[5/10]
Tadinya sih cuma iseng …
_______,,,______
Coba tebak siapa yang kegirangan karena dibawakan makanan favorit oleh kekasihnya. Si bucin donat jawabannya a.k.a Fang.
“(Name) sering-seringlah buatkan aku donat.”
Fang terus menyuapkan donat berbahan wortel itu ke dalam mulutnya sampai lupa menawarkannya juga pada sang gadis.
“Syukurlah kalau Fang suka …”
Setelah mengetahui bahwa Fang ada ketertarikan pada donat (Name) pun mencoba membuatnya. Awalnya memang susah apalagi menyetaknya agar bulat bagian tengahnya melingkar sempurna. Banyak yang bengkok dan terlihat aneh saat percobaan pertama.
Melihat Fang yang begitu senang dengan donat buatannya membuat (Name) ikut tersenyum lebar. “Makannya pelan-pelan saja, Fang.”
“A-ah, maaf.. Habisnya enak, sih,” puji Fang.
Perasaan hangat menelusup ke dalam hati (Name). Senang karena dipuji oleh kekasihnya. Tak bisa dipungkiri pipinya ikut merona malu.
“Umm.. Makasih ….”
Fang terdiam sejenak. Sungguh bagaimana bisa gadis ini selalu membuatnya terus saja salah tingkah begini.
Dalam waktu sepuluh menit satu kotak donat habis dimakan Fang. Ia benar-benar lupa pada (Name), bahkan untuk sekadar menawarkannya kembali.
Mungkin karena saking enaknya, pemuda itu sampai tidak sadar makannya sedikit berlepotan, sehingga (Name) pun menegurnya.
“Fang …”
“Apa?”
(Name) hanya menunjuk pada ujung bibirnya.
‘Tunggu.. Apa (Name) minta balasan? Apa itu kode dari dia buat— eh, eh, tapi benar gitu enggak sih?’ Fang terus berpikir keras apa yang dimaksudkan oleh (Name) tersebut. ‘O-oke, pasti ini maksud dia. Kamu harus berani, Fang.’
Tubuh remaja putra itu mendekat, lalu—
Cup!
—mengecup sudut bibir sang gadis.
Manik (Name) membulat. Bukan itu maksud ia! Masih dalam keadaan syok (Name) pun pergi meninggalkan Fang. Tentu dengan wajah yang sudah merah tak karuan.
“Lah? Kok ditinggalin, sih?!”
.
.
• Bonus •
Fang henshin jadi tiang yang suka tampar bola.
(Name):
‘Jantung, apa kau baik-baik saja? Please banget jangan jedag-jedug gini.’
Fang:
‘Padahal aku udah peka, tapi kok ditinggalin sih?!’
_____,,,_____
… aku enggak salah, ya, ‘kan?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro