Chapter 5: New
Discaimer: Naruto@Masashi Kishimoto
Rating: T
Genre: Romance & Family, Hurt/Comfort
.
.
.
WARNING!!!
Ooc, gaje, alur kecepetan, aneh, typo (s), tulisan berantakan, FEMNARU
.
.
.
Chapter 5: New
"Naru, kau baik-baik saja, ketika melihat mereka?" tanya Hinata khawatir.
"Aku baik-baik saja, Hina-chan. Tapi, seharusnya akulah yang bertanya seperti itu padamu!" sahut Naruto.
"Yah~ seperti yang kau lihat. Aku juga baik-baik saja."
"Kenapa ini bisa terjadi disaat bersamaan?"
"Entahlah,Naru. Mungkin sudah seharusnya." Jawab Hinata santai.
Naruto dan Hinata adalah kaichou dan wakil kaichou KIMHS. Kehidupan mereka sebelum masuk KIMHS, hampir sama yaitu dituntut orang tua menjadi yang terbaik.
Flashback On
"Ayah, bolehkah aku bertanya?" tanya Hinata kepada ayahnya yang saat ini sedang asik membaca koran di ruang tamu.
"Apa yang ingin kau tanyakan?" jawab Hiashi yang masih sibuk dengan kegiatan membacanya.
"Bolehkah aku melanjutkan SMA ku di kejuruan musik?" kata Hinata hati-hati.
"Apa maksudmu?" ucap Hiashi datar. Ia berhenti dari kegiatan membacanya dan menatap ke arah Hinata.
"A-aku ingin belajar musik yah. Kurasa bakat ku ada disana." Jelas Hinata.
"TIDAK BISA, tidak akan ku izinkan kau untuk sekolah disana!"
"Tapi ayah-" pinta Hinata terpotong oleh ucapan Hiashi.
"Apa kau tidak mengerti? Oh Ya Tuhan, kenapa kau tidak seperti Neji? Kau sama sekali tidak berguna." Ucap Hiashi kasar.
DEG
Mata Hinata seketika terbelalak mendengar ucapan Hiashi.
"A-ayah, bagaimana mungkin kau menyebutku tidak berguna?" jawab Hinata tak percaya.
"Asal kau tahu, di keluarga kita, tidak ada seorang pun yang seperti mu. Mereka semua mengikuti apa yang sudah ditetapkan. Lihat Neji! Ia selalu membuat bangga dengan seluruh prestasinya, sedangkan dirimu? " Tanya dan terang Hiashi yang membangga-banggakan Neji.
"A-ku, aku kenapa ayah selalu melihat Neji, bagaimana denganku? Aku sudah mencoba menjadi yang terbaik. APAKAH AKU HANYA ANGIN BAGIMU!" teriak Hinata frustasi.
Lepas sudah kendali dirinya atas apa yang terjadi.
PLAAKK
"Dimana sopan santun mu? Berani-beraninya kau meneriaki ayahmu sendiri!" bentak Hiashi yang berdiri dari tempat duduknya.
"Heh,ayah?" mendengus geli. Hinata mengusap sudut bibirnya yang berdarah akibat tanparan keras ayahnya.
"Apanya yang ayah? Setiap hari waktumu selalu kau habiskan di kantor. Kalaupun ada kau selalu bersama Neji-nii. Memperhatikannya, membanggakannya, selalu dia,dia dan dia!" lanjut Hinata masih dengan berteriak, ia meluapkan seluruh perasaan yang ada di hatinya.
PLAAKK
Lagi sebuah tamparan melayang ke wajah Hinata.
"Anak kurang ajar. Kau- lebih baik kau pergi dari sini! Aku muak melihatmu. Akan ku coret namamu di silsilah keluarga Hyuuga dan ingat jangan pernah menggunakan marga Hyuuga di depan namamu!" Usir Hiashi.
"Oh, tentu. Aku juga sudah muak tinggal disini. Lagi pula aku sudah berkemas tadi." Jawab Hinata.
Hinata pun berpaling menuju ke arah kamarnya yang terletak di lantai dua, melewati Neji yang di wajahnya tercetak senyum miring.
"Mau pergi, nona besar?" Ejek Neji.
"Bukan urusanmu!" Ujar Hinata ketus.
Hinata melanjutkan jalan menuju kamarnya. Setelah sampai, ia segera mengambil koper yang sudah ia siapkan tadi malam.
Hinata pov on
"Aku muak tinggal disini. Selalu dikekang, selalu diperintah. Memang kenapa jika aku suka musik, salahkah? Kau ayah-, kau selalu melihat Neji-nii. Apa yang bagus darinya? Aku bingung padamu, yah. Aku juga selalu berusaha menjadi yang terbaik. Saat ku mendapatkannya, kau hanya menoleh sebentar lalu berpaling. Tidak memujiku sama sekali. Tapi jika itu Neji-nii, kau melihatnya, kau memujinya. Aku membencimu ayah."
"Ah tunggu, kira-kira kemana aku pergi nanti, mungkin langsung ke KIMHS saja? Tapi untunglah tadi malam aku di telpon oleh pihak KIMHS aku di terima bersekolah disana. Aku sudah menyiapkan diriku akan bersekolah disana tanpa izinmu. Lagi pula aku tidak akan menggunakan uangmu, aku akan menggunakan uang hasil kerja part time ku selama ini, yang telah aku kumpulkan tanpa sepengetahuanmu."
Hinata pov off
Setelah mengambil kopernya. Hinata bergegas pergi dari kamarnya dan melewati Hiashi dan Neji. Tapi sebelum itu,
"Terimakasih atas apa yang ayah berikan selama ini. Semoga bahagia selalu dan selamat tinggal." Ucap Hinata membungkuk, kemudian ia akhirnya pergi meninggalkan mashion Hyuuga untuk selamanya atau waktu yang lama(?)
Flashback off
"na-chan? Hina-chan? Kau mendengarku tidak?" tanya Naruto yang melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Hinata.
"Ah,iya. Maaf Naru, kau bilang apa tadi? Aku tidak mendengarnya." Ucap Hinata yang tersadar dari lamunan masa lalunya.
"Makanya jangan melamun. Sudahlah lupakan saja perkataanku tadi, toh itu juga tidak penting. Jadi, apa yang kau lamunkan tadi, hm?"
"Aku hanya ingat kejadian yang dulu." Jelas Hinata.
Naruto yang mengerti akan hal itu pun memakluminya.
"Apa kau sedih?"
"Entahlah, kurasa tidak juga. Lagi pula, kalau kejadian dulu tidak terjadi, apa kita akan bertemu kaichou?"
"Hm... kurasa, tidak." Pikir Naruto, mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Ah!" Tiba-tiba Hinata menjentikkan jarinya seolah-olah, ia sedang mendapat ide.
"Apanya?" tanya Naruto antusias.
"Tidak ada. Hahahaha..." Tawa Hinata meledak karena ia berhasil mengerjai Naruto.
"CK, kau!" Tunjuk Naruto. Naruto juga dengan tiba-tiba membalas perlakuan Hinata padanya, dengan menggelitiki Hinata.
"Hahaha, hentikan kaichou! Hahahaha, ku balas kau!" Dan akhirnya terjadih perang saling gelitik diantara keduanya. Namun terhenti, karena teriakan dari seseorang yang begitu mereka kenal.
"KAICHOU-SENPAI, HINATA-SENPAIII!!!" teriak orang itu yang ternyata adalah Sara.
"Sara, ada apa? Dan ingat jangan berteriak di lorong sekolah!" Tanya dan nasehat Naruto.
"Kaichou, Hinata-senpai. Ayo ke kantin!" Ajak Sara.
"Kebetulan, kami juga mau ke kantin. Tapi, teman-teman yang lain ada dimana?" Ucap Hinata.
"Mereka masih sibuk di ruang Osis."
"Oh..." Sahut Hinata.
"Ayo! Cepat, senpai-senpai ku yang cantik, nanti Kantin penuh lo!" Kata Sara yang menarik tangan Naruto dan Hinata.
"Ckckck. Iya-iya, kohai kami tersayang."
※※※
"Jangan pernah menyakiti adikku. Sebab ia adalah masa lalumu! Berani menyakitinya, kau akan merasakan hal yang lebih sakit darinya." Bisik Ashura yang membuat bola mata Sasuke melebar. Ashura pun melepaskan jabat tangannya dan menjauh dari Sasuke.
"Naruto yang kulihat tadi ternyata adalah Naruto yang dulu. Bagaimana bisa? Memang benar jika ciri fisik mereka sama, tapi caranya berprilaku, berpenampilan dan berpakaian sangat berbeda?" Batin Sasuke berpikir tentang perbedaan Naruto yang dulu dan yang sekarang.
"Aku akan menjelaskan tentang sekolah ini, jadi harap dengar baik-baik!" Ucap Ashura yang mengembalikan Sasuke dari lamunannya.
"Di sekolah ini mempunyai tiga poin utama. Pertama, semua siswa yang bersekolah disini haruslah menginap atau dengan kata lain tinggal di asrama. Asrama laki-laki ada disebelah timur gedung sekolah. Sedangkan, asrama perempuan ada di belakang gedung pertunjukan. Barang-barang kalian sudah dikirim kemarin kesini kan?" Dibalas anggukan oleh mereka a.k.a. murid OHS. "Kedua, kalian semua harus menaati semua peraturan yang ada disini! Ketiga, jangan mempermalukan sekolah ini. Dan yang terakhir, tambahan untuk kalian murid transfer, semua yang kalian lakukan disini akan dihitung sebagai nilai. Dan sisanya kalian bisa baca sendiri di buku panduan ini." Jelas Ashura sambil membagikan buku panduan yang ada di atas mejanya kepada murid OHS.
"Ada yang ingin kalian tanyakan?" Tambah Ashura.
"Apa yang kami pelajari setiap harinya?" Tanya Neji.
"Kalian akan belajar semua tentang musik. Mulai dari not-not nada hingga alat musik."
"Lalu, bagaimana dengan pelajaran bidang akademik lain? Misalnya seperti Kimia dan Matematika?"
"Soal itu, di setiap hari kamis dan sabtu, kalian akan diajarkan pelajaran bidang akademik lainnya. Jangan khawatir akan tertinggal. Dan jangan kira bahwa sekolah kami hanyalah sekolah musik biasa. Sekolah kami mengharuskan seluruh siswanya berprestasi dalam bidang permusikan juga dalam bidang akademik. Karena itulah KIMHS disebut sebagai GOLDEN SCHOOL" Ucap Ashura panjang lebar.
"Tentu saja, kami tahu." Kata Karin jengkel, ia sangat tidak suka mendengar Ashura atau kepala sekolah itu membangga-banggakan KIMHS, menurutnya OHS lebih baik.
"Sensei, dimana kelas kami?" Tanya Kiba.
"Uchiha Sasuke, Namikaze Sakura, Hyuuga Neji dan Uzumaki Karin. Kalian akan berada di kelas 12-A. Kemudian sisanya ada di kelas 12-B. Ada lagi yang kalian tanyakan?"
"Ehm... Kurasa sudah cukup. Terimakasih Koucho-sensei." Ucap Ino.
"Sama-sama. Karena kalian baru saja melakukan perjalanan jauh. Apa kalian akan masuk kelas hari ini atau besok? Jika hari ini aku akan menghubungi salah satu sensei untuk mengantar kalian ke kelas masing-masing." Tawar Ashura memberi keringanan pada murid OHS.
"Kami rasa, kami dapat mengikuti pelajaran hari ini, koucho-sensei." Kata Sai dengan senyum yang terukir di wajahnya.
"Kalu begitu, silahkan duduk. Aku akan menghubungi Kakashi-sensei." Persilahkan Ashura pada anak didik barunya.
"Hai' arigato."
SEPULUH MENIT BERLALU
Tok Tok Tok...
"Ah, ku rasa itu dia." Tebak Ashura ketika mendengar pintunya yang diketuk.
Tak lama tampaklah seorang pria dewasa berambut silver dengan wajahnya yang tertutup masker. Kakashi.
"Selamat pagi koucho!" Salam Kakashi.
"Selamat pagi, kau terlambat Kakashi!" Ucap Ashura dengan mata yang mengisyaratkan 'darimana saja kau?'
"Hehehe. Maaf, aku baru saja tersesat di jalan yang bernama kehidupan." Kekeh Kakashi memberi alasan yang sudah pasti absurd sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.
"Guru aneh!" Sahut Sakura.
"Jaga bicaramu Namikaze-san!" Tegur Ashura.
"Hm" Gumam Sakura, mengangkat kedua bahunya acuh.
"Jadi, koucho. Mereka yang akan ku didik di kelasku?" Tanya Kakashi.
"Hanya empat orang dan sisanya antarkan ke kelas Kurenai!"
"Baiklah." Sahut Kakashi, ia mengedarkan pandangan matanya kepada murid OHS yang ada didepannya.
"Perkenalkan namaku Hatake Kakashi, wali kelas 12-A. Lalu siapa empat orang itu?" Tanya Kakashi.
"Aku, Namikaze Sakura."
"Aku, Uzumaki Karin."
"Hn, Uchiha Sasuke."
"Dan terakhir, aku Hyuuga Neji."
"Aku, Shimura Sai. Ini, Yamanaka Ino. Dan ini, Inuzuka Kiba. Kelas 12-B"
"Hm... orang-orang berdompet tebal rupanya." Gumam Kakashi.
"Baiklah, anak-anak ikuti aku. Menuju kelas baru kalian!"
"Hai'/ Hn."
"Kami permisi, Koucho." Izin Kakashi permisi keluar dari ruang kepala sekolah.
"Tentu."
***
Kakashi berjalan dengan santai di lorong kelas dua belas, sembari sesekali pikirnya menerawang, memikirkan bagaimana sifat-sifat anak baru yang dididiknya.
Uchiha Sasuke, anak yang kelihatan dingin, namun masih mengetahui tentang sopan santun. Kemungkinan dulu ia adalah seorang mantan ketua osis. Di tambah dengan ia yang merupakan anggota keluara Uchiha. Sudah dipastikan pasti, dirinya adalah seorang yang cerdas.
Namikaze Sakura, anak yang terlihat baik di awal namun aslinya begitu egois, selalu menginginkan apa yang harus menjadi miliknya, dan tidak suka berbagi. Dari keluarga Namikaze yang sudah pasti memiliki kehidupan yang terpenuhi.
Lalu, Hyuuga Neji. Memiliki karakter yang terlihat kalem, tapi tidak sedingin Uchiha. Anak yang memiliki karisma seorang pemimpin yang berwibawa, dengan kesopanan luar biasa yang di ajarkan dari sejak kecil.
Setelahnya, Uzumaki Karin, anak yang dari awal memang terlihat sombong. Dari cara memandang saja sudah begitu terlihat.
Sedang anak yang akan dididik Kurenai mungkin memiliki karakter yang lebih bagus dari anak didiknya. Kiba, seorang yang hyperactive yang terlihat dari wajahnya, ia adalah orang suka usil. Selanjutnya Ino, sepertinya ia anak yang terlihat lebih sopan diantara kedua teman perenpuannya. Dan yang terakhir Sai. Anak berkulit putih, seputih mayat😅😅 suka tersenyum, namun dibalik senyumnya itu, menyimpan rahasia yang hanya di ketahui dirinya seorang.
Kakashi menghela nafas, memikirkan bagaimana jadinya nasib kelasnya nanti... Ia menghela nafas sekali lagi, tanpa menyadari langkahnya yang sudah melewati kelas 12-B. Beruntung, ada yang memanggil namanya.
"Sei? Sensei? Kakashi-sensei!" Kurenai sedikit mengeraskan suaranya, karena Kakashi yang sedari tadi menghiraukannya. Beruntung, saat panggilan terakhir Kakashi berhenti berjalan, dan berpaling menoleh ke arahnya. Kurenai menghela nafas lega, sembari tangannya yang melambai, mengisyaratkan Kakashi mendekatinya.
"Kakashi-sensei, kau memikirkan apa? Hingga panggilanku tidak kau dengar?" Tanya Kurenai heran.
"Hm, tak apa-apa. Oh, iya. Ini anak-anak yang di bicarakan akan masuk ke kelasmu, Kurenai-san." Ujar Kakashi, menunjuk ke arah Kiba, Ino dan Sai.
"Oh, benarkah. Terimakasih sudah mengantar mereka."
"Hn, sama-sama."
"Oke, anak-anak. Silahkan masuk ke kelas." Perintah Kurenai pada Kiba, Ino dan Sai.
"Hai' sensei."
"Kalau begitu, kami pergi." Pamit Kakashi.
"Tentu, sekali lagi terimakasih sudah mengantar mereka, walau kelewatan sih." Ucap Kurenai sambil terkikik geli. "Aku masuk duluan ya!" Kurenai pun kembali masuk ke dalam kelasnya meninggalkan Kakashi dan sisa murid OHS.
"Cepat anak-anak. Sebentar lagi kita sampai, tinggal naik tangga dan belok ke kanan, kita akan sampai." Ujar Kakashi yang ditujukan kepada anak didik barunya.
***
Naruto menatap ke arah jendela yang ada di sebalah kirinya. Bibirnya terus menggumamkan beberapa lirik lagu yang di sukainya. Hinata yang duduk di sebelahnya senantiasa mendengar dan sesekali ikut menimpali bernyanyi bersama. Sedangkan, di belakang tempat duduk mereka terdapat Shikamaru yang tidur, dengan tangannya sebagai bantalan dan Temari yang sedang asik menggores-gores kertas membentuk sebuah gambar dress sederhana yang cantik.
Di sudut ruang kelas, terdapat beberapa anak perempuan dan laki-laki yang membentuk kumpulan lingkaran. Anak perempuan dengan gosip terbaru mereka dan anak laki-laki yang entahlah hanya mereka yang tahu. Tiba-tiba-
SREEK
Bunyi pintu terbuka, kelas yang tadi ribut mendadak berubah sunyi. Anak-anak yang tadi sibuk dengan urusan mereka segera mengalihkan pandangan ke arah pintu terbuka. Dan seketika itu juga, anak-anak kelas 12-A kembali ketempat duduk mereka masing-masing saat melihat kemunculan Kakashi.
Naruto yang melihat Kakashi memasuki kelas, segera memimpin mengucap salam.
"Berdiri! Ohayo Gozaimashu Kakashi-sensei." Ucap mereka bersamaan.
"Ohayo mo!" Balas Kakashi singkat.
"Hari ini kita kedatangan murid transfer dari Oto High School. Untuk kalian silahkan masuk! Dan perkenalkan nama kalian!" Ujar Kakashi memberi kode kepada murid transfer.
"Perkenalkan, namaku Hyuuga Neji, dari OHS. Merupakan mantan wakil ketua osis." Ucap Neji dengan wajah kalemnya. Matanya memandang ke arah Hinata yang saat ini balik menatapnya dengan datar.
"Lalu diriku, Namikaze Sakura, putri keluarga Namikaze yang terkenal itu. Dan juga tunangan Uchiha Sasuke." Ucap Sakura sembari menyeringai ke arah Naruto dengan tangannya yang di sengajakan memeluk lengan Sasuke. Sedang Naruto yang ditatap seperti itu hanya memutar bola matanya malas. Tindakan Naruto yang tadi sontak membuat Sakura terkejut karena mendapatkan respon yang di luar dugaan.
"Hallo semua! Namaku Uzumaki Karin. Orang-orang begitu menghormatiku, karena keluargaku yang berkuasa.
"Lalu aku. Namaku Uchiha Sasuke. Mantan ketua osis OHS." Ucap Sasuke datar, bola matanya sedari hanya tertuju kepada Naruto yang menatap Sakura yang ada di sampingnya. Saat Naruto mengalihkan pandangan dari Sakura, mata mereka bertemu. Tak lama setelahnya Naruto pun mendengus dan menghiraukan Sasuke yang sama terkejutnya dengan Sakura atas respon yang di berikan Naruto.
TBC
Hallo, hai minna~ Lama sekali gak updet ya # author lebih baik hiatus aja sana, kelamaan update tau gak!# Sumimasen untuk para reader yang udah nunggu lama-lama karena kelalaian author ini. Harap untuk kalian memakluminya ya. Karena membuat satu chapter itu perlu perjuangan yang panjang. Apalagi pas gak ada ide, lalu di paksa-paksain ada. Hedehhh, rupanya seperti ini ya rasanya author senior yang udah nulis cerita lebih dulu. Eh, author jadi curhat deh. Hehehe... Author juga gak nyangka rupanya udah 2,5k yang baca ya. Author sungguh terharu. Jadi, setiap kali, author gak akan lupa berterimakasih pada readers yang udah baca apalagi yang voment dan follow. Arigato gozaimashu minna~
p. s buat Elda98Afifah makasih my friend udah bantu pembuatan chap kali ini. Lovu you!😙😚😆😆
Oke, sampai jumpa di chap selanjutnya (yang mungkin bakalan lama update, sama kaya chap ini) wkwkwk
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro