Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Goudere girl.

Author : Aomine, kemarin 'kan kamu pacaran sama cewek Himedere itu!

Aomine : Himedere itu banyak mau, ia terlalu manja dan ngeselin.

Author : Kau juga ngeselin tau-_-

Aomine : Terserah, yang penting semua dere di ceritamu ini menyukaiku..

^v^ NAVY BOY ^v^

Goudere berasal dari kata Gouki yang berarti Jantan. Kebalikan dengan Himedere, tipe Goudere biasanya adalah tipe penurut yang akan melakukan apapun demi orang yang ia sukai atau ia tetapkan sebagai tuannya. Tipe Goudere akan memangil orang yang ia sukai dengan sebutan master, aniki, atupun gosujin-sama. Tipe ini biasanya memiliki kekuatan yang besar dan memiliki penampilan yang tomboi. Meskpipun begitu, terkadang karakter ini juga bisa terlihat rapuh dan sulit ditebak ekspresinya.

^v^ NAVY BOY ^v^

"Bukankah sudah kubilang, hari ini tidak usah beli humburger." Meskipun menolak, Aomine tetap mengambil bungkusan itu, "Hari ini Momoi mau mengantar makan siang untukku, karena sudah terlalu banyak makanan, mungkin nanti kita bisa menghabiskannya bersama."

Hubunganmu dan Aomine, bisa dikatakan seperti friendzone. Karena pada awalnya kalian memang hanya teman, dan seharusnya tetap seperti itu, namun semakin kamu mengenal sosok Aomine, semakin dalam perasaanmu padanya.

     Tidak ada yang bisa kau lakukan karena Aomine hanya menganggapmu sebagai 'teman'.

"Oi, [y/n]." Aomine melambaikan tangannya di depan wajahmu, kamu mengerjapkan mata. "Aku tahu, kau juga terperangah melihat semua makanan yang di bawakan Satsuki. Aish, bagaimana kita menghabiskan semua ini?"

Aomine menyilangkan tangannya ke belakang kepala. Kamu hanya menatapinya, jika dilihat dari sudut ini, Aomine jadi lebih tampan dimatamu.

"Jangan hanya menatapku begitu, aku juga tidak tahu harus berbuat apa dengan semua makanan ini!" Kini Aomine balik menatapmu. Namun kamu tidak masalah meskipun Aomine salah mengartikan tatapan itu.

"Bagaimana kalau ini kita jadikan tantangan saja? Siapa yang memakan lebih banyak dia yang menang, dan seperti biasa-"

"Yang kalah harus terima hukuman." Sambung mu yang sudah hafal kelanjutannya.

Aomine mengambil dua kotak salad, dan memberikan satunya untukmu. -tanda perlombaan kalian dimulai-. Seperti sudah biasa melakukannya, kalian menelan semua makanan dengan sangat cepat. Akhirnya seluruh makanan itu lenyap tanpa sisa. Kalian pun bersandar dan menghela napas panjang bersama.

Di hadapan kalian, Momoi hanya memiringkan kepalanya dan tersenyum, "Kalian itu monster atau apa." Tawanya.

"Urusai, Satsuki. Semuanya karenamu yang membawa makanan sebakul ini!" Kini Aomine melirik padamu, "Gomen, [y/n]. Sepertinya aku yang menang kali ini."

Kamu mengangkat cup puding yang sudah kosong, "Bukankah aku yang memakan puding terakhir?" Tanyamu yang membuat Aomine menghempaskan tubuhnya pada sandaran. Tentu saja Aomine selalu kalah darimu, kecuali dalam basket.

^v^ NAVY BOY ^v^

"Aomine-kun! Kenapa kau menolak ketika Rika menyatakan perasaannya padamu!? Dia cewek yang baik, tahu." Lagi-lagi Momoi mengomeli Aomine karena dia selalu menolak semua cewek yang menyatakan perasaanya.

"Aku hanya ingin yang anu' nya besar." Jawab Aomine Asal, sontak kami bertiga langsung menatap payudara Momoi. Momoi menyilangkan tangannya di depan dada, raut wajahnya nampak ngeri. "Bu-bukan punyamu, itu terlalu besar." Aomine tergugup.

"A-aku ingin ukuran.." Aomine mengedarkan pandangannya, mencari ukuran payudara yang sesuai keinginannya dari para gadis yang lewat. "Berukuran seperti punya, [y/n]!"

Pandangan mereka langsung mengarah pada payudaramu, Momoi pun mengangguk mengerti. "Ja-jangan menatap pada payudaraku, itu memalukan." Kamu memalingkan wajah tersipu.

"Kalau begitu pacarilah [y/n]-chan, kalian juga sudah sangat begitu dekat." Kata Momoi.

"Oi/oi!" Sahutmu dan Aomine berbarengan. Respon yang sama, ekspresi wajah yang sama, bahkan intonasi penekanannya juga sama. Momoi terkikik geli melihat tingkah kalian.

"Kita hanya berteman dan tidak lebih, lagi pula aku tidak melihat [y/n] sebagai wanita." Tiba-tiba Aomine merangkul pundakmu, "Benar 'kan?" Tanyanya.

Entah kenapa rasanya hatimu sangat nyeri mendengar Aomine mengatakan itu. Rasanya seakan semua harapanmu lenyap begitu saja, bahkan sebelum kau memulainya. Kamu sempat terdiam beberapa saat sebelum akhirnya terpaksa mengangguk.

Aomine's POV

Rasanya seperti ada yang salah dengan ucapanku, karena tiba-tiba suasana menjadi suram. Aku tidak perduli, dan bersikap biasa-biasa saja. Namun sepertinya ketidak perdulian ku itu berpengaruh dengan keanehan-keanehan yang mulai terjadi pada diri [y/n]. Keanehan seperti..

Saat makan siang, [y/n] tidak makan banyak. Makan satu porsi saja bahkan masih sisa, kalau ditanya "Aku sedang diet." begitu katanya.

Cara duduknya yang nongkrong juga sudah berubah, bahkan kalau tertawa ia menutup mulutnya. Dari semua perubahannya, yang paling kusuka adalah ketika ia tersenyum, senyumannya sangat manis. Tapi tetap saja, aku tahu kalau itu bukanlah dirinya, bukanlah [y/n] yang ku kenal.

"Apa kau nyaman, dengan kehidupanmu yang pakai topeng itu?" Tanyaku.

"Aku tidak sedang bertopeng, aku hanya ingin berubah jadi lebih baik."

"Kau jadi seperti bukan dirimu saja."

"Memangnya kenapa kalau tidak seperti diriku!?" [y/n] menatap tajam padaku, "Kalau aku terus seperti itu, kau hanya melihatku sebagai teman. Jadi aku berusaha untuk berubah, berharap cara pandangmu juga berubah terhadapku. Aku ingin Aomine-kun memandangku sebagai wanita!"

Deg.
Panggilanku juga jadi berubah, ia sampai menambahkan '-kun' di belakang namaku.

"Haha, apa-apaan panggilan itu.." Memang rasanya, aneh dipanggil seperti itu oleh seseorang yang biasanya selalu memanggilmu dengan panggilan menyebalkan.

Niatku bercanda, meski tawaku terdengar canggung. Tapi sepertinya [y/n] tidak tertawa sama sekali. Ia bangkit dari kursinya ingin segera pergi, namun aku mencengkram tangannya. [y/n] tidak menghentaknya, hanya saja ia terus membelakangiku. Tangan sial ku juga tidak mau melepaskan tangannya, rasanya sangat nyaman.

Sampai aku melihat punggungnya bergetar menahan tangis, "Kau sangat bodoh Ahomine! Bodoh, bodoh, bodoh!" Katanya.

"Padahal aku sudah berjuang keras begini, namun ternyata hatimu lebih keras untuk diruntuhkan. Apa kau tahu, semua ini sangat memuak 'kan. Tapi aku harus terus melakukannya, agar bisa berubah. Aku mau berubah agar kau mencinataiku! Tapi-"

Greb!
Aku memeluknya dari belakang.

"Apa lagi-lagi aku mengatakan sesuatu yang menyakiti perasaanmu?" Dilihat dari mana juga semua ini karena perkataanku, bodoh, kenapa aku harus menanyakannya?

Aku membenamkan wajaku di lekukan leher [y/n], menghirup lebih dalam aroma parfum yang digunakannya beberapa hari ini. Aku sangat suka aromanya. "Seperti yang kau katakan, aku ini bodoh, terutama dalam cinta."

Tanganku perlahan turun melingkari pinggang kecilnya, "Berhentilah kalau kau tidak ingin melakukannya -Tidak, bukan kau yang tidak ingin, tapi aku. Aku tidak mau kau berubah, karena aku mencintaimu seperti ini. Mungkin hanya aku yang terlambat membuka mata, tapi sekarang aku sadar."

Aku mengecup puncak kepala [y/n], "Aku baru sadar kalau aku mencintaimu."


Buat para Goudere girl, kalian nggak perlu berubah jadi orang lain, karena Aomine mencintai kalian seperti apa adanya. #jiahh

Btw, karena kemarin habis update Himedere girl, baru sadar rasanya Goudere sangat berbanding terbalik dengan Himedere><

 Chapter selanjutnya Aomine x Deredere girl^^

-Shiro-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro