Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Pendahuluan: Tantangan

Hai,

Langsung saja ya. Aku menantang 17 penulis fantasi, yang muda dan yang berbakat, untuk menulis ulang salah satu cerita rakyat asli Indonesia. Bersama-sama kita akan membuat serangkaian cerita rakyat versi fantasi, di bawah judul besar: Twisted Indonesian Folktale Series.

Jadi, kalau kamu membaca ini karena aku tag, itu artinya tantangan ini juga buatmu. Aku yakin banget kamu bisa. Mau ya?

Oke.

Nah, aku paparkan dulu garis besarnya.

Latar Belakang

Aku pernah menulis cerpen fantasi yang memelintir kisah Malin Kundang. Siapa yang tidak kenal Malin Kundang si Anak Durhaka? Aku gemas banget sama cerita itu. Sebagai seorang ibu, aku sering membatin, rasanya aku enggak akan tega mengutuk anak sendiri menjadi batu, hanya karena dia malu mengakui aku sebagai ibunya. Dan kenapa malu hanya karena pakaian compang-camping? Kenapa Malin tidak kirim baju dulu kepada si ibu agar tidak malu lalu dikutuk jadi batu?

Pertanyaan logis yang tentu saja tidak ada jawabannya. Karena sifat kisah-kisah tradisional ya memang begitu, tidak memakai logika cerita. Pokoknya bisa memberi pelajaran kepada pendengar (kan dari tradisi oral), pokoknya jelas hitam putihnya, pokoknya terima saja deh.

Aku pikir, harusnya ada alasan lebih besar yang membuat si Malin malu dan ada kekuatan besar yang membatukannya. Berangkat dari premis itu, aku menulis Terurai dan Membatu, cerpen ini menjadi favorit juri Lomba Rohto Mentholantum kapan tahun, lupa.

Singkatnya, ke dalam cerita Malin Kundang itu, aku masukkan karakter baru, cewek, bernama Nilam (anagram dari Malin). Nilam adalah makhluk separuh manusia separuh bunian. Bunian juga kuambil dari cerita rakyat Sumatra. Nilam dan Malin bertemu, jatuh cinta, saling berjanji setia, bahkan ibu Malin sudah melamar Nilam untuk anaknya. Tapi kemudian Malin merantau dan pulang bawa istri. Haha. Nilam yang punya kekuatan halus pun ngamuk, mengundang badai laut dan menjadikan cowok itu batu.

Itulah yang kumaksud dengan twist. Pelintiran ala fantasi.

Awalnya cerpen itu yang mau kuposting di sini sebagai pemantik tantangan. Tapi ternyata cerpen sudah diminta editor temanku untuk diterbitkan.

Apa boleh buat, aku harus bikin cerita baru.

Sekarang, aku pilih Nabang Sang Penunggang Paus, legenda naga laut Smong, dari Negeri Andalas. Aku akan memelintirnya sedemikian rupa menjadi fantasi baru.

Apa yang dibutuhkan untuk Twist?

1. Riset. Cari cerita rakyat yang paling bikin greget. Ubek-ubek Internet untuk membandingkan berbagai versi, latar belakang, dan setting-nya. Teman-teman bisa melakukannya sendiri.

2. Kejelian menemukan kelemahan yang bisa dibedah, diisi, dan diputar. Teman-teman pasti bisa.

3. Twist paling mudah adalah dengan menambahkan karakter baru. Nah, untuk tantangan ini, aku akan membuat benang merah berupa prolog dengan sederet karakter yang bisa digunakan teman-teman. Cuma agar serial kita nyambung dengan cantik. Sementara karakterisasi tokoh-tokoh baru ini sepenuhnya jadi wewenang masing-masing penulis.

Prolog Sederhana

Indonesia punya khazanah makhluk gaib yang endemik, asli, milik kita sendiri. Bukan peri, gargoyle, elf, golem, vampir, dan sebagainya itu. Kita kenal genderuwo, leak, tuyul, kunti, dan lain-lain yang memang seringnya bernuansa horor. Makhluk horor rasanya kurang pas untuk protagonis cerita fantasi, kecuali kalau kita modifikasi habis-habisan penampakan mereka. Hehe. Bukannya tidak boleh, silakan saja kalau mau, tapi mereka sudah kadung membawa aura mistis.

Yang lebih netral dan mudah kita ubahsuai sesukanya adalah bunian, penjaga, penunggu, siluman, roh, magi, dewa, titisan, bekasakan, dan sebangsanya.

Jadi, aku akan memulai dengan cerita begini:

Penguasa Bawanapraba (dunia cahaya) dalam pertarungan pamungkas melawan iblis telah kehilangan kristal mustika di ujung tongkatnya. Kristal itu pecah berkeping-keping dan berhamburan ke segala penjuru mata angin dan jatuh ke segala bentangan alam Nusantara.

Awalnya, karena sang Iblis sudah tertawan, Penguasa tidak mempermasalahkan kristal yang hilang. Namun belakangan, muncul manusia/makhluk lainnya yang mempunyai kekuatan di luar kelaziman yang dicurigai berasal dari pecahan kristal. Masalahnya manusia/makhluk tersebut menggunakan kekuatannya untuk merusak, dan kisahnya terekam dalam kumpulan cerita rakyat Nusantara.

Maka Sang Penguasa mengutus makhluk-makhluk kepercayaan untuk mengambil kembali serpihan kristalnya dengan segala cara.

Para utusan itu adalah:

Delapan Penjaga Mata Angin:

1. Pangeran Barat (taken)

2. Kesatria Timur (taken)

3. Adipati Utara (taken)

4. Hulubalang Selatan (taken)

5. Putri Tenggara (taken)

6. Dewi Barat Laut (taken)

7. Panglima Timur Laut (taken)

8. Maharesi Barat Daya (taken)

Enam Penunggu Alam:

1. Penunggu Danau/Sungai, nama panggilan: Dhanu (taken)

2. Penunggu Laut (taken)

3. Penunggu Gunung (taken)

4. Penunggu Bangunan (taken)

5. Penunggu Pohon (taken)

6. Penunggu Hewan (taken)

Tiga Pengendali Elemen:

1. Pengendali Udara (taken)

2. Pengendali Tanah (taken)

3. Pengendali Api (taken)

Keterangan: Pengendali Air sudah tiada, kekuatannya diwariskan pada anak kembarnya yang menjadi Penunggu Danau/Sungai dan Penunggu Laut.

Ada 17 makhluk untuk memporakporandakan 17 cerita rakyat pilihan 17 penulis.

Bisa dipahami kan ya?

Jadi, pilih cerita rakyatmu dan pilih salah satu utusan di atas. Penulis bebas memberi nama dan menentukan ciri fisik dan karakterisasi, termasuk jenis kelamin si makhluk kalau belum disebutkan di atas.

Daftar Penulis dan pilihannya:

1. Ary Nilandari: Penunggu Laut, Nabang Sang Penunggang Paus

2. mamijevon : Penunggu Bangunan, Sanaoka

3. whiteghostwriter : Kesatria Timur, Bidadari dan Jaka Tarub

4. FairyGodmother3 : Penunggu Pohon, Cindelaras

5. benitobonita : Penunggu Hewan, Tangkuban Perahu

6. JanAmaranta : Hulubalang Selatan, Si Pahit Lidah

7. Ayriana_Ren : Pangeran Barat, Lutung Kasarung

8. PhiliaFate : Penunggu Gunung, Timun Mas

9. HalfBloodElf : Adipati Utara, Bawang Merah Bawang Putih

10. carroll13 : Panglima Timur Laut, Pangeran Amat Mude

11. RizqFaa : Dewi Barat Daya, Legenda Candi Prambanan (Roro Jongrang)

12. AnsarSiri : Putri Tenggara, Putri Taddampalik

13. PrythaLize : Penunggu Danau dan Sungai, Legenda Danau Toba

14. acrizzely : Maharesi Barat Daya, Laowomaru

15. MosaicRile: Pengendali Udara,

16.  aidachairani  :Pengendali Tanah

dst.


Aturan Teknis Penulisan:

1. Tidak ada batas waktu, tapi jangan tahunan lah ya. Hehe.

2. Minimal 5 part, maksimal 10 part

3. Awali dengan prolog di atas, dengan bahasamu sendiri, ditambah saat sang utusan dipanggil Penguasa atau menerima perintah dengan cara lain. POV dan setting waktu bebas, masukkan ke genre Fantasy. Tag aku ya.

4. Buat cover sendiri, dengan memasukkan nama seri Twisted Indonesian Folktale Series. Kalau ada yang bisa bikin logo seri lebih bagus, silakan. Untuk dipakai semua orang.

Font-nya bisa pakai ini:

atau ini

5. Be creative.

Semoga diterima tantangan ini. Enggak ada hadiahnya. Just for fun.



PS.

Mengantisipasi peminat di luar 17 penulis, aku sediakan 3 lagi utusan cadangan

(Siapa cepat dia dapat)

Pengendali Musim

1. Pengendali Musim Kemarau: taken by mahzurakey

2. Pengendali Musim Penghujan: taken by emmusq , Situ Bagendit

3. Pengendali Musim Panen: taken by @Eng-ta , Dewi Sri


Untuk pembaca,

Silakan mampir ke reading list-ku yang bertajuk Twisted Indonesian Folktale Series. Semua yang sudah upload dikumpulkan di sana.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro