1/10
Hari itu aku sedang berjalan-jalan di taman
.
.
.
"Uh harusnya aku pergi bersama nee-chan tadi,"
Anak kecil berusia 8 tahun dengan surai dwi warna itu memperhatikan sekeliling, tangannya mengepal, irisnya menyipit, alis tebalnya mulai meruncing, dan jangan lupakan bibirnya yang terus bergumam.
Jelas sekali dia segan kesal.
Kakinya membawanya melangkah, meninggalkan tempat yg penuh dengan manusia. Menuju sisi lain dari taman kota ini.
Dia melihat sekeliling, tak satupun orang disana yang dia kenal. Perlahan pikirannya mulai kacau.
"hiks,"
Suara is akan mulai terdengar dari bibirnya, anak kecil itu berjongkok sambil menutup matanya yang basah.
"nee-chan dimana hiks?"
Beberapa orang tampak menatap anak kecil itu, namun semuanya tampak enggan mendekati. Hanya seorang gadis kecil yang berlari kesana menghampiri bocah Malang itu.
"halo adik kecil, apa kamu tersesat?"
Tanya sang gadis sambil berjongkok di depan sang bocah, bocah itu mendongakkan kepalanya, menatap gadis manis bersurai indah itu.
"Aku tidak tahu jalan pulang hiks,"
Jawab sang bocah, gadis itu tersenyum, kemudian mengelus kepala bocah malang itu.
"mau nee-chan antar?"
"memangnya nee-chan tahu rumah Koutaro?"
Gadis itu menggeleng, menjawab pertanyaan bocah yang bernama Koutaro itu.
"apa kou-chan mau memberikan alamat atau nomor telepon keluarga kou-chan?"
Bocah itu mengangguk, kemudian memberitahukan alamat tempat tinggalnya. Segera sang gadis membawa bocah itu ke alamat yang diberikan.
"terimakasih nee-chan,"
Koutaro tersenyum menunjukkan gigi gigi rapi ya pada gadis yang berusia 2 hatun di atasnya itu.
"baiklah, sekarang kou-chan masuk ya, nee-chan harus pulang."
"baik, ah siapa nama nee-chan?"
Gadis itu tersenyum kecut, dia baru ingat kalau belum memberitahukan namanya.
"(Full Name), Koutaro bisa memanggilku name nee-chan."
.
.
.
.
Hey hey hey
Itu memalukan untuk di ingat!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro