Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[M] - Ask

Akhirnya, Xiaojun bisa memenuhi janjinya pada Jungwoo, mereka berdua saat ini berada di restoran hotpot yang sudah menjadi tempat langganan para foreigner trainee asal China.

"Aku tidak akan sungkan, Dejun-ah," ucap Jungwoo dengan nada jenaka ketika pesanan mereka sudah tersaji di hadapan masing-masing. Terdapat banyak menu sajian seperti: daging, sayur-sayuran, hotpot, nasi dan berberapa lauk pendamping lainnya.

Xiaojun tertawa mendengarnya, "Pesan saja lagi, Hyung."

"Geure," Jungwoo mengangkat tangannya. "Bi, pesan dagingnya lagi."


Xiaojun berinisiatif untuk memasakkan Jungwoo, dia mengambil beberapa bahan lalu memasukkannya ke dalam kuah berbumbu yang telah mendidih.

"Sudah lama ya... kalau tidak salah, terakhir waktu kau mau debut kan?" tanya Jungwoo.

"Nee, maja. Aku merindukan saat-saat makan bersamamu, Hyung."

"Aigoo kamchagi, jinjjareu?" Jungwoo tak menyangka akan mendengar hal itu dari seorang Xiaojun. Sedangkan yang ditanya mengangguk singkat dengan tatapan serius.

"Nanti bakal sering-sering keluar bareng ya?"

"Nee, Hyung." Mereka terdiam sejenak saat mulai menyantap hotpot. 

Lalu Jungwoo kembali bertanya usai menyeruput kuah lezat itu, "Jadi bagaimana yang SM Classics itu?"

"Aku tidak secara resmi bergabung di tim aransemen, Hyung. Hanya sebagai orang yang ingin belajar saja."

"Tapi tetap saja itu penawaran khusus untukmu."

Xiaojun tersenyum singkat, "Iya, Hyung."

Jungwoo mengambil daging yang telah matang lalu menaruhnya di atas mangkok Xiaojun, "Semoga kau banyak belajar di sana."

"Terima kasih, Hyung. Bagaima—"

Tiba-tiba terdengar nada notifikasi calling, pria bernama Kim Jungwoo itu mengambil handphone-nya dan melihat orang yang menelponnya.

"Siapa, Hyung?" tanya Xiaojun.

"Doyoung Hyung." Jungwoo mengeser tombol hijau ke atas lalu meletakkannya di telinga kanan.

"Ada apa, Hyung?"

"Kau di mana?"

"Aku sedang bersama Xiaojun, ad—"

"Bisakah kau menyusulku ke sini? Ini penting," ucap lawan bicara Jungwoo.

"Baiklah Hyung, kirim saja lokasinya... sebentar aku nyusul."

"Nanti belikan satu botol air mineral ya. Dah aku tutup dulu."

Percakapan itu berakhir, selang beberapa detik terdengar notifikasi chat yang berisi lokasi Doyoung.

"Xiaojun-ah, mianhee... sepertinya aku harus pergi sekarang."

"Tidak masalah Hyung, pasti itu urusan penting."

"Iya sepertinya," Jungwoo mengambil dompetnya lalu mengeluarkan beberapa lembar uang, "traktiranmu baru kuambil kalau kita benar-benar makan sampai selesai. Kali ini biar aku yang bayar."

"Tapi Hy—"

"Kanda," potong Jungwoo kemudian bergegas meninggalkan restoran.

Xiaojun menatap kepergian Jungwoo, memang hyung-nya yang satu itu terlalu baik. Dia mengambil beberapa lembar uang tadi dan melanjutkan makannya.

Beberapa detik setelah Jungwoo pergi, pendengaran Xiaojun menangkap suara seseorang yang sedang berbicara dalam bahasa China. Pria itu lantas menolehkan pandangannya ke depan dan melihat seseorang baru memasuki restoran—sambil berteleponan.

"Bà duìbùqǐ wǒ háishì bùnéng huí jiā (Ayah, maaf aku tetap tidak bisa pulang)."

"Kǒngpà māmā huì (aku takut Ibu—"

Lalu...

Kedua mata mereka saling bertemu, gadis itu refleks berbalik arah dan berjalan keluar dari restoran.

Dengan spontan Xiaojun pun bergegas menuju kasir untuk membayar. "Angsulannya ja—"

"Tidak usah," ucap Xiaojun lalu berjalan cepat keluar dari restoran.

Beruntungnya gadis tadi ternyata tidak kabur, melainkan berdiri di depan pintu restoran. Namun, saat menyadari keberadaan Xiaojun gadis itu kembali menjauh. Dan tentu saja Xiaojun pun mengejarnya.

Gadis berbaju hitam itu melewati lorong sempit di samping restoran, tapi rencananya untuk kabur harus terhenti manakala ada yang berhasil menangkap pergelangan tangan kanannya.

Xiaojun menarik gadis itu, mengarahkannya untuk bersendar di dinding bangunan; mengurungnya dengan kedua lengannya. Si gadis nampak terengah-engah sambil mengatur nafasnya.

"Jangan lari," kata Xiaojun penuh penekanan. Dia pun menatap kedua mata gadis itu. "Bukankah kau juga lelah menghindariku terus, Liu Shaun?"

Shaun terkejut saat pria di hadapannya ini menyebut nama—lengkapnya. Dia pun menatap ke arah lain dan berkata, "Bisa tolong lepaskan saya?"

Namun Xiaojun semakin merapatkan dirinya, tangan pria itu dengan lancang menarik dagu Shaun agar bisa menatap kedua netranya. "Kau pasti tau siapa aku?"

Shaun menatap heran. "Tentu, kau adalah artist. Siapa ya—"

Xiaojun menggeleng pelan. "Berhenti berpura-pura, aku tau kau paham apa yang sebenarnya ku maksud."

Shaun memilih diam sambil mengigit bibir bawahnya dengan kuat, lalu berkata, "Saya tidak paham apa yang sedang kita bicarakan. Jadi lepaskan saya."

"Bohong."

"Terserah, tapi memang saya t—"

Xiaojun menyentuh pipi kanan si gadis; kembali mengarahkan pandangannya ke depan agar menatap kedua mata dengan alis tebal di atasnya.

Tubuh Shaun mendadak beku, lidahnya jadi keluh akibat terlalu tenggelam di lautan netra Xiaojun. Sedangkan Xiaojun yang tadi menatap lurus beralih turun saat melihat sesuatu melingkar di leher gadis itu, fokusannya tertuju pada mata kalung berbentuk t-rex. 

Bagaimana bi

Tak lama sepasang tangan menutupi objek itu. "Tidak sopan!" hardrik Shaun dengan mata yang menyalak marah.

"Darimana ka—"

"Selain tidak sopan ternyata kau juga tidak beretika. Lepaskan saya atau saya akan berteriak," ancam Shaun yang sudah tidak bisa menyembunyi aramahnya.

Xiaojun menarik kedua lengan yang tadi berfungsi untuk mengurung Shaun, dia berbalik lalu meninggalkan Shaun begitu saja.


Setelah Shaun merasa sosok tadi benar-benar menghilang. Seketika gadis itu terduduk lemas, air matanya mengalir, dia mengigit kuat bibir bawahnya untuk meredam tangisan yang tumpah.

Di lorong sempit itu, Liu Shaun menangis sejadi-jadinya. 






[n.s]

Xiaojun belakangan ini meresahkan yaaa ;)))

Yang baca workku "Don't Say" pasti tau kan kenapa Doyoung nelpon Jungwoo hehehe, 

Oke itu dulu. tetap support dengan cara vomment yaw~ Gumawooooooooooo

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro