Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#BehindChara: Kur

Oke! Konten bonus pertama untuk RCMJ, dan bonus kali ini adalah #BehindChara alias Ragnarökr Cycle: Myth Jumpers – Behind the Characters. Akan ada delapan konten #BehindChara nanti yang akan terbit dua minggu sekali. Total ada empat program konten bonus untuk RCMJ, dan setiap minggu, dua konten akan dipos; makanya terbit tap kontennya dua minggu sekali.

Kenapa aku mulai dengan Kur? Karena 1) aku cuma membuat episode #BehindChara untuk karakter yang sudah kuilustrasikan, dan 2) Kur sudah punya sejarah dari sejak RCMJ versi sangat-sangat-sangat pertama ketika aku bahkan tidak terpikir bahwa Myth Jumpers akan jadi cerita sci-fi atau akan memiliki rencana sekuel sebanyak lima buku.

Yah, sebut saja aku punya sentimen sendiri dengan makhluk yang satu ini.

Oke, apa yang mau kucurhatkan tentang Kur?

Aku mau mulai dari awal saja. Benar-benar dari awal. Dulu, di zaman dahulu kala, sebelum Negara Api menyerang, ketika Myth Jumpers baru saja kususun untuk mantan, ada tiga misi yang harus diemban oleh Luke dan kawan-kawan. Pertama, menangani Wyvern. Kedua, menyambangi setiap markas Penjaga (dulu aku menyebut para dewa-dewi dengan sebutan Guardians, bukan Ancients) yang paling besar di seluruh dunia untuk memastikan bahwa setiap ancaman dikunci supaya Loki tidak mendapat bala bantuan saat Ragnarok pecah. Ketiga, tentunya, bertarung di Ragnarok di pihak para Penjaga.

Mungkin kalian mulai berpikir, terus Kur-nya di mana? Jawabannya: dulu, aku tidak menggunakan Kur.

Yep. Aku dulu menggunakan Wyvern.

Masa itu adalah masa ketika aku baru saja melakukan riset soal para naga, tetapi tidak soal kaum wyvern. Satu-satunya sumberku waktu itu adalah film, aku lupa tahun berapa, dengan judul Wyvern. Atau apa. Entahlah, aku sendiri tidak ingat. Di film itu, Wyvern diceritakan sebagai naga jahat putra dewi Hel (yang sendirinya adalah putri Loki) yang kediaman aslinya adalah di Helheim sebelum akhirnya dia lepas dari kendali ibunya. Karena Wyvern sangat suka menghancurkan—dan sangat kuat—dia menemukan cara untuk masuk ke Asgard dan, tidak tanggung-tanggung, langsung menggigit Odin sang Raja Asgard itu sendiri.

Odin begitu marah hingga akhirnya dia melempar Wyvern ke Kutub Utara (yang tidak mengejutkan, soalnya Odin memang punya hobi melempar barang. Dia dulu melempar tombaknya dan memulai perang dengan kaum dewa-dewi Vanir, lalu melempar Jörmungand si ular raksasa ke Midgard, lalu melempar Fenrir ke pulau bernama Lyngvi, sebelum akhirnya mengusir Hel ke Helheim karena dia tidak tega melempar seorang gadis. Mungkin dia juara lempar lembing, siapa tahu?), dan Wyvern membeku di sana sejak itu.

Tapi tebak? Global warming. Begitu es di kutub leleh, Wyvern berhasil lepas kembali dan meneror desa lokal.

Well, itu memang bukan sumber mitologis yang kuat. Namun, Wyvern yang kugunakan di Myth Jumpers dulu adalah versi yang itu: naga raksasa pembuat onar superkuat yang merupakan putra kegelapan dan tidak punya pekerjaan lain yang lebih bagus selain mengganggu ketenangan para dewa dan keselamatan umat manusia secara keseluruhan.

Bahkan ada satu adegan di mana Odin berbalik sejenak untuk menunjukkan luka gigitan Wyvern yang belum hilang dari sejak zaman kuno.

Dan, ya, Wyvern-ku juga lepas karena global warming. Alfi sayang Bumi.

Aku benar-benar ingat soal Wyvern, karena dia sangat berkesan bagiku dalam penulisan Myth Jumpers dulu. Kenapa?

Karena Wyvern adalah kasus pertama kalinya aku mendeskripsikan sesuatu.

Gila, 'kan?

Aku belum pernah membuat paragraf deskripsi dalam tulisanku sebelum Luke bertemu Wyvern. Dan kali itu, aku terpikir begini: Wyvern ini sangat mengerikan, tetapi aku tidak mungkin bisa membuat orang tahu apa yang ada di kepalaku.

Jadi aku memutuskan menggambarkan Wyvern.

Hasilnya adalah deskripsi sepanjang dua paragraf, dan salah satu sifatnya masih kupertahankan hingga inkarnasinya sekarang sebagai Kur: dia mempunyai gigi sebesar manusia.

Waktu itu, Wyvern kugambarkan memiliki sisik berwarna merah darah yang, alih-alih memantulkan cahaya, malah menyerapnya: bagian di mana sesuatu akan tampak lebih terang, malah akan tampak lebih gelap pada tubuhnya. Iya, ini mustahil, tapi toh Myth Jumpers dulu cerita fantasi murni, hehe. Dia lebih pemarah daripada versi Kur, tetapi juga lebih bodoh. Kur saja sudah bodoh. Bayangkan sebodoh apa Wyvern waktu itu.

Untuk gambaran: Luke dan Ray berhasil menjebak Wyvern supaya terjun langsung menuju Bumi dan menabrak tanah muka duluan. Bahkan Kur juga tidak sebodoh itu.

Pembanding lain: Wyvern berhasil dibantai oleh Luke, Laura, James, Ray, dan Beth bahkan sebelum mereka pertama kali bertemu Anubis. Malah, sebenarnya, Kur mati setelah tiga bab pertama.

Mantap.

Kelemahan Wyvern sama dengan Kur: air. Bedanya, Kur hanya tidak bisa berenang, sementara Wyvern benar-benar hancur jika terkena air.

Jadi, kronologinya begini: Luke direstui oleh Thor, pergi ke Skandinavia bersama James dan Laura, menginap di hotel bagi tamu para dewa bernama Los Huéspedes de Dios, lalu beranjak ke Asgard bersama Thor lagi, bertemu dengan Odin, ditunjukkan luka Wyvern, diberitahu bahwa Ragnarok akan segera tiba, dan mereka ditugasi misi yang kusebutkan di depan tadi.

Mereka turun lagi ke hotel, lalu Luke yang mengemukakan ide soal mencari naga. Mereka menemukan naga begitu saja (sumpah, aku payah banget), lalu Luke bertelepati dengan naganya, lalu ... yah, mereka berangkat melawan Wyvern.

Luke dan Ray memancing Wyvern untuk jatuh dulu ke Bumi, tetapi karena ternyata itu tidak cukup untuk membunuh Wyvern, akhirnya James mengusulkan mereka membawa Wyvern ke arah laut. Saat itu mereka di Mesir. James, yang punya Restu Odin dan membawa aspek Dewa Nelayannya, bisa mengendalikan air dan makhluk laut. Jadi, ketika Luke berhasil memancing Wyvern ke laut, James lalu memanggil naga laut yang langsung membantai Wyvern bersama-sama.

Tamat. Selesai masalah satu. Mudah, 'kan?

Ya, aku sendiri juga kesal.

Karena itulah, ketika aku meninggalkan Myth Jumpers yang itu, aku menggantikan perannya.

Kenapa aku memilih Kur pada akhirnya? Ini semua berkat seri TV The Secret Saturdays. Di sana, [SPOILER ALERT!!!] Zak Saturday ternyata memiliki kekuatan Kur, yang disebut sebagai raja para cryptids (alias binatang yang belum bisa dikonfirmasi keberadaannya oleh sains). Dalam sebuah riset yang tidak berhubungan dengan Ragnarökr Cycle, aku mencari lagi soal Kur dan ... aku menemukan makhluk yang entah dianggap dewa atau kendaraan, yang disebut sebagai naga pertama dalam mitologi Sumeria, yang sangat kuat hingga para dewa cuma bisa menguncinya di Pegunungan Zagros hingga katanya aktivitas vulkanik di sana adalah ulahnya.

Pegunungan, lho.

Itu sangat wow, karena Pegunungan Zagros sendiri panjangnya 1.500 kilometer.

Dan deskripsi soal naga wow menyebalkan ini otomatis membawaku kembali kepada Wyvern dari Myth Jumpers yang terbengkalai.

Oleh karena itu, semenjak pengulangan Myth Jumpers yang pertama (yang tidak ada di Wattpadku), aku menggunakan Kur di posisi Wyvern.

Di pengulangan berikutnya pun, aku masih mempertahankan Kur, dan kali ini perannya kuperluas lagi: dia akan jadi alasan Luke dan para Myth Jumpers bisa berkumpul. Di versi originalnya, alasan mereka berkumpul adalah karena misi mereka ... yang akan kubahas di #BehindChara lainnya nanti.

Inilah versi Kur yang kupertahankan sampai dengan RCMJ yang sekarang ini.

Jadi, untuk menutup, ini dia ilustrasiku akan Kur. Ingat, berhubung kemampuan menggambarku terbatas, ini bisa jadi bukan gambaran tepat soal seperti apa Kur—atau karakter RCMJ lain yang kugambar—terlihat di kepalaku. Aku menggunakan negative-sketching untuk menggambar Kur, alias menggambar dengan warna hitam-putih terbalik sebelum kemudian membalik warnanya secara digital setelah sketsanya jadi.

Selamat menikmati!

Ini perbandingan sketsa aslinya (kiri) dengan hasil dinegatif (kanan):

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro