Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

3.2 Hubungan Terlarang (2)

Bibir Shane menyunggingkan senyuman. Dia selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Akhirnya pria itu melanjutkan kembali cumbuannya. Dia menyingkirkan tali tipis gaunnya dan menurunkannya. Hingga payudara kencang Angie terpampang di hadapannya. Putingnya yang mengeras menunjukkan gairah yang membakar wanita itu.

Shane menunduk untuk menjilat salah satu puting Angie yang mengeras. Seketika Angie terkesiap dan melengkungkan tubuhnya. Menyerahkan dirinya pada Shane. Satu tangan Shane menyusuri perut Angie menuju bagian paling sensitif wanita itu. Pria itu menyibak bagian bawah gaun Angie. Tangannya menyentuh selangkangan Angie. Dengan jemarinya pria itu melakukan gerakan berputar di klitoris wanita itu membuat Angie menggelinjang kenikmatan.

Desahan tertahan keluar dari mulut Angie. Wanita itu semakin gila karena hasrat yang membakar tubuhnya. Saat tangan Shane menyelinap masuk dalam celana dalamnya dan memasukkan jari tengahnya ke vagina wanita itu, membuat Angie harus menutup mulutnya dengan tangan untuk menghindari desahan lolos. Dia tidak ingin orang lain di luar pintu kamar mendengar desahannya.

Cumbuan di payudara dan sentuhan di vaginanya membuat akal sehat Angie lenyap. Dia menikmati pusaran gairah yang menyerangnya. Hingga akhirnya desahan tertahan keras menjadi puncak di mana wanita itu mengalami orgasme. Nafas wanita itu terengah-engah. Dia melihat Shane melepaskan cumbuannya di dadanya. Pria itu juga melepaskan sentuhannya di vaginanya. Jari tengah Shane dilumuri oleh cairan orgasme Angie. Pria itu menjilat cairan itu dan menikmatinya layaknya ice cream.

"Kamu sedang tidak bermain sendiri, Mr. Cordello. Sekarang giliranku." Ucap Angie dengan nada yang nakal.

"Dengan senang hati, Malaikatku." Shane turun dari ranjangnya dan berdiri di samping ranjang itu.

Angie mengikutinya dan berjongkok di depan pria itu. Dia melepaskan gaun tidur yang sudah menggantung dan membiarkannya mendarat di atas lantai. Saat itulah pemandangan dua payudara Angie yang indah menjadi pusat perhatian Shane.

"Kau selalu tampak begitu indah, Malaikatku." Ucap Shane dengan tatapan kelaparan.

Angie mendongak dan tersenyum menggoda. "Dan keindahan ini hanya milikmu, Shane."

Angie melepaskan celana Shane dan membebaskan kejantanan pria itu yang sudah menegang. Kejantanan Shane tampak begitu keras dan besar. Bahkan saat pertama kali Angie melihatnya dia merinding karena berpikir kejantanan Shane tidak muat dalam mulut dan kewanitaannya.

"Aku senang karena bisa memiliki keindahan ini. Aahh..." Desah Shane saat tangan Angie menggenggam kejantanannya dan mengelusnya dengan lembut.

Angie tersenyum mendengar desahan pria itu. Dia begitu bangga bisa membuat Shane mendesah. Akhirnya Angie menunduk dan mencium ujung kejantanan Shane. Sialnya tindakan itu membuat Shane nyaris mengerang karena merasakan kenikmatan hanya dengan sentuhan bibir dan lidah Angie. Lalu kemudian wanita itu membuka mulutnya dan memasukkan kejantanan itu dalam mulutnya. Mulutnya terasa penuh. Bahkan tidak bisa menampung seluruh kejantanan Shane yang besar. Kepala wanita itu bergerak maju mundur dan memberikan pijatan untuk kejantanan Shane. Shane mendesah menikmati pijatan di mulut Angie. Wanita itu semakin pintar sejak Shane yang mengajarinya. Dan sekarang pria itu tidak perlu memandu Angie bagaimana cara menyenangkan dirinya.

Kejantanan Shane berdenyut akibat cumbuan Angie. Tidak tahan lagi, Shane melepaskan Angie dari kejantanannya. Menariknya berdiri dan mendorong wanita itu ke ranjang. Dia melepaskan celana dalam Angie dan membentangkan kedua kaki wanita itu.

"Kau sudah minum pilmu?" tanya Shane sebelum mulai.

Angie menganggukkan kepalanya. "Seperti yang kau minta."

Shane tersenyum kemudian dia melebarkan kedua kaki Angie sehingga dirinya bisa berhadapan dengan kewanitaan sang kekasih. Dia mulai menggesekkan ujung kejantanannya di klitoris Angie. Membuat keduanya mendesak karena efek gesekan yang membuatnya geli sekaligus nikmat. Hingga akhirnya pria itu memasukkan kejantannya dalam lubang kenikmatan milik Angie. Keduanya terkesiap karena penyatuan yang terasa luar biasa itu.

"Kau masih saja terasa sempit, Malaikatku." Heran Shane karena mereka sudah beberapa kali melakukannya. Tapi tetap saja Shane takjub dengan apa yang dia rasakan ketika memasuki tubuh Angie.

"Aku akan bergerak, Malaikatku. Apakah kamu sudah siap?" tanya pria bertubuh atletis itu.

Angie yang berbaring di bawah Shane langsung menganggukkan kepalanya. "Jauh lebih siap dari yang kamu pikirkan, Shane."

Shane mulai menggerakkan pinggangnya maju dan mundur dalam irama. Angie harus membungkam mulut dengan tangannya saat merasakan percikan kenikmatan menyerbunya bersama dengan Shane.

"Kau menyukainya, Angie?" tanya Shane yang melihat wajah Angie memerah menikmati percintaan mereka.

Angie menganggukkan kepalanya. "Ya, aku menyukainya. Aku menyukainya karena itu kau, Shane."

Shane menarik tubuh Angie dan menukar posisi mereka. Shane berbaring di bawah Angie dengan tumpukan bantal yang menyangga kepalanya. Pria itu tahu posisi apa.yang membuat Angie akan menikmati puncak gairahnya. Angie bergerak naik turun dengan irama semakin lama semakin cepat. Payudara Angie yang bergerak naik turun menggoda Shane untuk menikmatinya. Pria itu pun mendaratkan bibirnya di puncak payudara Angie. Menyedotnya layaknya seorang bayi. Menggunakan lidahnya untuk menyusuri puting Angie yang mengeras.

Jelas perpaduan itu membuat Anggie semakin gila. Dia mempercepat gerakan pinggangnya dengan bantuan tangan Shane yang ada di pinggangnya. Angie tahu ini sebuah dosa. Bercinta dengan kakak iparnya sendiri. Tapi Angie tidak peduli. Wanita itu yang mencintai Shane. Bukan Wanda.

Hingga akhirnya puncak kenikmatan melanda dua sejoli itu. Membuat tubuh keduanya menegang. Angie bisa merasakan rahimnya begitu hangat karena semburan gairah Shane. Tubuh Shane pun ambruk di atas tubuh Angie. Pria itu segera menyingkir untuk memindahkan beban tubunya ke samping Angie. Kedua tangannya memeluk wanita itu dengan begitu erat.

"Kau harus segera kembali ke kamarmu Shane sebelum semua orang tahu kau ada di sini." Ucap Anggie menyentuh dada bidang Shane.

Shane menunduk untuk mencium puncak kepala sang kekasih. "Aku akan pergi setelah kau tidur, Malaikatku. Percayalah padaku. Semua orang tidak akan mengetahuinya."

Angie tersenyum senang karena Shane masih mau berada di sini dengan wanita itu. Akhirnya wanita itu memeluk Shane erat dan berbaring di sampingnya. Tangan Shane mengelus rambut Angie. Menciptakan kenyamanan yang membuat Angie tak bisa menahan matanya yang mulai mengantuk.

Bibir Shane tersenyum membayangkan kehidupan apa yang akan dijalaninya ke depan. Pria itu tidak sabar menyambut hari esok. Di mana dia akan membawa Wanda pergi ke neraka siksaannya.

* * * * *

BAB SELANJUTNYA SUDAH TERSEDIA DI KARYA KARSA, NAMANYA PAKET MURAH MERIAH DI KARYA KARSA HANYA RP. 2000,- SAJA YA Berries~

ID KaryaKarsa: Bluebellsberry

Gunakan Voucher Diskon MSFLDISKON20 untuk mendapatkan discount sewa sebesar 50% !!! Kalian cukup bayar 20k dan sudah bisa baca cerita ini sampai tamat, lho~

Untuk yang mau membaca lebih cepat bisa main ke KaryaKarsa ya :) di sana sudah full upload.

Untuk yang mau gratisan dan bersedia menunggu di wattpad boleh-boleh saja ya guys. Diusahakan banget minimal 1x seminggu.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro