Date After School

"Denki-kun—ayo date!" ucap (Name) membuka pintu kelas 1-A dengan semangat.

Tentu saja ajakan (Name) menarik perhatian semua murid 1-A, mengingat mereka semua belum pulang, bahkan Aizawa-sensei belum keluar.

—Bahkan bel pulang pun belum berbunyi.

"A-apa!?" pekik Kaminari dengan wajah memerah.

Kaminari, yang biasanya selalu mengajak (dan selalu ditolak), tidak tahu harus bereaksi seperti apa saat perempuan cantik seperti (Name) yang justru mengajaknya date.

"Shuzenji, apa kau bolos lagi?" tanya Aizawa-sensei.

"Lagi? Hidoii o, sensei," sahut (Name), "Kan-sensei selesai lebih cepat, oleh karena itu kami sudah pulang sekarang."

Aizawa-sensei hanya menghela napas panjang, kemudian melakukan gestur mengusir ke arah (Name).

"Kami belum selesai, tunggulah pacarmu dengan sabar di luar kelas," ucap Aizawa-sensei.

"Chotto, sensei!" ucap Kaminari berdiri, "kami tidak pa—"

"Oke, sensei~" ucap (Name) melakukan pose hormat, memotong ucapan Kaminari, kemudian berjalan keluar kelas 1-A.

'Astaga,' pikir Kaminari duduk di bangkunya, memegang kepalanya dengan kedua tanganya sambil menunduk.

___

"Halo, Denki-kun~" sapa (Name) saat Kaminari keluar dari kelas, tak lama setelah Aizawa-sensei keluar dari kelas karena bel pulang sudah berbunyi.

"(Name), kenapa kau lakukan itu??" tanya Kaminari melepaskan tas dari tangannya kemudian memegang kedua pundak (Name).

"Lakukan apa?" tanya (Name) tersenyum, kemudian memiringkan kepalanya.

"Teman-temanku mengira kita pacaran lho!" ucap Kaminari, "saat kau bilang date—akan lebih logis jika kau bilang hang out kan."

(Name) melirik ke arah lain, "bukannya date namanya jika laki-laki dan perempuan jalan berdua?"

"Tapi—"

"Sst, say no more," ucap (Name) meletakkan jari telunjuknya di depan mulut Kaminari, "aku mengerti—kalau begitu, ayo mulai hang out kita," sambung (Name) kemudian berjalan melewati Kaminari.

Kaminari terdiam, sebelum akhirnya mengambil tasnya, menghela napas panjang lalu mengacak-acak rambutnya dengan gusar, mengikuti (Name) dari belakang dalam diam. Seharusnya dia tidak komplain. Tapi, siapapun akan merasa minder saat perempuan seperti (Name) mengajak date. Dengan rambut (h/c) yang menari indah saat disinari matahari dan ditiup angin, serta iris (e/c) yang berkilau seperti berlian saat dia menunjukkan sisi cerianya.

Tapi karena itu (Name) hanya menunjukkan garis datar di mulutnya—yang seharusnya terlukis senyum manis khasnya.

"Hei Kaminari," panggil (Name) tiba-tiba.

"Huh? Ya?" sahut Kaminari, kemudian tersadar kalau (Name) berhenti berjalan dan sedang menatapnya.

"Kau tidak keberatan kalau kita ke game center, kan?"

Kaminari berpikir sejenak, kemudian mengangguk.

"Tidak keberatan, kok."

Senyum (Name) perlahan muncul, dan dia akhirnya tertawa kecil.

"Game center, kalau begitu."

'Setidaknya aku ingin membuatnya senang, untuk date sepulang sekolah ini. Walaupun aku bilang padanya kita hanya hang out,' pikir Kaminari melihat (Name) yang mulai ceria kembali.

(A/N) Sekijiro Kan (Kan-sensei), aka Vlad King – Wali Kelas 1-B