Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Himedere girl.

Author : Aomine, kemarin 'kan kamu pacaran sama cewek Yandere itu!

Aomine : Nyerah deh, nggak kuat disiksa mulu TwT

Author : Oh, jadi yang kemarin itu cuman sok' tegar aja?-_-

Aomine : Itu hal yang biasa, terkadang cowok emang harus pura-pura tegar.

^v^ NAVY BOY ^v^

Himedere berasal dari kata Hime yang berarti Putri. Tipe ini biasanya selalu menganggap orang lain rendah dan menganggap dirinya adalah seorang ratu. Dengan sifatnya ini, tipe Himedere selalu merasa harus dihormati oleh orang lain. Bila keinginan seorang himedere tidak dipenuhi, maka ia akan menjadi pemarah dan ngambekan. Tipe ini basanya selalu dimiliki oleh seorang gadis kaya raya.

^v^ NAVY BOY ^v^

Kamu adalah orang yang berkecukupan tinggi, atau minimal memiliki wajah cantik dan bentuk tubuh ideal. Pokoknya kamu selalu merasa sempurna, dan apapun yang kamu ingin kan, pasti akan kamu dapatkan.

"[y/n]-sama, kamu sudah dengar?"

"Nani?" Kamu terus saja mengaduk-aduk minuman tanpa perduli sedikitpun.

"Sekarang semua siswi sedang ribut karena sekolah kita kemasukan anggota Kiseki no Sedai!"

"Aku kurang tertarik dengan olahraga, tapi sepertinya mereka sudah kelewat tenar. Sampai-sampai aku harus selalu mendengar omong kosong tentang basket di mana-mana." Kamu menjauhkan minuman itu dari jangkauanmu, rasanya kamu sudah tidak mod untuk meminumnya saat ini.

"Chotto! Gimana kalau kita taruhan?" Mau tidak mau kamu melirik pada asal suara, "Mari kita taruhan, apakah [y/n]-sama bisa pacaran dengan Aomine-kun atau tidak!?"

"Nan deska? kenapa juga aku mau jadi bahan taruhan bodoh itu? Bukankah sudah pasti aku bisa mendapatkannya dengan mudah." Kamu memeriksa cat kukumu.

"[y-n]-sama.. Kurasa kau terlalu tidak perduli dengan Aomine-kun, sayang sekali karena kau tidak tahu banyak hal tentangnya. Dia itu adalah cowok yang paling sulit ditakhlukan!" Kamu menatap teman-temanmu yang langsung mengangguk antusias, "Kami malah khawatir, dia yang akan menolakmu."

"Segala sesuatu akan kudapatkan bahkan sebelum aku memintanya. Baka." Kamu menyandarkan punggung kemudian melipat tangan, "Letakan taruhan kalian di atas meja."

^v^ NAVY BOY ^v^

Kamu menaiki tangga menuju atap, katanya Aomine biasa menghabiskan waktu istirahatnya di sana untuk tidur siang. Benar saja disana Aomine sedang berbaring menantang matahari, 'pantas saja kulitnya berwarna tan begitu' pikirmu.

"Anata wa Aomine-san deska?"

"Sou." Jawabnya tanpa membuka mata.

"Ku dengar kau selalu datang kesini untuk istirahat." Kamu mengambil posisi duduk tepat di sampingnya.

"Kyou wa ii tenki desu ne?" Tanya Aomine yang mulai membuka matanya. Tak sengaja pandangan kalian saling terkunci selama beberapa detik, sampai akhirnya kamu memutuskannya.

Aomine bangkit dan duduk menyejajarimu, "Kamu, capek-capek naik tangga itu kesini untuk menemuiku. Memangnya apa yang kau harapkan?" Dengan sangat cepat Aomine menepis jarak di antara kalian, "Mendapat sebuah ciuman dariku?"

"Matte!" Beruntung bagimu masih bisa mendorongnya menjauh sebelum bibir kalian hampir bersentuhan. Kamu segera bangkit dan akhirnya memutuskan untuk pergi.

'Shimatta!!! Hampir saja ciuman pertamaku melayang!' sedikit lega akhirnya kamu bisa lolos darinya. Kamu masih tidak percaya kalau Aomine bisa seagresif itu. Tapi sebenarnya itu tidak masalah karena Aomine ternyata sangat sexy, 'tunggu! apa yang barusan aku pikirkan, aku pasti sudah gila.'

^v^ NAVY BOY ^v^

Beberapa hari setelahnya, bukannya kamu yang menggodanya, malah Aomine yang terus-terusan mencari kesempatan untuk berdekatan denganmu. Rasanya kamu ingin menyerah saja dari taruhan ini, namun mungkin juga sudah terlambat untuk itu. Mengenyahkan Aomine adalah hal yang cukup sulit, biasanya kamu selalu kabur untuk menghindar. Benar-benar hal bodoh yang pernah dilakukan seorang [Nama Panjang] seumur hidupnya.

Seperti saat sedang menyantap makan siang sendirian, tiba-tiba seseorang mengambil bangku kosong disampingmu. Kamu melirik padanya, Aomine Daiki. Sebelum sempat kamu bangkit, Aomine manahan tanganmu.

"Kenapa kau pisahkan dagingnya?" Tanya Aomine.

"Lagi diet. Memangnya apa pedulimu!?" Jawabmu ketus.

"Makanlah, kau akan sakit kalau kekurangan protein." Aomine memaksakan sesumpit daging masuk ke dalam mulutmu. Tentu saja kamu menolaknya, karena itu bukan daging yang diambil dari nampanmu, melainkan daging jatah makan siangnya.

Namun seberapa keras kau menolaknya, daging itu tetap masuk kedalam mulutmu juga. "Kenapa kau berikan punyamu!?" Tanyamu dengan mulut dipenuhi makanan.

"Hanya ingin kuberikan padamu saja, lagi pula kalau kau tidak mau memakan daging jatahmu, biar aku yang memakannya nanti." Jawabnya santai.

"Apa kau tidak jijik?" Kamu merundukan wajah.

"Kenapa harus jijik? Inilah yang membuatmu tidak bisa melihat cara pandangku terhadap makanan. Makanan dikatakan jijik saat sudah basi atau jatuh ke tanah, selebihnya kalau masih bisa dimakan, ya, makan saja."

'Meskipun gaya makannya seperti itu, jika dilihat dari perkataan dan cara bicaranya, sebenarnya Aomine adalah orang yang sangat menghargai makanan. Dan orang yang menghargai makanan biasanya juga menghargai orang lain.' pikirmu yang tak bisa melepas pandangan dari Aomine.

^v^ NAVY BOY ^v^

Beberapa hari ini kamu jadi memperhatikannya, bahkan kalian saling melempar senyum saat bertatapan. Terkadang kamu juga menonton Aomine latihan di gedung basket, meskipun sangat jarang karena Aomine suka menolak untuk latihan. Wajar saja, dengan kekuatan yang dimilikinya itu Aomine tidak akan pernah terkalahkan.

Team basket Touou akan tanding dengan Seirin, dan kamu tidak bisa datang menonton karena suatu alasan. Tapi semenjak saat itu.. Kamu melihat Aomine selalu murung. Awalnya kamu pikir ia marah karena kau tidak datang menontonnya, namun akhirnya kamu tahu alasannya bertingkah seperti itu karena.. Untuk pertama kalinya Touou dikalahkan oleh Seirin, dan Aomine merasa sangat terpukul.

"Aomine-kun!" Kamu menghadang jalan untuk mendapat perhatiannya, "Kenapa kau selalu menghindariku? Kau juga jadi sangat dingin, seperti bukan Aomine-kun yang ku kenal."

"Urusai. Menyingkirlah, aku tidak mau kau melihatku seperti ini." Katanya.

"Aku tidak akan pergi." Kamu terus mendekat dan menarik Aomine dalam dekapanmu, "Kekalahan itu bukan suatu akhir. Yang dikatakan akhir itu adalah jika kau sudah jatuh dan menyerah. Jika kau kembali berjuang, pasti masih ada kemenangan."

Kamu semakin mengeratkan pelukanmu, "Jadi kumohon, Aomine-kun. Bangkitlah."

Akhirnya Aomine balas memeluk mu, kamu bisa merasakan punggungnya yang bergetar. Ia sedang menangis dalam pelukanmu. Kalian cukup lama berpelukan, sampai rasanya sudah agak tenang dan Aomine melepaskan pelukannya.

Namun tiba-tiba Aomine kambali menarikmu, sebelum sempat kau menyadari bahwa Aomine menempelkan bibirnya pada bibirmu. Sebenarnya kamu masih bisa menolaknya saat itu, tapi kamu malah memejamkan mata, menikmati ciuman lembut Aomine di bibirmu.

'Masaka.. Aku pun pada akhirnya ditakhlukan oleh seorang Daiki Aomine.'


Alasan kenapa di Animenya, Aomine cepat bangkit setelah dikalahkan oleh Kuroko dan Kagami itu ternyata karena Aomine udah disemangatin sama cewek Himedere di sekolahnya^^

Jadi, cewek Himedere yang berlagak seperti Ratu pun bisa juga ditakhlukan oleh Daiki wkwk:'

Chapter selanjutnya Aomine x Goudere girl^^

-Shiro-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro