Coping 18
"Lantai terasa seperti ... "
*
Bagi Gazayya, lantai tempatnya membaringkan tubuh sekarang terasa seperti surga. Tiga hari dua malam tubuhnya tidak kenal papan tidur. Langkahnya sudah gontai sejak kemarin. Bahkan, kalau ia diijinkan, sudah sejak kemarin ia menjatuhkan tubuhnya di tanah sembarang tempat.
Sementara, bagi Hamsa, lantai yang ia coba gunakan untuk terlelap itu terasa seperti tumpukan jarum di sel pengurungan. Bagainya, lantai terasa seperti neraka. Luka-lukanya masih segar setelah kemarin ia berhadapan satu lawan sekian orang kelompok penyamun dari Eastage.
Mata pemuda itu dipaksakan untuk terpejam. Meskipun, bukannya lelap yang ia dapat, justru rintihan ringisan dari mulutnya. Sebisa mungkin Hamsa menahan suara dari mulutnya. Kalau tidak, satu-satunya kawannya itu akan kembali terjaga. []
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro