Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[9/10]

Saat itu aku memasuki kamarnya tanpa mengetuk...

_____

"(Name)?" Akaashi membuka pintu kamar (Name).

Ibunya (Name) mengatakan (Name) tidak keluar selama seharian.

Jadi Akaashi khawatir dan masuk tanpa mengetuk.

Perlahan (Name) menoleh ke arah Akaashi.

"K-keiji?"

Iris mata Akaashi membesar.

Mata (Name) sembab.

Tanda habis menangis.

"(Name), ada apa??" tanya Akaashi mendekati (Name) dan langsung mendudukkan (Name) di pangkuan Akaashi.

"B-bukan apa-apa." jawab (Name) menggeleng.

"Bohong," ucap Akaashi singkat, "Kau habis menangis." ucapnya mengusap pelan sudut mata (Name), "Apa ini salahku?"

(Name) kembali menggeleng.

"B-bukan salahmu, Keiji."

Akaashi terdiam.

Dia tidak suka seseorang membuat sosok seperti (Name) menangis.

"Jadi, salah siapa? Beritahu aku."

(Name) tampak ragu.

Akaashi mengusap rambut (Name).

"Beritahu aku, kau akan kulindungi, kok."

Perlahan (Name) menunjuk ke suatu arah.

Ke arah TV dimana sebuah credit film sedang berputar.

"Film-nya terlalu sedih."

"..."

*Bonus*

"Tidak ada film untukmu selama sebulan, (Name)."

"E-eeh? Kenapa, Keiji??"

_____

...dan ia berhasil membuatku khawatir sia-sia.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro