Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

That Girl

Wakatoshi mengajak Kaede ke gym tempat tim Schweiden Adlers berlatih. Ushijima bersaudara itu berjalan beriringan memasuki gym dan menyita perhatian banyak pasang mata.

"Oi itu Ushiwaka!"

"Yang disampingnya itu siapa? Pacarnya?"

"Bukan! Pacar Ushiwaka kan gadis loli half!"

"Lalu itu siapa?"

"Sepertinya itu adiknya. Ushijima Kaede."

"Jika dilihat memang mereka terlihat mirip."

Kaede melepas sepatunya dan melangkah masuk ke dalam gym. Gym sudah dipadati oleh orang-orang yang ingin melihat tim jagoan mereka berlatih.

"Oh hisashiburi Kaede." Sang kapten menyapa Kaede.

"Doumo Hirugami-san." Kaede membungkuk singkat.

"Menonton latihan kakakmu? Manis sekali ya kau."

"U-uh..." Kaede sweatdrop.

"Kau tidak mau berbicara dengan Kageyama?" Tanya Wakatoshi. "Dia ada di sana." Dia menunjuk Kageyama yang sedang berdiri dan berbicara dengan seorang gadis.

"Um." Kaede hanya mengangguk singkat. Dia lalu melangkah menuju Kageyama.

"OI!" Tiba-tiba seseorang menghentikan langkah Kaede dengan berdiri di depan Kaede.

"Haah..." Kaede menghela nafas saat melihat wajah orang yang menghentikan langkahnya. "Ada apa Hoshiumi?"

"Kau..." Hoshiumi menatap Kaede dengan seksama. Dia melihat Kaede dari ujung kaki sampai ujung kepala. "Kau tambah kurus?"

"Sou?"

"Iya. Tapi bagian ini tidak berubah." Hoshiumi menunjuk dada Kaede. "Yappari itu silicon!"

"Jangan bicara sembarangan." Bantah Kaede dengan nada datar.

"Aku dengar kau pacaran dengan Miya Atsumu?"

"Dengar dari siapa?"

"Kakakmu."

"Gorila bermulut ember." Gumam Kaede.

"Benarkah itu Kaede?"

"Iya benar."

"Kau pasti hanya mainan untuknya. Dia itu tidak pernah serius dengan perempuan."

"Urusai." Kaede menatap datar Hoshiumi.

Sementara itu...

"Ka-Kaede-san?!" Kageyama menangkap sosok Kaede yang sedang adu mulut dengan Hoshiumi.

"Ada apa Tobio-kun?" Tanya seorang gadis yang sejak tadi mengobrol dengan Kageyama.

"A-ada Kaede-san!" Kageyama melangkah mundur.

"Kaede-san? Siapa?"

"I-itu Kaede-san, adik Ushijima-san." Kageyama menunjuk Kaede.

'Kenapa Kaede-san ada di sini?'

"Adik Ushijima-san?" Gadis itu menatap Kaede.

Kageyama terkejut. Dia membatu saat melihat Kaede. Matanya membulat, keringat menetes di pelipisnya.

"Kau kenapa sih Tobio-kun?" Tanya gadis itu.

"T-tidak..."

Sementara Kaede dan Hoshiumi...

"Tumben kau pakai pakaian yang tertutup!" Hoshiumi melipat kedua tangannya di depan dada.

"Ini musim gugur."

"Berarti kau sedang cuti jadi wanita penggoda ya. Yah meski orang lain akan jatuh ke dalam godaanmu tapi aku tidak akan!"

"Hah? Aku sudah bilang aku bukan wanita penggoda! Dan orang pendek sepertimu bukan seleraku!" Kaede mulai kesal.

"APA KATAMU?!!"

"Hahh..." Kaede menghela nafas. "Sekarang bisakah aku lewat? Aku ada urusan dengan Tobio-kun."

"Ah sou!" Hoshiumi lalu menoleh ke arah Kageyama. "Oi Kageyama! Kaede bilang ada urusan denganmu!"

Yang dipanggil pun menoleh dengan wajah terkejut.

'A-ada urusan denganku? Apa dia mau memarahiku? Gawat aku harus pergi!

Kageyama berbalik hendak meninggalkan tempat itu karena dia tidak mau Kaede marah padanya.

"Berhenti Tobio-kun!" Kaede melangkah menghampiri Kageyama.

"A-ada apa K-Kaede-san?" Kageyama menoleh.

"Ada yang ingin aku bicarakan." Kaede berdiri tepat di depan gadis yang tadi berbincang dengan Kageyama. "Hm?" Kaede menoleh ke gadis itu.

"D-doumo..." Sapa gadis itu.

"A-ah! I-ini Minami. Temanku saat SMP dan SMA."

"Minami Azusa desu." Gadis itu membungkuk.

"Ushijima Kaede." Jawab Kaede datar dan singkat. "Tobio-kun masalah waktu itu-"

"Kita bicara di sana saja!" Kageyama menarik tangan Kaede dan membawanya ke pojok gym meninggalkan Azusa yang memasang wajah kesal.

"Siapa sih Ushijima Kaede-san itu?! Kenapa Tobio-kun bersikap seperti itu padanya?! Kita kan sedang mengobrol! kenapa dia meninggalkanku tanpa mengatakan apapun?! Dan juga kenapa Tobio-kun memanggilnya dengan nama depan?!" Gadis itu menghentakkan kakinya kesal.

"Sepertinya mereka sedang membicarakan hal yang serius." Ucap Hoshiumi yang tiba-tiba ada di situ.

"Hoshiumi-san! Kenapa kau memanggil Tobio-kun?! Aku kan sedang berbicara dengannya! Lihat sekarang dia meninggalkanku dan pergi bersama Ushijima Kaede-san tanpa mengatakan apapun padaku! Hoshiumi-san no baka!"

"Kenapa kau malah menyalahkanku?!"

"Karena Hoshiumi-san membiarkan Ushijima Kaede-san bertemu dengan Tobio-kun!"

"Haah? Memangnya kenapa?"

"Tidak tahu ah!" Azusa pergi meninggalkan Hoshiumi yang sedang melongo ria.

Sementara Kaede dan Kageyama...

Kaede berdiri melipat kedua tangannya di depan dada, kepalanya sedikit mendongak,  menatap wajah Kageyama dengan tatapan datar. Yang ditatap pun berkeringat karena merasa canggung dan sedikit takut jika Kaede marah padanya. Bola matanya melirik ke arah lain, tangan kanannya menyentuh tengkuknya.

"Tobio-kun." Panggil Kaede dengan nada datar.

"H-hai'?"

"Apa yang kau pikirkan setelah kejadian waktu itu?"

"Eh?" Kageyama bingung dengan pertanyaan Kaede. "E-ettoo.." Dia berfikir keras untuk menjawab pertanyaan Kaede.

'Ba-bagaimana aku akan menjawab pertanyaannya?!'

"A-aku..." Dia memilih kata-kata yang tepat agar Kaede tidak semakin marah padanya. "Aku sudah melakukan hal yang tidak seharusnya aku lakukan. Aku merasa bersalah."

"Lalu?"

"Aku minta maaf! Maafkan aku Kaede-san!" Kageyama membungkuk.

"Bukan itu jawaban yang ingin aku dengar. Aku juga tidak ingin mendengar permintaan maafmu."

"Eh?" Kageyama menegakkan tubuhnya.

"Sudahlah. Lupakan saja kejadian kemarin. Semua sudah baik-baik saja jadi aku hanya bisa berharap kejadian seperti itu tidak terulang lagi."

"Wakarimashita." Kageyama menatap mata Kaede. "Kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi. Tapi..." Kageyama meraih tangan Kaede.

"Cho-"

"Aku tidak akan berhenti menyukaimu. Jadi lihatlah aku sebagai seorang pria."

Kaede terdiam menatap Kageyama. Wajah serius dan tatapan yang tidak bisa diartikan dari Kageyama membuatnya terdiam.

"Jika seperti itu kita tidak akan bisa kembali seperti dulu."

"Aku akan buat kita dekat seperti dulu lagi meski kau tidak lagi menganggapku adik laki-laki."

"Baiklah." Kaede tersenyum tipis. "Kalau begitu embel-embel san tidak perlu lagi kan."

"Eh?! T-tapi kan aku lebih muda..."

"Kau ingin aku menganggapmu seorang pria kan? Jika kau tetap memanggilku Kaede-san akan sulit untukku menganggapmu sebagai seorang pria."

"T-tapi..."

"Biasakan, Tobio-kun."

Kageyama terdiam. Dia berfikir keras untuk memenuhi permintaan Kaede.

"Ba-baiklah... so-sono... Ka-Kaede..." Wajah Kageyama memerah dan senyuman terukir di wajahnya.

'Kau memintaku menganggapmu sebagai seorang pria tapi kau selalu menunjukkan sikap imutmu itu padaku. Kau kejam, Tobio-kun.'

Kaede tersenyum tipis. Dia merasa sedikit lega karena bisa berbaikan dengan Kageyama.

"Tapi Tobio-kun..." Kaede menatap Kageyama dengan tatapan serius. "Meski aku melihatmu sebagai seorang pria, kau tetap harus ingat kalau aku ini milik orang lain."

Perkataan Kaede membuat senyuman di wajah Kageyama menghilang.

"Aku tahu."

'Tapi meski begitu aku tidak akan berhenti menyukaimu.'

___

Latihan pun dimulai pagi menjelang siang. Kaede duduk di bangku penonton. Gym dipenuhi oleh para penggemar pemain Adlers.

'Jika hanya melihat latihan seperti ini rasanya bosan sekali.'

Kaede mengeluarkan smartphone miliknya dan mengirim pesan untuk Atsumu tapi Atsumu tak kunjung membalas pesannya.

'Sibuk?'

Wajah Kaede mulai masam karena bosan. Dia lalu bangkit dan meninggalkan kursinya.

Melihat Kaede meninggalkan kursinya, Azusa yang sedari tadi menatap Kaede pun membuntuti Kaede diam-diam.

Kaede berhenti di depan mesin penjual minuman. Dia membeli minuman dan meminumnya.

'Tobio-kun terlihat berbeda setelah berbicara dengannya. Apakah mereka dekat? Apakah ada hubungan special antara mereka?'

Azusa merasa penasaran dengan hubungan Kageyam dan Kaede. Pasalnya, Azusa sudah menyukai Kageyama sejak mereka duduk di bangku SMP.

Kaede pun menyadari kehadiran Azusa yang sangat mencolok. Dia membututi Kaede diam-diam tapi jaraknya dengan Kaede cukup dekat. Kaede juga tahu sejak tadi dia terus melihatnya dengan tatapan tajam.

'Kenapa sih gadis itu? Aku kan tidak melakukan apapun padanya, kenapa sejak tadi dia menatapku bahkan sampai mengikutiku?'

___

Siang menjelang sore.

Latihan pun berhenti sejenak untuk para pemain beristirahat. Mereka meminum minuman mereka dan memakan makanan kecil untuk sekedar mengisi perut mereka.

Kaede yang berdiri di pinggir lapangan pun menyita perhatian Kageyama. Dia menatap Kaede dengan senyuman tipis, tidak lupa semburat merah menghiasi wajahnya.

Azusa yang berdiri tidak jauh dari Kaede semakin menatap Kaede dengan tajam setelah melihat Kageyama yang memperhatikan Kaede.

'Kenapa Tobio-kun terus memperhatikannya? Kenapa tatapan dan ekspresi Tobio-kun berbeda setiap kali melihatnya?'

Azusa merasa iri dan kesal karena sikap dan tatapan Kageyama pada Kaede terlihat berbeda.

"Kaede-san?!"

Suara imut yang tidak asing pun tertangkap indra pendengaran Kaede.

"Aika?"

Kaede melihat gadis imut bersurai kelabu pucat tengah melambaikan tangan dengan senyuman di wajahnya. Tanpa pikir panjang, Kaede menghampiri Aika yang baru saja datang bersama seseorang.

"Kau baru datang?" Tanya Kaede.

"Hum!" Aika mengangguk.

"Siapa dia Aika?" Seseorang yang datang bersama Aika menunjuk Kaede.

"Ushijima Kaede desu." Kaede menganggukkan kepalanya.

"Ah modelnya Aika ya, adiknya Ushijima?"

"Hai'." Jawab Kaede datar.

"Aku Kageyama Miwa."

"Kageyama?" Gumam Kaede.

"Miwa-nee adalah kakak Tobio-chan." Sela Aika.

"Kakak Tobio-kun?!" Kaede sedikit terkejut. "Tobio-kun punya kakak perempuan?" Gumam Kaede.

'Mereka mirip!' Pikir Kaede.

"Are? Kanzaki-san dan Miwa Onee-san?" Azusa mengambil kesempatan untuk menyelidiki lebih lanjut tentang Kaede dengan menghampiri Aika dan Miwa.

"Ah...Minami-san." Panggil Aika dengan nada malas.

'Aku sudah menduga sih kalau Minami-san akan datang. Tunggu dulu! Kaede-san dan Minami-san ada di sini itu artinya ada kemungkinan Minami-san akan tahu kalau Tobio-chan menyukai Kaede-san! Ba-bagaimana ini?'

Aika sedikit khawatir saat membayangkan kemungkinan itu.

"Kau juga datang ya Minami?" Miwa menatap Minami yang tersenyum.

"Hai'."

"Ngomong-ngomong aku harus memanggilmu apa? Ushijima? Kaede? Ushikae?" Miwa menoleh ke Kaede.

"Kaede saja." Jawab Kaede datar.

"Baiklah Kaede. Badanmu lumayan juga ya. Sasuga Ushijima no imouto."

"So-soudesu ka..."

'Apa maksud perkataannya?' Pikir Kaede.

"Apa Miwa-nee tahu? Saat pertama kali bertemu, Wakatoshi terus menatap Kaede-san. Aku jadi berfikir kalau Wakatoshi menyukai adiknya sendiri." Aika menggembungkan pipinya.

"Itu tidak mungkin." Kaede mengusap-usap kepala Aika. "Meski dia menyukaiku, aku tidak akan mau bersama gorila sepertinya."

"Kau kasar sekali Kaede-san." Aika sweatdrop.

"Tapi kau mirip dengan Ushijima. Wajah, ekspresi, sikap, pembawaan..." Ucap Miwa.

"Banyak yang bilang begitu."

Azusa semakin menatap Kaede. Kaede yang merasa ditatap pun semakin terganggu.

'Dia semakin menatapku... Apa dia membenciku? Kenapa?'

Kaede pun mendekatkan wajahnya ke telinga Aika dan mulai berbisik.

"Aika, gadis itu temanmu?"

"Um. Teman SMP."

"Sejak tadi dia terus menatapku seperti itu."

"Ah..." Aika melihat Azusa yang menatap tajam Kaede. "Apakah Kaede-san tadi berbicara dengan Tobio-chan?"

"Um." Kaede mengangguk.

'Pantas saja...' Pikir Aika.

"Tidak apa-apa Kaede-san, dia bukan orang jahat kok."

Kaede melirik Azusa yang masih menatapnya.

'Gadis itu sedikit menyeramkan.' Pikir Kaede.

___

Latihan selesai.

Para pemain pun digiring oleh pelatih ke ruang ganti. Para penonton pun turun dan memenuhi lapangan sambil menunggu pemain favorit mereka keluar.

"Aku sudah mengirim pesan ke Wakatoshi dan Tobio-chan kalau kita menunggu di dekat pintu keluar." Ucap Aika.

"Sou." Jawab Kaede datar.

"U-Ushijima Kaede-san!" Azusa memberanikan diri memanggil Kaede.

"Hm?" Kaede menoleh.

"A-ano...U-Ushijima Kaede-san sangat cantik!" Wajah Azusa sedikit memerah.

"Eh?" Kaede sedikit terkejut dengan perkataan Azusa. "A-ah... Arigatou."

'Kenapa dia mengatakan itu?' Pikir Kaede.

Lalu suara keributan perempuan pun terdengar saat Wakatoshi, Kageyama, dan Hoshiumi kembali memasuki gym.

"KYAAAA USHIJIMA-SAAN!"

"KAGEYAMA-KUUUNN!!"

"HOSHIUMI-KUUNNNN!!!"

Perhatian semua orang tertuju pada mereka bertiga. Lalu dengan cepat rombongan para gadis mengunci ketiga pemain muda Schweiden Adlers itu.

"KYAAAA!!!!"

Seperi biasa latihan terbuka selalu heboh karena banyak fans perempuan yang mengerubungi para pemain.

"Para gadis itu tidak tahu sifat asli mereka bertiga sih. Mereka bertiga kan bodoh." Ucap Aika.

"Dan kau pacar salah satu dari ketiga orang bodoh itu." Kaede menepuk kepala Aika.

"Kaede-san!" Protes Aika.

Setelah cukup lama menungu, akhirnya mereka bertiga berhasil lolos dari kerumunan para perempuan itu.

"Are? Nee-san!" Kageyama terkejut saat melihat kakaknya.

"Halo Tobio." Sapa Miwa dengan datar.

"Kageyama-san." Sapa Wakatoshi.

"Hisashiburi Ushijima."

"Miwa Nee-san!" Hoshiumi terlihat senang melihat kehadiran Miwa.

"Kau juga Kourai."

"Kau masih di sini ya? Oppai silicon!" Hoshiumi menunjuk Kaede.

"Urusai." Jawab Kaede datar.

"Tobio-kun, hai'!" Azusa memberikan satu botol minuman pada Kageyama.

"Arigatou Minami, tapi aku sudah minum." Kageyama menolak pemberian Azusa dengan datar.

"So-souka..."

"Jangan menolak pemberian seseorang, Tobio-kun." Kaede meraih tangan Azusa. "Berikan padanya, Minami-san."

"Eh?" Azusa terkejut.

"Terima, Tobio-kun."

"H-Hai'..." Kageyama menerima botol minuman dari tangan Azusa.

"Menolak pemberian seseorang itu tidak baik. Dia sudah membelinya untukmu."

"Ha-hai'..." Kageyama membuka tutup botol itu lalu meminumnya. "Arigatou Minami."

"Um." Azusa tersenyum manis.

'Ka-kawaii!' Pikir Kaede.

"Kalian lapar tidak? Mau makan bersama?" Ajak Miwa.

"Boleh saja." Jawab Kageyama dan Wakatoshi.

"Yosh! Ayo!" Hoshiumi bersemangat.

"Kau bersemangat sekali ya Hoshi-kun." Aika tersenyum.

Mereka lalu mulai melangkah meninggalkan gym.

"Aku kan harus makan makanan yang bergizi setelah latihan!"

"Bocah." Celetuk Kaede.

"Apa katamu dasar oppai silicon!"

"Kau berkata seperti itu tapi sebenarnya kau menyukai oppaiku kan Hoshiumi."

"HAH?! Aku tidak minat dengan silicon macam itu!"

"Bagaimana bisa kau tahu kalau ini silicon padahal kau belum pernah menyentuhnya."

"Kalau begitu buktikan kalau itu bukan silicon!" Hoshiumi mengulurkan tangannya dan hendak menyentuh oppai Kaede.

PLAK

Kaede memukul kepala Hoshiumi.

"Aaakkk!" Pekik Hoshiumi.

"Jangan sentuh! Mereka bukan milikmu!"

"Kuso onna!" Umpat Hoshiumi yang sedang memegangi kepalanya.

"Bisakah kalian akur sebentar saja?!" Aika mulai kesal.

"Hoshiumi-san dan Ushijima Kaede-san cocok ya." Azusa tersenyum.

"DOKO GA?!" Protes Kaede dan Hoshiumi bersamaan.

"Haahh..." Aika menghela nafas.

"Sudahlah, Hoshiumi-san memang suka seperti itu." Kageyama menepuk pundak Kaede.

"APA MAKSUDMU KAGEYAMA?!" Protes Hoshiumi.

"URUSAI!" Bentak Aika.

"Hai'..." Hoshiumi ciut seketika.

"Ngomong-ngomong Ka-Kaede...di Miyagi sampai kapan?"

"Besok aku pulang." Jawab Kaede.

"Besok masih ada latihan terbuka, mau datang lagi?"

"Um." Kaede mengangguk. "Aku tidak akan betah di rumah itu."

"Souka." Kageyama menatap Kaede dengan senyum tipis.

'T-Tobio-kun kenapa terus menatap Ushijima Kaede-san dengan tatapan seperti itu?'

Azusa yang berjalan di belakang Kaede dan Kageyama hanya bisa menatap mereka berdua dengan tatapan iri.

"Kita mau makan apa?" Tanya Hoshiumi.

"Ramen!" Jawab Aika dengan antusias.

"Kau sudah makan ramen hari ini!" Tegur Miwa.

"Kau kekurangan makanan bergizi, karena itu kau tidak tumbuh dengan baik." Wakatoshi menepuk kepala Aika.

"HAH?! Apa maksudmu Wakatoshi?!"

Setelah perdebatan panjang, akhirnya mereka makan di kedai ramen yang letaknya tidak jauh dari gym.

Aika pun duduk dengan senyum penuh kemenangan.

"Hentikan wajahmu itu Aika! Aku jadi ingin memukulmu!" Kageyama yang duduk di depan Aika terlihat kesal.

"Fufu~ pukul saja kalau berani!" Goda Aika.

"Kau! AIKA BOGE!!"

"Tenanglah kalian berdua!" Tegur Miwa yang duduk di samping Aika. "Kalian sudah bukan anak-anak lagi, sesekali cobalah akur saat bersama!"

"Kaede." Panggil Wakatoshi yang juga duduk di samping Aika.

"Hm?" Kaede sedang fokus melihat daftar menu.

"Kau harus pesan porsi besar."

"Nande?"

"Kau terlihat lebih kurus."

"Hai~"

"Tobio-kun mau pesan apa?" Tanya Azusa yang duduk di samping Tobio.

"Aku miso ramen." Jawab Kageyama.

"Kalau begitu aku juga miso ramen." Gumam Azusa dengan senyuman.

"Kaede pesan apa?" Tanya Kageyama.

"Shio ramen." Jawab Kaede.

"Mau bertukar daging dan sayuran denganku?" Kageyama tersenyum.

"Ide bagus."

'Mereka terlihat sangat dekat. Tobio-kun bisa tersenyum seperti itu saat berbicara dengan perempuan? Apa jangan-jangan Tobio-kun...'

Azusa hanya bisa terdiam saat melihat Kageyama berbicara pada Kaede dengan wajah senang.

___

"Haahh...kenyang sekali." Aika tersenyum puas saat mereka sudah keluar dari kedai.

"Perutmu itu perut apa sih Kanzaki-san?" Tanya Azusa yang heran dengan porsi makan Aika.

"Tentu saja perut manusia!"

"Aku ada janji dengan seseorang jadi aku akan langsung pergi." Miwa melihat jam tangan.

"Tidak pulang dulu?" Tanya Kageyama.

"Kau pulang dengan Aika saja ya Tobio."

"Baiklah." Jawab Kageyama.

"Aah... aku dan Wakatoshi pulang ke apartemenku hari ini." Aika tersenyum canggung.

"Aku akan panggil polisi. Ada orang dewasa yang akan berbuat hal tidak senonoh pada anak-anak." Kaede mengeluarkan smartphonenya.

"KAEDE-SAN!" Protes Aika.

"Aku dan Aika hanya akan membeli hadi-"

"Sshhh!!" Aika membekap mulut Wakatoshi yang lebih tinggi darinya itu. "Jangan membocorkannya! Wakatoshi no baka!" Bisik Aika.

Wakatoshi hanya bisa diam sambil mengerjapkan matanya lalu mengangguk.

"Aku juga mau pulang." Ucap Hoshiumi.

"Berarti aku pulang sendiri." Gumam Kaede.

"Aku akan mengantarmu." Kageyama meraih tangan Kaede.

"Tidak perlu Tobio-kun."

"Tidak apa-apa." Kageyama tersenyum tipis.

'Yappari...'

Azusa menatap Kageyama dan Kaede. Dia tersenyum kecut saat melihat Kageyama begitu peduli pada Kaede.

'Yappari Tobio-kun menyukai Ushijima Kaede-san... kenapa? padahal selama ini aku yang berjuang, tapi kenapa Tobio-kin menyukai Ushijima Kaede-san? Kenapa bukan aku?'

Aika melirik Azusa yang tersenyum kecut saat melihat Kageyama tersenyum pada Kaede.

'Dulu mungkin aku akan senang dengan situasi seperti ini. Dulu aku tidak menyukai Minami-san. Dia selalu mengganggu Tobio-chan dan aku selalu berharap Tobio-chan akan menjauhinya. Tapi sekarang entah kenapa aku merasa tidak tega. Sejak dulu aku melihatnya, dia begitu menyukai Tobio-chan. Dan sekarang, jika dia tahu Tobio-chan menyukai Kaede-san, akan sesakit apa hatinya?'

"Tobio, kau suka Kaede ya?" Tanya Miwa tanpa basa basi.

"Eh?!" Pertanyaan itu seperti sambaran petir untuk Azusa.

"Mi-Miwa-nee..." Gumam Aika.

"H-HAH?! Ke-kenapa bertanya begitu?!" Wajah Kageyama memerah dan dia salah tingkah.

"Heehh... Jadi seleramu perempuan sexy seperti Kaede ya." Miwa tersenyum nakal.

"A-apa maksudmu?! Nenek sihir!"

PLAK

"Siapa yang kau sebut nenek sihir dasar anak nakal!" Miwa memukul kepala Kageyama.

"Tobio-chan sudah bisa melakukan hal dewasa lho Miwa-nee..." Goda Aika.

"HAH?!"

"Heehh...adik kecilku sudah dewasa ya." Miwa mengusap-usap kepala adiknya yang lebih tinggi darinya itu.

"Jangan perlakukan aku seperti anak kecil!" Protes Kageyama.

"Miwa-nee tahu? Tobio-kun sudah bukan anak polos lagi, dia bahkan sudah merasakan lembutnya dada perempuan."

"AIKA!" Bentak Kageyama dan Kaede bersamaan.

"Benarkah? Yah pantas saja. Oppai Kaede kan besar." Miwa menunjuk dada Kaede.

"Miwa-san!" Kaede menutupi dadanya dengan wajah memerah.

'Aku...tidak mau mendengarnya! Kenapa? Kenapa bukan aku? Kau jahat Tobio-kun! Padahal aku yang selalu berada di sampingmu!'

Azusa meremas dadanya.

"Ma-matahari sudah hampir terbenam, a-aku harus pulang!" Azusa membalikkan badannya.

"Sendirian?" Tanya Miwa.

"H-hai'."

"Kau yakin?"

"Hai' daijoubu desu." Azusa memasang senyuman. "Sa-sampai jumpa. Besok aku akan datang lagi."

"Hati-hati Minami." Ucap Kageyama.

"U-um." Azusa melambaikan tangannya lalu berlari meninggalkan gerombolan itu.

"Nami-nami kenapa ya?" Gumam Hoshiumi.

'Jika Minami-san tahu kalau orang yang dicintai Kaede-san bukan Tobio-chan, apakah dia akan membenci Kaede-san? Terlalu rumit. Semua ini pasti sangat menyakitkan untuknya.'

Aika menatap punggung Azusa yang semakin menjauh.

___

Kaede dan Kageyama berjalan beriringan. Keheningan melanda mereka. Saat beramai-ramai mereka bisa berbicara dengan santai, tapi saat hanya berdua suasana canggung melanda mereka.

'Gawat suasananya terasa tidak enak. Bagaimana ini?'

Kageyama berusaha memikirkan cara untuk mencairkan suasana canggung diantara mereka.

"Ano..." Kageyama mulia bersuara. "Se-sebentar lagi hari ulang tahunmu kan?"

"U-um." Kaede mengangguk.

Kageyama lalu menghentikan langkahnya, membuat Kaede melakukan hal yang sama.

"Ada hal yang kau inginkan? Mau pergi bersamaku?" Kageyama mengulurkan tangannya.

Kaede hanya terdiam menatap tangan Kageyama.

"Tobio-kun...aku ini milik Atsumu-kun."

NYUUT

Hati Kageyama terasa sakit.

Dia menarik kembali tangannya lalu tersenyum kecut.

"Ah...benar juga ya." Kageyama memegangi tengkuknya.

"Gomen...aku akan pulang sendiri. Terima kasih sudah mengantarku sampai sini. Sampai jumpa." Kaede berlari meninggalkan Kageyama yang berdiri mematung.

"Kuso!"

'Aku tahu itu. Pria yang dia cintai adalah Miya-san. Secinta apapun aku padanya, aku tidak akan bisa merubah kenyataan.'

________

Haii

Setelah perjuangan yang melelahkan akhirnya saya bisa publish chapter ini (╥_╥)

Oiyaa

Minami Azusa itu OC teman saya Ichirisa , ada booknya juga lho, yang penasaran tentang kisah Azusa sama Tobio jangan lupa mampir yaa

Dan juga terima kasih banyak untuk pembaca yang masih setia mengikuti book saya ini meski usaha saya cuma bisa mentok update seminggu sekali (╥_╥)

Tapi selama masih ada yang mengikuti book ini, saya akan lebih semangat buat lanjutin (^.^)

Terima kasih sudah membaca

Sampai jumpa chapter depan

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro