Dandere girl.
Author : Aomine, kemarin 'kan kamu pacaran sama cewek Kuudere itu!
Aomine : Enggak deh, dia terlalu kaku.
Author : Tapi kan dia sayang sama kamu!
Aomine : Aku juga kemarin sayang sama dia, sekarang aja udah enggak.
^v^ NAVY BOY ^v^
Dandere berasal dari kata Danmari yang dalam bahasa indonesia berarti Pendiam. Dandere biasanya terlihat lebih pendiam dari Kuudere. Bahkan, Dandere biasanya hanya berbicara ketika ia memiliki urusan penting saja. Tipe Dandere sangat tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya. Karena itulah, Tipe Dandere jarang sekali terlihat berinteraksi dan selalu mengandalkan diri sendiri untuk segala urusan. Hal ini jugalah yang membuat Tipe Dandere sangat sulit untuk didekati. Namun, ketika sudah dekat, maka secara tidak langsung kita dapat merasakan kebaikan dari tipe Dandere tersebut.
^v^ NAVY BOY ^v^
Author's POV
'Monster itu bisa tersenyum juga, ya?' Tanya [y/n] dalam hati.
Sedangkan seorang cowok bersurai Navy itu tidak menengok sedikit pun pada gadis yang memperhatikannya sedari tadi. Ia tetap asik bermain basket bersama teman-temannya. Aomine adalah teman sekelas [y/n]. Orang yang paling banyak digemari para gadis di Akademi Tōō itu, membuat [y/n] sadar diri kalau ia hanyalah seorang teman kelas yang tak berarti.
"Hei, bisa tolong aku?" Ujar seorang gadis bersurai pink, menyadarkan [y/n] dari lamunan.
"Watashi?" [y/n] tidak yakin Momoi-san yang populer itu sedang bicara padanya.
"Ya, kamu. Bisa tolong aku, untuk memberikan handuk ini pada Aomine setelah latihannya selesai?" Momoi memberikan [y/n] sebuah handuk warna putih, "Maaf merepotkanmu, aku sedang buru-buru soalnya. Arigatou nee~"
Sekarang dengan langkah gemetar [y/n] menuruni tribun untuk memberikan handuk ditangannya pada Aomine. Seperti janji [y/n] pada momoi beberapa menit yang lalu. Dari jauh [y/n] sudah bisa melihat Aomine yang sedang meneguk sebotol air mineral.
"A- ano.." [y/n] memanggil Aomine dengan gugup.
[y/n] blushing, ini pertama kalinya [y/n] berbicara dengan Aomine, meskipun mereka sekelas. [y/n] menyodorkan handuk putih di tangannya sambil merunduk, mencoba menyembunyikan wajahnya yang sudah semerah tomat.
Aomine yang mengerti keadaan, malah menyeringai nakal. Bukannya langsung mengambil handuk itu, ia malah mengarahkan tangan [y/n] untuk mengelapi keringat di wajahnya.
"Yamete kudasai!" Tak sengaja [y/n] malah membentak Aomine.
Buru-buru [y/n] menarik tangannya dari wajah Aomine. Yang dibentak terlihat sedikit terkejut, sedangkan seluruh pasang mata kini mulai mengarah pada asal keributan. [y/n] yang sudah tidak tahan langsung lari keluar gedung basket.
"Zannen desu, [y/n]-chan adalah gadis manis yang sangat pendiam. Sayangnya ia tidak tertarik padamu, Aomine." Wakamatsu menepuk pundak Aomine, mengejek.
"Urusai!" Gertak Aomine menepis tangan Wakamatsu dari pundaknya.
Normal POV
Bebarapa hari kemudian kamu mulai agak bingung dengan Aomine yang diam-diam selalu mencuri-curi pandang padamu. Namun setiap kali kau menatap balik, ia langsung pura-pura tidak lihat.
"Sensei!" Panggilmu.
Kamu bangkit dari kursimu, kelas tiba-tiba hening tanpa suara karena semua orang mulai memperhatikanmu. Wajar saja, mereka penasaran karena kamu gadis yang sangat pendiam dan jarang bicara kalau tidak untuk urusan penting saja.
"Aku belum mandapatkan pasangan untuk tugas kelompok yang anda berikan minggu lalu." Lapormu, tiba-tiba kelas kembali ramai seketika.
"Wah, ternyata suaranya sangat indah. Baru kali ini kudengar, habis dia pendiam, sih."
"Kawaii, [y/n]-chan terlihat sangat manis saat sedang bicara.."
"Sini, pasangan denganku saja!"
"Kenapa tidak bilang dari kemarin? Aku juga belum dapat pasangan."
"[y/n]-chan berpasangan lah denganku!"
Brakk!
Tiba-tiba Aomine menggebrak mejanya, seketika kelas pun kembali hening.
"[y/n], akan berpasangan denganku."
Kamu terkejut, teman kelasan kalian terkejut, bahkan guru matematika itu juga ikutan terkejut. Pasalnya Aomine adalah murid yang paling malas dalam pelajaran matematika, tapi nilai raport dan ulangan hariannya selalu diberi bagus. Karena dia termasuk murid berprestasi yang mengharumkan nama sekolah, tentu saja dalam bidang olahraga basket.
^v^ NAVY BOY ^v^
Sore ini, ketika pulang sekolah, kalian berduaan di kelas untuk menyelesaikan tugas kelompok matematika. Benar-benar sunyi dan terasa canggung.
"Apa kau akan terus diam sampai tugas ini selesai?" Aomine angkat suara.
"Apa ada hal penting yang harus dibicarakan?"
"Apa kita harus bicara kalau ada hal penting saja!?" Aomine meninggikan suaranya.
Kamu tersentak. Kemudian buru-buru kamu menepis pemikiran yang mengganggu konsentrasimu, dan kembali menulis.
"Apa kau tidak tahu, aku sengaja menikuti tugas kelompok sial ini hanya untuk bisa bersama denganmu. Aku tidak bisa melupakan wajahmu sejak hari itu. Kau sudah memenuhi pikiranku, dan selalu datang dalam mimpiku." Ujar Aomine tiba-tiba.
"Bisa tolong berhenti mengatakan hal yang tidak penting seperti itu? Kau sendiri tidak sadar bahwa perkataan enteng yang keluar dari muutmu itu telah melukai banyak hati. Kau selalu memuja mereka dengan ribuan gombalanmu, lalu meninggalkan mereka begitu saja. Menjijikan.." Sahutmu.
Brakk!
Lagi-lagi kebiasaan menggebrak mejanya muncul ketika sedang marah. Aomine bangkit dan sedikit mencondongkan tubuhnya ke arahmu. Kamu yang sudah tertahan penyanggah bangku tidak bisa berkutik.
"Kau sendiri, bagaimana bisa mengatakan hal yang sadis begitu pada orang yang mengutarakan perasaanya dengan tulus?"
Mau tidak mau kini kamu sedikit mendongak untuk menatapnya. Cahaya matahari sore dari arah jendela seakan menyinari rambut navy nya yang sedikit tertiup angin. Aomine nampak bersinar dimatamu, dan kamu tak bisa mengalihkan pandangan dari pesonanya.
Deg. Deg. Deg.
"Hanya kamu, gadis manis yang membuatku kesusahan untuk mendapatkanmu. Kalau kamu malas bicara, setidaknya jangan malas untuk mendengar. Tolong dengarkan apa yang orang lain katakan dan jangan asal menyimpulkannya sendiri sesukamu!" Aomine semakin meninggikan suaranya, "Sekarang coba katakan padaku kalau kamu tidak suka padaku. Katakan langsung agar aku tidak terus berjuang seperti orang bodoh.."
"Anata ga daisuki desu. Zutto suki deshita. Watashi no kokoro wa anata no mono!" Jawabmu langsung.
(Ehem, hem. Biarkan Author mengartikannya daripada kalian bertranslite ria : 'Aku menyukaimu. Selalu menyukaimu. Hatiku adalah milikmu!' )
Aomine ternyata kalau marah galak juga ya, tapi tetep romantis 'kan? Ehehe.. hehe *ketawanajong*
Kata-kata Aomine buat kalian para Dandere, 'kalau malas bicara, setidaknya jangan malas mendengar. Tolong dengarkan apa yang orang lain katakan dan jangan asal menyimpulkannya sendiri.'
Btw, thanks to cover keren dari Cover Shop Ly!
Chapter selanjutnya Aomine x Yandere girl.
-Shiro-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro