22. Lagi-lagi masalah
Seperti kata dokter, (Name) mungkin merupakan keturunan dari putri duyung. Pasalnya kepulihan gadis itu cepat sekali bukan seperti orang normal, tapi hanya saja cederanya masih belum pulih total terbukti dengan tingkat kemiringan otaknya.
Saat ini gadis itu tengah duduk manis diranjangnya sembari menandai buku kesayangannya 'Hal-hal manis yang sering dilakukan pasangan' . Sesekali ia tersenyum sendiri, ya dia sedang menghalu.
Biar jadi rahasia (Name) sendiri siapa orang yang sedang ia halukan.
Hei, bukankah masa depan sudah berubah?
Tiba-tiba terlintas pikiran itu diotak (Name). Gadis itu selamat dari maut, jadi masa depan pasti berubah, (Name) pasti hidup disana.
"(Name)-san permisi.."
"Iya, eh Takemichi-kun? Kebetulan sekali aku sedang kepikiran sesuatu." (Name) auto loncat dari ranjang dan menghampiri Takemichi yang masih setengah bingung di ambang pintu.
"Aku ingin kembali ke masa depan."
"Eh? Tapi─"
"Tenang saja, aku sudah sehat lihat ini!" (Name) mengangkat kedua tangannya memperlihatkan otot kecil yang sama sekali tidak tampak seperti otot.
"Aku penasaran, bagaimana keadaan di masa depan setelah Baji-kun tiada dan Kazutora-kun ditahan. Tapi Ki..sa..ki belum juga keluar." (Name) menggeram marah saat menyebutkan nama bajingan kecil itu.
"Aku juga akan kembali (Name)-san, situasinya semakin memburuk. Valhalla beraliansi dengan Toman, tapi masih ada harapan. Aku menjadi ketua divisi pertama menggantikan Baji-san berkat Chifuyu. Saat ini jalanku menuju puncak semakin dekat."
"Woh, sugoi na Takemichi-kun!" Kekaguman (Name) lebih besar daripada kekhawatirannya. "Hubungi aku kalau kau sampai disana ya, aku akan membantumu!"
"Kalau aku bertemu dengan Kisaki, akan ku tembak kepalanya!" Seru (Name) dendam.
(Name) mengulurkan tangannya untuk berjabatan dengan Takemichi.
"Ya, ku serahkan padamu (Name)-san!"
Layaknya ada kejutan listrik, jiwa (Name) kembali terlempar ke masa depan.
Gelap dan sesak.
Itu yang (Name) rasakan pertama kali. Dikala kesadarannya kembali penuh, matanya membelalak kaget menatap sebuah pistol yang terarah ke kepalanya.
Seorang lelaki berstelan jas dengan gaya rambut yang tersisir rapi. Satu hal yang familiar dimata (Name), kacamatanya.
Dia mirip dengan Kisaki Tetta. Ya, dia memang Kisaki.
"Akhirnya kau bangun juga, jalang kecil."
"Hah?" (Name) masih mencerna situasi sekarang. Kedua tangannya terikat ke belakang dan ada Kisaki didepannya yang masih setia menodongkan pistol ke arahnya.
"Apa yang terjadi?" Batin (Name) bingung.
Duagghh!
Kisaki menampar (Name) menggunakan pistol.
"Jawab aku bajingan dimana Mikey?!"
(Name) merintih kesakitan, pipinya panas dan nyeri secara bersamaan.
Belum sampai ia menoleh, Kisaki sudah duluan memegang kasar dagu (Name) memaksa untuk menatapnya.
"Dimana Mikey?!"
"Mana ku tahu sialan!" Maki (Name), dia memang tidak tahu bahkan belum mengerti situasi yang sekarang. Bahkan ingatannya belum tersusun jelas dimasa depan ini.
"Jangan bohong wanita bodoh! Kau adalah tunangannya, bagaimana mungkin kau bisa tidak tahu?" Kisaki mencengkeram dagu (Name) hingga gadis itu kesulitan bicara.
"T-Tunangan?"
Kisaki melepaskan cengkeramannya dengan kasar tentunya. Dia bangkit dan berjalan menjauhi (Name).
"Aku mengendalikan Toman sepenuhnya demi dia, untuk sekarang akan ku urus pengkhianatnya. Kau diam dulu disini." Ujar Kisaki sebelum meninggalkan (Name) yang masih terikat.
"Tch! Toman masih saja berada dalam kendalinya, jadi artinya masa depan.. belum berubah." Gumam (Name).
"Satu lagi, tunangan Mikey?! Skenario macam apa ini?"
Ya Tuhan, apa yang terjadi?
"Oi kalian, bawa wanita itu kemari!" Terdengar suara Kisaki dari kejauhan.
Dua bawahan Kisaki yang setia menahan (Name) tadi menggiringnya keluar ruangan. Betapa terkejutnya ia melihat dua orang yang dikenalnya terikat dikursi.
"Takemichi-kun?! Chifuyu-kun?!"
Takemichi dan Chifuyu menatap kaget ke arah (Name).
"Brengsek! Kenapa kau melibatkannya juga?!" Teriak Chifuyu. "Dia tidak ada hubungannya dengan Toman!"
"Tentu saja ada, dia tunangan Mikey. Dia tahu keberadaannya." Jawab Kisaki enteng.
(Name) meronta minta dilepaskan, tapi nihil tenaganya kurang kuat untuk mengalahkan dua orang besar ini. Gadis itu menatap nanar ke arah Chifuyu yang babak belur dan Takemichi, tunggu ada darah merembes dipahanya. Dia terluka.
"Takemichi-kun!"
"Lepaskan mereka! Mereka tidak tahu apapun!" Teriak Chifuyu lagi.
"Diamlah, kita ini teman bukan?" Meskipun Kisaki berkata seperti itu, lelaki itu menendang perut Chifuyu.
"Chifuyu-kun! Apa yang kau lakukan brengsek?!" (Name) mencak-mencak, tapi usahanya tidak ada gunanya.
Chifuyu terbatuk, "Hei dengar, banyak hal yang terjadi selama 12 tahun terakhir, Mikey-san menghilang, Draken dipidana mati. Sebelum aku mengetahuinya, aku terlibat dalam pelanggaran serius. Tapi jauh dilubuk hati, kita tidak berubah sedikit pun." Jelas Chifuyu, sedangkan Takemichi dan (Name) hanya bisa menatap kaget ke arahnya.
"Aku menitipkan kehendak Baji-san dan Toman kepadamu.. partner." Ujar Chifuyu kepada Takemichi.
Dor!!
Kisaki menembak kepala Chifuyu hingga pemuda itu jatuh dengan keadaan masih terikat dikursi.
"CHIFUYU-KUN!"
"CHIFUYU!!"
Takemichi menangis sedangkan (Name) meronta hebat hingga terlepas dari dua bawahan Kisaki. Gadis itu menghampiri Chifuyu yang tergeletak tak bernyawa.
"Chifuyu-kun.. tidak mungkin!" (Name) menangis melihat banyaknya darah yang keluar dari kepalanya.
"Bagaimana rasanya nasib Toman padamu?" Celetuk Kisaki. "Dengar, aku tidak lagi membutuhkanmu."
Dor!!
Suara tembakan kedua terdengar menyeruak dalam pendengaran. Satu peluru berhasil bersarang di jantung (Name).
Gadis itu perlahan ambruk di samping Chifuyu.
"Tidak! (NAME)-SAN!" Suara tangisan Takemichi semakin mengeras, lelaki itu mencoba melepaskan diri.
"(Name)-san! (Name)-san!"
Yang pasti, sebelum kesadaran (Name) menghilang, Takemichi berhasil menjabat tangannya.
***
(Name) kembali membuka matanya, ia sedikit terengah seolah telah terbangun dari mimpi buruk. Tapi sayangnya, kejadian buruk tadi adalah kenyataan di masa depan.
Gadis itu mulai menangis.
"Ada apa?"
Mikey tampak dipenglihatan (Name), lelaki itu menatap bingung padanya. Ah, ternyata (Name) masih di rumah sakit. Di masa lalu ini.
Keadaan masa depan yang buruk, Toman yang berubah, Kematian Chifuyu, dan bagaimana nasib Takemichi setelahnya?
Semua ingatan itu kembali berdatangan pada (Name).
Mikey tersentak kaget kala (Name) tiba-tiba memeluknya dan menangis.
"Inu-chan?"
Mikey kebingungan, apa gadis itu kembali sakit sampai menangis begini?
"Inu─"
"Diam brengsek!"
Inu, inu, inu, mendengarnya saja (Name) tambah muak.
Andai saja Mikey tahu apa yang akan terjadi dimasa depan nantinya.
Kalau dipikir-pikir, andai saja dulu (Name) tidak menghampiri Mikey, dia tidak akan terlibat lebih jauh seperti ini, dia juga tidak akan bergabung dengan Takemichi dalam misinya.
Tapi, life is choice, hidup adalah pilihan. (Name) sendiri yang memilihnya, maka dari itu dia sendiri yang akan menyelesaikannya.
"Siapa yang kau pikirkan sampai kau bisa menangis?" Tanya Mikey. "Aku akan membunuhnya."
(Name) berhenti menangis dan melepaskan pelukannya.
"Aku memikirkanmu." Jawab (Name) polos.
Mikey terdiam sejenak dan menatap datar (Name).
"Apa-apaan, kau mempermainkanku?"
Melihat ekspresi Mikey yang nampak kesal membuat (Name) tertawa.
"Kau berani menertawakan tuanmu?"
(Name) kembali terdiam.
"Hm? Apa?" Bingung Mikey.
"Arigatou.."
"Hah?"
"Kau sedang mencoba menghiburku kan? Kau terlalu mudah ditebak ya." Goda (Name).
Mikey tiba-tiba mencubit kedua sisi pipi (Name) hingga melar.
"A! Lwepwas!" Sakit rasanya.
"Apa-apaan ekspresi jelekmu ini?" (Name) kesal dan melepas kasar cubitan Mikey sebab secara tidak langsung dia dikatai jelek.
"Sepertinya aku harus melatihmu lebih awal." Mikey mengelus puncak kepala (Name).
"Hah?"
"Cara menjadi anjing yang lebih sopan."
Oke, Lupakan soal tunangan atau apalah itu.
***
Apa harapanmu untuk lebaran kali ini? ;)
Selain husbu jadi nyata
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro