Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#BehindChara: Shafira Abdul-Massih

Selamat datang lagi di konten bonus RCMJ! Mood-ku sedang lumayan kali ini, hehe. Apa kabar teman-teman? Semoga teman-teman baik-baik saja, dan jika tidak, ingat bahwa mood normal cuma berlangsung selama dua puluh menit. Segalanya akan terasa lebih baik nantinya!

Oke, bahasan di #BehindChara kali ini adalah soal Shafira Abdul-Massih si Gadis Mesir.

Hehehe. Ada beberapa hal yang mau kucurhatkan di sini.

Pertama kali aku mendesain Shafira (yang waktu itu bernama Fera) untuk Myth Jumpers original, aku sebenarnya terinspirasi oleh gambar Putri Tamina dari film Prince of Persia: The Sands of Time yang diperankan oleh Gemma Arterton.

Duh, Gemma Arterton cantik banget.

Poster bergambar Putri Tamina yang kulihat waktu itu menunjukkannya mengenakan kain putih, dengan rambut hitam panjang yang digerai, dan sedang menatap tajam ke arah kamera. Ini yang akhirnya jadi deskripsi awal soal Fera.

Fera pertama kali muncul setelah Luke, James, dan Laura membunuh Wyvern dalam tiga bab pertama. Hhhh aku masih malu soal itu. Mereka mendapatkan petunjuk dari Anubis untuk mencari Wedjat sebelum bernegosiasi dengan Ra, dan karena mereka sama sekali buntu soal mulai dari mana, mereka akhirnya memutuskan untuk langsung bertemu dengan Ra dan menanyakan tempatnya. Ini juga memalukan astaga Alfi wtfdidyouwrite. Jadi, mereka ke piramida Khufu dan berdoa memanggil Ra.

Berhasil—mereka dibawa pergi ke wilayah spiritual Ra di atas langit, yang kugambarkan sebagai pinggir sebuah tebing yang terasa sangat cerah. Mereka berbicara dengan Ra di sana, dan ternyata (kejutan!) Ra tidak suka pada mereka. Untuk mengusir mereka—berhubung Ra di sana cuma sebagai penampakan karena Ra yang asli sedang tertidur—akhirnya Ra memanggil Fera.

Fera diperkenalkan sebagai penyembah Ra yang terakhir, dan karena itu, Fera mendapatkan Restu Ra. Deskripsinya waktu itu adalah gaun putih, tudung kepala yang sama putihnya (yang akhirnya dibuka, omong-omong. Fera di versi ini belum kugambarkan memakai jilbab), sabuk keemasan, beberapa cincin dan gelang-gelang yang juga berwarna keemasan dengan berbagai hieroglif berbeda berisi mantra, dan—yang aku paling ingat—dia cantik.

Serius, aku menggambarkan dia seperti itu. Dia sangat cantik.

Saking cantiknya, jika dia tersenyum, dia bisa membuat orang pingsan.

Dan itu salah satu kekuatan yang dia dapatkan dari Restunya, yang langsung digunakannya.

Yep. Aku tidak akan malu mengakui yang ini. Luke dan James sudah merasa bahwa fokus mereka benar-benar teralihkan pada Fera, dan begitu Fera mengangkat sedikit sudut bibirnya, mereka pingsan karena tidak tahan melihat betapa cantiknya senyum Fera.

Tawa Ra menghancurkan tebing itu, dan selagi trio kita terjatuh karena kehilangan pijakan, Fera menembaki mereka dengan bola-bola api raksasa. Mereka akhirnya diselamatkan oleh Horus—Luke tidak sadarkan diri saat ini, jadi bagian ini diceritakan oleh Laura setelah Luke bangun—dan Laura mendapatkan beberapa obat yang mereka perlukan dari Isis.

Luke bangun, dalam keadaan terkena luka bakar parah, dan kapok pada Fera.

Yah, seharusnya.

Belum lagi soal Laura yang tampaknya kesal karena Luke bisa jatuh dalam mantra Fera.

Akhirnya mereka memanggil Anubis setelah tahu soal pengkhianatannya, mereka bertikai—dengan Beth menunjukkan kekuatannya menembak api biru untuk pertama kalinya—dan Anubis kabur. Luke mengejar Anubis bersama Ray.

Ketika Luke berhasil menyusulnya, ternyata Anubis sedang bertemu dengan Fera.

Mereka sedang membahas soal ada yang salah dengan bintang-bintang, dan Anubis memberi tahu Fera bahwa 'anak-anak itu'—Luke dan kawan-kawan—tahu apa yang sedang terjadi. Karena ini, Fera terpikir untuk bergabung dengan Luke.

Saat itu juga, Anubis membongkar persembunyian Luke—yah, ternyata dia selama itu tahu Luke bersembunyi. Tidak heran, sih, toh kepala dia kepala anjing. Fera tersenyum lagi, tetapi Luke berhasil mengendalikan dirinya. Fera akhirnya membuat keputusan tanpa bicara—ia memutuskan untuk membantu Luke, dan dengan itu, ia menyerang Anubis dan memaksanya bicara.

Anubis akhirnya menyerah dan memberi tahu posisi Tony pada mereka.

Setelah itu, bagian yang sempat kusinggung sebentar di #BehindChara Luke—Fera dan Luke menunggang Ray untuk mencari Tony, dan Ray usil terbang serampangan untuk menggoda Luke. Fakta bahwa Fera memiliki pengalaman traumatis dengan seekor naga Mesir di masa lalunya juga tidak membantu, dan Fera otomatis memeluk Luke sekuat tenaga.

Tidak perlu kugambarkan panjang-panjang—di sini, Luke menjadi dekat dengan Fera, dan Fera menceritakan bahwa ternyata ia seorang Seeress, alias Peramal. Dia mendapatkan intipan masa depan sesekali, dan dia tidak bisa mengendalikannya.

Mereka berhasil menemukan Tony, dan dengan bantuan James dan Laura, mereka berhasil menangkapnya. Laura, bagaimanapun juga, tidak senang melihat Fera memeluk Luke. Yah, aku sudah bilang Laura sangat ekspresif. Jadi, Luke pergi menyusul Laura untuk berbicara dengannya.

Di tengah jalan, Fera mengatakan pada Luke bahwa aura Laura tampak aneh. Ya, dia juga bisa melihat aura di versi ini. Alfi tidak ada habis-habisnya jadi memalukan di versi original. Nang0s.

Luke dan Laura akhirnya berbaikan, dan Laura menerima Fera sebagai anggota tim mereka.

Fera akan memiliki peran penting sebagai Carrier of Fire, Pembawa Api, di akhir Myth Jumpers original ketika Luke dan teman-temannya (minus Laura yang sudah mati pada saat itu) berhasil menjebak Loki dalam Kurungan Elemental. Malah, sebenarnya, itulah kenapa aku menamainya Fera. Aku modifikasi sedikit dari kata fire supaya terdengar feminin. Yha.

Aku tidak pernah tiba di bagian itu.

Di versi reboot, aku juga belum menulis sampai mereka bertemu Fera. Simpel.

Lalu ... ada versi [Archived].

Berhubung aku mengubah dunia Ragnarökr Cycle sepenuhnya semenjak [Archived], Fera di sini lebih realistis. Aku sudah mengubah namanya jadi Shafira dari sejak versi ini, walaupun aku belum punya nama lengkap untuknya. Di versi ini, Shafira adalah seorang gadis getir yang sangat paranoid—tidak murah senyum seperti di versi original.

Oh, dan, dia juga punya Restu Ra.

Apabila di sini ada yang sempat membaca Myth Jumpers [Archived] sebelum (atau setelah) membaca RCMJ, sebelum aku membuat pengumuman soal menghentikan tulisan itu, adegan terakhir yang menyambut Luke adalah sebuah kobaran api raksasa yang ditembakkan ke arahnya.

Tebak dia sedang di mana?

Yup—dia sedang di Mesir.

Dan yup—tembakan api itu adalah dari Shafira.

Di versi ini, Shafira hidup sendirian bersama ayahnya, dan ayahnya adalah seorang pengidap kanker parah. Aku lupa detailnya, tetapi kalau aku tidak salah, aku merencanakan ayah Shafira sebagai seorang penderita kanker darah.

Kesembuhan ayah Shafira adalah hadiah dari Zeus setelah para Myth Jumpers menghentikan Fimbulwinter dan membawa kembali Guci Pandora.

Dan itu membawa kita ke Shafira versi sekarang.

Shafira, putri tunggal Abdul-Massih, pembawa Restu Ra dan Pelindung Mata Ra. Aku sudah mendesain Shafira sebagai pemakai hijab dari sejak versi [Archived], dan aku cukup lega berhasil melakukannya di versi sekarang. Tidak, Shafira tidak beragama Islam, seperti yang cukup gamblang kuceritakan di Bab 17 dan Bab 18. Jadi kenapa dia berkerudung?

Simpel—dia merasa nyaman.

Sesederhana itu.

Mesir adalah tempat yang suhunya cukup ekstrem, ke atas saat siang dan ke bawah saat malam, dan mengenakan secuil pakaian di kepala begitu bisa membantu melindungimu dari terik matahari atau kehilangan panas di malam hari.

Aku menuliskan agama Shafira sebagai Kristen Koptik, salah satu denominasi Kristen yang ada di Mesir (Coptic sendiri berasal dari kata copt yang artinya orang Mesir). Aku sempat meriset soal ibadahnya, doa-doanya, ritual dan perayaannya, dan aku bisa menyimpulkan bahwa Shafira tidak bisa dibilang sebagai pengikut yang terlalu taat. Bukan berarti itu hal jelek, lho, karena dia selalu berusaha untuk memperbaiki diri. Bahkan, hingga Fimbulwinter menyerang, dia tetap berusaha untuk taat—walaupun isolasinya praktis memusnahkan harapan apa pun untuk mencari petunjuk cara beribadah lagi.

Yang tersisa hanya tinggal hubungannya dengan Tuhannya, dan dia berpegang teguh pada hal itu. Buktinya, walaupun dia tahu 'dewa-dewi' ternyata benar-benar ada, dia tidak beralih menjadi penyembah mereka.

Aku bisa jadi salah, jadi tolong koreksi aku. Namun, setahuku, tidak ada kewajiban untuk seorang wanita Koptik mengenakan kerudung.

Seperti yang kubilang, Shafira mengenakannya karena dia nyaman—dan itulah pandanganku soal hijab atau jilbab. Kewajiban atau bukan, menurutku kerudung hanya pantas digunakan apabila penggunanya sendiri merasa nyaman dengan itu. Tidak ada tekanan sama sekali. Aku sendiri tidak akan melibatkan diri dengan sudut pandang agama mana pun, tapi aku cukup yakin bahwa jika Tuhan yang dipercayai oleh banyak orang ini benar-benar entitas yang Mahabaik, Dia pasti tidak mau memberatkan pengikut-Nya.

Toh, agama adalah urusan pribadi dan bukan urusan orang lain, 'kan?

Aku sudah menghilangkan kekuatan kecantikan Fera dari sejak aku mengganti namanya menjadi Shafira, tetapi aku tidak mengubah kecantikannya. Walaupun dia bukan Gemma Arterton lagi, dia tetap cantik. Aku awalnya membuatnya lebih tua dua tahun dari Luke-Laura-James, tetapi setelah aku mencoba menghitung tanggalan, ternyata dia hanya lebih tua setahun lewat sedikit dari Luke. Well, sepanjang RCMJ, berhubung Luke belum berulang tahun yang ketujuh belas, Shafira masih bisa dibilang memang lebih tua dua tahun dari mereka. Paling tidak secara angka, hehe.

Omong-omong soal hubungannya dengan Luke, ya—aku memang membuat beberapa hint dari sejak versi original bahwa Fera memang punya perasaan pada Luke. Aku tidak pernah benar-benar sempat menjelaskan perasaan seperti apa persisnya, tetapi aku tahu bahwa ia sentimental terhadap Luke. Dan ya, di versi original, semuanya bermula saat mereka menunggang Ray bersama untuk pertama kali.

Aku juga harus mengakui, sih. Aku menyadari itu agak terlambat. Aku cuma tahu Fera sentimental terhadap Luke, tetapi aku tidak pernah benar-benar sadar bahwa dia punya perasaan terhadap Luke hingga kali kesekian belakangan ini aku membaca ulang naskah Myth Jumpers original, persis sebelum aku memulai RCMJ. Sama seperti aku juga terlambat menyadari bahwa James seorang biseksual. Karakterku hidup sendiri dan aku tidak sadar. Wow.

Aku belum sempat memikirkan itu di versi reboot, dan aku tidak sempat membuat Shafira sentimental dengan Luke di plotline utama versi [Archived]. Malah, di versi [Archived], Shafira lebih sentimental dengan Laura daripada dengan Luke. Luke nyaris tidak ada gunanya dalam segi diplomasi di versi [Archived].

Bagaimanapun juga, aku sedikit lebih leluasa di versi sekarang. Aku memang sengaja tidak mengembangkannya banyak-banyak karena fokus love story dalam RCMJ adalah antara Luke dan Laura, tetapi aku juga tidak segan menjatuhkan hint seenak udel. Shafira menyadari panggilan darurat dari Luke ketika mereka melawan Kur bersama pertama kali, dan Luke bahkan tidak menyadari itu. Luke juga memberi sedikit hint dalam monolognya soal telepati ketika mereka terdampar di Kreta. Shafira menggenggam tangan Luke persis sebelum mereka membangkang dari Heimdall dan berangkat melawan Shiva untuk terakhir kalinya. Lalu, yang paling jelas, Shafira memastikan bahwa Luke benar-benar baik-baik saja sebelum Luke berangkat ke Hades untuk membangkitkan Laura dari maut.

Aku sendiri sejujurnya masih bingung kenapa persisnya mereka jadi sentimental. Hubungan mereka terasa sangat ... apa, ya? Organik. Rasanya pas saja jika Shafira merasakan sentimen terhadap Luke. Rasanya cocok. Bukan cocok dalam hal pairing, lho ya. Cocok, dalam artian itu sesuai dengan alur pikir dan perasaannya. Entah kenapa.

Luke menyalahkannya pada hubungan telepati yang tidak sengaja dibuatnya dengan Shafira, dan mungkin itu ada benarnya. Luke adalah orang pertama yang tahu segalanya tentang Shafira, dan Shafira tidak pernah bercerita tentang sejarah hidupnya kepada siapa pun sebelum Luke. Jika kau menceritakan kisah hidupmu, ketakutanmu, dan momen-momen terberatmu pada seseorang, kau otomatis merasakan ikatan dengan mereka, bahkan walaupun hanya nyaris terasa.

(Ini ada uji cobanya, omong-omong. Silakan cari video 36 Questions That Make Strangers Fall in Love oleh ASAPScience di YouTube, itu keren!)

Namun, jika kuperhatikan lagi, semakin ke sini, walaupun mereka semakin dekat—dan semakin saling memahami—Luke tetap tidak merasakan sentimen romantis apa pun terhadap Shafira. Sentimen, iya. Roman? Tidak. Entah kenapa, aku merasa hubungan mereka lebih seperti adik-kakak, dan dalam hal ini, Shafira berperan sebagai kakaknya.

Entah itu cocok atau tidak. Hehe.

Ah, aku juga sempat ditanya apakah aku akan menceritakan lebih banyak tentang Abdul-Massih, ayah Shafira. Maksudku, dia adalah penerima langsung Restu Ra, dan dia adalah Pelindung Mata Ra yang asli sebelum kedua relik itu diserahkan pada putrinya. Siapa dalang di balik kebakaran kereta Al Ayyat tahun 2002 saat Ra pertama bertemu Abdul-Massih? Apa misi Ra padanya di Istana Budaya Beni Suef tahun 2005—yang berujung dengan kebakaran di tempat itu?

Ataukah kebakaran itu benar akibat dari misinya, dan bukan bagian lain?

Apakah kebakaran itu bahkan ada hubungannya sama sekali dengan misinya?

Yah, sayangnya, aku masih belum terpikir mengenai membuat ini jadi cerita sendiri. Kisah Tony memang sudah kujadikan cerita sendiri di Identity: Anthony, tetapi aku tidak yakin bagaimana format itu bisa bekerja untuk pertanyaan-pertanyaan ini.

Bagaimanapun juga, mungkin aku akan menyenggol-menyenggol sedikit soal apa yang terjadi di sana pada waktu itu melalui karakter-karakter dan peristiwa-peristiwa lain di buku-buku berikutnya. Jika sempat, tentu. Jadi pastikan matamu peka, hehehe.

Oh, iya. Ada juga yang membaca nama lengkap Shafira (nama ayahnya, sih, tetapi kita pukul rata saja) dan mengira bahwa Abdul-Massih ada hubungannya dengan Dajjal, figur penyesat eskatologis dalam agama Islam. Sepertinya aku perlu meluruskan soal ini.

Massih yang terkandung dalam nama Dajjal adalah dalam bentuk Al-Masih ad-Dajjal. Dajjal berarti penipu atau pembohong, sementara al-Massih artinya messiah atau anointed one, alias christos atau Kristus. Dalam berbagai aspeknya, Al-Masih ad-Dajjal bisa dibandingkan dengan Antichrist (Antikristus) atau Pseudochrist (salah satu alias Antikristus di Perjanjian Baru, dan kebetulan punya arti harfiah yang sama dengan al-masih ad-dajjal) sebagai figur penyesat dan musuh kebenaran yang berlidah licin.

Nama ayah Shafira, Abdul-Massih, berasal dari kata abd, yang berarti hamba atau budak, dan al-Massih, yang dalam konteks ini berarti Kristus. Abdul-Massih artinya adalah 'hamba Kristus'. Bentuk setaranya yang lebih netral (atau berkonotasi Islami, tergantung konteksnya) adalah abdullah, dari abd dan illah (atau Allah), artinya 'hamba Tuhan'.

Jadi, tolong jangan salah paham, ya....

Oke! Masuk ke trivia. Di versi original, Fera tidak perlu binatang tumpangan karena dia bisa menciptakan burung foniks dari api buatannya sendiri untuk ditumpangi. Tidak masuk akal? Jelas. Versi original Myth Jumpers memang tidak masuk akal sama sekali. Walaupun fakta bahwa dasar mitologis Fera adalah dari Mesir itu sebuah kebetulan yang sangat rapi, karena mitos burung foniks juga berasal dari Mesir dalam wujud burung ajaib yang disebut burung Bennu. Burung ini digambarkan sebagai jenis burung yellow wagtail, dan melambangkan kematian dan kelahiran kembali.

Kebetulan, pernah ada spesies burung heron besar yang dulu tinggal di daerah Mesir dan Arabia. Sayangnya, spesies ini sudah punah sekarang. Ada ahli yang memperkirakan bahwa bisa jadi burung inilah inspirasi untuk mitos tentang burung Bennu, dan akhirnya burung itu diberi nama Bennu heron. Nama ilmiahnya adalah Ardea bennuides. Selamat mencari. :P

Shafira, pada akhirnya, sekarang kugambarkan sebagai seseorang yang pengertian. Dia juga agak spiritualis, jika bisa dibilang begitu. Dia tetap waspada, tetapi dia jenis orang yang lebih suka memercayai orang selagi mungkin. Shafira adalah orang yang sangat empatis dan peduli—kebetulan melihat dua orang remaja pingsan di tanah di dekat dua ekor naga setelah mereka bertarung dengan wyvern raksasa Sumeria? Tidak usah khawatirkan wyvern-nya, selamatkan dulu orang-orangnya. Itulah Shafira.

Makanan favorit Shafira ... aku tidak yakin apa, sejujurnya. Ia cenderung fleksibel dalam hal makanan. Selama sesuatu itu murah dan bisa dimakan, Shafira baik-baik saja dengan itu. Yha.

Minuman favorit juga cenderung begitu. Shafira suka manis-manisan dan sari buah, tetapi di atas segalanya, Shafira paling suka minum air bersih. Air, begitu saja. Tidak dengan tambahan neko-neko. Tidak dijadikan teh, tidak dioksigenisasi atau apalah itu. Air bersih selalu terasa lebih menyegarkan.

Hobinya adalah menenun. Yup, kau tidak salah baca. Shafira suka menenun dan menjahit. Di samping memberinya aktivitas yang bisa membuatnya lupa sejenak soal berbagai pikiran-pikiran memberatkan, menjahit juga banyak gunanya—terutama dengan keuangan keluarganya yang jadi lebih terbatas semenjak dia hanya tinggal berdua dengan ibunya.

Jadi, sebagai penutup, ini dia ilustrasiku untuk Shafira. Fun fact lagi! Gambar yang kujadikan model untuk sketsa ini sebenarnya tidak mengenakan jilbab. Sketsa ini adalah komposit tiga gambar—wajah seorang wanita Mesir (aku tidak tahu namanya karena menemukannya di Google), jilbab pacarku (hanya yang di kepalanya; bagian yang kendur di bahunya itu gambarku sendiri), dan tangan temanku.

Ini dia:

Iya, itu di pojok bawah kiri kertasnya terlipat karena aku ceroboh saat sedang menghapus bayangan di sana. Heu. :")

Oh, omong-omong, Shafira tidak akan jadi satu-satunya karakter Ragnarökr Cycle yang berjilbab, lho. Untuk sementara waktu, paling tidak. #nospoiler

Baik, akan kuakhiri konten bonus kali ini di situ saja. Semoga menghibur dan syukur-syukur bermanfaat, hehe. Sampai bertemu di konten bonus RCMJ berikutya!

***

Catatan Penulis: Aku sedang mengadakan giveaway terbatas cerpen Identity: Anthony untuk menyambut #BehindChara-nya dua minggu lagi. Jika kaumau baca, silakan PM alamat email aktifmu padaku. Cerpennya akan kukirim dalam format *.pdf.

Giveaway ini akan kututup setelah #BehindChara Anthony terbit, yang berarti dua minggu lagi. Jadi, jika kaumau baca, segera kirim emailmu! :D

Oh, iya! Aku juga akan merilis beberapa teaser dan informasi eksklusif di Instagramku, dan akan ada teaser dan pengumuman yang kuterbitkan besok hehehe. ID-ku alfirizkyr (seperti ID Wattpadku), sila di-follow jika belum hehehe.

(Psst, sudah ada ilustrasi karakter eksklusif yang kurilis di sana soal RCSC yang berhubungan dengan #Road2RCSC edisi Sabtu nanti. Ada yang bisa menebak dia siapa?)

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro