Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[9/10]

Her Tears

"Apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?" tanya Bakugou pada (Name) yang sedang memandang langit dengan bosan.

Kini mereka sedang berada di halaman SMA U.A, berdua. (Name) menoleh ke kanan, membuat helaian rambut putih jatuh di depan wajahnya dan sedikit menutupi luka bakar yang ada di mata kanannya itu.

"Apa itu?"

"Kau bilang luka bakar di matamu itu karena ayahmu, kan? Apa yang terjadi?"

Semua menjadi sunyi. Bakugou tidak dapat melihatnya dengan jelas, tapi dia yakin kedua iris heterokom (Name) melebar saat mendengar pertanyaan Bakugou.

—Saat itulah Bakugou merasa bersalah dan menyesal telah melontarkan pertanyaan itu.

"Kau tau," Bakugou mengalihkan pandangannya, "Kau tidak perlu menjawabnya—"

"Ini terjadi karena aku lemah."

Bakugou kembali menoleh pada (Name) dan dia melihat (Name) kembali memandang langit, tapi kali ini ekspresi sedih ada di wajahnya.

"Saat berumur 5 tahun, aku melakukan kesalahan sampai api Otou-san mengenai mata kananku." jelas (Name), "Harusnya saat itu aku menahan serangan api Otou-san, tapi aku terlalu takut—"

Iris mata Bakugou membesar saat melihat air mata yang mengalir di pipi (Name).

"Ah—" (Name) tersadar bahwa ia sedang menangis, "Maafkan aku tiba-tiba menangis." sambungnya mengusap matanya tapi justru digantikan oleh yang baru, "Hanya saja—"

Diluar dugaan, Bakugou memegang kedua bahu (Name) lalu memeluknya, membuat (Name) berhenti menangis karena syok. Iris (Name) kembali membesar tapi dengan cepat kembali normal saat tangan kiri Bakugou memeluk pinggangnya dan tangan kanan Bakugou mengelus rambut dwi-warna (Name).

"Berisik, behenti berbicara." gumam Bakugou, "...dan menangislah sepuasmu."

Ucapan Bakugou berhasil membuat air mata (Name) kembali keluar. (Name) mengangguk singkat, menenggelamkan wajahnya di bahu Bakugou, membalas pelukan Bakugou dan mengenggam seragam belakang Bakugou.

'Ini memang bukan diriku seperti biasa, tapi saat melihat air mata (Name)...' pelukan Bakugou semakin erat, '...membuatku marah... dan kesal.'

"Arigatou, Katsuki..."

Tangan kanan Bakugou sempat berhenti, sebelum akhirnya dia kembali mengelusnya.

"Sama-sama, (Name)."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro