Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

H : Home

Tomura tidak benar-benar memiliki sesuatu yang orang-orang sebut dengan rumah. Tidak rumah Ayahnya ketika dia masih kecil, atau rumah sensei yang telah merawatnya.

Tomura pernah mendengar bahwa arti kata rumah yang sesungguhnya adalah tempat dimana ada orang yang menunggumu pulang.

Apakah Ayahnya menunggunya pulang? Mungkin iya, hanya untuk memberinya hukuman karena ketahuan bermain pahlawan bersama beberapa anak yang tinggal di sekitar rumah mereka.

Sensei mungkin menunggunya pulang juga untuk mendengarkan cerita -atau mungkin laporan- tentang apa saja yang dia lakukan untuk membuat kekacauan di dunia pahlawan.

Mereka tidak benar-benar menunggunya pulang. Tidak seperti dirimu yang selalu menyambutnya dengan senyuman ketika dia datang ke apartemen sederhanamu. Mereka tidak pernah menanyakan apakah dia baik-baik saja setelah mendapat serangan dari beberapa pahlawan seperti apa yang kau lakukan. Mereka tidak pernah mengobati lukanya seperti kamu mengobatinya.

Hati Tomura sudah lama hancur sejak kematian keluarganya. Didikan All For One semakin memperburuk sisi kemanusiaannya.

Lalu kau datang entah dari mana. Seorang warga biasa, tanpa Quirk apa pun yang membuatmu istimewa.

Tomura memang membenci pahlawan. Namun dia tidak bisa memungkiri bahwa kau adalah pahlawannya. Kau menyelamatkan Tomura dari rasa sepi yang membelenggu jiwanya. Kau meningkatkannya bahwa dia adalah manusia, bukan mesin pembunuh seperti yang selama ini diyakininya.

Bagi Tomura, kau adalah rumahnya. Rumah yang selama ini dia impikan keberadaannya. Itulah sebabnya dia sering menghabiskan waktunya di tempatmu dibanding dengan markas Liga Penjahat. Persetan dengan Kurogiri yang selalu menceramahinya untuk tidak lagi berhubungan denganmu dengan alasan kau hanya menjadi penghalang untuk tujuannya.

Kau bukan penghalang. Kau adalah rumahnya, tempatnya untuk pulang.

"Ah, Tomura? Sedang apa kau berdiri disana?"

Tomura sedikit tersentak saat suaramu menyapa indra pendengarnya. Dia bisa melihatmu yang kini berjalan menghampirinya dengan kantong belanjaan di dekapanmu.

"Kenapa tidak masuk dan malah berdiri di depan pintu?"

Terdiam sesaat sebelum Tomura menjawab, "Aku menunggumu."

"Kau bisa menungguku di dalam 'kan? Kalau ada orang yang melihatmu bagaimana?!"

"Maaf."

Kau tidak bermaksud memarahinya. Kau hanya khawatir orang lain akan menangkap keberadaan Tomura dan melaporkannya pada pahlawan atau pun polisi. Kau tidak mau jika hal itu terjadi, sungguh.

Kau menghela napas sebelum mengusap kepalanya yang tertunduk, "Sudahlah. Ayo kita masuk. Di luar dingin."

Meraih kunci di saku mantelmu, kau segera membuka pintu dan menoleh pada Tomura yang masih diam di tempatnya berdiri.

"Tomura?"

"Tadaima, [Name]."

Sedikit mengerjap atas kata-katanya yang teramat pelan, kau lantas tersenyum dan membalas,

"Okaeri nasai, Tomura."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro