Sol 6 : River's Space Suit
Alan sedang membaca artikel terbaru dari NASA, sambil menunggu badai reda.
"NASA baru saja merilis penampakan Indonesia pada malam hari, terlihat jelas bagian barat pulau Jawa dan Bali yang paling terang."
" Indonesia, not bad." Ungkap Alan sambil mematikan I-pod nya kala Caitlin bersuara.
"Dimana Megan?" Kata Caitlin.
"Sepertinya di kamar." Jawab Alan malas, karena aktivitasnya terganggu oleh Caitlin.
"Saturnus, masuk. Panggilan dari Damian Conlatte. 8:40 PM waktu Bumi. Mars, jawablah."
"Tunggu sebentar." Kata Caitlin.
"Ada apa, Damian?"
"Suhu menurun, segera menuju housecuff, lalu direktur akan melakukan panggilan kepada Hermes."
"Masih badai disini. Apa kau ingin kami nekat?"
"NASA tidak peduli badai atau tidak, yang terpenting para astronot selamat."
"Selamat dengan cara kami sendiri, Damian."
"Aku tidak peduli. Hei, apa di Mars kau masih bisa melakukan skin treatment? Ah maksudku, perawatan? Hahaha." Tawa Damian .
"Kurangajar! Ada apa? Kau mencari Megan? Sebaiknya katakan saja perasaanmu padanya, daripada kau harus menggunakanku sebagai perantaramu saja!" Kata Caitlin ketus.
"Whoa, slow down, captain. Kenapa kau tiba-tiba menyinggung ini? Sudah kukatakan itu adalah topik yang paling sensitif bagiku. Mengapa? Kau tidak mau? Yasudah. Aku pamit-"
"Eh, Damian!"
"Hahaha. Ada apa sekarang?"
"Kau tahu anak baru itu?"
"Si ahli botani itu? Ya. Kenapa?"
"Apa tidak bisa astronot lain yang mneggantikannya?"
"Tak ada yang mau di luar angkasa, Caitlin. Kurasa kau tahu itu. Astronot membutuhkan kesediaan diri yang tinggi."
"Jadi menurutmu, hanya River yang mempunyai kesediaan diri?!"
"Sebagai ahli botani. Ku akui karyanya, sedikit, mengguncang emosi. Tapi bila kupikir, ia jenius."
"Tidak ada yang tidak jenius di NASA."
"Baiklah, sampaikan salamku pada Megan. Jika Hermes telah kembali, aku akan menraktir kalian sepuasnya! "
Damian mengakhiri panggilannya tepat setelah ia mengirimkan sebuah foto dirinya menggunakan jas ala dokter.
(Damian).
"Dasar bodoh!"
NASA
"Hermes kembali?"
"Mengapa tidak ada satupun yang mengetahui kalau aku adalah astronot yang tertinggal disini dua tahun lalu!" Ethan melempar sesuatu hingga mengenai kaca jendela Hermes karena emosi.
Sesaat ia tersadar perbuatannya membuat salah seorang astronot di pesawat itu menatapnya curiga. Ia segera berlari melewati jendela tersebut secepat mungkin.
Hal itulah yang dilihat River tadi, yang ia maksud sekelebat bayangan putih melintas jendela Hermes.
"Jadi maksudmu, ada makhluk lain selain Ethan dan Hermes disini?" Tanya River memastikan.
"Aku tidak begitu yakin. Damian memberiku koordinat tempat tepat 3 mil dari tempat terkuburnya Athena ." Jelas Megan.
"Pesawat Ulang-alik itu?"
"Benar."
"Apa menurutmu, ada alien disini?"
"Itu urusan NASA. Masa bodoh, alien hanya misteri."
"Lalu, apa yang Damian maksud ada sesuatu lain selain Ethan, sebelum Hermes sampai disini? Mars luas, Megan." Ungkap River.
"Kenapa kau malah menghakimiku seorang? Tanyakan saja pada Ethan nanti jika kita menemukannya!" Jawab Megan seperti, marah.
Dan ini pertama kalinya River melihat Megan, marah.
NASA
"Keluar, Hermes. Ayo kita mulai misi yang pertama!" Seru Caitlin dari ruang kendali.
Alan, Martin, Megan, dan River sudah siap dengan Space Suit masing-masing setelah melalui pengecekan apakah ada kebocoran kostum. Mereka turun dari kab dan berjalan perlahan menembus badai yang sudah mereda, hanya menyisakan angin spiral menyapu dataran Mars.
Dari baris terdepan : Caitlin tentu saja, kapten lebih dahulu, lalu Martin, Megan, Alan, dan River yang terakhir. Berbekal senter ukuran medium yang menjadi salah satu kelebihan Space Suit, menjadikan penerangan mereka.
Hasil analisis Alan kali ini meleset, badai semakin kencang. Membelah jarak antara River dengan Alan, yang sempat berada didepannya.
"Hermes?"
"Alan!"
"Megan?"
"Kapten, Martin, where are you guys?"
"Someone response me, please."
"Sensor detect, kadar oksigen 45%, menipis." Sistem Space Suit memberikan peringatan.
"What the fuck! Kebocoran kostum?! Bagaimana bisa?!" Umpat River dalam hati.
Kadar oksigen semakin menipis, River berusaha mencari dimana letak kebocoran kostumnya, setidaknya ia bisa menutup atau menambalnya sementara.
"Bodoh." Umpat River, sekali lagi. Masalah ada pada helm Space-nya sendiri. Ada bagian yang retak di sisi kanannya.
"Pasti karena badai tadi mengangkut banyak batuan tajam." Pikir River.
Untuk sementara ia bisa mengatasi masalah ini, namun titik masalah berada pada, Hermes.
River kehilangan Hermes. Tepat pada 10:50 sol waktu Mars.
NASA
So, sol tidak hanya berarti sebagai hari dalam Mars, bisa juga berarti waktu setempat di Mars. Tergantung apa yang di tulis seperti waktu jam(10:50 sol, artinya 10:50 waktu Mars.) Dan hari (Sol 6 : hari keenam).
Sol 6 : River's Space Suit.
692 words.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro