Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

27. Kegilaan lain

Sanzu menatap datar pada kedua pasangan suami istri yang sekarang tengah pelukan manja di depan pintu kamar, tepatnya Mikey lah yang masih memeluk (Name) dari belakang secara posessif.

Dunia serasa milik mereka berdua, yang lain mah ngontrak.

"Mikey, lepas! Kau bau!" (Name) berusaha menyingkirkan tangan Mikey yang melingkari perutnya, namun nihil lelaki itu tidak melepaskannya sama sekali.

Statusnya menjadi istri Mikey ternyata bukanlah settingan biasa, (Name) mengetahui itu sebab melihat cincin milik Mikey sama dengan miliknya yang sekarang sedang ia pakai.

Tapi (Name) masih butuh penjelasan lagi mengenai masa depan, memorinya masih belum terkumpul sepenuhnya.
Sekali ia terlempar ke masa depan ia selalu dikejutkan oleh hal-hal ghaib semacam ini. Astaga skenario yang menyeramkan.

Mikey mengangkat kepalanya dan membisikkan sesuatu pada gadis itu, "Selamat datang kembali, (Name)."

(Name) tersentak kaget, ia menoleh ke arah Mikey dengan pandangan bingung, "H-huh, M-maksudmu?"

"Horaaa (Nameeeeee)!" Tiba-tiba saja Sanzu menarik lengannya cepat menuju ke dapur, "Hari ini giliran kau yang memasak."

Astaga rasanya (Name) ingin memukulnya, padahal kebingungannya tadi belum dijawab oleh Mikey. Rasanya ada yang janggal dalam ucapannya.

"Ck, lagian kau ini siapa?!" Kesal (Name) pada Sanzu.

"Menganggu saja!" Lanjutnya dalam hati.

"Astaga (Name), apa wajahku berubah lebih tampan sampai kau tidak bisa mengenaliku?" Balas Sanzu riang.

"Uweekk uhuk tampan apanya uwekkk." Ejek (Name) lirih.

"Astaga Mikey! Kau menghamilinya?!" Panik Sanzu melihat (Name) yang berakting muntah-muntah alay.

"Hei!" Sungut (Name) kesal, sepertinya Sanzu perlu disekolahkan lagi.

"Dia wakil kapten divisi 5 Toman, dulu." Sahut Mikey yang sekarang duduk dimeja makan.

"Dulu?"

"Ya! Ah.. Toman ya, nostalgia sekali. Dan sekarang aku menjadi nomor 2 di Bonten!" Bangga Sanzu, "Eh, mantan deh."

"Bonten? Apa itu?" Bingung (Name).

"(Name) ada apa denganmu?" Sanzu ikutan bingung, bagaimana bisa gadis itu tidak tahu apapun seolah amnesia?

"Eh, aku.. aku.." (Name) bingung mau menjawab apa, tidak mungkin kalau iya mengaku kalau dirinya telah melakukan perjalanan waktu nantinya.

"Organisasi kriminal." Sahut Mikey lagi.

(Name) menoleh kaget ke arah Mikey, "Kri..minal?

"Ya! Organisasi hebat nomor 1 di Jepang hahaha."

(Name) beralih menoleh shock kepada Sanzu.

"Tapi sekarang organisasi itu tidak ada lagi. Gara-gara kau!" Tunjuk Sanzu ke arah (Name).

"Kau menyuruh Mikey keluar dari Bonten dan kemudian dia menikahimu wow aku baru tahu Mikey selemah itu dengan perempuan. Apa ini kekuatan cinta?" Sanzu merangkul pundak (Name).

"Dan sekarang kita kabur bersama, tidak ada yang lebih seru dengan menjadi buronan polisi dan dicap sebagai pengkhianat. Benarkan bos?" Sanzu beralih duduk disamping Mikey meninggalkan (Name) yang kaget.

"Masa depan ini.. lebih buruk dari yang ku kira." Lirih (Name), "Bagaimana dengan yang lainnya? Mereka baik-baik saja kan?"

"Apa yang kau katakan? Hei (Name) sebelum kau mulai memasak, tolong ambilkan jasku dijemuran belakang ya! Sekarang!"

"Sanzu!"

"Sekali saja Mikey!" Mohon Sanzu, sedangkan Mikey diam saja mengalihkan perhatiannya ke arah lain. "Tolong ya (Name)!"

Sesuai permintaan, (Name) jalan ke halaman belakang rumah. Dia menggunakan waktu kesendirian ini untuk berfikir sejenak.

Otaknya berpikir keras mengenai perkataan Sanzu semenit yang lalu, tentang dirinya yang ada dimasa depan yang menyuruh Mikey untuk keluar dan mengkhianati geng yang dipimpinnya sendiri.

"Aku benar-benar tidak mengerti apapun astaga!!" Teriaknya frustasi, "Bahkan aku tidak merasakan pernikahanku dengan Mikey secara nyata." Yah, soalnya kesadaran (Name) kala itu masih dimasa lalu.

Ada banyak pertanyaan yang bermunculan, tentang Mikey, kenapa dia menjadi kriminal? Apa ada yang mempengaruhinya?
Dan lagi kejadian apa saja yang telah (Name) lewatkan?

Pada siapa (Name) bisa menanyakan semua itu? Keberadaan Takemichi dan yang lain belum ia ketahui. Tak mungkin kalau ia bertanya pada Mikey, apalagi Sanzu.

"(Name), itu bukan jas milikku!" Celetuk Sanzu mengagetkan (Name).

Gadis itu refleks menjatuhkan pakaian yang ia bawa, alhasil jadi kotor lagi sebab tanah yang (Name) pijak itu berlumpur.

"Oi! Kenapa kau menjatuhkannya?! (Name) aku mengorbankan jam tidur siangku untuk mencucinya tahu!"

(Name) kelepasan tertawa, kriminal kok kerjanya cuci baju, itu yang ia pikirkan.

Namun tawanya tiba-tiba hilang sebab Sanzu yang tiba-tiba menariknya mendekat dan melayangkan sebuah katana ke arah leher (Name).

"Apa yang─"

"Shuuusshh! Kali ini biarkan aku yang bertanya." Potong Sanzu.

Punggung (Name) semakin ke belakang menempel dada bidang Sanzu dikala katana itu menyentuh kulit lehernya. Entah darimana Sanzu mendapat sebilah katana itu.

(Name) berusaha memberontak tapi Sanzu malah menahan kedua tangannya dibelakang dengan satu tangan.

"Kau siapa? Kau bukan seperti (Name) yang kukenal."

"Apa yang kau katakan?! Aku (Name)! Lepas agh!"

Katana Sanzu menggores kulit leher (Name).

"Tapi sifatmu hari ini benar-benar berbeda, apa kau punya niat lain? Kau berniat mengkhianati Mikey ya?"

(Name) menggigit bibirnya menahan rasa nyeri katana yang berhasil menembus lapisan dermis lehernya.

"Ya Tuhan, Mikey, siapapun.."

"Kau benar-benar (Name)? Apa orang lain?"

"Aku (Name)!!" Teriak (Name) kencang agar Mikey yang di dalam bisa mendengarnya.

"Yah kau pasti (Name) ya, hanya saja tadi sifatmu mencurigakan." Sanzu perlahan menjauhkan katanya dari (Name) dan menyimpannya kembali di tasnya.

(Name) meraup oksigen rakus sebab rasa sakit dilehernya.

"Aku hanya khawatir kau mengkhianati Mikey."

"Hah? Kau gila?! Mustahil!" Marah (Name), gadis itu mencoba menonjok Sanzu tapi Sanzu berhasil menahannya.

"Kau juga pengkhianat sialan! Kau mengkhianati Bonten bukan? Aku tidak ada hubungannya dengan itu!"

"Oh benar juga, tapi aku tidak mengkhianati raja." Sanzu menyeringai, "Eh sebentar."

Sanzu mengusap darah yang ada dileher (Name) seolah membersihkannya. Lelaki itu memandangi sebentar noda darah (Name) yang tampak dijarinya, lalu menjilatnya.

"Mikey bisa membunuhku jika dia tahu ini."

"MATI SAJA SANA!" (Name) menendang masa depan Sanzu dan pergi masuk ke dalam rumah.

Emosi (Name) membuncah, gadis itu pergi ke dapur dan menyalakan air diwastafel. Secara kasar, ia membersihkan sisa noda darah yang masih tampak dilehernya.

Sanzu gila.

Kalimat itu (Name) sebut berulang kali.

"Kalau kau terobsesi dengan Mikey kenapa kau tidak nikahi dia sekalian hah?!" Sungut (Name) pada Sanzu yang sekarang masih mengerang kesakitan di halaman belakang.

Darah berhenti mengalir, "Rasanya sakit." Ringis (Name).

"Sedang apa?" Mikey datang.

"Mikey! Sanzu.."

"Hm?"

"Aku hanya khawatir kau mengkhianati Mikey."

Teringat perkataan Sanzu sebelumnya, (Name) mengurungkan niatnya untuk menceritakan perlakuan Sanzu padanya.

Bisa saja Mikey akan benar-benar membunuhnya jika mengetahuinya, jadi (Name) biarkan saja. Sebab ia baru saja kenal dengan Sanzu dan lagi Sanzu baru muncul kalau dia tiba-tiba mati ceritanya jadi kurang menarik.

"Sanzu itu menyebalkan! Kenapa kau memungutnya Mikey!"

"Sebab aku mempercayainya." Jawab Mikey.

"Oh." (Name) tersenyum kecut, gadis itu balik badan kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

"Mikey, kenapa kau menikahiku?"

"Pertanyaan yang konyol."

Mikey kembali memeluk (Name) dari belakang sehingga pekerjaan (Name) sedikit terganggu karenanya.
Gadis itu mencebik kesal.

"Yah bisa saja kau menikahiku sebab hartaku, atau bisa jadi nikah kontrak, terpaksa lah, atau apalah." Begini jadinya kalau (Name) kebanyakan nonton serial drama lokal.

"Karena aku mencintaimu."

(Name) berhenti memotong sayuran, ia terdiam tak kuasa menoleh ke arah Mikey.

"Tapi, aku tidak mencintaimu Mikey."

Sekarang Mikey yang ganti terdiam dan refleks melepaskan pelukannya.

"Tapi boong hehe."

(Name) tertawa lepas ketika melihat ekspresi Mikey yang tampak putus asa tadi.

"Ahahaha akhirnya aku bisa membalaskan dendam jahilmu padaku."

Mikey tersenyum tipis, "Kau bukan anak smp lagi, Baka inu!"

Lelaki itu mendekat dan mencium dahi (Name) lama.

"Halaman 28, mencium dahi pasanganmu saat memasak."

"H-hah?! Kau masih menyimpan buku terkutuk itu Mikey?!" Kaget (Name) dan Mikey mengangguk polos.

Rasa takut dan kekhawatiran (Name) yang tadinya menggerogoti hati (Name) seolah lenyap begitu saja disaat bersama Mikey.

Sebaliknya, Mikey merasa tenang dan beban hidupnya seolah terangkat dikala (Name) yang sekarang ada dihadapannya.

"Ayo lakukan malam ini bersamaku!"

***

Note :

- Mulai dari sini tidak mengikuti alur manga dan fokus dengan kehidupan Mikey dan (Name).

- Alasan alur langsung ke arc Bonten :

1. Karena benturan kekuatan dua orang time leaper yaitu Takemichi dan (Name).

Jadi, (Name) bisa menjelajahi waktu lebih cepat/melompati waktu. Sama seperti teori manga ch 204 dimana Takemichi yang ga sengaja jabatan tangan sama Mikey, Takemichi terlempar ke waktu 10 tahun yang lalu (tahun 2008 setelah Toman dibubarkan) dimana dia sudah masuk sma, bukan 12 tahun yang lalu seperti biasa. Jadi artinya Mikey adalah time leaper? Ya, begitu kemungkinan teorinya. Ada banyak buktinya setelah ch 207 muncul. Teori-teori hadeh meresahkan~^

2. Alasan yang mudah, arc Tenjiku, kematian Emma dan Kisaki, pembubaran Toman diskip sebab nantinya jalan cerita kepanjangan dan akan semakin membosankan, mohon maaf mengecewakan 😫✊

Q : ide ff dari mana kak?

A : ide dari mimpi :D
Jadi pernah mimpi jadi babunya Mikey sial, sampe kena tonjok Madarame Shion di arc Tenjiku. Sakitnya sampe ke real, efek habis baca manga kali ya kebawa mimpi..:'

Bersambung~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro