Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[5/10]

Aku gagal sih..

_______________

PAGI kembali hadir menyapa sepasang suami istri yang kini terbaring sangat lekat. Frostfire terlihat sangat protektif sedangkan [Name] yang masih lemah menerima perlakuan itu dalam diam. Walau dalam hati diam-diam tetap menyukainya.

"Morning~"

[Name] membuka mata, perlahan dan pasti mulai sadar akan posisi mereka yang sangat dekat, refleks dia menendang tubuh suaminya. "Aw!" Gadis itu mengerjap pelan-- polos melihat Frostfire yang kini terjerembab, jatuh ke lantai. "Aduh, gak romantis banget sih jadi istri."

Frostfire bangkit dari lantai, tangannya bergerak menyugar rambut yang acak-acakan mulai menyeringai jahil. "Gapapa, aku pengertian kok sama kamu. Jadi tenang aja sayang." [Name] memalingkan wajah memutar bola mata malas. "Jangan panggil sayang."

Frostfire mengangguk-- tidak mengiyakan, terkekeh lembut, langkahnya berjalan menuju jendela membuka gorden-- membiarkan cahaya memasuki kamar. [Name] memejamkan mata, tangannya bergerak menutupi wajah untuk menghalau matahari yang menerobos masuk sementara Frostfire lagi-lagi menyorot tingkah istrinya gemas karena terlihat semakin imut. Seperti kucing yang baru bangun dari tidur panjang.

"Sarapan, yuk," ajak Frostfire mendekati sang istri, mengusap kepala gadis itu lembut. Sementara [Name] lagi-lagi mendelik kesal, lalu yang terjadi selanjutnya adalah gemuruh cacing di dalam perut [Name] yang terdengar mengisi ruangan. Frostfire berusaha menahan tawa mengigit bibir bawahnya mengalihkan pandangan.

"Jangan ketawa! Gak lucu tahu."

"Gak.. gak ketawa. Suwer."

"Hum!"

"Pftt...."

Frostfire mati-matian menahan tawanya melihat [Name] yang berdecak kesal melipat kedua tangan. Sedangkan pipi gadis itu menggembung memerah. Imutnya~ "Okey, okey. Aku gak ketawa kok. Okey! Sekarang ayo kita isi perut kamu dulu. Kasian udah kruyuk, kruyuk."

Akhirnya tawa lepas dari bibir Frostfire ketika berjalan keluar dari kamar dihadiahi lemparan bantal yang meleset mengenainya. [Name] terduduk di atas kasur dengan pipi menggembung. Benar-benar malu. Beberapa detik berlalu dia masih berada di tempat yang sama sebelum wajah Frostfire menyembul dari balik pintu masih menyeringai.

"Ayo, makan sayang. Atau mau aku suapin? Hm? Bayi besarnya aku."

"Berisik!"

[Name] bergegas menuruni kasur membuka pintu, mendapati Frostfire yang segera berlari ke bawah tangga menghindari tabokan istri tercinta. "Awas aja kamu!"

"Kejar sini kalau bisa."

.

.

.

"Kalau gak bisa masak gofood aja."

Frostfire menggaruk lehernya yang tidak gatal kembali terkekeh tanpa dosa. Di hadapan mereka kini terdapat nasi goreng, [Name] sendiri tidak tahu harus menyebutnya bagaimana. Frostfire bilang karena [Name] lagi sakit dia ingin memasak untuk istrinya tercinta. Walau jujur saja dia merasa sudah baikan.

Dan kini nasi gosong dengan balutan kecap yang terlalu banyak lumer membasahi piring. Sedangkan telor setengah matang dengan kuning yang pecah membasahi sebagian nasi, dan lagi pria itu salah memasukkan garam dengan gula. Dibanding nasi goreng rasanya seperti karamel dengan amis telor mentah.

"Ya, gimana dong. Aku kan yang penting dah nyoba. Niatnya aku mau estetik."

Frostfire kembali nyengir melihat [Name] yang mengerutkan kening menyicipi makanannya. "Gak usah dimakan kalau gitu, buang aja," kata Frostfire tidak enak hati, melihat [Name] yang masih menyuapkan racun itu ke mulutnya. Frostfire sendiri bahkan tidak memakannya karena ragu melihat bentukannya.

[Name] menghela napas sudah menghabiskan setengah piring, dia berdecih sebelum terkekeh sinis. Sudah cukup-- dia tidak kiat lagi. [Name] menyodorkan piring itu ke Frostfire yang terdiam kaku. "Abisin. Sayang kalau gak abis."

"Enak gak?"

[Name] menaikkan sebelah alis melihat pria itu ragu memakan masakannya sendiri. Tawa jahat keluar dari bibir [Name] mengangguk kecil. "Enak." Mata Frostfire berbinar mencoba maha karyanya sebelum memuntahkan kembali itu ke piring menatap [Name] yang tertawa lepas. "Enak banget kan jadi racun."

______________

Bonus

_______________

"Huwek!"

[Name] menatap kasihan sekaligus tertawa puas melihat Frostfire yang memuntahkan makanannya. Berusaha sok kuat suaminya itu memakan nasi goreng lagi kemudian berakhir dengan muntah-muntah.

"Iya, kita gofood aja nanti."

[Name] terkekeh menggelengkan kepala melihat Frostfire yang kembali ke meja makan meminum air putih. Pandangan mereka bertemu, Frostfire yang masih pucat kemudian tersenyum kecil. "Ciee.. yang ketawa karena aku." [Name] segera mengubah ekspresinya mengalihkan pandangan. "Ng- nggak kok."

____________

...tapi liat kamu ketawa lucu juga.

26 Maret 2023

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro