Chapter 1: Kenyataan
Disclaimer: Naruto @Masashi Kishimoto
Rating : T
WARNING:
Ooc, Gaje, Aneh, Typo (s), Tulisan berantakan, FEMNARU
.
.
.
"Sasuke-kun, kenapa kau menarikku ke depan kelas?"
"HEY SEMUA! DENGARKAN!"
Seketika semua murid yang tadinya berisik, langsung diam.
"HEY KALIAN TAHU, NARUTO ADALAH PACARKU!" Jelas Sasuke pada seluruh orang yang berada di kelas.
"Haa? Itu tidak mungkin Sasuke-kun, kau tidak mungkin pacaran dengan si cupu itu kan?" Lanjut seorang siswi, fans girlnya Sasuke.
"Dengarkan saja, apa yang akan dikatakan Sasuke Selanjutnya" Bukan Sasuke yang menjawab, melainkan Neji yang diwajahnya tercetak seringaian.
"Hn, dengarkan ini! Naruto, apa kau mencintaiku?" Wajah Naruto langsung memerah karena mendengar perkataan Sasuke.
"A-apa maksudmu Sa-Sasuke-kun?"
"Katakan saja, apa kau mencintaiku atau tidak?"
"I-iya, aku mencintaimu Sasuke-kun.
Sasuke yang mendengar itu pun tersenyum, senyum yang aneh, yang terlihat seperti seringai orang jahat?
"Kau dengar ini kan Neji?" Tanya Sasuke
"Ya... aku mendengarnya. Haah..." Sambil menghela nafas, Neji mendekati Sasuke dan memberikan sebuah kunci mobil, kunci mobil milik Neji.
"Ini, sekarang mobiku menjadi milikmu. Yeah... Aku mengaku kalah dalam taruhan ini. Jadi apa yang akan kau lakukan setelah ini padanya?" Tanya Neji sambil menunjuk kearah Naruto dengan dagunya.
Naruto yang mendengar kata taruhan itu terkejut.
"Sa-Sasuke-kun, apa yang dimaksud dengan Neji-kun taruhan? Taruhan tentang apa?"
"Kau mau tahu, taruhan apa? Taruhan tentang 'Apakah aku bisa memacarimu selama sebulan atau tidak' itulah taruhannya" Jelas Sasuke dengan wajah datarnya.
"Hahahaha... jadi, Sasuke-kun memacari si cupu itu karena taruhan? Sungguh kasihan kau cupu!" Ejek salah satu siswi yang bernama Karin. Perkataan Karin tadi, sontak membuat seisi kelas tertawa.
Menghiraukan tawa seisi kelas, Naruto menatap pada Sasuke dengan mata yang berkaca-kaca.
"Ja-jadi Sasuke-kun, kau memacariku selama ini, karena sebuah taruhan? Kau tidak mencintaiku?"
"Benar, aku tidak mungkin mencintai orang cupu seperti dirimu, bagiku itu menjijikkan"
"JLEEBB" Perkataan Sasuke yang keterlaluan itu langsung menusuk pada hati Naruto.
"Jadi, dengarkan ini dengan baik Naruto, kita putus!" Sambung Sasuke.
Naruto yang mendengar kata-kata itu, seketika tubuhnya tegang tidak bisa digerakkan.
"Kau benar-benar kasihan cupu, sudah dibohongi dipermalukan didepan kelas lagi. Ckckck. ..asal kau tahu, jika kau bukanlah seorang Namikaze, aku sudah pasti menghancurkanmu!" Kata Karin yang sengaja menambah penderitaan Naruto. Naruto yans sudah tak tahan dengan perkataan Karin pun, langsung berlari keluar dari kelas.
"Nande... nande Kami-sama? Kenapa hidupku penuh dengan derita? Apakah aku pernah berbuat jahat pada-Mu ataukah orang lain? Nande... nande, Hiks hiks hiks" Batin Naruto.
.
.
.
"Drap drap drap" suara langkah Naruto yang berlari di koridor sekolah. Ia berlari sambil menangis. Tiba-tiba-
"Buurghh"
"Hey cupu, kau tidak punya mata ya?" Kata sesorang yang ditabrak Naruto, yang ternyata adalah Sakura, kakak tirinya.
"Nee-chan maafkan aku, sungguh maafkan aku. Aku benar-benar tidak melihatmu"
"Alasan kau cupu. Bukankah sudah kubilang jangan memanggilku nee-chan, aku tidak sudi memiliki adik sepertimu!" Perintah Sakura sambil menjambak rambut Naruto.
"Nee-nee-chan sakit, ku mohon lepaskan!" Kata Naruto sambil menahan tangan Sakura yang menjambak rambutnya.
"Dengar tidak, kubilang jangan memanggilku nee-chan cupu! Kau tuli ya?" Sahut Sakura dengan tangannya yang semakin erat menjambak rambut Naruto.
"Sa-sakit. Hiks hiks hiks, ku mohon lepaskan Sakura-sama!" Pinta Naruto dengan suara yang lirih menahan sakit di kepalanya.
"Hee? Kau menyebutku Sakura-sama. Bagus-bagus, aku suka mendengarnya. Hahaha... rasakan ini!" Tawa Sakura sambil melepas jambakannya dengan cara mendorongnya yang membuat Naruto tersungkur. Kemudian Sakura pun meninggalkan Naruto disana, tanpa ada rasa iba dan bersalah.
Fans girl Sasuke yang melihat kejadian tersebut tersenyum. Tersenyum atas penderitaan Naruto karena sudah merebut Sasuke mereka.
Naruto yang tersungkur. Kemudian bangun dengan lututnya yan terluka tanpa ada yang membantunya. Ia kemudian berjalan tertatih-tatih ke atap untuk meredakan hatinya yang sakit, tanpa menghiraukan lututnya yang terluka.
.
.
.
※※※ SKIP TIME ※※※
Naruto pov on
Angin berhembus menerpa wajahku
Hidupku yang penuh lika-liku Berbeda di kebanyakan orang-orang lain tersenyum, aku tidak Dibenci orang-orang, bahkan juga keluarga
Apa yang harus kulakukan bu? Ayah mengabaikanku, kakak tiri juga ibu tiri jahat padaku
Aku ada, tapi tak ada.
Apa yang harus kulakukan agar mereka melihatku?
Aku lelah dengan hidupku. Jika saja ibu masih disini. Aku yakin kau akan memelukku sama seperti dulu, iyakan bu?
Naruto pov off
Hiks hiks hiks. Suara isak tangis terdengar dari Naruto. Sekarang ia sedang berada di atap sekolak. Meratapi takdir yang kejam padanya.
Kemana ia akan marah, kemana ia akan protes akan takdir dan hidupnya. Tuhan, benar satu kata Tuhan. Tuhan yang membuat takdir, apakah itu takdir baik atau buruk. Ia, Tuhanlah yang menentukan. Naruto hanya perlu bersabar dan rela dengan apa yang terjadi.
"Jangan membenci Tuhan tentang apa yang telah Ia perbuat. Tunggulah, maka suatu hari, kau akan mendapatkan balasan yang tak terkira oleh-Nya".
Itulah kata-kata ibunya yang selalu ia ingat. Maka dari itu, Naruto pun bangkit duduknya dan jangan terpuruk tentang apa yang telah terjadi.
"Yosh, baiklah. Lupakan yang telah terjadi, lalu lakukan yang terbaik" Kata Naruto sambil mengapus air matanya kemudian menampilkan senyum yang menawan tepi selalu tertutupi oleh kacamata tebalnya. Ia pun berjalan turun dari atap dengan suasana hati yang lebih baik dari sebelumnya.
~Tbc~
Hai minna, bagaimana ceritanya? Kuharap kalian menyukainya. Maaf ya tulisannya berantakan, nanti kuperbaiki lagi. Maklum new-bie. Ini asli karya aku sendiri. Jadi, tolong vomentnya ya... Jaa-ne...
Naruto: oi thor, kenapa loe buat gue menderita sih?
Author: Hehehe... sorry-sorry, loe kan pemeran utamanya.
Naruto: Gue tau kok. Tapi itu keterlaluan tau, masa rambut gue pake di jambak-jambak segala. Sakit tau.
Author: Siapa suruh, ambil peran utama?
Naruto: Keterlaluan loe thor, awas loe gue rasengan baru tau rasa!
Author: Oh " datar"
Naruto: Rasengan...
Author: Sunshin no Jutsu "menghilang"
Naruto: Kampret loe thor... "teriak Naruto"
Hitomi_arishima log out
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro