Ibu Menuntut
Kami seringan jentik bagimu
hingga seakan mudah kau singkirkan
namun tuan bersaku lapang
kau harus pahami ini...
semangat kami untuk makan sehari
lebih besar dari pongahmu
lebih berat dari tamakmu
kami yang berdiri tegak
takkan lelah teriak
biar terpasung kaki kami
di sekitar telinga penguasa
kami takkan lari
kami tak ingin lari
suami-suami kami mati
kami menuntut...!
suami-suami kami mati di himpit tirani
di sini kami menuntut...!
mewakili matinya api dapur kami
kami petani melawan
kau konglomerat duduk saja
lalu lihat bagaimana semesta bekerja
merestui niat kami
melawan tirani...
*********
puisi ini untuk ibu-ibu Rembang, yang masih berjuang melawan tirani. Mewakili suami-suami mereka yang kelak akan kehilangan sawah dan ladang untuk bertani. Mereka tidak muluk-muluk. Mereka hanya ingin tetap bertani. Mereka hanya ingin menolak pabrik.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro