Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[7/10]

Jangan marah...

____________________

SUHU tubuh Gempa memanas, kepalanya pusing dan perutnya mual. Gempa melirik [Name] yang kini menyentuh dahinya dan memasang termometer, lantas berdecak sembari menghela napas.

"Kamu sakit. Gak usah berangkat kerja. Aku bakal minta ijin ke Kakak Ipar."

Gempa mengangguk, memejamkan mata, tangannya meraih [Name] yang kini sedang mengompres kepalanya. "Ada apa? Kamu butuh sesuatu? Ck, dah aku bilang. Kalau lembur sekalian aja nginep di kantor! Gak usah maksain pulang. Kamu ini, ya."

Gempa tertawa, lagi-lagi istrinya mengomel, walau begitu tangan [Name] terampil mengompres kepalanya. "Kamu kan nungguin aku. Apalagi hp aku habis daya, aku gak bawa charger, jadi gak bisa ngehubungin dan orang-orang udah pulang. Aku takutnya kamu khawatir dan nunggu semalaman."

Suara Gempa terdengar parau, setengah serak dengan wajah lemas. [Name] bahkan mengurungkan niatnya untuk mengomel selain menyentil dahi suaminya. "Kamu ini, ya. Aku udah gede, pasti ngerti, aku ngambek juga paling cuma sebentar. Kamu ini malah nyusahin diri sendiri."

"Kalau gitu istirahat. Buburnya aku simpan di atas meja kalau kamu udah selera makan."

[Name] segera bangkit, dia berniat keluar untuk membeli beberapa obat. Belum ada satu langkah pergi. [Name] bisa merasakan tangan lemah sang suami menggapai ujung jemari. "Kamu mau pergi?"

[Name] menahan diri ketika melihat wajah memelas suaminya. Sudah pasti, Gempa ingin dia di sini. [Name] menyentuh kepala suaminya sebelum menghela napas. "Aku bakal di sini karena kamu sakit. Bukan karena aku ingin ya." Gempa mulai tersenyum mendengarnya, ketika dia mulai memeluk [Name] dan mulai memejamkan mata, suara napasnya terdengar berhembus lembut sebelum akhirnya terlelap.

[Name] menahan dirinya karena malu dengan posisi ini, apalagi dia mau-mau saja tadi. Tapi, ini bukan karena dia suka. Tapi, karena dia terpaksa oke? Oke tidak ada perdebatan. [Name] mulai berbalik, menatap wajah suaminya yang seperti malaikat tertidur nyenyak. Dia sedikit lega panasnya mulai menurun.

[Name] bangkit dan kembali memberikan kompres di dahi suaminya untuk menurunkan panas. Dia perlahan dan pasti mengompres dengan perlahan, tidak tahu kalau Gempa sedikit tersenyum mengetahui sang istri begitu mempedulikannya seperti ini dan terus berpura-pura tidur. Istrinya sangat manis. Dia akan menyimpan kenangan ini dalam hatinya yang terdalam sedalam-

"Kamu bangun ya?" Gempa yang mendengar [Name] berbicara berusah sebaik mungkin terlihat sedang tidur sebelum dia mendengar [Name] menghela napas dan menyentuh kepalanya lembut, sebelum kecupan lembut bisa dia rasakan, serta bisikan kecil. "Cepet sembuh sayang." Setelah mengatakan itu [Name] buru-buru pergi dengan wajah merah dan menutup pintu.

Deg, deg, deg. Gempa menarik kompresannya perlahan dan tersenyum, wajahnya kini merah bukan karena sakit tapi dia merasa meleleh mendengarnya. Istrinya itu... menggemaskan sekali!

.

.

.

"Udah kubilang kamu ini!" 

"Gempa!"

"Astaga.."

Gempa bisa mendengar omelan lainnya ketika dia melakukan pekerjaan dari rumah ketika dia masih sakit. Walau begitu dia sedikit senang [Name] memperhatikannya lebih lama dari sebelumnya seperti saat ini. "Ini makan nasi uduk. Kebetulan tadi ada yang lewat." Bohong. Padahal Gempa tahu tidak ada tukang nasi uduk yang lewat rumahnya, walau begitu ini makanan favoritnya.

"Makasih, sayang."

"Apaan sih sayang-sayangan?" [Name] merengut dan mengalihkan pandangan. Gempa tahu istrinya senang. [Name] mulai pergi, Gempa menghela napas dan mulai makan, sedikit kecewa. Ketika di dapur dia melihat teh hangat sudah ada di meja. Ada beberapa kukis juga di sana."

Gempa mengedarkan kepalanya dan menemukan [Name] ada di halaman dekat jendela menyiram bunga. Istrinya ini benar-benar membuat dia tidak bisa berkata-kata, dia mulai duduk dan makan kukis yang dia tahu dibuat [Name] juga teh hangat di depannya. Sementara dari luar [Name] curi-curi pandang, sedikit tersenyum menemukan suaminya memakan apa yang dia siapkan.

_____________

Bonus

_____________

"Aku mau sakit lebih lama, ah."

[Name] melirik Gempa tidak terima mendengarnya. "Enak aja. Kamu sakit aku yang repot urusinnya." Gempa tertawa memeluk [Name] yang kini menonton tv. Sebelum istrinya mengeluh lagi dia tertawa kecil.

"Karena itu, aku suka banget diurusin kamu." [Name] berdecak sebal memutar matanya, Gempa tertawa lembut, menyentuh telinga istrinya yang merah. "Makasih udah rawat aku ya.."

.

.

.

_____________

...aku cuman suka diperhatiin kamu.

31 Desember 2022

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro