[5/10]
Opsi terbaik yang kupilih …
_____,,,_____
Dengan posisi yang enak dan rebahan di kasur, Kaizo tidak bisa menahan senyumnya. Di saat video call-pun kekasihnya masih malu menunjukkan wajahnya.
“Tidak bisakah kita teleponan saja seperti biasa?” tanya (Name) dari seberang. Berusaha untuk tidak melihat pada layar ponsel, tapi karena Kaizonya ganteng jadi enggak bisa alihkan pandangan. *uhuk*
“Hitung-hitung sebagai latihan.”
(Name) memiringkan kepalanya. Memangnya latihan apa yang mengandalkan video call ini.
“Coba kamu dekatkan wajahmu ke layar,” suruh Kaizo. Meski tidak terlalu mengerti (Name) tetap menurutinya.
Dirasa sudah lumayan dekat. Kemudian Kaizo mengecup wajah (Name) yang terhalang layar tersebut.
“Simulasi supaya kamu enggak kaget lihat aku di masa depan yang baru bangun tidur di sebelahmu.”
Ucapan frontal dari Kaizo membuat (Name) tidak berkutik. Pegangan pada ponselnya pun jadi bergoyang. Tremor dia.
.
.
• Bonus •
Kaizo:
[Halo? (Name), kau masih di sana, 'kan?]
(Name):
[….]
Kaizo:
[Haish, salting kayaknya, deh. Yasudah, selamat beristirahat, Darl.]
(Name):
//Jerit tanpa suara ditutupin bantal
_____,,,_____
… biasakan dia dengan kehadiranku.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro