Aku tuh nggak bisa ninggalin …

______________,,,____________

“(Name), sini, deh.” Blaze menyuruh gadisnya untuk mendekat.

Karena guru sebelumnya keluar lebih cepat, jadi ada luang waktu sepuluh menit sebelum jam pelajaran berikutnya.

Mungkin meladeni Blaze sebentar tidak apa, selagi guru yang lain belum masuk, pikir (Name).

“Aku mau kasih tunjuk sesuatu.”

Remaja penuh enerjik itu tampak begitu antusias. Dibukanya resleting tasnya. Blaze mengisyaratkan (Name) untuk mengintip ke dalam tasnya.

Walau tidak mengerti mengapa Blaze menyuruhnya begitu, (Name) tetap melakukannya.

“Chirp!”

Chirp?

Astaga! (Name) kaget sampai terjengkang sedikit. Ada makhluk di dalam tas kekasihnya.

“Kamu … kamu ngapain bawa anak ayam ke sekolah?!”

Blaze mempoutkan mulutnya. “Yaa kasian kalau ditinggalin di rumah. Apalagi kemarin ibu mereka mati ketabrak mobil. Gimana kalau mereka kesepian?!”

‘Pacarku gini-gini amat,’ ratap (Name) dalam hati.

.

.

• Bonus •

Blaze:
“(Name), bantuin aku. Chika kabur!”

(Name):
“Chika … siapa?”

Blaze:
“Ayam akulah! Emang siapa lagi coba ….”

____________,,,__________

… anak-anakku yang malang.