G : Girlfriend
"Tomura, aku punya sesuatu untukmu."
Tomura tidak menjawab, namun dia menunggu kau memberitahunya tentang apa itu.
"Taraaaaaa..." Kau menunjukkan sebuah gantungan ponsel padanya.
"Apa itu?"
"Gantungan ponsel." Jawabmu polos.
"Aku tau. Maksudku untuk apa?"
"Ya untuk digantungkan di ponsel."
"Aku tidak bodoh, [Name]."
"Aku tau."
Tomura diam begitu pula denganmu.
"Berikan ponselmu." Ucapmu setelah kalian hanya tatap menatap beberapa saat.
Tanpa bertanya lebih lanjut, Tomura menyerahkan ponselnya padamu. Bisa dia lihat kau yang kini mulai memasang gantungan itu di ponselnya. Tomura tidak tau apa pentingnya benda seperti itu. Itu terlihat seperti sampah baginya. Dia tidak akan mengatakannya secara gamblang, tidak jika dia tidak ingin kau marah padanya.
Dengan telaten kau memasang gantungan itu di sudut atas ponsel Tomura. Tersenyum lebar setelah benda itu tergantung manis di sana. Tak hanya ponsel Tomura. Kau juga meraih gantungan lain di tasmu kemudian memasang benda itu di ponselmu sendiri.
"Selesai." Kau menyodorkan ponsel Tomura yang langsung diterima pria itu. "Sangat cocok 'kan?"
Tomura memandang penuh tanya pada bentuk gantungan ponsel miliknya.
"Bentuk apa ini?"
"Berhenti bertanya, Tomura. Sudah jelas itu adalah bentuk hati."
"Setengah hati?"
Kau mengangguk membenarkan.
"Jadi... Kau mencintaiku hanya setengah hati?" Tanyanya pelan. Ekspresi terluka tergambar jelas di wajahnya.
"A-apa?! Tentu saja tidak!" Kau kalang kabut dan segera memperlihatkan ponselmu padanya, "L-lihat! Setengah lagi ada padaku!"
Tomura menatap gantungan ponsel milikmu. Bentuknya memang mirip seperti yang dia punya. Jika disatukan, potongan hati itu akan saling melengkapi.
"Ini gantungan ponsel pasangan. Aku mendapatkannya dari penjual aksesoris di dekat tempat kerjaku." Tuturmu menjelaskan, "A-aku tau ini norak dan mungkin kau tidak su-..."
"Aku suka."
"H-hah?"
"Aku suka. Terimakasih, [Name]. Aku akan menjaganya dengan baik."
Kau mengerjap menatap Tomura yang kini tersenyum lembut padamu. Terlepas dari kekeringan akibat efek dari Quirk miliknya, kau tidak bisa mengelak bahwa Tomura itu tampan. Apalagi senyum tulusnya, senyum itu selalu bisa menghangatkan hatimu.
Membalas senyumannya, kau mulai menceritakan kegiatanmu seharian ini pada Tomura.
Pria itu mendengarkan celotehanmu dengan seksama. Tidak satupun dia melewatkan setiap kata dari pacar yang sangat dia cintai.
Ah, cinta ya?
Cinta adalah sesuatu yang tabu bagi Tomura.
Dia tidak pernah percaya pada kata itu. Tomura selalu meyakinkan dirinya sendiri bahwa di dunia ini tidak ada yang namanya cinta, yang ada hanyalah rasa sakit yang menyiksa jiwa.
Tapi itu adalah pemikirannya yang dulu, sebelum dia bertemu denganmu.
Kau bagaikan keajaiban yang datang dalam hidup Tomura. Dengan fakta dia mencintaimu, itu membuktikan bahwa hatinya tidaklah mati seperti yang dia duga selama ini.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro