Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 33

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Selamat sore semuanya, ini aku update di sela-sela nunggu hasil SNMPTN yang masih loading:(

Mana nih suaranya pejuang SNMPTN2018???

Minta do'anya ya kakak-kakak, teman-teman, adek-adek, semoga aku keterima >_<

Happy Reading ^_^




@nurachma_aqiella

suka banget sama bunganya, apalagi orangnya, wkwk.

Love you.. @rangga01

Huh! Postingan pertama yang aku lihat malah dari Nura yang sekarang tambah manis aja sama pak Rangga. Yang bikin aku tambah sebel itu dua minggu lagi dia mau tunangan sama pak Rangga, nggak ngerti keadaan banget ni orang, masa kondangan nanti gak bawa gandengan.

Fokusku teralihkan ketika melihat postingan selanjutnya dari orang yang sudah tiga hari ini membuatku selalu menangis di malam hari.

@adrianfavian

Mengikhlaskan itu memang lebih berat dari pada rindu tapi percayalah ada seseorang yang jauh lebih baik menunggumu disana untuk bersama-sama menuju masa depan yang jauh lebih indah dari sekarang.

Rencana, maafkan aku karena kau tak bisa aku realisasikan.

Entah kenapa seperti ada jutaan batu yang menimbunku sekarang, rasanya begitu berat dan menyesakkan. Apa ini yang aku inginkan? Apa keadaan seperti ini yang aku harapkan? Jelas tidak. Buktinya sudah tiga hari dan aku dalam keadaan murung bahkan aku gak masuk ke kampus dengan beralasan sakit. Lebay? Karena kalian belum merasakan bagaimana menjadi aku.

Tok..Tok..Tok.. pintu kamarku diketuk dari luar.

"Yya, boleh Mommy masuk?" tanya Mom dari luar.

"Masuk aja Mom." jawabku.

Mommy pun masuk dan kemudian duduk di tepian ranjang.

"Kamu kenapa? Ada masalah?" tanya Mom langsung.

"Gak papa kok Mom, Ayya hanya kurang enak badan aja." jawabku.

"Gak usah bohong sama Mommy, kamu sampai tiga hari lho gak masuk kampus. Untung aja Daddy kamu lagi keluar negeri." ujar Mommy.

"Oh ya kok Adrian gak pernah kesini sih kalau tahu kamu gak ke kampus?" tanya Mom lagi.

Mendengar nama Adrian air mataku langsung turun dengan lancangnya.

"Lho..Lho..Lho.. Kok nangis sih Yya?" ucap Mom panik dan langsung memelukku.

Di dalam pelukan Mommy aku semakin terisak. Rasa sakit itu muncul kembali.

"A...Aku putus sama Adrian Mom." ucapku masih terisak dipelukan Mommy.

Mom mengelus punggungku lembut tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Aku melepaskan pelukan dari Mommy dan beliau mengusap lembut air mataku.

"Siapa yang mutusin?" tanya Mom setelah sekian lama hening dan hanya terdengar isakan ku.

"Aku." cicitku.

"Jadi kamu nyesel?" tanya Mom lagi.

Aku mengangguk dan kemudian menggeleng.

"Itu sudah menjadi pilihan kamu Yya, dan apapun itu kamu harus menerima konsekuensinya mau menyesal ataupun tidak. Dengar bahkan Mommy dulu mengambil keputusan yang jauh lebih berat dari ini, awalnya Mommy merasa keputusan Mommy salah karena saat itu hanya kepahitan yang Mom dapat. Tapi lihat pada akhirnya Mommy bahagia." tutur Mom.

"Tapi aku jahat sama Adrian Mom." ujarku pelan.

"Adrian bilang kamu jahat?" tanya Mommy.

Aku menggeleng.

"Yakin sama Mommy bahwa Adrian gak akan pernah nganggap puteri Mom yang cantik ini jahat." ucap Mom sambil tersenyum.

"Tersenyum ya dan jalani kembali hari-hari kamu dengan penuh keceriaan seperti Ayya yang biasanya. Mom rindu dengar kamu yang cerewet walaupun berisik." ujar Mom sambil terkekeh.

"Ini baru putus lho Yya gak papa asal jangan cerai aja." lanjut Mom masih terkekeh.

Aku pun mendengus pelan mendengar ucapan Mommy.

"Ya udah Mom keluar dulu ya. Jangan sedih lagi dan ingat besok harus ke kampus Yya Daddy pulang nanti malam." ucap Mommy.

Aku pun hanya mengangguk sebagai jawaban.

Setelah Mommy keluar perasaan ku menjadi lebih baik sekarang, dengan segera aku mengambil ponselku dan melihat whatsapp yang sudah tiga hari tidak aku buka. Aku tak mengindahkan ribuan pesan yang masuk yang rata-rata dari grup tapi langsung saja aku lihat snapWA berharap ada Adrian disana, lho kok gak ada? Apa dia ngehapus nomor aku? Aku menepuk jidatku sendiri ya ampun kan malam setelah aku putus itu aku langsung menghapus nomor Adrian. Dengan kesal aku pun mematikan ponsel dan menenggelamkan diriku dalam bantal.

***

"Ayya kangen banget." teriak Zahra dari kejauhan.

Aku pun hanya memutar bola mata malas, kangen katanya padahal kemarin dia bersama Nura, Widi, Lia, dan Anti datang ke rumah setelah tahu kegalauan aku yang gak masuk kampus di hari keempatnya dari Zahra. Pada akhirnya aku memang tidak menuruti kemauan Mommy untuk ke kampus dan membohongi Daddy dengan pura-pura sakit.

"Lebay deh lo." ujarku setelah Zahra mendekat.

"Ih Ayya gitu deh. Eh Yya semalam kak Doni Chat gue katanya kenapa lo gak ke kampus mulu dan pesannya gak dibalas." ucap Zahra kemudian. Kami sekarang tengah berjalan menuju kelas.

"Terus lo jawab apa?" tanyaku.

"Gue jawab aja lo abis putus sama pacarnya dan sekarang lagi galau." aku membelalakkan mata gak percaya dengan jawaban Zahra.

"Serius lo bilang gitu?" tanyaku

"Iya. Zahra kan paling menjunjung tinggi kejujuran." jawabnya bangga.

"Kampret lo ra." ujarku sambil berjalan meninggalkannya.

"Ayya, jangan ngambek dong." teriak Zahra dari belakang.

Aku tak mengindahkan teriakannya dan mempercepat langkahku menuju kelas. Aduh bisa malu kalau ketemu kak Doni. Gak elite banget kan gak ngampus gara-gara putus? Apalagi disini posisiku sebagai orang yang memutuskan bukan diputuskan.

"Sha." teriak seseorang dari koridor samping.

Aku menoleh, sial! Malah ada kak Doni lagi.

"Kamu galaunya lama banget ya." ucapnya setelah agak dekat.

Aku pun hanya tersenyum masam mendengarnya.

"Kalau udah putus cepat cari pengganti biar move on nya cepet." ujarnya.

"Aduh Yya lo jalan cepet amat sih." Zahra tiba-tiba muncul dari belakang.

"Lo aja yang jalannya lelet." jawabku kesal.

"Kak kita mau ke kelas nih buru-buru duluan ya." ucapku sambil menyeret tangan Zahra.

"Bye kak Doni." teriak Zahra.

Urat malu-nya ni anak udah kemana ya? Dari tadi teriak-teriak aja serasa kampusnya sendiri kali ya? Eh harusnya juga kan aku yang merasa kaya gitu.

---


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro