kau pernah melihat senyuman langka yang selalu ia sembunyikan itu."
Blush!
Kamu sedikit terkejut mendengar Aomine mengatakan itu.
"Lihatlah kupu-kupu itu. Kupu-kupu kuning selalu terbang bersama pasangannya, mereka selalu berdua. Sedangkan yang bercorak indah biasanya selalu menyendiri, dan tak butuh pasangan. Tapi entah bagaimana, meskipun selalu terlihat sendirian, kupu-kupu bercorak tetap menghasilkan ulat-ulat kecil yang lucu." Kamu juga tau, bahkan sekarang dia menyindirmu. Itu menyebalkan.
"Oi! Aku bicara padamu, tau! Setidaknya tatap lah orang yang mengajakmu bicara." Tiba-tiba ia marah.
"Mana kutahu! Sedari tadi juga 'kan, kau hanya bicara pada kucing kecil itu!" Sahutmu.
"Apa kau pikir aku sudah gila, bicara pada kucing!?" Sahutnya.
"Huh! Terserah saja. Aku juga tidak mengerti apa yang kau katakan." Kamu kembali sibuk dengan es krim ditanganmu. Tiba-tiba Aomine menghampirimu, dan langsung duduk disebelahmu.
Taman mulai sepi, dan kalian hanya diam-diaman. Keadaan yang sebenarnya membosankan, tapi kamu terlihat baik-baik saja dengan keadaan itu.
"Aku tau kau kesepian. Walau begitu, kenapa memaksakan untuk terus menyendiri?" Tanya Aomine. Ia menengadahkan wajah menatap langit, kemudian menutup matanya. Tanpa sadar kamu malah memperhatikan wajah damai Aomine.
"Bukan urusanmu." Kamu langsung bangkit, tiba-tiba Aomine menahan pergelangan tanganmu.
"Kenapa harus buru-buru, sih? Padahal aku kesepian." Gumamnya.
"Cih, apa benar orang sepertimu, kesepian? Kau bahkan sangat populer dan disukai para gadis!" Eh, kenapa kamu malah jadi marah?
Kemudian Aomine menatapmu penuh arti, "Wah, ternyata selama ini kau memperhatikanku, ya? Senangnya.." Melihat senyuman Aomine membuatmu terpaku.
"Jelas saja, karena kau populer." Jawabmu sinis.
Aomine pun bangkit dan berhadapan denganmu. Ternyata ia benar-benar tinggi ketika kalian dalam posisi ini.
"Aku juga sering memperhatikanmu. Kau gadis yang dingin dan selalu sendirian. Dulu aku juga sepertimu, para lawanku menjauhiku karena aku bermain lebih baik dari mereka. Tapi aku tidak mempermasalahkan itu dan tetap terbuka pada orang lain, akhirnya sekarang duniaku terbuka lagi. Kau juga, cobalah untuk sedikit terbuka pada orang lain. Agar dunia ini juga terbuka untukmu." Kamu sangat terkejut ketika Aomine manarikmu dan mengecup puncak kepalamu. Setelah itu pergi begitu saja.
'Aku.. Mulai sekarang akan mencoba untuk lebih terbuka pada orang lain. Terutama pada cowok itu, Aomine Daiki.' tekat itu tiba-tiba muncul begitu saja dari dalam hatimu.
"Hey, Aomine-kun! Apa-apaan itu! Matte!" Kamu berlari mengejar Aomine.
Begitu kalian sudah kembali sejajar, "Karena sudah disini, hari ini sekalian kencan saja." Ujarnya kemudian langsung merangkulmu begitu saja.
Yosh! Bahkan Aomine bisa melelehkan hati seorang Kuudere.
Buat kalian para cewek dengan sifat cool, tapi tidak punya teman? Tuh, kata Aomine cobalah untuk lebih terbuka pada orang lain, maka orang lain juga akan terbuka padamu.
Chapter selanjutnya Aomine x Dandere girl.
-Shiro-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro