Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#Road2RCSC: Alkahest

Hola, dan selamat datang lagi di #Road2RCSC ehehehehe. Sekadar pengumuman bagi yang penasaran (mungkin enggak ada, aku sadar betul kok ;-;), semua konten bonus Myth Jumpers ini nanti akan kupisah jadi Work sendiri, kok. Jadi, setelah Storm Chasers terbit, Myth Jumpers akan kembali jadi bersih dengan hanya berisi Kata Pengantar, Dedikasi, seluruh ceritanya, dan Curhat & Ucapan Terima Kasih di akhir.

Mungkin aku akan tetap mempertahankan selipan (1K!), tetapi Minigame ONAT akan kupindah ke RCMJ Bonus Contents. Akan kubelokkan pembaca-pembaca baru Myth Jumpers ke sana nanti, hohoho.

Oke! Bahasan kali ini sangat pendek. Sumpah, sangat pendek.

Dan untuk bahasan kali ini, aku masih akan mengungkit soal alkimia.

Buset dah Fi kagak capek apa lu.

Percayalah, aku mengetik ini jam setengah dua pagi.

Berhubung aku sudah membahas soal alkimia itu sendiri di part kemarin, dan memang ada banyak sekali yang bisa dibahas soal batu filsuf, jadi part kemarin relatif panjang. Terutama karena batu filsuf itu sendiri sangat integral dalam dunia alkimia—tidak mungkin membahas hanya salah satunya saja. Jika bicara soal alkimia, pasti mau tidak mau akan membahas soal kerja besar mereka, alias magnum opus.

Dan jika bicara soal alchemical magnum opus, mau tidak mau pasti jadi bicara soal batu filsuf.

Sayangnya, saking integralnya dua bahasan itu, jika aku membahas apa-apa lagi soal alkimia, pasti jadinya sangat pendek.

Serius. Contohnya sekarang.

Yah, sekadar untuk menghibur diri, paling tidak ini adalah part bonus terakhir yang akan membahas soal alkimia. Hehe.

Jadi, apa bahasan kali ini?

Kali ini, aku mau bicara sedikit soal alkahest.

Alkahest itu apa?

Fun fact: tidak diketahui etimologi (asal kata) yang pasti untuk alkahest. Kemungkinan, istilah alkahest ini diciptakan oleh Paracelsus, seorang alkemis, sesuai dengan nada banyak hal dalam alkimia yang dimodelkan dari bahasa Arab, seperti alkali, alcohol, atau elixir.

Lalu, alkahest sendiri itu apa?

Sederhananya begini: alkahest adalah universal solvent yang dipercayai oleh alkimia.

Universal solvent, terjemahannya adalah pelarut universal.

Jadi, alkahest adalah pelarut universal yang dipercayai oleh alkimia.

Garisbawahi dipercayai.

Pelarut universal itu gimana, Fi?

Kalem.

Pernah lihat tablet vitamin C yang dimasukkan ke dalam segelas air?

Tablet itu perlahan mengecil, menipis, dan menghilang, bercampur dengan airnya.

Tablet itu larut.

Nah, kira-kira seperti itu: pelarut universal di sini artinya zat ini bisa melarutkan segalanya.

Dalam ilmu kimia modern, yang biasanya dianggap sebagai universal solvent adalah air. Nyaris segala hal bisa dilarutkan dengan air.

Alkahest kurang-lebih seperti itu—bedanya, dia lebih kuat lagi dari air.

Misalnya, air tidak bisa melarutkan emas.

Namun, ada zat yang bisa melarutkan emas—namanya aqua regia, atau air raja. Para alkemis sudah menemukan zat ini dari sejak abad 14. Perlambangnya yang paling umum adalah dalam bentuk gambar seekor rubah memangsa seekor ayam di dekat seekor naga—ayam di sini melambangkan matahari, yang sendirinya dalam alkimia melambangkan emas. Jadi, cukup jelas, rubah yang memangsa ayam menggambarkan aqua regia melarutkan emas.

Terus naganya ngapain, Fi?

Apabila emas terus-menerus dilarutkan di aqua regia, lalu dipanaskan, lalu dilarutkan lagi, dan seterusnya, maka gas klorin akan terkumpul di tabung reaksinya. Setelah itu, emasnya akan mengkristal menjadi emas(III) klorida yang berwarna merah.

Nah, emas(III) klorida ini dikenal juga dengan nama dragon's blood, alias darah naga.

Aqua regia adalah asam yang sangat kuat, campuran dari asam nitrat dan asam klorida, dan mendapatkan perhatian dari para alkemis karena kemampuannya untuk melarutkan emas dan platinum—logam mulia.

Sayangnya, aqua regia tidak bisa melarutkan atau merusak perak, titanium, iridium, dan logam mulia lainnya.

Itu adalah tugas bagi alkahest.

Jadi, ya—alkahest masih berupa mitos, sebuah impian, sebuah zat ideal, praktis seperti batu filsuf.

Ada satu masalah dengan zat sekuat alkahest. Apabila dia benar-benar bisa melarutkan segalanya—benar-benar segalanya—berarti mau dibuat dari zat apa kontainernya?

Kita bisa meletakkan aqua regia di tabung kaca, misalnya. Air juga bisa diletakkan di gelas plastik. Kedua zat itu, walaupun merupakan pelarut yang kuat, tidak melarutkan tempatnya disimpan, karena zatnya tidak saling bereaksi.

Lalu bagaimana kabarnya alkahest yang melarutkan segalanya?

Permasalahan ini juga tidak banyak dibahas oleh para alkemis, karena bagi mereka, yang penting ketemu dulu. Ingat ceritaku soal bagaimana mereka semua menjadi gencar mengujicobakan segala hal yang bisa diujicobakan semenjak Jabir Al-Hayyan?

Nah. Kurang-lebih begitu.

Ah, gara-gara menulis ini, aku jadi terpikir. Apakah kira-kira alkahest juga bisa melarutkan gas di udara?

Apa itu berarti alkahest tidak bisa ditiup, karena partikel udara yang bersentuhan dengannya akan langsung larut?

Tapi kalau begitu, ke mana perginya energi kinetik yang dibawa oleh partikel udaranya?

Apa tetap diteruskan ke alkahestnya?

Apa itu berarti alkahest bisa ditiup?

Apa itu jadi berarti alkahest bukan pelarut efisien yang dicari oleh para alkemis?

Ergh aku pusing.

Jadi, kali ini, aku akan memberikan bocoran—aku sudah memberi tunjuk beberapa hal seputar Storm Chasers di #Road2RCSC sebelum-sebelumnya, dan mungkin teman-teman sudah ada yang mencoba menghubungkan titik-titiknya. Nah, mumpung kita membahas alkahest, akan kuberikan satu bocoran lagi: ceritanya akan melibatkan alkahest.

Ya udah jelas sih Fi.

Ya biar jelas lagilah.

Maksudku, alkahest akan jadi benda yang sangat penting di ceritanya nanti. Dia benar-benar berpengaruh di adegan klimaksnya.

Ups. Aku tidak spoil apa-apa, 'kan?

Lha katanya alkahest gak bisa disimpen, Fi? Terus gimana dia bisa ada di Storm Chasers dong?

Aku belum membahas semua alternatif skenario penyimpanan, lho. Hehehehe.

Lagipula, ada salah satu versi yang ditulis oleh sang alkemis Philotetes (dan kemudian diteruskan oleh Franciscus Mercurius van Hermont, alkemis lain) yang menyebutkan bahwa alkahest tidak melarutkan sesuatu sepenuhnya, melainkan hanya mengubah zat campuran kembali menjadi zat-zat dasar yang membentuknya. Jadi, jika tempat penyimpanannya sudah dibuat dari sebuah zat dasar, alkahest tidak akan bisa melarutkannya.

Yah, itu versi yang beredar, sih.

Nah, apabila kau ternyata tergoda mencari soal universal solvent dan alkimia di Google setelah ini, ada kemungkinan kau akan menemukan sesuatu soal azoth. Ada yang menganggap bahwa azoth ini adalah alkahest, ada juga yang menganggap bahwa azoth ini adalah batu filsuf. Aku condong ke interpretasi lain yang mengatakan bahwa azoth adalah universal remedy, atau obat universal. Semacam elixir kehidupan yang dibuat dari batu filsuf, walaupun efeknya tidak memberikan keabadian. Azoth sendiri terdiri dari a (huruf A di Latin, alfa di Yunani, dan alef di Ibrani, huruf pertama di ketiga alfabet itu), z (huruf terakhir di alfabet Latin), o (omega, huruf terakhir di alfabet Yunani), dan th (tau, huruf terakhir di alfabet Ibrani). Jadi, bisa diartikan, azoth melambangkan keutuhan dan penyatuan segala hal—entah sebagai pembatal (pelarut) atau sebagai penyatu (obat). Yha. Alfi ngelantur.

Oke! Serius, cuma segitu yang perlu aku ceritakan untuk #Road2RCSC kali ini. Kalau kalian sadar, aku agak memanjang-manjangkan bahasan lho HAHAH maafkan Alfi yang bingung, Alfi khilaf. :")

Baiklah, aku akan tutup #Road2RCSC yang sekarang di sana dulu. Sampai bertemu lagi di konten bonus berikutnya!

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro