Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

02. Aku tuanmu

(Name) terbangun, pertama-tama ia mendesah lega karena tak ada suara ribut yang terdengar jadi ia menyimpulkan bahwa yang terjadi barusan hanya mimpi, kedua ia mencoba duduk dan anehnya sekarang dirinya berada diatas sofa yang nampak lusuh.

"Oh dia bangun." (Name) menegang dan menoleh kaku ke suara barusan.

Ada Mikey yang duduk diseberangnya beserta lelaki bertato.
(Name) langsung panik dan meraba seluruh tubuhnya.

"Yokatta, aku masih gadis.." Leganya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Mikey disertai kekehan. Lalu lelaki itu bangkit dan mendekati (Name).

(Name) langsung cepat tanggap berdiri dan menjauh 10 meter darinya. Seolah Mikey adalah kuman.

"Oi onna! Perlakuanmu kurang sopan pada Mikey." Sahut si lelaki bertato.

"Siapa Mikey?!" Teriak (Name) pada lelaki bertato.

"Aku, Mikey." (Name) tersentak sebab tiba-tiba Mikey ada dihadapannya.

"Apa yang kau mau dariku huh?" Tanya (Name).

"Sama seperti sebelumnya."

"Babu?!" Batin (Name).

"Mana mungkin aku mau begitu saja? Tidak mungkin!"

Mikey menghela napas, "Sayang sekali, ku kira kau bakal menerimanya."

"Kau ini bodoh ya?!" Batin (Name), lagi.

"Ya sudah kalau kau tidak mau." (Name) lega, "Ngomong-ngomong tali sepatumu terlepas."

"Hm?" (Name) menunduk dan mengecek sepatunya. Tapi tiba-tiba Mikey meletakkan tangannya diatas kepala (Name) dan sedikit mengelusnya.

"Sopannya~" (Name) melotot.

"Yoroshikune Inu-chan!" [Inu = Anjing]

(Name) menginjak kaki Mikey saking kesalnya.

"Jangan bercanda sialan!" (Name) mengambil tas ranselnya.

"Kau pikir aku ini wanita rendahan?" (Name) berjalan dengan sedikit menghentak sebab marah. Ia tak peduli dengan tatapan heran para lelaki asing diluar bangunan itu.

"Apa yang barusan Mikey?" Tanya lelaki bertato yang senantiasa disamping Mikey. Tentunya ia bingung dengan tindakan temannya yang sangat diluar akal sehat.

"Padahal aku hanya ingin bermain dengannya." Balas Mikey.

"Memangnya kau anak kecil?"

Beralih pada (Name) yang saat ini kembali berjalan tak tentu arah.
Ia benar-benar tidak paham dengan apa yang telah terjadi hari ini. Ia bertemu orang asing yang tiba-tiba mempermainkannya. Kalau ini adalah kenyataan, dirinya tidak pernah mengalami hal seperti ini dimasa lalu. Lalu apa ini? Ia dibawa dimasa lalu yang tak masuk akal, pikirnya.
Takdir seolah bercanda pada dirinya.
Memang, Tuhan itu Maha Iseng.

Suara nada dering membuyarkan lamunannya, dan ternyata dari ponselnya. Ia ragu-ragu ingin mengangkat, takutnya adalah orang asing lagi. Sebab nomor yang tertera adalah nomor asing.
Maka dari itu, ia biarkan saja mati dengan sendirinya.

Kali ini berdering dua kali, (Name) memberanikan diri untuk mengangkatnya.

"M-moshi-mosh─"

"HEH ANAK DURHAKA! DARIMANA SAJA KAU TIDAK MENGANGKAT PANGGILAN KAA-SAN?!"

"Eh? K-kaa-san?"

"ANAK KURANG AJAR!"

"EH SEBENTAR-SEBENTAR!" (Name) menjauhkan ponselnya dari telinga, lalu menggunakan otaknya untuk berpikir.

"Souda! Dimasa ini aku masih punya ibu..." Rengek (Name).

"Hei anak kurbel! Kau mau mengabaikan Kaa-san lagi?" Kesal ibu (Name).

"Kaa-san, Otou-san wa?"

"ANAK SIALAN, KAU MAU MENGEJEK KAA-SAN YANG JANDA?!"

"Eh?" (Name) bengong sebentar, lalu tiba-tiba menabok jidatnya sendiri. Ayah (Name) sudah meninggal ketika ia masih kecil dan saat ini ibunya yang bekerja di luar negeri sebagai tulang punggung keluarga.

"Kaa-san...!!" Rengek (Name) lagi. Malam kali ini ia habiskan dengan berbicara dengan ibunya lewat telepon. Sebagai tanda rasa rindunya di masa lalu dan juga masa depan.

***

Pagi telah tiba, (Name) terbangun diapartement yang ia sewa semalam secara mendadak tentunya. Beruntung ia punya kiriman uang dari ibunya.

Sebenarnya ia sedikit mengantuk, sebab selain berbicara dengan ibunya, (Name) menghabiskan tenaganya untuk berpikir tentang rasa bingungnya yang ia alami hari ini.

Kesimpulan yang ia ambil adalah gadis itu telah melakukan perjalanan waktu kembali ke masa lalu. Pemicunya belum diketahui dan yang paling penting...
Penyesalan apa yang (Name) alami dimasa lalu hingga membuatnya terlempar ke masa lalu yang merepotkan?

Dan lagi, beruntung (Name) ingat sekolahnya dan tingkat kelasnya. Tapi ia perlu menyesuaikan diri terlebih dahulu untuk berinteraksi dengan teman-temannya yang sama sekali sudah hampir hilang diingatannya.

Ekspetasi (Name) hancur, ia mengira kalau dirinya adalah siswi populer yang mana punya banyak teman. Tapi yang ada sejak berangkat sekolah sampai waktu istirahat tak ada seorang anak pun yang mendekatinya.

"Perasaan aku bukan murid bermasalah deh." Gumam (Name) sedih, ia melamun kembali ditengah-tengah pelajaran usai istirahat.

Gadis itu mencoret-coret buku catatannya asal dengan tulisan, "perjalanan waktu" ia lingkari bolpoint merah lalu tanda panah ke bawah "Masa lalu" dan dilanjutkan dengan "Penyesalan?" / "Pemicu?" / "Masalah apa?"

Sebab pemikirannya yang kurang, alhasil gadis itu menyerah dan memilih menuliskan namanya dibawah coretan-coretan diluar akalnya.

"(Full Name)" lalu ia menambahkan gambar bunga-bunga disamping tulisan itu.

Tapi tiba-tiba nama Mikey terlintas dibenaknya.

"Mikey? Aku seperti pernah mendengarnya.. tapi aku tak pernah bertemu dengannya dimasa lalu." Gumam (Name) lirih.

"Ah itu dia! Inu-chan!"

(Name) menoleh dan kaget dengan keberadaan Mikey yang melambai di ambang pintu kelasnya.

"Na-nani?! Dia satu sekolah denganku?" Batin (Name), gadis itu refleks menutupi wajahnya dengan buku agar tak menarik perhatian, namun nyatanya semua anak dikelasnya menatap heran padanya. Terutama anak perempuan.

Tanpa permisi Mikey masuk dan menghampiri bangku (Name). Yang paling membingungkan, bahkan guru yang sedang mengajar membiarkan Mikey masuk ditengah pelajaran seperti ini.

"Ayo main!" Ajak Mikey pada (Name).

(Name) menoleh pada Mikey.

"Kau gila ya? Ini masih pelajaran!" Marah (Name), "Dan juga maaf ya aku tidak kenal denganmu!" (Name) kembali berpaling.

"Hehh~ padahal kemarin kita bermalam bersama?"

"Eh? Hehh??" Kaget seluruh kelas.

(Name) menganga tak percaya, paniknya masih nge-lag.

"Apa perlu ku beritahu mereka kalau semalam kita bermalam bersama?"

"HAH?! C-chotto apa yang kau bicarakan?!" Panik (Name).

"Dia berhubungan dengan Sano-san?"

"Apa hubungannya dengan Sano Manjirou?"

Seisi kelas mulai berbisik yang mana kurang dimengerti oleh (Name).
Gadis itu mulai membungkam mulut Mikey mencegah lelaki itu untuk berbicara omong kosong lebih jauh lalu menyeretnya keluar kelas.

"A-ano begini, sekarang beritahu aku, apa yang kau mau huh?"

"Belikan aku dorayaki!" Pinta Mikey yang berhasil membuat (Name) menjatuhkan rahangnya, menganga.

"Yappari, kau benar-benar kehilangan akal." (Name) berupaya untuk kembali ke kelas.

"Baiklah, akan ku beritahu mereka kalau kita bermalam bersama." Langkah (Name) auto berhenti, lalu berjalan mundur.

"DIAM TEME! KITA TIDAK PUNYA HUBUNGAN APAPUN!" Teriak (Name) dihadapan Mikey yang mana berhasil mengundang perhatian siswa yang lewat.

"Kalau begitu, turuti perintahku! Perintah tuan adalah mutlak." Mikey menyeringai, "Kalau tidak aku akan menyebarkannya."

"Kurang ajar!!" Umpat (Name) dalam hati, lelaki itu mengancamnya. Bisa-bisa nanti kehormatannya jatuh, kehidupan indah masa SMP nya bisa rusak kalau begini caranya.

"Tidak ada cara lain untuk mengelak, menyerah saja!" Ujar Mikey.

"Kau inu dan aku tuanmu."

Mata (Name) mengilat marah, namun tidak hanya itu. Secara tiba-tiba Mikey mendekat padanya dan otomatis (Name) mundur hingga punggungnya bersentuhan dengan tembok. Dalam artian saat ini Mikey mengkabedonnya.

Tatapan marah yang barusan berganti dengan tatapan takut karena Mikey tiba-tiba merubah tatapannya. Gadis itu mencoba melepaskan diri, tapi entah kenapa lengan Mikey tidak bisa digeser sama sekali.

"Apa yang kau lakukan?" (Name) takut, soalnya mereka ada didepan kelas, terbuka sekali.

"Ne inu-chan, kau sendiri yang datang padaku. Bukankah ini konsekuensi yang bagus? Begitu aku puas dengan pelayananmu, aku baru bisa melepasmu." Jelas Mikey pada (Name), lelaki kejam itu mengantar (Name) pada kesalahannya sendiri.

Kesalahan akan ikut campur dalam urusan Mikey, tempo hari.

"Tapi kalau kau menolak, kau akan tahu sendiri nanti." Mata (Name) melirik ke kepalan tangan Mikey yang semakin lama mendekati wajahnya.

Kedua mata (Name) langsung terpejam erat.

"Bercanda, deh!" Mikey mencubit pipi (Name) yang penuh.

"Mou inu-chan, kenapa kau ketakutan begitu? Aku tidak akan melahapmu."

"Hah? Beraninya kau mempermainkanku sialan!" Batin (Name) kesal.

"Tapi bercandanya serius." Tandas Mikey dan (Name) dinyatakan kalah.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro