Chapter 6
Beberapa hari pun berlalu dengan cepat. Karena Draken sudah beberapa kali ini tidak hadir dalam pertemuan, Mikey memutuskan untuk menghampiri Draken ke kediamannya.
Draken tinggal di sebuah tempat pelacuran. Ia lahir dan besar di sana karena ibunya adalah seorang wanita yang bekerja untuk melayani para pria hidung belang. Hal tersebut mengakibatkan Draken tidak pernah mengetahui siapa ayahnya.
Mikey mengetuk-ngetuk pintu kamar Draken.
"Kenchin, kau ada di dalam?! Kenchin!"
Tiba-tiba seorang wanita malam yang bekerja di sana menghampiri Mikey.
"Kau pasti Mikey, bukan?" tanya wanita tersebut.
"Um. Dimana Kenchin?"
"Kau tidak tahu? Mulai hari ini dia mulai bersekolah, loh!"
Mikey terkejut mendengar perkataan wanita tersebut.
"Sekolah katamu?!"
***
Di sekolah, seperti biasa, (y/n) sedang sibuk dengan buku-buku pelajarannya. Selagi ada waktu senggang, ia selalu menyempatkan dirinya untuk belajar dimanapun dan kapanpun.
Tiba-tiba, seorang guru masuk ke kelasnya.
"Minna, san. Ohayou" sapa guru tersebut.
"Ohayou" balas para siswa serempak.
"Hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo, silahkan masuk" ucap guru tersebut sambil menoleh kearah pintu kelas.
Seorang laki-laki bertubuh besar berjalan memasuki ruangan kelas.
Suasana kelas yang semula sangat ribut tiba-tiba menjadi sunyi ketika laki-laki menyeramkan tersebut memasuki ruang kelas.
Laki-laki itu pun berhenti tepat di depan kelas.
"Eh?"
Mata (y/n) seketika terbelalak begitu melihat sosok laki-laki tersebut.
"Aku Ryuguji Ken. Yoroshiku"
Are? Draken-san?, tanya (y/n) dalam hati.
Walaupun sedang sekolah, Draken tetap tidak mengganti gaya rambutnya.
Tiba-tiba, mata Draken langsung tertuju kepada (y/n).
"Ryuguji-san, bisakah kau menggunakan bahasa yang lebih sopan? Dan lagi... seharusnya rambutmu tidak berwarna pirang dan tato itu..." ucap guru.
Namun, bukannya meminta maaf, Draken malah berjalan begitu saja kearah (y/n).
Kebetulan bangku di samping (y/n) sedang kosong, sehingga ia pun memutuskan untuk duduk disana.
(Y/n) masih melirik kearah Draken dengan tatapan heran. Ia masih tidak mengerti, mengapa seorang berandalan seperti Draken mau susah payah untuk sekolah?
Dan yang paling membuat (y/n) terganggu adalah...
Penampilan Draken yang masih mencirikan bahwa ia adalah seorang berandalan.
***
Tiba-tiba, (y/n) menarik sebelah tangan Draken dan menggiringnya keluar kelas.
"Teme! Apa-apaan ini?!" seru Draken.
Lalu (y/n) menghentikkan langkahnya tepat di balik tembok.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau masih berpenampilan seperti ini ke sekolah?!" tegur (y/n).
"Memangnya kenapa? Lagipula penampilan tidak akan mengganggu kegiatan belajarku" balas Draken.
"Y-ya tetap saja! Kau tidak boleh berpenampilan seperti itu. Apalagi dengan tato di pelipismu itu!" seru (y/n). Ia terlihat sedikit kesal.
"Hah? Apa maksudmu? Lagipula sensei tidak menegurku"
"Itu karena dia takut dengan penampilanmu!"
"Ya sudah kalau begitu tidak masalah bagiku berpenampilan seperti ini" ucap Draken.
(Y/n) tidak bisa lagi membalas argumen Draken tersebut.
Setelah melihat (y/n) yang tidak bisa berkutik lagi, Draken lalu berjalan pergi begitu saja meninggalkan (y/n) sendirian.
"Matte, Draken-san!"
Spontan, Draken pun menghentikkan langkahnya.
"Hah? Nanda?!" tanya Draken sambil menoleh kearah (y/n).
"Ngomong-ngomong... kenapa kau tiba-tiba ingin masuk sekolah?" tanya (y/n) penasaran.
Draken pun terdiam sejenak. Lalu ia kembali menatap ke depan.
"Bukan urusanmu. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya sekolah"
Tak lama kemudian, Draken pun langsung berjalan pergi.
"Eh?"
Kalau ia ingin merasakan sekolah sejak lama, kenapa ia baru melakukannya sekarang? Ah, sudahlah. Draken-san sudah mau bersekolah saja sudah membuatku senang, gumam (y/n).
***
Bel pulang sekolah pun tiba. (Y/n) sudah siap untuk pulang. Tiba-tiba matanya tertuju kepada Draken yang duduk tepat di samping bangkunya. Ia terlihat sedang sangat dengan bukunya.
"Are? Draken-san, apa yang kau lakukan?"
Draken pun menghentikkan kegiatan menulisnya.
"Oh ini, aku mengerjakan PR-ku. Ahh! Kenapa soal ini sulit sekali!" seru Draken sambil mengacak-acak rambutnya.
"Eh? Maksudmu PR yang tadi? Itu soal yang sangat mudah, loh!"
"Mudah katamu? Aku sama sekali tidak mengerti!"
"Memangnya kapan kau terakhir sekolah, Draken-san?"
"S-sebenarnya, saat pertama kali masuk SMP, aku hanya masuk kelas satu kali" ucap Draken malu-malu.
Pantas saja...
"Jya, kalau begitu, bagaimana kalau aku mengajarmimu?" tawar (y/n).
"Tidak apa-apa?"
"Tentu saja. Coba tunjukkan soal mana yang menurutmu sulit?"
Tiba-tiba, beberapa orang siswa terlihat sedang membicarakan mereka berdua.
"Lihat, apa yang Nakamura-san lakukan dengan preman itu?"
"Entahlah. Mau-maunya ia bergaul dengan preman"
"Anak baik seperti dia bisa-bisa terbawa arus kalau terus menerus bergaul bersamanya"
(Y/n) dan Draken yang mendengar pembicaraan kedua siswa tersebut hanya terdiam.
"Mereka benar. Kau tidak seharusnya dekat-dekat denganku, (y/n)" ucap Draken.
"I-itu tidak benar! Jangan pedulikan mereka. Aku akan tetap mengajarimu, Draken-san!"
Drakne terkejut dengan tindakan (y/n) tersebut. Ia tidak menyangka ternyata (y/n) adalah gadis yang sangat baik. Tanpa ia sadari, ia pun semakin menyukai (y/n).
***
Setelah selesai membantu Draken mengerjakan PR-nya. (Y/n) dan Draken memutuskan untuk pulang.
"Arigatou karena sudah membantuku" ucap Draken tiba-tiba sambil melirik kearah lain.
"Um. Sama-sama. Kalau kau kesulitan lagi katakan saja kepadaku, ya" balas (y/n) sambil tersenyum kearah Draken.
Draken pun melirik kearah (y/n).
Sial! Dia manis sekali!
Tiba-tiba...
"Oh, ternyata kau di sini, Kenchin" seru Mikey yang tiba-tiba datang menghampiri mereka berdua.
"Mikey-san?"
"Kukira kau benar-benar pergi ke sekolah. Ternyata kau malah bermesraan dengan (y/n) disini"
"Hah? Apa masalahmu, Mikey?!" balas Draken kesal.
Tak lama kemudian, terdengar suara hentakan kaki yang sedang berlari mendekat kearah mereka.
"Oi, (y/n)-san!" panggil orang tersebut. Suaranya tidak asing di telinga mereka bertiga.
(Y/n) pun menoleh kearah orang tersebut. Ternyata ia adalah Takemichi. Di masa lalu ternyata rambutnya di cat berwarna kuning.
"Are? Takemichi-san? Apa yang terjadi dengan rambutmu?"
Takemichi pun membungkukkan tubuhnya sambil mengatur nafasnya yang terengah-engah. Tiba-tiba ia menarik sebelah tangan (y/n).
"Ayo! Kau harus ikut aku sekarang!" seru Takemichi.
"Eh? T-tapi kemana?"
"Sudah, ayo ikut saja!" balas Takemicchi.
Draken dan Mikey hanya terdiam memandangi (y/n) yang lama kelamaan menghilang dari pandangan mereka.
***
Akhirnya, Takemichi dan (y/n) sampai di depan pintu apartemen kediaman keluarga Tachibana. Tempat dimana Naoto tinggal bersama kakaknya.
"Chotto, Takemichi! Kau mau mengajakku kemana?!" tanya (y/n).
"Kau harus segera pergi ke masa depan, (y/n)!"
"Ke masa depan? Tapi kenapa?"
"Aku sudah berhasil mengubah beberapa masalah di masa ini. Dan sepertinya tindakanku ini berpengaruh ke masa depan. Aku ingin kau pergi melihatnya"
"T-tapi, kenapa tidak kau saja yang pergi?"
"Misiku belum selesai sepenuhnya di masa ini. Kumohon, tolong pergilah ke masa depan!" seru Takemichi sambil membungkukkan tubuhnya.
Tiba-tiba, pintu apartemen Naoto pun terbuka. Ternyata orang yang membukanya adalah Naoto sendiri. Tentu saja di masa ini Naoto masih menjadi anak-anak.
"A! Naoto! Cepat, segera berjabat tangan dengan Naoto!" seru Takemichi.
"Apa? J-jadi dia Naoto?!" ujar (y/n). Ia benar-benar merasa terkejut.
"Eh? Siapa kakak ini?" tanya Naoto.
"Sudahlah, nantu saja aku jelaskan. Sekarang cepatlah berjabat tangan!"
Naoto dan (y/n) yang sama-sama kebingungan terpaksa menuruti perintah Takemichi tersebut.
Lalu mereka pun berjabat tangan.
Zzzzrrrrtttt....
.
.
.
.
.
.
.
.
Dalam sekejap, (y/n) pergi ke masa depan.
Ia merasakan tubuhnya sedang terbaring di atas kasur yang empuk.
Ia membuka matanya perlahan.
Tiba-tiba ia disambut oleh seorang laki-laki yang melirik kearahnya.
"Oh, kau sudah bangun ternyata" ucap seorang laki-laki misterius yang berbaring tepat di sampingnya. Ia tersenyum kearah (y/n).
Dan...
Laki-laki tersebut terlihat sedang bertelanjang dada
Deg!
(Y/n) benar-benar terkejut dengan apa yang ia lihat sekarang. Dalam sekejap, matanya pun terbelalak melihat laki-laki tersebut
S-siapa dia? Dan yang lebih penting.... APA YANG DIA LAKUKAN DISINI BERSAMAKU?!
~Bersambung
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro