Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

5.2 Ketidaksengajaan Berujung Maut

Dalam mobilnya yang melaju kencang, Wanda melupakan janjinya pada kedua orang tuanya. Dia terlalu tenggelam dalam euphoria. Sehingga dia melajukan mobil itu dengan sangat kencang menembus hujan. Guyuran hujan membuat kaca depan Wanda tidak terlihat jelas. Hingga akhirnya wanita itu menabrak sesuatu membuat Wanda harus mengerem mendadak. Terdengar suara berdecit dan ban mobil itu membuat mobil Wanda oleng ke kanan dan ke kiri sebelum akhirnya dia benar-benar berhenti.

Kepala Wanda tertunduk tepat di depan roda setirnya. Nafas gadis itu terengah-engah seolah habis melakukan olahraga yang berat. Seketika ketakutan menyerbu wanita itu.

"Tadi aku menabrak apa?" gumam Wanda. Wanita itu berharap dia tidak menabrak seseorang.

Segera Wanda membuka pintu dan melangkah keluar. Wanita itu tidak memperdulikan guyuran hujan yang membasahi gaun mininya berwarna biru muda. Dia berjalan ke depan mobil. Tidak ada yg aneh hingga dia melihat noda darah yang menempel di depan mobilnya. Segera Wanda berlari ke belakang mobil untuk melihat apa yang baru saja dia tabrak. Dia berharap dia hanya menabrak hewan.

Sampai di belakang mobilnya, langkah gadis itu membeku. Tubuh Wanda membeku. Dia melihat seorang gadi kecil tergeletak di pinggir jalan. Gadis kecil itu memeluk boneka kelinci dengan kepala bersimbah darah. Matanya terpejam karena tidak sadarkan diri. Wanda langsung menutup mulut dengan kedua tangannya.

"A-aku... aku telah membunuhnya. Oh God. Apa yang telah kulakukan? Bagaimana ini? Aku tidak sengaja melakukannya. Maafkan aku. Maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf." Gumam Wanda yang semakin panik.

Dengan ketakutan Wanda bergegas masuk ke dalam mobil dan segera pergi. Dia tidak mengecek kondisi gadis kecil itu dan memilih untuk melarikan diri. Sejak itu bayangan Livy yang tergeletak di pinggir jalan dengan bersimbah darah selalu menjadi mimpi buruk bagi Wanda. Bahkan Wanda membutuhkan bantuan psikiater untuk membuat mimpi buruk itu terus menghantui dirinya.

* * * * *

Di ruang kerjanya, Shane melihat foto sebuah rumah bergaya minimalis yang didominasi warna coklat. Pria itu langsung menyukai rumah itu. Dia mendongak dan melihat seorang pria yang mengenakan setelan biru. Pria itu adalah asisten kepercayaannya bernama Ryan Michael. Pria dengan rambut coklat gelap itu berdiri tegak menantikan perintah dari Shane.

"Apakah rumah ini dekat dengan kampus Angie?" tanya Shane meletakkan foto itu di atas meja.

Ryan menganggukkan kepalanya. "Benar, Mr. Cordello. Miss Stanton hanya perlu berjalan lima menit sudah sampai di kampusnya. Saya juga sudah memeriksa rumah itu sangat bersih dan tidak ada kerusakan apapun. Sangat layak untuk ditinggali."

Shane menganggukkan kepalanya. "Baguslah. Beli rumah ini segera, Ryan. Aku ingin Angie bisa menempatinya dalam minggu ini."

"Baik, Mr. Cordello." Ryan berbalik segera mengerjakan tugasnya.

Shane berdiri dan berjalan keluar dari ruangannya. Dia melihat Sarah sedang membersihkan meja makan yang beberapa saat yang lalu digunakan oleh Shane dan Wanda.

"Sarah, di mana Wanda?" tanya Shane.

Wanita paruh baya itu menoleh dan tersenyum pada Shane. "Mrs. Cordello sedang berada di kamarnya. Dia mengatakan jika dia sangat lelah."

"Terimakasih, Sarah."

"Sama-sama, Mr. Cordello." Sarah kembali menuntaskan pekerjaannya.

Sedangkan Shane melangkah menaiki tangga menuju kamar Wanda. Shane memiliki rencana untuk menyiksa wanita itu. Sampai di lantai dua, Shane melangkah menuju pintu di dekat pria itu berdiri. Dia membukanya dan melihat sekeliling kamar. Pria itu tidak melihat Wanda di kamar itu. Bahkan ranjangnya pun masih terlihat sangat rapi seakan belum digunakan sama sekali..

Hal pertama yang dipikirkan oleh Shane adalah Wanda kabur dari kamarnya. Namun sebelum dia menghubungi keamanan rumahnya, Shane memilih mengecek kamar mandi lebih dahulu. Dia berjalan menuju sebuah pintu berwarna putih yang terhubung dengan kamar mandi. Saat membuka pintu kamar mandi, seketika tubuh Shane membeku.

Pasalnya di dalam bath up yang berisi air itu terlihat Wanda sedang berendam dan tidak sadarkan diri. Kepala wanita itu terkulai di pinggir bath up dan matanya terpejam. Satu hal yang dipikirkan Shane adalah wanita itu mencoba untuk membunuh dirinya sendiri.

"Wanita sialan." Amarah Shane memuncak.

Pria itu menghampiri bath up itu. Tangannya terulur untuk mengangkat tubuh Wanda dari dalam air. Pria itu tidak memperdulikan tubuh Wanda yang telanjang. Dia membawa tubuh wanita itu dan meletakkan di atas tempat tidur.

"Aku tidak akan membiarkanmu mati sebelum mendapatkan siksaanku, Wanda. Aku pasti akan membuatmu merasakan penderitaan yang lebih besar dari yang dialami Livy." Sorot mata penuh kebencian terpancar di mata Shane.

"Sarah. Sarah." Seru Shane yang mampu memenuhi seluruh mansion Shane.

Wanita yang dipanggil Shane bergegas masuk. Dia tampak terkejut melihat kondisi Wanda yang telanjang dan tak sadarkan diri.

"Pakaikan baju untuknya dan telpon dokter untuk memeriksanya. Urus dia. Dia tidak boleh mati. Kau mengerti?" Shane menatap wanita paruh baya itu.

Sarah menganggukkan kepalanya. "Mengerti, Mr. Cordello."

Shane berjalan keluar kamar dan membiarkan Sarah mengerjakan apa yang diperintahkan olehnya. Kedua tangannya terkepal di samping tubuhnya. Kebencian menyerbu setiap darah yang mengalir di tubuhnya.

Jangan harap kau bisa mati dengan mudah, Wanda. Kau akan merasakan siksaan yang kuciptakan. Ucap Shane dalam hatinya.

* * * * *

BAB SELANJUTNYA SUDAH TERSEDIA DI KARYA KARSA, NAMANYA PAKET MURAH MERIAH DI KARYA KARSA HANYA RP. 2000,- SAJA YA Berries~

ID KaryaKarsa: Bluebellsberry

Gunakan Voucher Diskon MSFLDISKON20 untuk mendapatkan discount sewa sebesar 50% !!! Kalian cukup bayar 20k dan sudah bisa baca cerita ini sampai tamat, lho~

Untuk yang mau membaca lebih cepat bisa main ke KaryaKarsa ya :) di sana sudah full upload.

Untuk yang mau gratisan dan bersedia menunggu di wattpad boleh-boleh saja ya guys. Diusahakan banget minimal 1x seminggu.

INFORMASI: Silakan top up kakoin lewat WEBSITE dan bayar dengan OVO, DANA, QRIS, atau Shopee Pay. Soalnya harganya lebih murah dan nggak pake pajak besar-besaran seperti di apps. Setelah kalian top up di web, kalian akan tetap BISA baca cerita ini di HP kok, asal email pas log-in sama ya Berries~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro