Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[ 9 ] Di Pantai

Eunra POV

"Apa? Kau ingin mengajakku ke pantai?" Tanyaku tak yakin kepada Soohee saat ditelepon.

"Aish.. kau ini.. kumohon ikutlah kepantai denganku.." Mohon Soohee. Aku bisa tau dari nada suaranya.

"Hanya berdua saja?" Tanyaku lagi.

"Tidak. Aku mengajak Jimin saem dan Winwin juga. Kau jangan khawatir Eunra.. orang yang kau sukai juga aku ajak kok. Jadi kau tidak akan kesepian disana disaat aku sedang bersama Jimin Saem. Sudah ya , aku harus membantu ibuku. Bye.." Soohee menutup telepon. Kemudian aku menghembuskan nafasku kasar.

Apa Soohee bilang barusan?? Mengajak tuan Jimin yang terhormat?? Sahabatku itu sudah mulai gila.. Dia belum tau hubungan gila apa yang terjadi padaku dengan Jimin saem.

Tapi syukurlah.. Soohee mengajak Winwin juga. Jadi aku tidak sepenuhnya bersama Jimin. khkhkh..

●●●

Keesokan harinya..

Sesuai dengan perjanjian kami kemarin. Aku, Soohee, Winwin dan juga Jimin akan pergi ke pantai. Kami akan menaiki mobil pribadi milik keluarga Soohee dan keluarga Soohee percaya kepada Jimin, maka yang akan menjadi sopir kami adalah Jimin.

Aku duduk dibelakang bersama Winwin. Sementara Soohee sebagai pemilik mobil duduk disebelah Jimin.

"Apa kalian sudah siap?" Tanya Jimin.
Ia sudah siap dengan kemudinya.

Kami semua pun bersorak "Siaap!"

Akhirnya , mobil yang kami tumpangi siap meluncur ke Pantai Jungmun.

****

Di Kota Jeju, Pantai Jungmun adalah pantai yang paling indah diantara pantai-pantai yang lain di Pulau Jeju. Biasanya pantai ini ramai pengunjung di sekitar bulan Juni dan Agustus.

"Yeah.. kita sudah sampai! Ayo Eunra kita harus ganti baju!" Tiba-tiba saja Soohee menggandeng tanganku untuk segera ganti baju ke ruang ganti cewek.

"Yak! Kau ini.. jangan terburu-buru!" Omelku.

"Aku tidak sabar lagi untuk berenang bersama Jimin saem, Eunra.."

Ya Tuhan.. kenapa hal ini menjadi masalah yang berat bagiku? Apa reaksi Soohee nanti jika ia tau bahwa aku dijodohkan dengan Jimin , orang yang dia sukai? Ahh.. hidup ini begitu berat.

"Eunra?" Aku terhenyak. Soohee telah membuyarkan lamunanku. Aku pun tertawa.

"Haha.. maafkan aku, Soohee. Aku mempunyai banyak pikiran. Baiklah, ayo kita ke pantai sekarang. Jimin saem dan Winwin pasti sudah menunggu," Ajakku setelah kami sudah mengenakan pakaian renang non bikini.

Soohee pun tersenyum lalu menggandeng tanganku.

****

"Eunra!" Panggil Winwin dari arah jauh. Kemudian Winwin berlari kearahku yang sedang duduk sambil memainkan pasir.

"Kau tidak berenang?" Tanyanya sambil duduk di sebelahku.

"Tidak. Aku bosan berenang." Jawabku singkat. Aku tidak memandangnya. Tetapi perhatian ku teralih saat aku melihat Soohee dan Jimin sedang bermain air bersama di pinggir pantai.

Hei Eunra? Bukankah Winwin adalah orang yang kau puja-puja saat kau kelas satu? Mengapa kau bersikap cuek kepadanya seolah-olah kau tidak tertarik? Ada apa denganmu hari ini?

"Hm, aku ahli dalam berenang, Eunra. Aku sudah menguasai beberapa gerakan berenang. Aku akan mengajarimu. Itu jika kau mau," Tawar Winwin.

"Apa? Kau ahli dalam berenang? Sungguh?"

Berhubung aku suka sekali berenang dan perlu belajar lebih dalam lagi dalam hal renang, aku pun menyetujui tawaran Winwin.

---

"Eunra.. gerakkan kakimu lebih cepat!" Sorak Winwin sambil memegang kedua tanganku. Sementara kakiku kugerakkan lebih cepat. Sekarang aku sedang berlatih gerakan kaki.

"Aku lelah Win.." Keluhku. Untuk sementara kami beristirahat sejenak.

Aku lalu melihat kearah Soohee dan Jimin saem lagi. Terlihat, mereka sedang asyik berenang bersama. Sepertinya, Jimin sedang mengajari Soohee bagaimana teknik berenang yang benar. Karena setahuku, Soohee tidak bisa berenang. Tapi aku tidak perduli.

"Kita lanjut lagi yuk.." Winwin lalu berdiri dan bersiap-bersiap mengajariku lagi. "Sekarang kau coba berenang dengan teknik yang baru saja kuajarkan," Ujarnya sambil tersenyum ramah.

Aku mengangguk dan mulai berenang kearahnya menggunakan teknik yang baru saja diajarkannya. Dan ternyata aku bisa. Aku bisa menguasai teknik itu dengan cepat.

"Terima kasih Winwin..." Aku refleks memeluknya. Tapi, Winwin tidak membalas pelukanku. Malah, dia menyuruhku melepas rangkulanku.
Yang benar saja, wajahnya memerah.

"Eunra.. aku ingin mengatakan suatu hal padamu.." Ujarnya. Matanya tak berani menatapku. Wajahnya menunduk.

"Kenapa?" Tanyaku heran.

"Aku suka padamu. Maukah kau menjadi pacarku? Aku menyukaimu disaat kau mengajariku memotong bawang di kelas memasak. Kau menarik bagiku.. apa kau tidak keberatan Eunra?" Winwin lalu berjongkok sambil memegang tanganku.

Blush!

Sekarang, wajahku yang mendadak menjadi merah pedam. Aku menoleh kesekeliling. Kulihat, Jimin dan Soohee melihatku. Raut wajah Soohee terlihat riang berkebalikan dengan Jimin. Jimin memasang raut wajah yang muram. Aku bisa mengetahui hal itu.

"Ma.. maaf Winwin. Sebentar lagi aku sudah menjadi milik seseorang.." Tolakku.

"Seseorang? Siapa? Apa ada yang menembakmu sebelumnya? Siapa?" Winwin kecewa. Ia menghentakkan cengkeramannya kepadaku pelan.

"Kau tidak perlu tau," Aku berlari. Meninggalkan Winwin dan menuju toilet. Aku tidak percaya hal ini harus terjadi.

Pertama , Aku dijodohkan dengan Jimin tapi aku tidak mencintainya. Kedua , Soohee sahabatku sendiri menyukai Jimin. Dan yang ketiga , Winwin menyukaiku tetapi aku sudah dijodohkan. Arrghh!!!!

****

Toilet

"Apa? Kau menolak Winwin? Hei Eunra??? Kau kan menyukainya sejak kau kelas satu.. kau ini kenapa?" Tanya Soohee.

Aku masih terdiam. Sambil melihat kearah cermin.

"Jawab pertanyaanku Eunra.."

"Ceritanya panjang Soohee. Ini privasi ku kau tidak perlu tau. Ah sudahlah! Lupakan saja.. Ayo kita berenang lagi. Aku masih belum puas berenang.." Ajakku. Soohee pun mengangguk.

---

Aku mulai berenang. Kali ini aku berenang menjauh dari tepi pantai. Aku tau, itu gila. Tapi aku sudah pintar berenang. Mana mungkin aku akan tenggelam?

"Eunra! Jangan terlalu jauh!" Teriak Soohee dari tepi pantai.

"Kau jangan khawatir, Soohee! Aku sudah bisa berenang!" Teriakku.

Author POV

Dari tepi pantai, Soohee, Jimin dan Winwin sebenarnya khawatir. Tapi apa boleh buat, Eunra menyukai berenang. Maka dari itu mereka membiarkannya.

"Bagaimana jika Eunra tenggelam? Aku takut sekali.. Jimin Saem lakukan sesuatu pada Eunra.." Pinta Soohee kepada Jimin. Jimin terkesiap.

"Kau jangan khawatir Soohee.. Eunra bisa berenang," Jawab Jimin seadanya.

"Tapi perasaanku tidak enak. Aku takut sekali," Sungut Soohee. Dan firasat Soohee itu benar. Tiba-tiba saja...


"TOLONG!! OH KAKIKU!!" Eunra berteriak minta tolong.

Sepertinya kakinya keram dan tidak bisa digerakkan. Mendengar itu, Winwin pun berenang menuju Eunra. Ia berusaha menyelamatkan Eunra.

Jimin dan Soohee panik. Jimin sebenarnya ingin menyelamatkan Eunra. Tetapi, Soohee terus saja memeluknya. Dan terlambat, akhirnya Winwin lah yang menyelamatkan Eunra.

Winwin berhasil menyelamatkan Eunra ke tepi pantai. Tetapi, Eunra pingsan.

"Eunraa.. akhirnya kau selamat.." Soohee menangis sejadi-jadinya.

"Dia terlalu banyak menelan air, dia harus diberi nafas buatan," Winwin mulai memberi nafas buatan dan melihat itu, Jimin pun mendorong Winwin sampai Winwin terjatuh.

"Aku saja.." Kata Jimin mengambil alih. Ia mulai menunduk. Menekan dada Eunra. Kemudian Jimin memberikan nafas buatannya ke mulut Eunra.

"Uhuk! Uhuk!" Eunra terbatuk. Air mulai keluar dari mulutnya. Eunra membuka matanya dan terkaget melihat Jimin diatasnya.

"Ji..Jimin.. saemmm!! hiks.." Eunra menangis sejadinya dan langsung memeluk Jimin. Jimin terkaget. Sebab, Eunra memeluknya tiba-tiba.

"Jimin saem hebat... bisa menyelamatkan sahabatku." Puji Soohee terharu.

Winwin yang semula terjatuh gara-gara didorong oleh Jimin pun berdiri.

"Mengapa saem sampai mendorongku seperti itu? Aku bisa memberikan nafas buatan kepada Eunra.." Omel Winwin. Mimik wajahnya terlihat jengkel.

"Ma..maaf.. aku kira kau tidak bisa memberikan nafas buatan.." Jawab Jimin. Mendengar ungkapan dari Jimin, Eunra langsung melongo.


"Apa?! Jimin saem memberikanku nafas buatan kepadaku??? Tiddddaakkkk!!!" Jerit Eunra histeris.

*****

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro