Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

10

My Prince Friend 2

SUNY MASIH diam membatu memerhatikan pria yang saat ini sedang berada di hadapannya. Bagaimana bisa? Boss barunya adalah Seokjin. Dia benar-benar terkejut mengetahui fakta itu.

Dengan langkah ragu akhirnya dia mendekati meja Seokjin yang kini sudah kembali sibuk dengan laptopnya. Awalnya pria itu juga sedikit kaget melihat siapa yang masuk ke dalam ruangannya.Tapi setelahnya dia langsung bersikap biasa-biasa saja.

"Saya mendapat perintah untuk menemui anda. Perkenalkan saya adalah Suny sekretaris yang akan bekerja dengan Pak Kim," sapa Suny formal berusaha menahan diri.

"Kamu terlambat dan ini baru hari pertama kamu menjadi sekretarisku," tegur Seokjin dingin masih fokus pada ketikannya.

"Maaf Pak tapi biasanya memang jam kerja saya masuknya di waktu seperti ini," jelas Suny yang masih canggung berbicara dengan pria itu.

"Kamu pikir aku bisa disamakan dengan boss lamamu itu?"

"Tidak Pak," jawab Suny menelan ludahnya. Dia masih mengira-ngira. Apa ini benar orang yang sama dengan Seokjin yang selama ini dia kenal. Kenapa sikap pria itu dingin sekali.

"Lain kali datang lebih awal," perintah Seokjin menutup laptopnya dan menatap pada wanita di depannya datar.

"Baik akan saya laksanakan Pak."

Lalu dari belakangnya Suny mendengar suara pintu yang di buka. Suara sepatu hak tinggi melangkah cepat melewatinya. Dia melihat seorang wanita menghampiri Seokjin dengan semangatnya.

"Sayang bagaimana hari pertamamu bekerja di sini?" seru Yuun seraya menenteng bekal makanan di tangannya.

"Semuanya lancar," balas Seokjin bangkit dari kursinya dan memberikan pelukan pada wanita itu.
Seolah itu adalah hal yang biasa mereka berdua lakukan.

"Aku membuatkanmu bekal," tutur Yuun ketika selesai berpelukan singkat dengan Seokjin.

Suny yang melihat kejadian itu benar-benar harus menguatkan hatinya. Rasanya ingin menangis atau berteriak. Tapi saat ini dia sedang berada di kantor. Dia harus bersikap profesional.

Daripada harus menonton pasangan itu Suny lebih memilih memulai pekerjaanya. Dia berjalan menuju mejanya dan mulai mengurusi berkas-berkas yang baru masuk bulan ini.

"Kamu masak apa?" tanya Seokjin menerima bekal dari Yuun dan meletakan bingkisan itu di atas mejanya.

"Dada ayam goreng dan mie dingin. Masakan kesukaanmu," jelas Yuun tersenyum manis yang membuat pria itu balas tersenyum juga.

"Terima kasih sudah repot-repot memasakannya untukku."

"Tidak masalah. Lagipula ini adalah hari pertama kamu bekerja di sini. Aku hanya ingin sedikit merayakannya," kekeh Yuun kembali memeluk pria itu.

"Kalau begitu aku pamit pergi ya. Ada urusan yang harus kukerjakan di restoran. Jangan sampai karena sibuk bekerja kamu lupa makan."

Seokjin hanya balas mengangguk kecil dan Yuun pun beranjak pergi. Saat itu Suny sedang mengurus beberapa berkas di mejanya dan membelakangi wanita itu. Jadi Yuun tidak melihat wajahnya.

Terlihat Seokjin memerhatikan Suny yang tengah sibuk di mejanya sesaat. Dia hanya bisa melihat bagian belakang tubuh wanita itu. Dia tidak tahu kalau saat ini wanita itu sedang menangis.

"Apa semudah itu kamu berubah?" ucap Suny di sela tangisnya. Akhirnya dia tidak tahan juga untuk mengatakan itu.

Seokjin yang tengah sibuk kembali pada layar laptopnya menoleh pada Suny. "Apa ada sesuatu yang kamu katakan?"

Buru-buru Suny mengahapus air matanya dan berbalik badan. Dia mencoba memaksakan diri untuk tersenyum. Meski itu adalah senyuman palsu.

"Tidak ada Pak," balas Suny berjalan menuju meja Seokjin dan meletakan berkas-berkas tersebut ke meja milik pria itu.

"Ini laporan catatan keuangan untuk bulan depan."

***

Suara perut Suny berbunyi. Dari tadi siang dia belum istirahat untuk makan karena terlalu sibuk. Kerjanya kesana-kemari mengurus laporan-laporan yang harus dia selesaikan hari itu juga.

Dia seperti pegawai magang saja sibuknya. Ini semua terjadi karena dia yang pindah tugas dengan boss barunya. Benar-benar menyebalkan.

Seokjin sangat jauh jika harus dibandingkan dengan boss lamanya. Suny merasa ingin kembali dengan boss lamanya saja. Memang kalau sudah begini baru dia menyesal.

Saat kembali ke ruangan kerjanya dia melihat Seokjin sudah tidak ada di sana. Dia bertanya pada pegawai yang satu ruangan dengan mereka dan bilang kalau Seokjin pulang duluan.

Dasar menyebalkan pikir Suny. Karena Seokjin juga dia harus repot-repot seperti ini, bahkan melewatkan makan siangnya dan dengan enaknya pria itu pulang duluan? Jadi boss memang enak ya.

Suny meletakan laporan yang dia bawa dengan kasar di atas meja Seokjin. Dia pun kembali kemejanya hendak untuk istirahat sebentar.

Suny mengerutkan keningnya saat melihat sebuah kotak bekal di atas mejanya. Ada sebuah kertas yang bertulisan sesuatu di sana.

Kamu tidak akan bisa memasak seenak ini

Suny mendengus kesal membaca itu. Apa maksudnya dengan kata-kata itu. Walau begini-begini dia juga lumayan dalam hal memasak.

Akhirnya Suny membuka kotak bekal itu. Dia pikir mungkin bekal itu memang diberikan oleh seseorang padanya. Lagipula dia sudah sangat lapar. Kebetulan sekali.

Saat membuka kotak bekal itu Suny lagi-lagi mengerutkan keningnya heran. Isi di dalamnya adalah mie dingin. Dia ingat tadi pagi Yuun membawakan makanan mie dingin juga untuk Seokjin.

Jangan-jangan Seokjin yang memberikan bekal itu. Suny akhirnya kehilangan moodnya untuk makan dan menutup kembali kotak bekal itu. Apa maksud pria itu memberikan bekal dari Yuun padanya?

Suny kembali sibuk dengan pekerjaannya. Matanya fokus pada layar laptop dengan jari-jari lentiknya yang terus menari di atas keyboard.

Hingga suatu ketika suara bunyi perutnya semakin menjadi-jadi. Matanya melirik-lirik pada bekal yang Seokjin berikan padanya. Dia meneguk ludahnya pelan.

Akhirnya karena tidak tahan Suny mengambil kembali bekal itu. Dia rasa lebih baik dia makan saja bekal mie dingin itu. Perutnya sudah benar-benar sangat lapar.

Ketika Suny memakan mie dingin itu. Pada kunyahan pertama dia dibuat terkejut dengan rasanya. Dia tidak menyangka akan seenak itu. Mie dingin terenak yang pernah dia makan.

Apa benar Yuun yang memasaknya? Mengingat nama wanita itu membuat mood Suny kembali memburuk tapi dia tidak bisa memungkiri rasa enak dari masakan wanita itu.

Suap demi suap masuk ke dalam mulutnya. Hingga tanpa sadar tahu-tahu mie dingin yang ada di dalam kotak bekal itu telah habis dia makan.

"Rasanya enak banget. Kalau saja porsinya lebih banyak. Kenapa cepat sekali habisnya sih," komentar Suny seraya tanpa sadar menjilati sendok bekas mie itu.

Suny menghentikan kegiatannya itu ketika mendapati seorang pegawai yang memerhatikanya di seberang sana. Benar-benar memalukan pikirnya.

"Aku tidak percaya Yuun yang membuatnya. Pasti dia membayar chef yang mahal untuk memasak ini. Yah, pasti begitu," tutur Suny menutup kotak bekal itu dengan raut wajah meremehkan.

...


Np : Aku tuh tadi rencana mau tidur cepet terus karena gabut malah nulis dan selese sekali duduk satu bab wkwk sering2 deh kayak gini😂

Semalem pas lagi ngedit malah hujan+gemuruh awalnya tetep lanjut ngedit tapi makin jadi suara guruh sama kilatnya. Akhirnya malah kelonan ama kucingku🤣 mikirnya abis reda baru lanjut eh malah ketiduran🤭

(Sekarang kucingnya udah mati 🥺)

My Prince Friend 2, 20 Desember 2020.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro