Part 29
DOUBLE UP..
HAPPY READING ♡♡♡
Sesuai janjinya tadi, kak Adrian kini telah duduk manis di ruang tengah. Ia sekarang tengah ngobrol dengan Daddy, entah apa yang mereka perbincangkan karena sekarang aku tengah menyiapkan cemilan di dapur membantu Mommy.
Cemilan dibawa oleh Mommy dibantu oleh bi Rita ART di rumahku. Sementara itu, aku bergegas ke kamar untuk mengambil buku tugas ku. Malam ini Adrian datang ke rumahku tidak lain dan tidak bukan untuk membantu tugas kuliah. Punya pacar yang kerja di bagian akuntansi, kuliahnya dulu akuntansi, terus pintar, ya harus digunakan sebaik-baiknya lah. Diantaranya ya jadi guru privat gratis.
“Dad, udah ngobrolnya. Aku mau ngerjain tugas dulu nih.” ujarku menghampiri mereka yang berada di ruang tengah.
“Kalau mau belajar di kamar bukan disini.” jawab Daddy.
“Kan gurunya disini, masa akunya di kamar.” ujarku sambil duduk di sebelah Adrian.
“Sama Mommy kamu aja deh, ini Dad lagi seru ngobrol sama Adrian.” ucap Daddy.
“Ih Daddy apaansih. Kak Adrian kesini kan buat aku bukan untuk Dad.” ujarku kesal.
“Tapi Adrian gak keberatan kok kalau ngobrol sama Dad.” ujar Dad bangga.
“Khana udah biarin Ayya sama Adrian, lagian ada yang perlu aku bicarain sama kamu.” ujar Mommy menengahi.
“Ad, tante sama om keatas dulu ya.” pamit Mommy pada Adrian.
“Iya tante.” jawabnya.
Mommy dan Daddy pun beranjak meninggalkan kami disini.
“Nyebelin.” gerutuku sambil membuka buku dan duduk dibawah kursi.
“Apa yang nyebelin?” tanya kak Adrian sambil ikut duduk di sebelahku.
“Kakak lah. Masa tadi ucapan Dad gak kamu sanggah?” ujarku.
“Masa sih saya harus nyanggah ucapan calon mertua? Yang ada nanti gak direstuin lagi.” ucapnya.
Blushh.. Wajahku memerah mendengar kata calon mertua.
“Nay..” panggil kak Adrian.
“Hemm..” jawabku sambil fokus pada buku.
“Kamu tahu gak kalau malam ini ada bintang jatuh ke bumi?” tanya kak Adrian.
“Masa sih? Berita hoax itu.” jawabku masih tetap menulis.
“Nggak itu gak hoax, aku punya buktinya.” jawab kak Adrian.
“Apa?” tanyaku sambil memandangnya.
“Bintang jatuhnya itu sekarang ada dihadapan saya.” jawab kak Adrian.
Blushh... Wajahku memerah untuk kedua kalinya.
“Receh banget sih.” ujarku sambil menulis lagi karena malu kalau harus melihatnya.
“Receh tapi wajah kamu memerah.” ujar kak Adrian.
“Nay..” panggil kak Adrian lagi.
“Apalagi?” tanyaku.
“Ini serius lho, denger baik-baik. Kamu merasa gak nyaman ya sama hubungan kita sekarang?” tanya kak Adrian.
Aku menghentikan kegiatan menulisku dan langsung menghadapnya.
“Harus jujur nih?” tanyaku. Kak Adrian mengangguk.
“Akhir-akhir ini aku memang merasa kurang nyaman. Perhatian kamu sama aku semakin berkurang, waktu kita berdua pun semakin jarang, chatingan pun hanya seperlunya. Aku gak tahu apakah ini karena aku yang sibuk kuliah atau justru kamu yang gak bisa luangin waktu buat aku.” tuturku.
“Itu salah aku Nay, kamu gak salah apa-apa kok. Aku benar-benar minta maaf kalau kamu merasa terabaikan.” ujar Adrian sambil menggenggam tanganku.
“Tapi aku senang karena sekarang kamu sudah mulai berpikiran dewasa, walaupun masih sering merajuk.” ujar Adrian sambil terkekeh pelan. Aku pun mengerucutkan bibirku kesal.
“Makasih karena kamu udah mau ngertiin aku Nay. Tapi perlu kamu tahu, aku bekerja keras sekarang untuk masa depan kita. Aku janji, bila kita sudah berada dalam suatu ikatan yang sah maka aku akan memprioritaskan kamu daripada pekerjaanku ataupun apapun.” lanjut Adrian.
Kita? Kita? Kita?
Ada perasaan yang sulit untuk dideskripsikan ketika Adrian mengatakan masa depan kita. Kok aku jadi ingin ke KUA besok ya? Stop it! Ingat Ayya kamu baru mahasiswi semester dua.
“Udah ah, ni fokus ke tugas aku.” ujarku mengalihkan pembicaraan.
Rasanya gak sanggup kalau terus menerus Adrian berbicara. Pengennya langsung dibawa ke KUA aja.
“Kak, nih aku gak ngerti yang ini.” ujarku sambil menyodorkan buku ke arahnya.
Kak Adrian pun mulai menerangkan materi yang aku gak ngerti, sedangkan aku? Bukannya fokus malah senyum-senyum mandangin dia. Entah kenapa aku senang banget kalau lihat kak Adrian yang lagi fokus seperti sekarang.
“Nay, fokus ke materi dong jangan fokus ke aku mulu.” ujar kak Adrian menyentak lamunanku yang sedang senyum-senyum gak jelas ke arahnya.
“Ini juga fokus kok. Kalau lagi ada orang yang menerangkan kita kan harus pandangin orang itu biar ngerti.” ucapku melakukan pembelaan.
“Yaudah, kalau gitu yang ini gimana?” tanya kak Adrian sambil menyodorkan buku ke arahku.
“Hehe.” senyumku seimut mungkin.
“Huh. Kalau udah senyum kaya gini jadi pengen nebus kamu deh.” gerutu kak Adrian.
“Nebus sama siapa?” tanyaku bingung.
“Sama Daddy kamu lah.”
“Hah? Maksudnya? Nebus pakai apa?” tanyaku.
“Nebus kamu pakai mahar dan seperangkat alat shalat.” jawabnya.
“Adriann ihh.. Udah deh jangan ngereceh mulu.” gerutuku, padahal dalam hati bersorak terus.
“Tapi suka?”
“Nggak.” ucapku ketus pura-pura kesal.
“Masa sih, terus sukanya apa?” tanya Adrian.
“Sukanya sama kamu.” jawabku menggoda Adrian.
“Yuk belajar lagi.” ujarnya. Haha rasakan pembalasanku Adrian, kelihatan kan kalau kamu salting.
---
“Hati-hati di jalan, jangan ngebut-ngebut.” pesanku.
Adrian telah berada di dalam mobilnya sekarang dan hendak pulang.
“Iya sayang. Kamu masuk ya ini udah malam.” jawab Adrian.
“Aku masuk kalau kakak udah pergi.” ujarku.
“Bailah nyonya, aku pergi sekarang. Assalamu’alaikum.” pamit Adrian.
“Wa’alaikumsalam.” jawabku.
Aku memandangi mobil Adrian yang bergerak menjauh dari rumahku, setelah mobilnya tidak kelihatan lagi aku pun masuk ke dalam rumah.
Kurebahkan badanku di ranjang, tiba-tiba ponselku berbunyi tanda ada pesan dari WA.
Calon imam :
Jalannya macet Nay.
Kamu tidur aja ya.
Me :
Iya iya.
Hati-hati dengan hati:v
Calon imam :
Kode mulu,
Bener-bener pengen dihalalin ya?
Me :
Apaansih:/
Geer.
Kalau macet harus banyak jaga hati.
Jangan emosi. Wkwk
Calon imam :
-_-
KUA jam segini masih buka gak?
Me :
Nggak lah.
Ngaco!!!
Calon imam :
Besok kalau gitu ya?
Me :
Seremm ih,,,
Omongannya gitu mulu
Calon imam :
:* :* :*
♡♡♡♡♡
Me :
Gaje..
Calon imam :
I Love You Shaquella Naraya Favian:*
Me :
Bilangin Daddy lho, main ganti nama orang:v
Calon imam :
Love You..
Love You..
Love You..
Me :
Adriann lebaayyyyy!!!!!
Calon imam :
-_-
-_-
-_-
Me :
Love you more...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro