Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

17

pangeranbulan🌙

"INI ACARA piknik keluarga atau apa?" bisik Hana pada Suny ketika sampai ke tempat acara piknik keluarganya Wonju.

Dia sangat terkejut saat melihat tempat itu yang sudah dipenuhi oleh puluhan pelayan yang sedang menyiapkan acara piknik. Tepian danau yang rindang disulap menjadi tempat piknik yang sangat mewah.

Ada api unggun yang dikelilingi oleh kursi kayu untuk menghangatkan diri. Tempat pemanggangan yang besar. Dan karpet yang sudah terbentang lebar di hijaunya rerumputan. Karpet itu sudah dipenuhi oleh beragam makanan yang sangat banyak.

"Bisa dibilang ini pikniknya orang kaya," balas Suny tersenyum geli. Karena reaksi dari Hana sama persis seperti saat pertama kali dia ikut piknik dengan keluarga ini.

"Tante Suny!" panggil seorang anak cowok berlari menghampiri dua orang wanita itu bersemangat.

"Jeyuuun," sambut Suny melebarkan tangannya lalu merangkul tubuh mungil anak kecil itu.

"Aku sangat rindu sama Tante Suny. Kenapa sudah jarang ke rumah?"

"Aku juga sangat rindu sekali padamu. Maaf karena tante terlalu sibuk sampai tidak sempat untuk mengunjungimu," sesal Suny mencubit gemas pipi Jeyun.

"Kenapa setiap kali bertemu denganmu. Kamu semakin bertambah cantik saja," seru Gyeong pada Suny yang baru datang.

"Sepertinya justru hal itu yang harus aku katakan padamu Kak Gye. Aku sampai pangling setelah lama tidak melihatmu."

Gyeong balas tertawa kecil. "Kamu bisa saja. Ngomong-ngomong siapa yang kamu ajak sekarang?"

"Dia Hana sahabat baikku di kantor. Kebetulan saat Kak Wonju mengajakku ke acara ini dia sedang bersamaku. Jadi sekalian saja dia ikutan," jelas Suny tersenyum palsu pada Hana. Karena jelas-jelas sahabatnya itulah yang ngotot ingin ikut.

Hana balas tertawa jaim juga. Sekarang akhirnya dia bisa melihat istri dari seorang pria seperti Wonju. Ternyata melebihi ekspektasinya. Pantas saja Wonju menikahi wanita itu.

Gyeong memiliki kulit yang sangat bersih dan lembut. Wajahnya juga tak kalah cantik dari pemain drama yang biasa Hana tonton. Penampilannya juga sangat sederhana namun elegan.

Jika Hana membandingkan dengan dirinya. Ah sudahlah, dia bukan apa-apa. Level mereka sudah sangat berbeda. Melihat Wonju dan Gyeong seperti pasangan kaya raya di dalam sebuah drama saja. Mereka benar-benar cocok!

"Kenapa kamu malah melamun. Ayo ke sana," sadar Suny pada Hana yang masih diam dengan wajah tersenyum aneh.

Mereka pun mulai piknik  dengan acara bakar ikan. Sedangkan Suny dan Jeyun bermain petak umpet bersama.

Ini pertama kalinya Hana melihat sahabatnya yang dia kenal sebagai pribadi yang serius dan dewasa. Bermain dengan riangnya seperti anak kecil. Sungguh pemandangan yang aneh baginya.

Sementara di mata Wonju. Dia seperti melihat kilas balik bagaimana saat Seokjin dan Suny yang masih kecil bermain bersama.

Dia masih ingat dengan jelas. Bagaimana bahagianya Seokjin dan Suny saat itu. Sementara dia mengawasi mereka sembari belajar di taman belakang rumah.

Wonju sangat senang melihat adiknya yang kembali bisa tertawa dan bahagia setelah mamanya pergi dari rumah. Kehadiran Suny sungguh menjadi warna baru bagi Seokjin.

"Apa kami terlambat datang?" Orang yang sedang Wonju pikirkan tiba-tiba saja muncul. Dia juga sebenarnya mengundang adiknya itu.

"Kami justru baru mulai," sambut Gyeong pada adik iparnya itu dan Yuun.

Suny yang sedang asik bermain bersama Jeyun tiba-tiba menjadi diam setelah kedatangan pasangan itu. Jeyun sampai bertanya ada apa dengannya.

Suny hanya balas kalau dia ingin ke toilet lalu pergi dari sana. Yuun tersenyum licik lalu pamit mengikuti kemana Suny akan pergi.

Sementara Seokjin ikut bergabung membakar ikan. Hana sangat terkejut saat mengetahui kalau Seokjin boss mereka adalah adik dari Wonju.

Dia benar-benar tidak percaya. Pantas saja dia merasa tidak asing dengan wajah tampan Wonju. Sepertinya keluarga itu memang berisikan pria-pria tampan.

"Kalau boleh tahu kalian berdua berapa saudara?" celetuk Hana memulai penyelidikannya.

"Kami hanya dua saudara," balas Wonju yang memupus harapan wanita itu.

"Kenapa orang tua kalian tidak memiliki lebih banyak anak lagi. Maksudku mereka benar-benar penghasil pria tampan yang baik," keluh Hana yang membuat Wonju dan Gyeong tertawa geli.

"Orang tua kami bercerai saat aku masih kecil dulu," tutur Seokjin yang malah membuat suasana jadi hening.

"Aku minta maaf soal itu," balas Hana menelan ludahnya. Sepertinya dia salah bicara. Dia berharap tidak akan dipecat oleh bossnya itu setelah ini.

Sementara di tempat lain Yuun dengan langkah cepat menghampiri Suny. Dia menepuk bahu wanita itu untuk berbicara sesuatu.

"Kenapa kamu di sini?" sungut Yuun dengan raut wajah tidak senang.

"Aku diundang sendiri oleh Kak Wonju dan juga apa urusannya denganmu?" balas Suny sama kesalnya. Padahal dia juga tidak suka melihat Seokjin dan Yuun di acara ini.

"Jelas itu uruasanku. Ini adalah acara piknik keluarga sedangkan kamu sama sekali bukan bagian dari keluarga ini."

Suny melangkah mendekati Yuun dengan tatapan dingin. "Asal kamu tahu. Aku jauh lebih lama mengenal keluarga ini daripada kamu. Dan juga ini adalah acara keluarga Kak Wonju. Bukan acara keluarga milikmu dan Seokjin."

"Tapi mau bagaimana pun kamu tetap bukan bagian dari keluarga ini. Jadi aku minta kamu untuk pulang saja. Tidak usah mencari perhatian dengan suamiku."

"Aku memang akan pulang sebenarnya. Selamat bersenang-senang dengan suamimu itu," tukas Suny segera berlalu pergi meninggalkan Yuun di sana. Yuun pun terlihat senang karena Suny menuruti kemauannya.

Namun baru beberapa meter Suny berjalan. Dia mendengar suara Yuun yang meringis kesakitan. Saat dia menoleh ke belakang untuk mengecek keadaan wanita itu. Dia melihat Yuun sudah terduduk di lantai.

Suny buru-buru menghampiri Yuun. Dia melihat dari kaki wanita itu mengalir darah. Yuun tampak memegangi perutnya kesakitan.

"Jangan sentuh aku!" tolak Yuun saat Suny mendekatinya mencoba untuk membantu.

Jika saja Suny ingin. Dia akan memilih untuk membiarkan Yuun. Tapi keadaan wanita itu benar-benar buruk. Darah semakin banyak mengucur di kakinya menetes di lantai.

Akhirnya karena tidak tahan Yuun meraih tangan Suny dan meminta tolong padanya. Yuun tidak berhentinya berteriak kesakitan sementara darah terus mengucur di kakinya.

"Suny perut aku rasanya sakit sekali," ringis Yuun memegangi perutnya.

"Tahan sebentar, aku akan membawamu keluar."

Saat Suny dan Yuun sampai di luar. Dimana yang lain sedang sibuk membakar ikan. Seokjin yang melihat keadaan Yuun berlumuran darah langsung berlari menghampirinya.

"Apa yang kamu lakukan padanya!" teriak Seokjin seraya merebut Yuun dari Suny membuat Suny terhempas dan jatuh ke tanah cukup keras.

"Aku sama sekali tidak melakukan apapun padanya. Justru aku ingin---"

"Lalu kenapa Yuun jadi seperti ini! Dia tadi hanya bersama denganmu!" sungut Seokjin dengan raut wajah penuh amarah pada wanita itu.

Yuun yang sudah kehilangan banyak darah tiba-tiba saja tidak sadarkan diri. Membuat Seokjin semakin panik buru-buru membopong tubuh istrinya itu menuju mobil untuk pergi ke rumah sakit.

...


Np : sekarang lagi sok sibuk banget🥺 sebenarnya udah nulis dikit eh gak lanjut2in karena urus laporan kkl jadi bolak balik dari rumah ke palembang😪
Ini aja lanjutnya pas baru selese kerjain uas🙈

My Prince Friend 2, 20 Januari 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro