Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

23. Bersembunyi -Pencapaian 1001 kata-

-Aku takut jatuh cinta, tapi saat aku bersamamu, aku takut kehilangan.

*

Hari ini Serfian tanding antar sekolah bersama anak-anak olahraga. Pertandingan itu diadakan di SMA Alfansa. Maka tidak heran bila semua anak NUVA mengawal semua anak SMA Nuvantus yang tanding disana.

Telah disepakati, bila semua anggota NUVA tidak menggunakan perlengkapan NUVA. Mereka hanya menggunakan jam tangan hitam yang bertuliskan 'ant'  sebagai pengingat antar anggota.

Sisanya mereka menggunakan seragam biasa dengan jaket yang berbeda-beda. Aku dan Megan berkesempatan hadir sebagai perwakilan murid SMA Nuvantus, well kenapa kita yang kepilih? itu adalah salah satu perbuatan Arhel.

Ketika kami masuk, semua anak SMA Alfansa berbaris layak pasukan yang siap membunuh.

Aku dan Megan berpura-pura berani dengan menatap lurus kedepan.

"Me, tatapan mereka semua seperti macan yang ingin memakan daging saja" bisiku di telinga Megan.

"Iyah La, serem semua kaya zombie" Megan berusaha ngelawak atau apa sih? intinya gak lucu.

"Hufft.." aku dan Megan berjalan menuju aula besar yang ada di SMA Alfansa.

Aku duduk diantara Megan dan Serfian, lalu kemana Arhel si ketua osis? dia tengah berdiri bersama ketua osis antar sekolah didepan sana.

Ku lihat kekanan dan kekiri, mengamati suasana sekitar, dan diujung ruangan, Demian tengah menatapku sembari menyilangkan kedua tangan didada.

"Me.." panggilku kearah Megan.

"Apa Jefeni ikut bersama kita?" tanyaku dengan suara yang sangat pelan.

"Ya gak lah, kalau si bad boy itu ikut, rencana kita bisa gagal" Megan melototiku.

"Ooh, terus dia dimana?" tanyaku.

"Dia diarea parkiran sama Austin" jawab Megan, well kenapa aku tanya kepada Megan? karena dari tadi aku terikat dengan Arhel.

*****

"Okay guys, kenalin nama gue Baba dari SMA Alfansa. Gue adalah MC diacara pertandingan antar sekolah. Kali ini gue gak sendiri, gue ditemenin sama Ani dari SMA Regifet" cowok bernama Baba itu nampak bersemangat membawakan acara.

"Hallo semua, Gue Ani. Kali ini gue berkesempatan nemenin Baba menjadi MC. Hari ini gue bakalan kasih bocoran loh.." cewek bernama Ani nampak cantik dengan make up yang lumayan tebal.

"Wow ada bocoran apa nih? Apa jangan-jangan bocoran ujian nasional??" Baba nampak terkejut.

"Duh bukan itu dong Ba.." Ani nampak tersenyum kesal.

"Terus apaan sih Ani???" tanya Baba..

"Pada penasaran gak nih kalian??" Ani bertanya kepada para murid yang menontonya.

"Penasaran.." suara murid Alfansa lebih dominan.

"Oke gua kasih tau deh.." ucap Ani dengan antusias.

"Emang apaan dah lama banget.." Baba sangat penasaran.

"Gue bakal kasih tau urutan pertandingan olahraga antar sekolah" ucap Ani dengan semangat.

"Wowow apa aja urutanya??" Semua anak bertanya-tanya.

"Untuk hari ini, kita akan melihat pertandingan bulu tangkis, dari Team putri SMA Emerleds melawan Team putri SMA Tirtania, dan diselanjutnya Team putra SMA Regifet melawan Team putra SMA Nuvantus" ucap Ani dengan semangat empat lima.

"Oh gitu, terus anak SMA Alfansa lawan siapa dong?" tanya Baba.

"Team yang menang, akan melawan Team putra-putri SMA Alfansa" jawab Ani.

"Enak banget SMA Alfansa memberikan dua perwakilan team sekaligus loh??" Baba menggeleng-gelengkan kepala.

"Yap, itu salah satu keuntungan bagi sma penyelenggara dalam pertandingan. Dan kalian semua perlu tahu, bila pertandingan antar sekolah ini sudah lama dibentuk oleh lima sekolah populer di Bandung. Siapa pun penyelenggaranya pasti mendapat keuntungan yang sudah disepakati oleh semua sekolah" jelas Ani.

"Ani, kamu tahu gak berapa hari pertandingan antar sekolah ini?" tanya Baba kepada Ani.

"Gak tahu Ba, emang sampai kapan?"tanya Ani dengan senyuman.

"Tiga minggu aja, dan diminggu berikutnya ada acara pemberian piagam, dan ditutup dengan acara pesta dansa" Baba tersenyum penuh arti.

"Jadi satu bulan dong?" tanya Ani lagi.

"Iyahlah, jadi kita bisa nikmati acara ini dengan meriah.."

*****

Aku termenung diantar orang-orang yang tengah bersorak-sorak mendukung team sekolahnya.

Jantungku berdebar kencang, dikala rasa was-was menghadang hati dan pikiran.

"Wow Team putri SMA Tirtania unggul dalam pertandingan bulu tangkis" suara Megan yang seperti toa menyadarkanku kembali kedunia nyata.

"Me, gua mau ketoilet. Lo mau ikut gak temenin gue?" tanyaku dengan berbisik ditelinganya.

"Gak ah La, gue masih penasaran siapa pemenangnya" ucapnya dengan pandangan terus tertuju pada lapangan.

"Yaudah deh, lanjutin tuh nontonya" aku berdiri dan berjalan menuju lorong-lorong sepi di SMA Alfansa.

Aku pun bertanya kepada anak kutu buku yang berkaca mata tebal, untuk mengetahui letak toilet wanita.

"Permisi.." aku berdiri dihadapanya yang tengah duduk sendirian dikursi putih.

"Ya?" dia menatapku heran.

"Gue mau tanya, letak toilet cewek itu dimana?" tanyaku sembari tersenyum hangat.

"Ooh, lurus aja terus entar belok kekanan" jawabnya sembari menatap wajahku.

"Okay, terima kasih" aku berjalan menuju instruksinya tadi.

Hingga aku berdiri membeku di lorong yang sepi ini. Aku melihat Demian disana, bersama anak yang berpakaian batik ala SMA Regifet.

Mereka nampak membicarakan hal serius, aku pun memilih bersembunyi disalah satu kelas yang cukup dekat dan kosong, aku masih dapat mendengar pembicaraan mereka dengan aman.

"Gua mau, anak sma lo kalah tanding sama anak Nuvantus" suara Demian terdengar memerintah ke anak SMA Regifet.

"Lo gila Dem? Kita udah berlatih untuk pertandingan ini" ucap anak Regifet berkulit cokelat itu.

"Kalau lo gak mau, berarti hubungan geng SMA kita bakalan berakhir. Gua gak mau bantuin lo lawan musuh-musuh itu lagi" Demian terdengar marah dari suaranya.

"Tapi harga diri sekolah gua mau taro dimana?" anak Regifet merasa dihina.

"Sekolah lo udah gak punya harga diri, semenjak lo berlutut dihadapan gua" Demian menantang bangga.

"Okey gua bakal suruh anak SMA Regifet mengalah buat Nuvantus. Tapi gua masih bingung soal ini, apa sebenarnya rencana lo?" Anak Regifet itu menyilangkan kedua tanganya di dada.

"Gua mau buat anak-anak SMA Nuvantus malu akan kekalahanya" detik itu aku merasa terkejut, dan tanpa sadar mundur kebelakang dan menubruk meja.

"Auw.." ringisku ketika pinggang menubruk meja.

Lalu aku mendengar suara langkah kaki yang mendekat kearahku.

Aku langsung berjalan mundur dan berjongkok di sudut ruangan, tak lupa ku tutupi dengan meja agar tidak terlihat oleh Demian.

"Gue tadi denger sesuatu dikelas ini, tapi gak ada orang" ternyata itu anak SMA Regifet.

"Semua orang pada dilapang, mana ada yang dikelas" Demian berjalan mendekat dan melihat kebelakang pintu.

"Oouh, padahal tadi gue denger ringisan" anak bertubuh tinggi itu menatap kearah meja yang menghalangiku.

Oh Tuhan aku takut tertangkap oleh mereka, sungguh aku berharap bisa menghilang dari sini sekarang juga.

Wadidaw balik lagi ama gue penulis amatiran, boleh minta vote sama komennya gak??

Btw yak ini part udh gue ketik pas tgl 6 april 2019, cuman baru hari ini ditanggal 1 juli 2019 di publikasiin. Wadaw lama amat yak? Gue mager aja publikasiinya, yg votenya dikit..

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro