Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[1/10]

Aku senang menjahilinya...

_________________

GEDUNG universitas terlihat menjulang tinggi, mentari bersinar cerah menghiasi pagi seiring lingkungan kampus dipenuhi mahasiswa yang mondar-mandir berjalan ke kelas dan fakultas masing-masing. Di tengah taman sendiri, terdapat seorang gadis dengan surai coklat dengan ikatan ekor kuda duduk terdiam menikmati keindahan taman sembari mendengarkan musik.

[Name] tadi sudah masuk ke kelas pagi-pagi sekali, tapi, beberapa menit sebelum kelas dimulai dosen berkata tidak bisa hadir. Jadi kelas dibatalkan, padahal jika tahu begini dia ingin tidur saja bermalas-malasan. Termenung dengan sedikit mengantuk [Name] tersentak ketika musik yang didengarnya berhenti.

"Fokus banget kamu. Gak sadar ada aku di sini."

[Name] terlihat kesal berdecak, ketika berusaha mengambil headphone dan ponselnya yang di angkat tinggi-tinggi oleh Frostfire. "Bisa balikin gak sih?! Nyebelin banget jadi orang!" Frostfire tertawa kecil menjulurkan lidah, mengangkat tangannya lebih tinggi melihat [Name] yang meloncat berusaha mengambil barangnya. "Kamu aja yang pendek. Padahal tinggal ambil loh."

"Ish! Balikin Frostfire!"

"Gak mau."

"Setan!"

"Kaya gini?" Frostfire mendekatkan bibirnya di telinga [Name] dengan nada rendah yang membuat [Name] merinding dia mulai bicara. Wajah Frostfire terlalu dekat. "Maksud kamu kaya setan bisik-bisik gini?" Frostfire menyeringai melirik ke sampingnya sebelum satu pukulan mendarat ke wajahnya.

"Cowok aneh!"

[Name] mendorong pemuda itu menjauh sebelum menarik barang-barangnya yang diambil Frostfire. Entah kenapa semenjak mereka pernah satu kelompok dalam mata pelajaran kuliah. Anak ini mulai senang mencari ribut dengannya. Telinga [Name] memerah, dia tidak pernah sedekat itu dengan pria.

"Aneh apa ganteng?"

"Jelas aneh, gak jelas lagi."

"Yakin?"

"Najis, gak usah sok keren."

[Name] sedikit terkejut ketika Frostfire malah tertawa sebagai tanggapan menatapnya dengan senyuman menyebalkan. Selanjutnya pandangan itu berubah menatapnya lagi dengan lembut yang membuat dia tidak nyaman. Harusnya dia pulang saja. [Name] segera berbalik berjalan pergi sebelum tangannya ditahan oleh Frostfire.

"Ck, apalagi sih?"

Frostfire menatap sang gadis yang terpaku ketika pemuda itu menatapnya dalam-dalam, hening sesaat sebelum dia tertawa lepas. "Tuh, kan. Aku emang ganteng. Kamu sampai terpesona gitu." [Name] tidak percaya mendengar kata-kata narsis seperti itu sebelum wajahnya memerah menginjak kaki Frostfire sebelum berlalu pergi.

"Ganteng dari mana coba?" gumam [Name] sembari pergi dengan menyentakkan kaki keras-keras di setiap langkahnya. Menyebalkan. Frostfire menyebalkan! Dia benar-benar tidak suka dengan anak itu. Wajahnya memerah. Walau begitu dia tidak bisa membohongi kalau wajah itu cukup tampan.

.

.

.

Frostfire melirik [Name] yang berada di depannya. Di kursi tepat di depannya sedang mendengarkan materi kuliah, terbesit ide jahil sebelum dia mengikat tas [Name] di kursi. Sementara itu [Name] tidak menyadarinya karena sibuk menulis materi yang dipaparkan.

"Baiklah, kelas hari ini selesai."

Semua mahasiswa menghembuskan napas lega bersiap untuk pergi dari kelas, begitu juga dengan [Name] yang kini memasukkan barang-barangnya dan segera menggendong tas ransel itu sembarang. Frostfire menahan tawa sebelum suara bedebam kursi terdengar jatuh, semua atensi melirik [Name] termasuk dosen yang belum keluar.

[Name] yang menggendong tas dan berdiri terjatuh karena beban yang dia gendong lebih berat dari perkiraan, di mana tasnya terikat dengan kursi. Dia jatuh dengan kursi yang ikut tergeletak di lantai. "[Name] kamu gapapa?"

Frostfire menahan tawa mengulurkan tangan sebelum [Name] menunduk malu segera bangkit sendiri dan menunduk pada orang-orang yang mulai keluar kelas. "Frostfire!" [Name] berseru tidak percaya. Bukankah ini sudah berlebihan?

Tanpa aba-aba Frostfire tertawa lepas sampai menghamburkan sedikit air mata. Membuat [Name] makin kesal, dia menarik tasnya dan melepaskan ikatan dari kursi. Melirik Frostfire [Name] kembali berbicara kesal. "Kamu udah keterlaluan."

[Name] pergi dengan acuh sementara Frostfire mematung, menyadari kini dia sudah benar-benar berlebihan. Sedikit merasa bersalah Frostfire mengacak rambutnya sebelum mengikuti langkah [Name].

______________

Bonus
______________

"Aku minta maaf, ya."

"[Name], dengerin!"

"Ayolah..."

Frostfire terus berjalan mengekori [Name] yang lama-lama sebal menarik kerah pemuda itu mengancam dengan kesal. "Berhenti ngikutin aku. Bisa?" Frostfire yang awalnya terkejut malah menyeringai membuat [Name] tersentak dan terdiam.

"Oh, kamu suka ya kita deketan gini? Hm?"

Plak!

_____________

... karena dia terlihat imut ketika mengamuk, walau sakit juga sih pukulannya (⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

16 Januari 2023

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro