🍒 MSE ( 28 ) 🍒
Dahyun melihat kesedihan pada wajah Jungkook saat mengatakan hal itu dan menyadari bahwa bukan hanya diri nya saja yang terluka selama ini.
Jungkook juga menghukum diri nya sendiri dan kini Dahyun kembali ke korea bersama Jungkook.
"Ayo masuk!" ajak Jimin yang mulai gerah melihat kemesraan yang sedari tadi di pamerkan sepasang manusia di hadapan nya.
Kali ini Jimin mendapat tatapan tajam dari Dahyun.
Jungkook tertawa saat melihat Jimin membuang muka malu karena di tatap dahyun yang menurut Jungkook terlihat menggemaskan.
"Kamu semakin tua semakin menggemaskan. Ayo kita masuk, kasihan Jimin terus melihat kemesraan kita soal nya dia pria kesepian" kembali jungkook melontarkan candaan yang membuat jimin makin mati kutu.
"Dasar!" umpat jimin kesal dan keluar dari mobil itu.
Dahyun duluan keluar dari mobil dan menanti Jungkook. Melihat betapa indah nya rumah yang di buat oleh Jungkook.
"Sangat indah!" ujar Dahyun takjub dan Jungkook tersenyum senang mendapat tanggapan dari Dahyun tersebut.
Jungkook memeluk Dahyun dan tubuh wanita itu terlonjak kaget apakah sampai separah itu rasa ketakutan Dahyun di sisi Jungkook.
Dahyun menoleh dan memberi senyum kikuk "maafkan aku"
Jungkook menggelengkan kepala nya dan paham sudah berapa tahun mereka tidak bersama dan selama bersama pun yang terjadi adalah Jungkook membuat Dahyun banyak terluka.
Dahyun menggenggam tangan Jungkook dan tersenyum pada Jungkook "tidak ingin mengajak ku masuk?"
Jungkook tersenyum karena dahyun lah yang bertanya, akhirnya dahyun ingin masuk ke rumah tersebut bukan nya meminta untuk di antarkan rumah kedua orangtua nya.
Jungkook secara perlahan pun menyamankan tangan nya untuk menggenggam tangan mungil Dahyun yang selama ini selalu ingin di sentuh nya.
Dahyun terus saja selalu memuji rumah tersebut hingga dirinya bertanya "kamar utama di mana?"
Jungkook sendiri binggung dengan pertanyaan Dahyun, apakah wanita ini benar - benar telah memaafkan nya dan mencoba untuk rujuk kembali.
Dengan wajah penuh kebahagian Jungkook mengajak Dahyun menuju sebuah lift menuju ke lantai 3 di rumah tersebut.
Jungkook membuka kan kamar yang hanya ada satu - satu nya di lantai 3 tersebut selain di samping nya adalah ruangan kerja Jungkook.
"Sempurna, bukan nya kau menyukai warna gelap. Kenapa ornamen kamar mu hampir semua nya berwarna putih?" tanya dahyun yang masih hapal bahwa Jungkook hanya menyukai warna gelap dan membenci warna putih.
"Karena wanita yang aku cintai menyukai warna putih makanya aku belajar mencintai semua hal yang di sukai wanita yang ku cintai itu"
"Dan siapa wanita itu?" tanya dahyun menoleh pada jungkook dengan muka serius. Jungkook sendiri jadi memasang wajah serius ketika mendapat pertanyaan dahyun tersebut.
"Tentu saja wanita yang aku cintai itu adalah kau Jeon Dahyun"
"Tapi aku tidak suka putih, aku suka nya kuning"
"Jinhwan bilang kau menyukai putih" sengit jungkook.
"Jay Oppa yang suka putih, aku suka kuning. Itu saja kau tidak tahu tapi bilang mencintai ku, kau tidak mengenalku dengan baik Jeon Jungkook" dahyun memasang wajah kesal nya.
"Hais,Kim Jinhwan sialan. Dia sengaja mengerjain ku. Akan ku buat perhitungan saat bertemu dengan nya"
"Karena ini warna kesukaan orang yang kau cintai, ajaklah dia tidur di sini. Aku akan tidur di kamar lain" dahyun melangkahkan kaki nya menjauh dari jungkook sambil memasang senyum jahil.
TBC
Ternyata cerita ini juga belum tamat, sebisa mungkin aku menamatkan cerita ini.
Dan semoga masih ada yang membaca cerita ini,terima kasih.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro