Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Adek

KANGEN BANGET SAMA SAMUGE 😭
Maaf lama banget baru update lagi. Semoga kalian masih belum lupa alurnya ya :"

Selamat membaca 💕
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Semua orang kini sudah berada di rooftop setelah kembali dari pulau pribadi. Gege yang baru turun dari helikopter tiba-tiba tersenyum sumringah mendapati keberadaan Samuel yang entah kenapa raut wajahnya nampak lesuh.

Sepertinya bukan hanya Samuel, Gege juga sebenarnya masih cukup lemas dan mengantuk sekarang ini. Lingkaran hitam di matanya juga memperlihatkan semuanya. Semalam Weni dan Icha mengajaknya menonton drama romantis sampai jam tiga pagi.

Banyak hal menarik yang pertama kali Gege lihat pada drama yang ia tonton semalam. Ada semacam perasaan senang, berbunga-bunga, dan sedih bercampur aduk dalam drama itu. Gege menyukai semua sensasinya saat menonton, membuatnya seolah ikut merasakan apa yang si tokoh utama rasakan. Itulah kenapa Gege tak bisa berhenti menonton hingga jam tiga pagi. Sepertinya ia mulai ketagihan.

Kembali pada Gege yang seharusnya masih mengantuk. Namun nyatanya kantuk gadis tersebut seketika menghilang begitu merasakan perasaannya yang kembali membuncah saat melihat Samuel. Rasa yang sama persis saat ia menonton adegan perempuan dalam drama yang tengah mengamati orang yang ia suka secara diam-diam.

"Samueeeel!"

Teriakan Gege cukup membuat semua orang menoleh. Namun Gege tak peduli, hanya lanjut berlari kecil, lalu memeluk Samuel cukup erat. Layaknya anak anjing yang tidak mau berpisah lagi dengan tuannya barang semenit pun.

Samuel yang merasa risih dengan beberapa tatapan sepupunya yang lain pun berusaha melepaskan pelukan Gege secara halus. Meski wajahnya masih terlihat lelah, Samuel mencoba tersenyum paksa pada Gege.

"Gege kangen Samuel," ujar Gege dengan bibir sedikit mengerucut. Jika boleh jujur, Samuel sedikit gemas melihat ekspresi Gege sekarang.

"Aku juga," bual Samuel sok manis. Lagipula mana mungkin Samuel akan membalas Gege dengan ketus jika semua orang tengah menaruh atensi pada keduanya, 'kan?

Bahkan tanpa Samuel dan Gege sadari, Jane sedang berdecih melihat drama romantis dadakan di hadapannya.

"Yaelah, yang mau nikah siapa yang romantis-romantisan malah siapa," sindir Yasha sembari melirik Noah yang berada di sampingnya.

"Iri aja lu bujang lapuk," celetuk Samuel sembari terkekeh.

Yasha yang sudah kebal dihakimi sebagai jomblo, bujang lapuk, atau apalah itu hanya mengelus dada. "Orang sabar disayang Jihyo," sahut Yasha menghibur diri.

"Bang Noah, ini lanjut party-party nya entar malem, 'kan? Icha mau lanjut tidur dulu sampe sore soalnya. Masih ngantuk bangeeeet," keluh Icha dengan kedua matanya yang setengah terpejam.

"Bener hoaaam, gue juga masih ngantuk," tambah Weni yang lingkaran hitam di matanya tak kalah gelap dari Icha dan Gege.

"Yaudah ayo, kita balik ke rumah dulu. Kalian boleh tidur sepuasnya." Seperti biasa, Noah yang mengomando. Mereka pun mulai berjalan turun dari rooftop.

Gege mulai memeluk lengan Samuel saat mereka berjalan menuruni tangga menuju lantai yang terdapat lift. Keduanya berjalan di barisan paling belakang.

Merasa mulai risih, Samuel menghentikan langkahnya, membuat keduanya sedikit tertinggal dari yang lain. Lalu pemuda tersebut melepas paksa pelukan Gege di lengannya.

"Gue risih kalo lo kayak gini terus, Ge," ketus Samuel dengan ekspresi tak sukanya--yang bagi Gege mulai terlihat seram.

"Risih itu apa?"

Samuel berdecak mendengar pertanyaan polos Gege. Entah kenapa sejak terbangun dari mimpi buruknya perasaan Samuel menjadi lebih sensitif, bahkan ia sudah merasa badmood di pagi menuju siang ini.

"Samuel kenapa sih masih suka serem-serem gitu mukanya? Gege kan udah pernah bilang kalo Gege takut liat Samuel serem!" gerutu Gege sembari sedikit menukikkan alisnya. Gadis tersebut sebisa mungkin menutupi rasa takutnya melihat ekspresi galak di wajah Samuel.

Menurut Samuel Gege terlalu berlebihan dalam menanggapi sikapnya. Namun apa daya, ia tidak mau lidah atau perlakuannya menyakiti Gege lebih lanjut. Jujur di sisi lain Samuel masih sedikit takut pada ikatannya dengan Gege yang semakin dekat. Tapi di sisi lain ia juga sadar bahwa Gege hanyalah anak anjing lugu yang tak bisa ia sakiti. Jadi pemuda tersebut kembali memilih untuk mengalah. Perlahan Samuel mengendurkan ekspresi tak sukanya.

"Maaf." Pada akhirnya hanya itu yang bisa Samuel katakan dengan ekspresi datarnya.

Gege tak lantas menjawab Samuel. Mata bulat gadis tersebut menatap lekat kesungguhan di wajah lelaki itu.

"Samuel sakit ya? Bibirnya pucet banget," gumam Gege tiba-tiba. Seolah ekspresi galak Samuel yang menyeramkan baginya itu tidak pernah ada beberapa detik lalu.

Samuel sendiri refleks memegang bibirnya. Ia juga merasa bibirnya sedikit kering sekarang. "Ah, iya. Gue masih ngantuk."

Sebelum Gege bersuara lagi, Samuel langsung melanjutkan kalimatnya. "Yuk buru jalan lagi, yang lain udah ga keliatan tuh."

Samuel lanjut berjalan lebih dulu menuruni beberapa anak tangga terakhir. Reflek Gege ikut berjalan cepat mengejar Samuel. Ia segera menyambar lengan Samuel untuk dipeluknya lagi.

"Gini aja." Samuel melepas lengan Gege lagi, lalu memilih merangkul bahu gadis tersebut, membawa tubuh Gege mendekat padanya. Setidaknya Samuel merasa lebih nyaman daripada lengannya harus digelendoti di sepanjang jalan.

Gege pun rasanya tak keberatan. Gadis tersebut mendongak ke atas untuk tersenyum senang ke arah pemuda yang 20cm lebih tinggi darinya itu.

Samuel mau tak mau ikut tertular untuk tersenyum kecil setelah sekilas menyaksikan wajah berseri Gege yang telah kembali.

"Ih, Samuel lucu banget senyumnya. Gege pengin liat lagi dong." Kini Gege beralih berjalan mundur di hadapan Samuel. Wajahnya masih berseri.

"Jangan meleng entar jatuh," peringat Samuel yang tak menghiraukan perkataan Gege barusan.

"Senyum lagi dong, Sayang," goda Gege. Ia teringat pada drama romantis yang ia tonton semalam. Saat si tokoh utama pria sedang mencoba mencairkan hati kekasihnya yang merajuk.

Sontak Samuel sedikit melotot kaget. "Heh, belajar dari mana lo kata-kata itu?"

"Ih kepo deh," lanjut Gege dengan kosa kata gaulnya yang baru ia pelajari dari drama.

Samuel berpikir itu mungkin ajaran dari Weni atau sepupu-sepupunya yang lain. Namun untuk sekarang ia hanya khawatir pada Gege yang bisa saja jatuh karena terus berjalan mundur menuruni tangga.

"Ge, hati-hati." Samuel berusaha meraih tangan Gege, namun Gege malah mengelak.

"Gege pengin jalan gini aja biar bisa terus liat Samu—AAAAA!"

"GEE!" Dengan cepat Samuel meraih tangan Gege yang menggapai-gapai saat pijakan gadis tersebut pada anak tangga selanjutnya meleset.

Beruntung Samuel dapat dengan cepat meraih lengan Gege dan menarik gadis tersebut dalam dekapannya. Namun sayang pijakan Samuel yang menjadi tak seimbang karena terlalu fokus pada keselamatan Gege.

Alhasil keduanya oleng. Samuel segera memutar badannya sebelum mereka berdua benar-benar ambruk. Pemuda tersebut memeluk Gege erat untuk melindungi tubuh mungil gadis tersebut dari benturan anak tangga.

GEDEBUG!

Samuel menahan nyeri saat tubuh bagian belakangnya menghantam sudut-sudut anak tangga cukup keras, lalu meluncur ke bawah dalam beberapa detik dengan posisi kepala lebih dulu. Untung Samuel segera menundukkan kepalanya sampai wajahnya menyentuh ubun-ubun Gege, sehingga tidak ikut terbentur. Tak begitu lama tubuh mereka meluncur karena jarak dan tinggi satu anak tangga ke anak tangga yang lain cukup jauh, membuat gaya gesek yang dihasilkan cukup besar untuk menghambat kecepatan tubuh Samuel meluncur hingga berhenti total.

Namun ternyata mereka berhenti tepat di belakang rombongan lainnya. Hal itu cukup membuat terkejut semua orang. Terutama Yuji yang sedang berjalan paling belakang.

Samuel segera mengangkat wajahnya. Wajah pemuda tersebut sepenuhnya memerah antara menahan sakit dan malu.

"HA ... HAHAHAHA!" Tiba-tiba Samuel tertawa keras demi menutupi rasa malunya.

Gege yang terkejut dengan tawa menggelegar Samuel pun segera ikut mengangkat wajahnya. Ia makin terkejut saat mendapati hidung Samuel yang tiba-tiba mengeluarkan darah.

"Samuel berdarah?!" pekik Gege sembari bangkit dari atas tubuh Samuel.

Yuji yang sedang berdiri paling dekat dengan mereka pun segera membantu Samuel untuk duduk dengan benar.

"Heh, lo napa bisa sampe jatuh, Sam?!" Julio segera menyambar membantu Yuji begitu melihat keadaan Samuel. Yang lain juga segera ikut mengerubung sekarang.

Bukannya menjawab, Samuel malah kembali tertawa kecil sembari mengusap darah di hidungnya. Ia ingin tertawa keras lagi, namun punggungnya serasa akan retak jika melakukan itu.

Samuel hanya tertawa kecil sembari menatap Gege yang berada tepat di hadapannya. "Senyuman aku manis, 'kan, Sayang?" Samuel bermaksud sarkas.

"Nih senyum, dah puas belum lo?!" lanjut batin Samuel menahan kesal. Ia tidak percaya, hanya karena tak memenuhi keinginan Gege untuk tersenyum, karmanya bisa separah ini.

*****

"Samuel, Gege minta maaf ...."

Dan di sinilah Samuel dan Gege sekarang berada, di rumah sakit. Mereka tidak jadi ikut merayakan acara malam utama di pesta lajang Noah dan Samantha.

Sebenarnya Samuel sedikit senang karena tidak perlu ikut pesta meriah yang tak ia inginkan sejak awal itu. Namun bukan berati ia senang setelah jatuh dari tangga dan berakhir menjalani rawat inap di rumah sakit ini.

"Gege minta maaf, Samuel."

Dan lagi, Gege yang tak berhenti minta maaf sejak beberapa jam terakhir juga membuatnya makin tak betah berada di rumah sakit.

"Kalo lo minta maaf lagi ga gue maafin ya, Ge," ketus Samuel yang mampu membuat Gege terdiam.

Setidaknya Samuel beruntung karena saraf di tulang ekornya tidak kena. Namun tetap saja Samuel mendapatkan banyak luka memar di punggungnya akibat benturan tadi. Beberapa titik ototnya juga masih terasa tegang dan nyeri jika bergerak lebih banyak.

Dan untuk mimisan yang Samuel alami tadi, kata dokter itu tidak ada kaitannya dengan kecelakaan tersebut. Karena setelah diperiksa keseluruhan, tidak terdapat pendarahan internal dalam organ tubuh Samuel. Dokter berhipotesis bahwa sebelum kecelakaan kondisi Samuel memang sedang tidak fit dan sedikit stress.

Ditambah kecelakaan yang tiba-tiba tersebut berhasil membuat Samuel shock hingga kondisi tubuhnya makin memburuk, lalu membuat pembuluh darah tipis di dalam hidung Samuel jebol hingga terjadilah mimisan. Dan Samuel sendiri mengakui kalau dirinya memang merasa kurang fit sebelum kecelakaan tersebut.


"Tapi Samuel belum maafin Gege," lirih Gege, takut-takut menatap Samuel.

Pemuda berkulit pucat tersebut malah merotasikan bola matanya. "Ambilin gue nampan itu dulu, entar gue maafin," pinta Samuel sembari menunjuk nampan berisi makan siangnya di atas nakas.

Begitu mengerti, Gege dengan gerak cepatnya mengambil nampan tersebut lalu menaruhnya di pangkuan Samuel.

"Samuel mau Gege suapin?" tawar Gege dengan wajah bersungguh-sungguh. Nampaknya ia begitu berusaha mendapatkan maaf dari Samuel.

"Gausah."

"Oke."

Selanjutnya Samuel mulai fokus menyendokkan makanannya ke mulut. Dalam kunyahannya, Samuel menyadari ekspresi khawatir Gege yang terus memandanginya makan. Sepertinya anak anjing ini masih begitu merasa bersalah pada Samuel.

"Lo mau makan juga?" tawar Samuel setelah selesai menelan suapannya. Ia baru sadar kalau sedari ia dibawa ke rumah sakit Gege belum makan apapun. Dan gadis tersebut mana mungkin bisa membeli makanan sendiri, 'kan?

Dengan ragu Gege mengangguk menjawab pertanyaan Samuel. Wajah gadis tersebut sangat polos membuat Samuel makin ingin mengarunginya.

"Nih," Samuel menyendokkan satu suapan lagi, untuk Gege.

Dengan senang hati, Gege membuka mulutnya. Namun ketika sendok sudah ada di depan lidah, Samuel malah membelokkan tangannya ke samping wajah Gege.

"Eh, salah alamat," gurau Samuel memancing emosi Gege.

"Ih!" Gege mencak, menahan diri untuk tidak menabok Samuel. Ia ingat bahwa dirinya masih dalam tahap meminta maaf pada Samuel.

Sementara si pelaku malah tertawa bahagia melihat wajah kesal Gege yang menurutnya menggemaskan. Rasanya seperti sedang bermain dengan anjing sendiri.

==TBC==

Yuhuu, Gege udah mulai gaul 😂











YANG PENCET VOTE JODOHNYA HAN ONEUS! 🤘

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro